2010/4/14 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
[Arman] : Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad diwahyukan ditanah Arab dan kepada manusia yang juga berasal dan berkebangsaan Arab. Merupakan sesuatu yang diluar logika apabila kemudian kita harus memaksakan Islam melepaskan diri dari hal-hal yang berkaitan dengan Arab, entah itu bahasa, dialek, latar belakang, tradisi dan seterusnya.
Pembahasan ini sudah melebar pada konteks kesejarahan dan psikologi yang pastinya memerlukan diskusi panjang yang tidak mungkin habis untuk sekali bahas atau melalui celetukan ringan. Jika memang berminat, saya siap mendiskusikannya. Tetapi saya ingin fokus dan kontinyuitas, jika memang waktu anda belum mengizinkan maka saya akan tunggu sampai anda siap. InsyaAllah.
[Arman] : Jawaban anda diatas mirip dengan ucapan gusdur sewaktu beliau menyatakan al-Qur'an sebagai kitab porno beberapa tahun yg silam disitusnya JIL. Tetapi baiklah, sebagaimana saya sudah menjawab gusdur maka kali inipun anda akan tetap saya jawab.
Adanya orang-orang yg tergila-gila dengan semua hal berbau Arab maka itu namanya fanatik buta padahal tidak semua yg berbau Arab adalah Islam. Disini anda tidak bisa men-generalisasi semua umat Islam, tapi anda sudah benar dengan mengatakan --banyak diantara umat Islam-- nah saya sepakat. Hanya saja, kita juga mesti melihat apa-apa saja kearab-araban yang digandrungi oleh kebanyakan umat Islam itu tadi. Apakah mulai dari a sampai z mesti selalu kearab-araban ataukah hanya untuk hal-hal tertentu, misalnya figura, label, nama dan lain-lainnya.
Saya orang Islam, tetapi nama saya tidak ada unsur Arabnya, tetapi saya memberi nama anak saya dengan nama yg saya ambil dari bahasa arab dengan arti yang baik. Apakah hal semacam ini salah dan disebut kearab-araban ? saya rasa tidak juga, karena ada juga yang bernama David-Moses-Abraham toh tidak serta merta disebut kebarat-baratan (maaf nama ini bukan dari bahasa Arab-Ibrani atau juga Indonesia, makanya saya sebut kebarat-baratan).
Dirumah saya ada foto Ka'bah di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah tergantung menjadi pajangan dirumah saya sebagai bentuk rasa cinta saya dan suka saya pada keduanya, tidak berbeda --mungkin-- dengan orang-orang yang menggantung kepala rusa atau lukisan-lukisan tertentu sebagai pajangan. Saya menyukai dan mencintai keduanya bukan berarti saya kearab-araban atau saya pendukung negara Arab Saudi ... hahaha, banyak hal dari negara satu ini yang tidak saya sepakati terutama kebijakan politik mereka terhadap amerika dan Iran. Tapi it is okelah sudah terlalu jauh konteksnya.
[Rizal] :
[Arman] : Maaf, sampai disini saya tidak melihat konteks yg dimaksud oleh Rizal dengan tulisan dari Addins sebelumnya.
[Rizal] :
[Arman] : Mungkin ini juga sebabnya alkitab anda punya banyak versi dan masing-masing versi berbeda terjemahannya, benar kah ? setiap orang mengalami kesulitan untuk mengakses langsung pada sumber originalitas dari mana setiap versi merujukkan terjemahan mereka.
Lihat jawabab dibawah.
From: addinkesmas@gmail.com <addinkesmas@gmail.com>Date: Sunday, April 4, 2010, 12:22 PM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Menelusuri Perjalanan Panjang Nabi Isa[Rizal] :saya mengakui bahwa Islam berdasarkan wahyu, namun sangat kental dan tak bisa dilepaskan dari budaya ARAB. Ini fakta. Islam dan bahasa Arab tak mungkin bisa dipisahkan. Islam tak mungkin dipisahkan dengan kaabah dan semua ritual2nya.
[Arman] : Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad diwahyukan ditanah Arab dan kepada manusia yang juga berasal dan berkebangsaan Arab. Merupakan sesuatu yang diluar logika apabila kemudian kita harus memaksakan Islam melepaskan diri dari hal-hal yang berkaitan dengan Arab, entah itu bahasa, dialek, latar belakang, tradisi dan seterusnya.
Pembahasan ini sudah melebar pada konteks kesejarahan dan psikologi yang pastinya memerlukan diskusi panjang yang tidak mungkin habis untuk sekali bahas atau melalui celetukan ringan. Jika memang berminat, saya siap mendiskusikannya. Tetapi saya ingin fokus dan kontinyuitas, jika memang waktu anda belum mengizinkan maka saya akan tunggu sampai anda siap. InsyaAllah.
[Rizal]. :Memang islam bukan arabisasi, namun merupakan kenyataan yang tak bisa dipungkiri bahwa banyak diantara umat Islam sendiri begitu tergila-gila dengan segala sesuatu yang berbau ARAB. Kemanapun kamu pergi keseluruh dunia, kamu akan menemukan umat Islam yang berbau Arab, sedikit atau banyak.
[Arman] : Jawaban anda diatas mirip dengan ucapan gusdur sewaktu beliau menyatakan al-Qur'an sebagai kitab porno beberapa tahun yg silam disitusnya JIL. Tetapi baiklah, sebagaimana saya sudah menjawab gusdur maka kali inipun anda akan tetap saya jawab.
Adanya orang-orang yg tergila-gila dengan semua hal berbau Arab maka itu namanya fanatik buta padahal tidak semua yg berbau Arab adalah Islam. Disini anda tidak bisa men-generalisasi semua umat Islam, tapi anda sudah benar dengan mengatakan --banyak diantara umat Islam-- nah saya sepakat. Hanya saja, kita juga mesti melihat apa-apa saja kearab-araban yang digandrungi oleh kebanyakan umat Islam itu tadi. Apakah mulai dari a sampai z mesti selalu kearab-araban ataukah hanya untuk hal-hal tertentu, misalnya figura, label, nama dan lain-lainnya.
Saya orang Islam, tetapi nama saya tidak ada unsur Arabnya, tetapi saya memberi nama anak saya dengan nama yg saya ambil dari bahasa arab dengan arti yang baik. Apakah hal semacam ini salah dan disebut kearab-araban ? saya rasa tidak juga, karena ada juga yang bernama David-Moses-Abraham toh tidak serta merta disebut kebarat-baratan (maaf nama ini bukan dari bahasa Arab-Ibrani atau juga Indonesia, makanya saya sebut kebarat-baratan).
Dirumah saya ada foto Ka'bah di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah tergantung menjadi pajangan dirumah saya sebagai bentuk rasa cinta saya dan suka saya pada keduanya, tidak berbeda --mungkin-- dengan orang-orang yang menggantung kepala rusa atau lukisan-lukisan tertentu sebagai pajangan. Saya menyukai dan mencintai keduanya bukan berarti saya kearab-araban atau saya pendukung negara Arab Saudi ... hahaha, banyak hal dari negara satu ini yang tidak saya sepakati terutama kebijakan politik mereka terhadap amerika dan Iran. Tapi it is okelah sudah terlalu jauh konteksnya.
[Addin] :
Seluruh Umat islam sholat menggunakan bahasa Alquran/arab, itulah salah satu bukti ke universalan islam,umat islam di afrika akan sama sholatnya dengan umat islam di inggris. Itulah yang dinamakan universal/umum, tidak berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya. Jadi mohon maaf kalo kamu ga ketemu umat islam inggris sholat dengan bahasa inggris, karena yang di gunakan adalah bahasa Alquran yang sangat universal.
Jika Alquran dan Hadist yang dijadikan sandaran utama, islam itu sama/umum/universal dimanapun islam itu diamalkan.
[Rizal] :
Nah, kamu sendiri yang mengatakan bahasa Arab sebagai sarana komunikasi dan budaya islam. Tak usah diperpanjang lagi, kamu sendiri yang mengatakannya.
[Arman] : Maaf, sampai disini saya tidak melihat konteks yg dimaksud oleh Rizal dengan tulisan dari Addins sebelumnya.
[Rizal] :
Bahasa Inggris adalah bahasa yang universal dan banyak orang yang mengerti akannya. Tapi mayoritas 99% umat Kristen tak mengerti bahasa Yunani dan Ibrani, yaitu bahasa Alkitab dan tetap Kristen.
[Arman] : Mungkin ini juga sebabnya alkitab anda punya banyak versi dan masing-masing versi berbeda terjemahannya, benar kah ? setiap orang mengalami kesulitan untuk mengakses langsung pada sumber originalitas dari mana setiap versi merujukkan terjemahan mereka.
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment