atau yang sering koment, sering pula berbunyi kosong
On 1/17/11,
aendangzr@yahoo.co.id <
aendangzr@yahoo.co.id> wrote:
> Kala bgitu silahkan di share ilmunya mas abafarhan, agar bisa diturunkan
> kepada yg lain. .karena biasanya orang seperti mas abafarhan yg jarang
> komen di milis sebenarnya insya allah berilmu tidak seperti saya yg sering
> komen seperti katta pepatah tong kosong nyaring bumyinya.....hehehehehe
>
> Btw sekalian kalau ada waktu tolong ikut bantu menjawab pertanyaan saya
> tentang QS al araaf 11:18 dan Al Baqoroh 243,yg baru dijawab sebagian oleh
> mas dani,karena mungkin beliau masih sibuk.
> Adapun pertanyaan ini juga mungkin bisa sebagai telaah alquran lebih agresif
> seperti yg mas abafarhan maksud.
>
> Terima kasih atas kesedianya menjawab
>
> Wassalam
> Sent from BlackBerry® on 3
>
> -----Original Message-----
> From: abafarhan <
abafarhan@gmail.com>
> Sender:
milis_iqra@googlegroups.com> Date: Sun, 16 Jan 2011 04:55:26
> To: <
milis_iqra@googlegroups.com>
> Reply-To:
milis_iqra@googlegroups.com> Subject: Re: [Milis_Iqra] Serangan Riffat terhadap Hadits tentang
> Perempuan(Bagian Pertama)
>
> siapa takuut,..alquran tidak akan menyesatkan..karena alquran petunjuk
> (hudan)
>
> On 1/15/11, Nandang Sudrajat <
aendangzr@yahoo.co.id> wrote:
>> (abafarhan)
>> entah mengapa, sekarang ini agak ragu dengan info ttg wanita
>> diciptakan dari tulang rusuk wanita??
>> Mungkin saya perlu telaah lebih agresif thdp ayat ayat Allah..
>>
>> (nandang)
>> Bagus tuh kalau mau menelaah lebih agresif terhadap alquranmah, tapi hati
>> hati nanti bisa seperti riffat loh....heeee
>>
>> (Dani Permana)
>> Alhamdulillah kita sepakat Mas Nandang, mengenai hal ini "Namun sama sama
>>> menekankan pada sisi =psikologis=."
>>
>> (Nandang)
>> Alhamdulillah mas akur kalau begitu.
>>
>>
>>
>> --- Pada Sab, 15/1/11, abafarhan <
abafarhan@gmail.com> menulis:
>>
>> Dari: abafarhan <
abafarhan@gmail.com>
>> Judul: Re: [Milis_Iqra] Serangan Riffat terhadap Hadits tentang
>> Perempuan(Bagian Pertama)
>> Kepada:
milis_iqra@googlegroups.com>> Tanggal: Sabtu, 15 Januari, 2011, 5:45 PM
>>
>> entah mengapa, sekarang ini agak ragu dengan info ttg wanita
>> diciptakan dari tulang rusuk wanita??
>> Mungkin saya perlu telaah lebih agresif thdp ayat ayat Allah..
>>
>> On 1/15/11, Dani Permana <
adanipermana@gmail.com> wrote:
>>> Alhamdulillah kita sepakat Mas Nandang, mengenai hal ini "Namun sama sama
>>> menekankan pada sisi =psikologis=." memang tidak dipungkiri bahwa
>>> Barangkali, berdasarkan realita umum, yang dimaksud ungkapan "bengkok"
>>> adalah sikap emosional, reaktif, sensitif, dan inkonsistensi perilaku
>>> yang
>>> dominan.
>>> Pengertian dasar bengkok kontradiksi dengan konsistensi. Jika kematangan
>>> sikap atau kemampuan mengendalikan emosi adalah sebuah konsistensi,
>>> dominasi
>>> emosi adalah suatu kebengkokan. Jika kemampuan manusia menguasai
>>> perasaannya
>>> adalah
>>> konsistensi, dominasi perasaan jelas merupakan suatu kebengkokan. Secara
>>> khusus, perempuan kerap dikuasai perasaan yang membuatnya hilang
>>> keseimbangan dalam mengambil keputusan. Atau, karena faktor emosi, lahir
>>> sikap ketergesaan, yang melahirkan sikap inkonsistensi serta sikap kurang
>>> simpatik lainnya lewat tindakan dan ucapan.
>>>
>>>
>>>
>>> Dani Permana
>>> Sent from my Windows Mobile® phone.
>>>
>>> -----Original Message-----
>>> From:
aendangzr@yahoo.co.id>>> Sent: Saturday, January 15, 2011 12:11 AM
>>> To:
milis_iqra@googlegroups.com>>> Subject: Re: [Milis_Iqra] Serangan Riffat terhadap Hadits tentang
>>> Perempuan(Bagian Pertama)
>>>
>>> "bengkok" dalam hadits ini tak disertai penjelasan tentang konteksnya.
>>> Rasul
>>> hanya mengisyaratkan pengaruh bengkok tulang rusuk pada sebagian perilaku
>>> perempuan yang membuat pria merasa terganggu. Barangkali, berdasarkan
>>> realita umum, yang dimaksud ungkapan "bengkok" adalah sikap emosional,
>>> reaktif, sensitif, dan inkonsistensi perilaku yang dominan.
>>> Pengertian dasar bengkok kontradiksi dengan konsistensi. Jika kematangan
>>> sikap atau kemampuan mengendalikan emosi adalah sebuah konsistensi,
>>> dominasi
>>> emosi adalah suatu kebengkokan. Jika kemampuan manusia menguasai
>>> perasaannya
>>> adalah konsistensi, dominasi perasaan jelas merupakan suatu kebengkokan.
>>> Secara khusus, perempuan kerap dikuasai perasaan yang membuatnya hilang
>>> keseimbangan dalam mengambil keputusan. Atau, karena faktor emosi, lahir
>>> sikap ketergesaan, yang melahirkan sikap inkonsistensi serta sikap kurang
>>> simpatik lainnya lewat tindakan dan ucapan.
>>>
>>> (Nandang)
>>> Kutipan artikel diatas ada kesamaan dgn postingan saya dalam tread "apa
>>> makna wanita diciptakan dari tulang rusuk. Walaupun secara bahasa tidak
>>> persis sama. Namun sama sama menekankan pada sisi psikologis.
>>>
>>> Ini copasnya :
>>>
>>> " yaitu Kembali ke hadist wanita diciptakan dari tulang rusuk yg paling
>>> bengkok menurut saya mengandung makna bahwa dasarnya wanita itu memang
>>> sering salah. Salah dalam arti karena mereka lebih banyak menggunakan
>>> perasaanya daripda logikanya(menurut beberapa artikel,mungkin kitta bisa
>>> temukan bersama artikelnya) sedangkan perasaan itu adalah bukan dasar yg
>>> bisa dipakai untuk mencari kebenaran.
>>> Sent from BlackBerry® on 3
>>> From: "Dani Permana" <
adanipermana@gmail.com>
>>> Sender:
milis_iqra@googlegroups.com>>> Date: Fri, 14 Jan 2011 22:32:04 +0700
>>> To: <
milis_iqra@googlegroups.com>
>>> ReplyTo:
milis_iqra@googlegroups.com>>> Subject: [Milis_Iqra] Serangan Riffat terhadap Hadits tentang Perempuan
>>> (Bagian Pertama)
>>>
>>> Penyebaran virus-virus pemikiran yang menyimpang yang dilakukan oleh
>>> agen-agen orientalis di Indonesia juga dilakukan melalui media-media,
>>> seperti, majalah, text book, dan bahkan buku pegangan untuk mahasiswa
>>> IAIN
>>> (sekarang Universitas Islam Negeri, UIN). Selain itu, juga melalui
>>> seminar,
>>> kuliah, artikel-artikel di koran, majalah, dan jurnal, bahkan mereka
>>> mendirikan lembaga khusus sebagai ajang berkumpul dan merancang gagasan
>>> dengan program pendidikan dalam studi Islam untuk kalangan elit dan
>>> eksekutif. Cara penyajiannya pun cukup menarik bagi mereka yang masih
>>> awam
>>> terhadap Islam. Mereka menggunakan istilah-istilah asing sehingga
>>> mengesankan sebagai pemikiran yang ilmiah dan berbobot. Mereka bermain di
>>> kancah logika, yang bagi orang-orang awam sepertinya sulit untuk
>>> dibantah.
>>> Pemikiran yang berbahaya ini disebarkan dengan dalil kebebasan berbicara,
>>> berpikir, dan berpendapat. Padahal, dalam fase ini, para mahasiswa sangat
>>> membutuhkan bimbingan dan arahan dalam studi ilmu-ilmu Islam. Mereka atau
>>> kelompok yang memiliki spesialisasi sekuler dan tidak memiliki dasar dan
>>> latar belakang ilmu-ilmu Islam ini memaksakan diri berbicara tentang dan
>>> atas nama Islam dalam kuliah dan tulisannya. Mereka bertindak seolah-olah
>>> punya kapasitas dan otoritas ilmiah sehingga seenaknya melontarkan kritik
>>> dan menyerang ajaran dan syariat Islam. Ini adalah musibah besar yang
>>> menimpa umat dan karenanya harus dihadapi.
>>> Jika sempat hadir dalam salah satu seminar mereka, Anda akan mendengarkan
>>> pemikiran yang nyeleneh (aneh). Mereka berbicara dengan pandangan dan
>>> hawa
>>> nafsunya, tidak bersandar pada dalil apa pun. Seorang dari mereka
>>> berkata,
>>> misalnya, "Iblis sangat kokoh memegang akidah tauhid karena menolak sujud
>>> kepada Adam. Adam seorang manusia dan Iblis hanya sujud kepada Allah."
>>> Lihatlah kesesatan ini, sekilas menurut logika sepertinya benar, padahal
>>> tidaklah demikian halnya, tetapi mereka menjadikan agama sebagai mainan
>>> dan
>>> gurauan. Allah SWT telah mencela perilaku seperti ini dan menyebutnya
>>> sebagai perilaku orang kafir. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan
>>> penghuni neraka menyeru penghuni surga: 'Limpahkanlah kepada kami sedikit
>>> air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu.' Mereka (penghuni
>>> surga) menjawab: 'Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas
>>> orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka
>>> sebagai
>>> main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka'."
>>> (Al-A'raf: 50-51).
>>> Sebagai seorang mukmin, Allah telah menetapkan sikap yang harus kita
>>> ambil
>>> jika menjumpai orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah. Yaitu,
>>> Allah
>>> SWT berfirman, "Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan
>>> ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
>>> pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan
>>> larangan
>>> itu), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu
>>> sesudah
>>> teringat (akan larangan itu)." (Al-An'am: 68).
>>> Dalam ayat lain, Allah berfirman, "Dan tinggalkanlah orang-orang yang
>>> menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka
>>> telah
>>> ditipu oleh kehidupan dunia." (Al-An'am: 70).
>>> Kemudian, seorang dari mereka mengatakan bahwa agama adalah sebab utama
>>> perselisihan, konflik, dan perang berdarah di dunia belakangan ini, di
>>> Timur
>>> maupun Barat. Ia juga menuduh bahwa kebangkitan Islam yang terjadi di
>>> Indonesia akhir-akhir ini merupakan gejala fundamentalise Islam yang
>>> harus
>>> diwaspadai. Ini harus dilakukan sebelum menjadi seperti di Timur Tengah.
>>> Orang-orang seperti itu juga menuduh bahwa jilbab, potong tangan, rajam,
>>> dan
>>> qishah sebagai warisan budaya Arab yang harus dibuang. Mereka juga
>>> menyerukan agar perempuan Muslimah dibolehkan untuk dinikahi oleh pria
>>> non-Muslim. Bahkan, ada yang mengklaim bahwa tidak ada yang namanya
>>> "Hukum
>>> Tuhan". Ia mengajak umat bersikap kritis terhadap Nabi Muhammad.
>>> Alasannya,
>>> kata mereka, beliau adalah manusia biasa.
>>> Tampak bahwa pemikiran-pemikiran merusak ini berkembang turun-temurun dan
>>> diwariskan lintas generasi. Inti gagasan mereka sejatinya tidak berbeda
>>> dengan apa yang pernah dilontarkan pendahulunya. Hal yang berubah
>>> hanyalah
>>> personal atau retorikanya.
>>> Isu Perempuan
>>> Hadits-hadits tentang perempuan merupakan objek paling banyak dicecar
>>> kaum
>>> sekuler dan orientalis. Mereka menuduhnya berisi penghinaan terhadap
>>> perempuan atau menganggap hukum-hukumnya tidak lagi relevan dalam konteks
>>> modern.
>>> Artikel pertama ditulis oleh peneliti wanita berkebangsaan Pakistan,
>>> hasil
>>> seminar di sebuah sekolah tinggi teologi Kristen Amerika. Artikel kedua
>>> ditulis peneliti wanita asal Indonesia. Mari kita simak artikel-artikel
>>> itu.
>>> Artikel pertama, dari Riffat Hasan. Peneliti asal Pakistan ini menulis
>>> artikel berjudul "Teologi Perempuan dalam Tradisi Islam, Sejajar di
>>> Hadapan
>>> Allah?" Dalam artikel ini ia mencela hadits "nasihat dan penciptaan
>>> perempuan". (Makalah tersebut dimuat dalam Harvard Divinity Bulletin,
>>> edisi
>>> Jan-May 1987. Kemudian diterjemahkan oleh Wardah Hafizh ke dalam bahasa
>>> Indonesia dan dimuat dalam jurnal Ulumul Qur'an, no. 4, tahun 1990, hlm.
>>> 48-55).
>>> Hadits yang dimaksud adalah riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw.
>>> bersabda, "Nasihatilah perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang
>>> rusuk. Dan tulang rusuk paling bengkok adalah bagian paling atas. Jika
>>> kau
>>> luruskan dengan paksa, ia akan patah. Dan jika kau biarkan, ia akan tetap
>>> bengkok. Karenanya, nasihatilah perempuan." Dalam riwayat lain
>>> disebutkan,
>>> "Nasihatilah perempuan dengan baik." (Shahih Bukhari, Kitab Al-Hadits
>>> al-Anbiya', Bab Khalq Adam wa Zurriyatih, juz 2, hlm. 451, no. hadits
>>> 3331;
>>> Kitab An-Nikah, Bab Al-Washah bin Nisa', juz 3, hlm. 383, no. hadits
>>> 5186;
>>> Shahih Muslim, Kitab Ar-Ridha', Bab Al-Washiyyah bin Nisa', juz 2, hlm.
>>> 1091, no. hadits 61; Sunan Tirmizi, Kitab Ar-Ridha', Bab Ma Ja'a fi Haq
>>> al-Mar'ah 'ala Zaujiha, juz 3, hlm. 458, no. hadits 1163; Sunan Ibnu
>>> Majah,
>>> Kitab An-Nikah, Bab Haq al-Mar'ah 'ala az-Zauj, juz 1, hlm. 594, no.
>>> hadits
>>> 1851). Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, muslim, Tirmidzi, dan Ibnu
>>> Majah.
>>> Dalam satu kesempatan, Riffat berpendapat bahwa hadits ini diambil dari
>>> Injil dan pada kesempatan lain, ia mengatakan bahwa hadits ini
>>> bertentangan
>>> dengan penciptaan manusia dalam Al-Qur'an dan sangat sesuai dengan Injil.
>>> Riffat menulis, "Hadits ini sangat bertentangan dengan keterangan dalam
>>> Al-Qur'an tentang penciptaan manusia. Tetapi, sangat jelas kemiripannya
>>> dengan Kitab Kejadian 2/18-33, dan 3/20." (Ulumul Qur'an, no. 4, tahun
>>> 1990,
>>> hlm. 53).
>>> Ia mengkritik dari dua segi: matan dan sanad. Nampak bahwa kritik ini
>>> berangkat dari kebencian yang mendalam serta emosi yang meluap-luap, lalu
>>> melakukan kritik hadits sembarangan dan mengatakan pernyataan sesuka
>>> hatinya
>>> tanpa dasar kebenaran dan tanpa dalil. Riffat menyerang matan hadits
>>> berdasarkan kesimpulan yang ia pahami sebagai berikut. 1. Dongeng tulang
>>> rusuk berasal dari Kitab Kejadian 2 dan semua hadits soal ini tidak
>>> pernah
>>> menyebut nama Adam. 2. Unsur-unsur misogini (kebencian terhadap
>>> perempuan)
>>> dalam hadits, yang tidak ada dalam Kitab Kejadian, bertentangan dengan
>>> ajaran dalam Al-Qur'an yang menyatakan bahwa semua umat manusia telah
>>> diciptakan fi ahsani taqwim (dalam bentuk kreasi terbaik). 3. Riffat
>>> tidak
>>> bisa memahami relevansi pernyataan bahwa bagian paling bengkok dari
>>> tulang
>>> rusuk adalah bagian atasnya. 4. Anjuran mengasihi akan masuk akal jika
>>> perempuan dilahirkan cacat dan karenanya membutuhkan belas kasihan.
>>> Apakah
>>> "kebengkokan yang tidak bisa diperbaiki" merupakan cacat semacam itu? 5.
>>> Anjuran bersikap belas kasih terasa merendahkan perempuan, bernada
>>> hedonistik, oportunis, dan tidak bisa dihargai bahkan jika pun perempuan
>>> memang "bengkok tak tersembuhkan. (Ulumul Qur'an, no. 4, tahun 1990, hlm.
>>> 53).
>>> Selanjutnya, Riffat menyerang sanad dengan menulis sebagai berikut,
>>> "Dalam
>>> kaitannya dengan isnad, beberapa hal berikut perlu dikemukakan. 1. Semua
>>> hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah, shabat Nabi yang dianggap
>>> kontroversial oleh banyak ilmuwan Islam pada masanya, termasuk Imam Abu
>>> Hanifah, pendiri aliran Sunni. (Di sini perlu kiranya dinyatakan bahwa
>>> pada
>>> masa awal Islam, sikap yang kritis terhadap hadits dan perawi hadits
>>> merupakan hal yang umum, namun pada masa-masa selanjutnya sikap kritis
>>> terhadap sahabat dianggap sebagai "kejahatan besar"). 2. Semua hadits
>>> tersebut gharib (terlemah dalam klasifikasi hadits) karena terdapat
>>> beberapa
>>> perawi yang merupakan perawi tunggal. Para ahli hadits terkemuka
>>> menganggap
>>> satu hadits dipandang shahih, pertama jika diceritakan oleh seorang
>>> sahabat;
>>> kedua, jika diceritakan oleh dua orang pengikut Nabi; dan ketiga, jika
>>> diceritakan oleh banyak orang. 3. Semua hadits tersebut dha'if (lemah)
>>> karena semuanya mempunyai sejumlah perawi yang tidak terpercaya."
>>> Artikel ini merupakan serangan paling keras terhadap hadits soal
>>> perempuan,
>>> khusunya terhadap hadits ini. Kritik ini bahkan lebih keras dibanding
>>> serangan yang dilontarkan kaum orientalis. Riffat sangat membenci hadits
>>> ini
>>> dan mengungkapkan kalimat yang tidak pantas keluar dari seorang muslimah.
>>> Dilatari kritik keras terhadap hadits ini, sebuah lembaga sekuler
>>> Indonesia
>>> mengundangnya sebagai pembicara sebuah seminar dengan dukungan publikasi
>>> media yang gencar. Demikianlah, terdapat sebuah konspirasi dalam
>>> menyebarkan
>>> racun pemikiran.
>>> Tendensi kebencian ini tampak ketika Riffat menutup makalahnya dengan
>>> menuliskan hal berikut. "Melihat betapa pentingnya masalah ini, maka
>>> sangat
>>> perlu bagi setiap aktivis hak asasi perempuan Islam untuk mengetahui
>>> keterangan dalam Al-Qur'an bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan sama
>>> telah diubah oleh hadits. Dengan demikian, satu-satunya cara agar anak
>>> cucu
>>> perempuan (Hawa) dapat mengakhiri sejarah penindasan yang dilakukan oleh
>>> anak cucu Adam ini adalah dengan cara kembali ke titik mula dan
>>> mempertanyakan keshahihan hadits yang menjadikan perempuan hanya makhluk
>>> kedua dalam ciptaan, tetapi pertama dalam kesalahan, dosa, cacat moral,
>>> dan
>>> mental. Mereka harus mempertanyakan sumber-sumber yang menganggap mereka
>>> bukan sebagai dirinya sebagaimana seharusnya mereka ada, tetapi hanya
>>> alat
>>> untuk kepentingan dan kesenangan laki-laki." (Ulumul Qur'an, no. 4, tahun
>>> 1990, hlm. 55).
>>> Tampaknya, dalam menghina hadits penciptaan perempuan, Riffat mengikuti
>>> langkah dua peneliti wanita dari Amerika, yaitu Jane I Smith dan Yvonne
>>> Y.
>>> Haddad. Keduanya menulis dalam majalah Women's Studies International
>>> Forum
>>> (Lembaga Internasional untuk Studi-Studi Wanita) dengan judul Eve:
>>> Islamic
>>> Image of Women (Hawa: Pandangan Islam tentang Wanita). (Ket: Jane I Smith
>>> adalah pembantu dekan dan pengajar dalam mata kuliah sejarah agama
>>> (Islamic
>>> Studies) di Harvard Divinity School; Yvonne Y. Haddad adalah Associate
>>> Professor di Duncan Black MacDonald Center, Seminari Hartford dan
>>> Associate
>>> Editor The Muslim World. Makalah tersebut dimuat dalam Women's Studies
>>> International Forum, vol. 5, no. 2, hlm. 135-144, 1982, kemudian
>>> diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dimuat dalam jurnal Ulumul
>>> Qur'an, no. 1, tahun 1990, hlm. 28-36).
>>> Dalam tulisannya, ia mengkritik sebagian hadits yang berkaitan dengan
>>> penciptaan Hawa. Menurut penulis, serangan peneliti Pakistan ini lebih
>>> keras
>>> dibanding apa yang dilakukan kaum orientalis.
>>> Sebelum mengulas kritik dan tuduhan seputar hadits ini, penulis memandang
>>> perlu menguraikan sekilas kedudukan perempuan pra dan pasca-Islam. Dengan
>>> demikian, kita bisa mengerti bagaimana Islam memuliakan, mengangkat
>>> keudukan, dan membebaskan perempuan dari kehinaan dan perbudakan yang tak
>>> terbayangkan, pada masa-masa umat sebelumnya.
>>> Posisi Wanita Pra-Islam
>>> Perempuan dalam masyarakat Yunani berada pada titik terendah. Mereka
>>> dikucilkan masyarakat dan tinggal di rumah sebagai hiasan. Tugas mereka
>>> adalah melahirkan anak dengan posisi tidak lebih dari seorang pembantu
>>> dan
>>> tak memiliki hak waris.
>>> Dalam masyarakat Romawi, laki-laki adalah segalanya dan perempuan sama
>>> sekali tak dianggap. Jika dinikahi seorang pria, perempuan masuk ke dalam
>>> perintahnya dan memiliki status hukum seperti anaknya. Wanita tak lagi
>>> memiliki hubungan dengan keluarganya. Suami berhak mengadili dan
>>> menghukumnya jika dituduh berbuat kriminal. Bahkan, suami punya hak untuk
>>> membunuhnya.
>>> Agama Yahudi memosisikan wanita seperti pembantu. Sang ayah berhak
>>> menjualnya dan ia tidak mendapat warisan. Bagi mereka, warisan khusus
>>> bagi
>>> naak-anak. Sedikit pengecualian, sang ayah dibolehkan menyumbang sedikit
>>> hartanya. Yahudi menganggap anak perempuan sebagai laknat. Menurut mereka
>>> karena perempuanlah yang menggoda Adam. Mereka menganggap bahwa wanita
>>> lebih
>>> pahit dari kematian dan hanya orang baiklah yang dapat selamat.
>>> Adapun perempuan menurut Kristen, hasil kesimpulan dari pertemuan di
>>> Paris
>>> pada tahun 586 M, wanita adalah makhluk yang diciptakan untuk melayani
>>> pria.
>>> Perempuan menurut masyarakat Arab pra-Islam tak kalah hina dari
>>> masyarakat
>>> sebelumnya. Sebagian besar hak-hak perempuan dihapuskan. Orang Arab
>>> pra-Islam bersedih dengan kelahiran anak perempuan, karena merupakan
>>> bencana
>>> dan aib bagi ayah dan keluarganya, sehingga mereka membunuhnya, tanpa
>>> undang-undang dan tradisi yang melindunginya. (Lihat Dr. Abu Sarie
>>> Muhammad
>>> Abdul Hadi, Wa 'Asyiruhunna bil Ma'ruf, Maktabah at-Turats al-Islami,
>>> Kairo,
>>> cet. pertama, tahun 1988, hlm. 4-8).
>>> Al-Qur'an mencatat sikap jahiliah mereka terhadap perempuan sebagai
>>> berikut.
>>> "Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
>>> perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
>>> menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
>>> disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menaggung
>>> kahinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?
>>> Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (An-Nahl:
>>> 58-59). Demikianlah posisi perempuan dalam masyarakat sebelum Islam.
>>> Posisi Wanita Menurut Islam
>>> Ketika datang, Islam memuliakan, menjaga, dan memberi perempuan hak-hak
>>> yang
>>> tidak dinikmati sebelumnya. Islam menetapkan bahwa dalam soal
>>> kemanusiaan,
>>> laki-laki dan perempuan adalah sama. Allah SWT berfirman, "Hai sekalian
>>> manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri
>>> yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya." (An-Nisa': 1).
>>> Allah menetapkan bahwa perempuan adalah saudara pria karena berasal dari
>>> satu ayah dan satu ibu. Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami
>>> menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
>>> menjadikan
>>> kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal."
>>> (Al-Hujarat: 13).
>>> Oleh karena itu, Islam memberi perempuan sejumlah hak, menugasinya dengan
>>> sejumlah kewajiban, memberinya kesempatan untuk beribadah, dan
>>> tugas-tugas
>>> syariat lainnya. Perempuan dan laki-laki diberi kesetaraan dalam pahala.
>>> Allah berfirman, "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
>>> berfirman): 'Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang
>>> beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian
>>> kamu adalah turunan dari sebagian yang lain'." (Ali Imran: 195).
>>> Allah juga memerintahkan mereka untuk menyeru kepada kebaikan dan
>>> mencegah
>>> dari yang mungkar seperti halnya laki-laki. Allah berfirman, "Dan
>>> orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka
>>> (adalah)
>>> penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
>>> ma'ruf,
>>> mencegah dari yang mungkar." (At-Taubah: 71).
>>> Hal yang tak dapat dipungkiri oleh siapa pun adalah bahwa Allah
>>> menciptakan
>>> perempuan dengan karakter dan tabiat yang berbeda dengan laki-laki. Oleh
>>> karena itu, syariat datang dengan hukum-hukum yang sesuai dengan
>>> kondisinya.
>>> Islam menetapkan hak dan kewajiban perempuan sesuai fitrahnya dan oleh
>>> karena itu batas-batas itu tidak boleh dilanggar.
>>> Selain itu, Islam menetapkan hukum tertentu yang tidak boleh dilanggar
>>> perempuan karena hal itu akan menimbulkan masalah dan merusak
>>> keseimbangan.
>>> Hal serupa berlaku bagi laki-laki. Allah SWT Mahatahu tentang kondisi
>>> hamba-hamba-Nya.
>>> Rasulullah datang membawa hadits yang menjelaskan dan merinci keterangan
>>> umum dalam Al-Qur'an. Jika hadits itu benar, mustahil ia akan
>>> kontradiktif
>>> dengan Al-Qur'an. Tak satu pun hadits--jika benar bersumber dari
>>> Rasul--bertentangan dengan Al-Qur'an. Jika seseorang melihatnya
>>> bertentangan
>>> dengan Al-Qur'an, berarti ada yang salah dalam pikirannya sehingga keliru
>>> memahami.
>>> Koreksi Seputar Matan Hadits
>>> Pertama, harus kita pahami bahwa sikap Islam terhadap perempuan tidak
>>> bisa
>>> disimpulkan dari satu atau dua hadits. Kesimpulan harus diambil dari
>>> nash-nash Al-Qur'an dan hadits secara umum, termasuk praktik Rasulullah
>>> saw.
>>> Dalam kasus hadits di atas, kesimpulan tidak bisa diambil begitu saja
>>> tanpa
>>> membandingkannya dengan banyak hadits lain soal perempuan. Metode yang
>>> keliru akan mengantarkan seseorang pada kesimpulan yang tidak sesuai
>>> dengan
>>> sikap Islam yang sebenarnya.
>>> Pastinya, Islam memuliakan perempuan, seperti dijelaskan sebelumnya,
>>> dengan
>>> memberinya seluruh tanggung jawab kewanitaan yang prinsipil. Salah
>>> satunya
>>> adalah tanggung jawab mengasuh anak. Secara logika, tugas ini mustahil
>>> diamanahkan Allah pada manusia yang tidak lurus. Adalah tidak aman bagi
>>> kaum
>>> pria menyerahkan putra-putrinya ke dalam asuhan manusia yang tidak
>>> berdaya
>>> dan "bengkok" secara psikologis. Atas dasar ini, mustahil jika pemahaman
>>> hadits ini bernada miring dan meremehkan perempuan.
>>> Di antara peran perempuan yang persis sama dengan kaum lelaki adalah
>>> sebagai
>>> berikut. 1. Tanggung jawab sebagai manusia, yaitu bertanggung jawab atas
>>> perbuatannya untuk dievaluasi di akhirat. Hal ini ditegaskan Al-Qur'an.
>>> 2.
>>> Tanggung jawab pidana. Ia menanggung hukuman pidana di dunia atas
>>> perbuatannya yang melanggar. Ini juga ditetapkan dalam Al-Qur'an. 3. Hak
>>> aktivitas sipil. Hak mengatur harta, melakukan akad dan perwalian
>>> terhadap
>>> anak yang masih di bawah umur. Ini ditetapkan oleh mayoritas para ahli
>>> fikih
>>> dengan dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. 4. Hak dalam pengadilan yang
>>> berhubungan dengan harta. Ini adalah pendapat Abu Hanifah. 5. Hak
>>> meriwayatkan sunnah yang berfungsi menjelaskan Al-Qur'an. Ini disepakati
>>> oleh seluruh ulama.
>>> Dari sini, tuduhan bahwa Islam merendahkan martabat atau melecehkan
>>> perempuan amat sulit dipahami. Oleh karena itu, hadits tersebut harus
>>> dipahami secara benar, berdasarkan nash-nash lain dari Al-Qur'an dan
>>> As-Sunnah.
>>> Kedua, dalam hadits ini tak ada keterangan yang mengisyaratkan kebencian
>>> terhadap perempuan. Tampaknya, yang membuat Riffat risih adalah kisah
>>> penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam. Ia menganggap ini adalah
>>> penghinaan
>>> dan bertentangan dengan nash Al-Qur'an bahwa manusia diciptakan dalam
>>> bentuk
>>> terbaik. Dalam hal ini, Riffat keliru.
>>> Sebenarnya tidak ada pertentangan antara penciptaan manusia sebagai
>>> sebaik-baik penciptaan dengan penciptaan perempuan dari tulang rusuk.
>>> Pasalnya, yang dimaksud dengan sebaik-baik penciptaan adalah bentuk fisik
>>> manusia dengan organ dan anatomi yang sempurna. Allah telah menciptakan
>>> manusia dalam bentuk, susunan, dan rangkaian yang terbaik. Hal ini
>>> terkait
>>> dengan bentuk fisik dan bukan pada asal penciptaan manusia. Tak dapat
>>> dipungkiri bahwa secara fisik, perempuan diciptakan cantik dan menarik
>>> sehingga dapat membuat pria tergoda. Ini berlaku untuk seluruh wanita,
>>> baik
>>> berkulit putih maupun hitam, karena mereka mempunyai struktur fisik yang
>>> sama.
>>> Jika peneliti Pakistan ini melihat penciptaan perempuan dari tulang rusuk
>>> laki-laki adalah penghinaan, kenyataannya laki-laki diciptakan dari
>>> tanah.
>>> Dari dua sumber ini, unsur manakah yang lebih baik dan mulia? Penulis
>>> yakin,
>>> Riffat sepakat bahwa penciptaan perempuan dari tulang rusuk lebih mulia
>>> dan
>>> lebih tinggi dari penciptaan pria yang berasal dari tanah. Selanjutnya,
>>> kenyataan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam mengandung
>>> bakna
>>> keserasian dengan peran saling melengkapi. Satu jenis tak dapat lepas
>>> dari
>>> jenis lainnya. Wanita membutuhkan pria dan begitu juga sebaliknya.
>>> Ketiga, "bengkok" dalam hadits ini tak disertai penjelasan tentang
>>> konteksnya. Rasul hanya mengisyaratkan pengaruh bengkok tulang rusuk pada
>>> sebagian perilaku perempuan yang membuat pria merasa terganggu.
>>> Barangkali,
>>> berdasarkan realita umum, yang dimaksud ungkapan "bengkok" adalah sikap
>>> emosional, reaktif, sensitif, dan inkonsistensi perilaku yang dominan.
>>> Pengertian dasar bengkok kontradiksi dengan konsistensi. Jika kematangan
>>> sikap atau kemampuan mengendalikan emosi adalah sebuah konsistensi,
>>> dominasi
>>> emosi adalah suatu kebengkokan. Jika kemampuan manusia menguasai
>>> perasaannya
>>> adalah konsistensi, dominasi perasaan jelas merupakan suatu kebengkokan.
>>> Secara khusus, perempuan kerap dikuasai perasaan yang membuatnya hilang
>>> keseimbangan dalam mengambil keputusan. Atau, karena faktor emosi, lahir
>>> sikap ketergesaan, yang melahirkan sikap inkonsistensi serta sikap kurang
>>> simpatik lainnya lewat tindakan dan ucapan.
>>> Benarlah Rasulullah saw. ketika bersabda, "Ia (wanita) tak akan tetap
>>> padamu
>>> dalam satu sikap." Inkonsistensi inilah yang mengganggu pikiran pria dan
>>> memancing kemarahannya. Interpretasi ini dikuatkan dengan apa yang
>>> disbdakan
>>> Rasul dalam salah satu nasihatnya pada kaum wanita: "Kalian memperbanyak
>>> laknat (celaan) dan mengingkari (kebaikan) suami." Sikap ini biasanya
>>> terjadi pada saat marah, atau merupakan buah dari perasaan cepat terusik
>>> dan
>>> tersinggung.
>>> Jika bengkok dimaknai bahwa wanita memiliki tabiat penipu dan curang,
>>> penulis yakin ini sangat berlebihan. Ini merupakan penghinaan terhadap
>>> perempuan secara umum dan kontras dengan berbagai informasi tentang
>>> kehidupan para sahabat perempuan yang tidak memiliki sifat ini. Tuduhan
>>> ini
>>> juga tak sesuai dengan realitas yang kita saksikan dari ibu, sudari, dan
>>> istri kita. Masuk akalkah menyerahkan pendidikan kepada penipu? (Abd
>>> al-Halim Abu Syuqqah, Tahrir al-Mar'ah fi Ashr ar-Risalah, Dar al-Qalam,
>>> Kuwait, cet. pertama, tahun 1410 H, juz 1, hlm. 288-289).
>>> Keempat, hadits ini membimbing agar kaum lelaki bersikap sabar terhadap
>>> tabiat perempuan akibat faktor ini. Maksudnya, di sini adalah sabda
>>> Rasulullah saw., "Jika engkau luruskan ia, engkau mematahkannya, dan
>>> mematahkannya adalah dengan menceraikannya." (Shahih Muslim, juz 2, hlm.
>>> 1091, no. hadits. 59). Kaum pria hendaknya tidak menjadikan hal ini
>>> alasan
>>> rasa kesal dan kecewanya karena merupakan karakter yang khusus Allah
>>> ciptakan untuk perempuan. Pria dituntut sabar, pemaaf, dan sadar bahwa
>>> karakter ini sangat dibutuhkan dalam peran-peran khusus, seperti hamil,
>>> menyusui, dan mengasuh karena butuh persaan yang dalam dan sensitivitas
>>> yang
>>> tinggi. (Abd al-Halim Abu Syuqqah, Tahrir al-Mar'ah fi Ashr ar-Risalah,
>>> Dar
>>> al-Qalam, Kuwait, cet. pertama, tahun 1410 H, juz 1, hlm. 289).
>>> Kaum pria hendaknya sadar bahwa istrinya memiliki kelebihan dan
>>> keistimewaan
>>> yang dapat menggantikan kekurangan ini. Benarlah sabda Rasul tentang
>>> bagaimana menyikapi perilaku wanita, "Janganlah seorang mukmin cepat
>>> menceraikan seorang mukminah; jika benci pada satu perangai, ia akan
>>> menyukai perangai yang lainnya." (Shahih Muslim, Kitab Ar-Ridha Bab
>>> Al-Washiyyat bin Nisa', juz 2, hlm. 1091).
>>> Kelima, tidak ada kontradiksi antara nash-nash Al-Qur'an dan hadits jika
>>> benar shahih dari Rasulullah. Hadits merinci dan menjelaskan apa yang
>>> secara
>>> umum dijelaskan Al-Qur'an. Jika hadits shahih merinci penciptaan Hawa,
>>> ini
>>> tidak bertentangan dan merupakan penjelasan terhadap Al-Qur'an.
>>> Alasannya,
>>> Al-Qur'an hanya membicarakan garis besar masalah ini dan hadits bertugas
>>> merincinya. Inilah yang berlaku dengan kisah Adam dan Hawa.
>>> Apa yang menghalangi Allah untuk menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam
>>> seperti tertuang dalam hadits Abu Hurairah ini?
>>> Keenam, kemiripan Injil dan nash-nash hadits tentang penciptaan Hawa
>>> bukan
>>> merupakan aib. Kemiripan ini bukan menunjukkan bahwa hadits terpengaruh
>>> oleh
>>> Injil dan kitab samawi lainnya. Informasi dari Injil merupakan sisa
>>> teks-teks yang selamat dari penyimpangan. Seperti diketahui, banyak nash
>>> yang terdapat dalam Taurat dan Injil diselewengkan oleh kaum Yahudi dan
>>> Nasrani. Mungkin saja ini termasuk yang selamat dari penyimpangan.
>>> Sumber informasi ini, jika benar adalah dari Allah. Apa yang menghalangi
>>> kemiripan antara keduanya? Bagaimanapun, sumbernya adalah satu. Dia yang
>>> menurunkan Taurat dan Injil, juga yang memberitahukan kepada Nabi
>>> Muhammad
>>> saw. tentang masalah gaib. Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Allah
>>> mengutus
>>> Rasulullah saw. untuk membenarkan risalah para nabi sebelumnya. Allah
>>> berfirman, "Dia menurunkan al-kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan
>>> sebenarnya;
>>> membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat
>>> dan
>>> Injil." (Ali Imran: 3).
>>> Ketujuh, tidak benar bahwa kisah penciptaan perempuan dari tulang rusuk
>>> adalah dongeng. Dongeng adalah cerita yang disebarkan oleh manusia tanpa
>>> bukti. Informasi penciptaan perempuan ini didasarkan pada hadits shahih
>>> yang
>>> tidak mungkin diragukan lagi. Tuduhan Raffat bahwa hadits ini adalah
>>> dongeng, bukan saja tidak benar, melainkan juga menodai kesucian hadits
>>> dan
>>> mengingkari keshahihannya.
>>> Kedelapan, dugaan bahwa nama Adam tidak disebut dalam hadits ini dapat
>>> dijawab bahwa ini adalah pendapat para ahli fikih. Imam Nawawi berkata,
>>> "Di
>>> dalamnya terdapat dalil terhadap apa yang ditegaskan para ahli fikih atau
>>> sebagian mereka bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Allah
>>> Ta'ala
>>> berfirman, 'Ia menciptakan kalian dari satu diri.' Nabi menegaskan bahwa
>>> Hawa diciptakan dari tulang rusuk." (An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, juz
>>> 10, hlm. 311).
>>> Sebagai tambahan, terdapat hadits lain yang dikemukakan As-Suyuthi dalam
>>> tafsirnya, di antaranya: "Abusy Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Abbas
>>> tentang
>>> firman Allah, 'Ia mencpitakan kalian dari satu diri.' Ia berkata, 'Dari
>>> Adam. Dan menciptakan darinya pasangannya.' Ia berkata, 'Hawa diciptakan
>>> dari tulang rusuknya yang pendek.' Seperti halnya dikeluarkan oleh Abd
>>> bin
>>> Humaid dan Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, dan Ibnu Abi
>>> Hatim
>>> dari Mujahid yang serupa dengan ini." (As-Suyuthi, Al-Dur al-Nabtsur,
>>> Tafsir
>>> surah An-Nisa', juz 2, hlm. 116).
>>> Berbagai riwayat ini telah dikemukakan As-Suyuthi dalam kitab tafsirnya,
>>> meskipun riwayatnya mauquf pada Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbad, Mujahid, dan
>>> lainnya, semoga Allah meridhai mereka. Akan tetapi, riwayat ini dikuatkan
>>> oleh hadits Abu Hurairah yang terdahulu.
>>> Sumber: Diadaptasi dari Sunnah di Bawah Ancaman: Dari Snouck Hurgronje
>>> hingga Harun Nasution, Dr. Daud Rasyid, M.A. (Bandung: Syaamil, 2006),
>>> hlm.
>>> 115-136).
>>> Oleh: Abu Annisa
>>>
http://www.alislamu.com/artikel/724-serangan-riffat-terhadap-hadits-tentang-perempuan-bagian-pertama.html>>>
>>>
>>> --
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com>>> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com>>> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra>>> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> --
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com>>> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com>>> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra>>> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>>
>>> --
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com>>> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com>>> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra>>> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com>> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com>> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra>> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com>> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com>> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra>> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com> Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com> Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra> Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung :
Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar :
Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 :
http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod :
moderator.milis.iqra@gmail.com-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment