----- Original Message -----
From: "lana sularto"
Sent: Friday, May 29, 2009 11:48 AM
Sebuah tulisan yang menarik nih...
* Ayat-Ayat Sukses (Sebuah Pengalaman Berharga untuk Pengusaha Muslim)
*
*Pelajaran Berharga dari Fotografi*
Saya gemar fotografi landscape, sangking seringnya memfoto saya diberi
rezeki berupa kesempatan untuk berjumpa dengan tornado yang cukup besar
dan berhasil memfotonya dengan baik (walaupun takut dan tegang ndak karuan).
Dengan bangga saya pamerkan foto tornado saya tersebut ke teman2, ada
beberapa yang dengan spontan menjawab "kau beruntung sekali", dalam hati
saya 100% setuju dengan pernyataan tersebut, saya benar-benar beruntung,
tapi karena melihat situasi saat itu juga hadir teman2 yang 'rada
pemalas' maka saya menjawabnya dengan sedikit menyindir, saya jawab "ya
saya benar-benar beruntung karena saya rajin kepantai untuk mengambil
foto, seandainya saya rajin berpangku tangan dirumah mana mungkin saya
bisa beruntung memfoto tornado tsb dengan hasil yang baik"
Maksud pernyataan saya tersebut adalah mungkin saja Anda punya alat
fotografi canggih, namun karena jarangnya Anda keluar mengambil foto maka :
- Kesempatan Anda untuk menemukan momen2 istimewa menjadi lebih kecil
daripada jika Anda sering keluar mengambil foto.
- Karena jarangnya praktek, maka saat ada kejadian istimewa tsb mungkin
Anda begitu tegang sehingga tidak ada satupun foto yang bagus baik dari
sisi teknis dan kualitas gambar.
- Karena kurangnya motivasi dan ambisi maka bisa jadi Anda lari saat
kejadian tersebut berlangsung, bukannya mengambil kamera, mengatur
setting dengan baik dan mengambil foto dengan tenang.
Nah contoh pengalaman diatas sama dengan yang kita alami sebagai
pengusaha, penuh dengan faktor usaha, motivasi, pengalaman, ketegangan
dan faktor keberuntungan.
*Usaha yang Bertemu dengan Peluang*
Sekitar 13 tahun yang lalu seorang teman berbagi ilmu dengan saya, bahwa
di suatu buku 'barat' ditulis bahwa keberuntungan adalah "USAHA yang
bertemu dengan PELUANG", artinya timing dan momen-nya pas, ketemu di
suatu titik, artinya jika tidak usaha maka pasti peluang tsb tidak akan
ditemukan, tapi jika memang nasib tidak bagus maka sehebat apapun
usahanya maka peluang tersebut tidak akan ketemu.
Nah dari perjalanan hidup kita sebagai pengusaha muslim dapat kita
simpulkan bahwa berhasil tidaknya dan seberapa cepat kita bisa ketemu
dengan peluang (setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh) adalah
murni peran Yang Maha Kuasa Allah Ta'ala, yaitu apakah kita dimudahkan
untuk bertemu dengan peluang tersebut atau tidak. Sehingga akhirnya
dapat dinyatakan kita beruntung.
Meskipun harus diakui bahwa usaha (ikhtiar) kita pun tidak luput dari
kekuasaan Allah Ta'ala, karena kalau kita diciptakan sebagai manusia
idiot tentu saya tidak dapat menulis artikel ini dan Anda tentu tidak
akan membacanya, atau jari2 saya dibuat kaku dan mata Anda dibuat rabun....
*Orang Bodoh dan Orang Pintar*
Lagi-lagi seorang teman menasehati saya dan beruntung saya punya teman
yang senang memberi nasehat, bahwa dia pernah mendengar dari seorang
pengusaha disuatu seminar bahwa "Orang bodoh dikalahkan oleh orang
pintar, orang pintar dikalahkan oleh orang curang, orang curang
dikalahkan oleh ...." setelah kutunggu-tunggu ternyata jawabannya adalah
"... dikalahkan oleh orang yang beruntung", karena ada saja jalan keluar
untuk selamat dari kejahatan orang yang curang tsb.
Namun bagaimana caranya agar jadi orang beruntung ? pengusaha tersebut
menjawab yaitu dengan berbuat baik kepada manusia maka nanti yang
dilangit akan baik kepadamu.
*Saya terus penasaran, karena jawaban tersebut rasanya pernah saya
dengar dalam Al-Quran atau Hadist, sehingga segera saya membuka program
Al-Quran di komputer, mencari kata 'beruntung' ternyata keluar banyak
sekali ayat-ayat yang menerangkan cara agar kita beruntung, atau cari
kata 'rugi', dst... (Silahkan Anda lakukan dan temukan "ayat2 sukses"
tersebut).
*
/Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah
beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk./ (QS. 2:16)
/Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. / (QS. 3:130)
/Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. /
(QS. 7:69)
/Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an),
mereka itulah orang-orang yang beruntung./ (QS. 7:157)
/Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa./ (QS. 10:17)
/Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung./ (QS. 12:23)
/Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman./ (QS. 23:1)
/Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung./ (QS. 23:117)
/Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung./ (QS. 24:31)
/Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat
Allah)"./ (QS. 28:82)
Dst....
*Demikian juga dengan Hadist-hadist yang terkait dengan masalah ini
ternyata banyak sekali :*
/"Orang yang pengasih akan di kasihi Dzat yang Maha Pengasih, kasihilah
yang di bumi, maka yang di langit akan mengasihimu. "/ HR. Tirmidzi
/"Allah ta'ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong
sesamanya."/ HR. Muslim
/"Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta'ala
akan menolongnya. "/ HR. Muslim
/"Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta'ala
akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat."/ HR. Muslim
/"Barang siapa yang tidak menaruh belas kasihan terhadap sesamanya, maka
Allah ta'ala tidak akan mengasihinya. "/ HR. Muslim
/"Barang siapa yang mampu memberikan kemanfaatan kepada saudaranya
hendaklah ia lakukan."/ HR. Muslim
/"Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah
di antara kalian?"/ HR. Bukhari
/"Barangsiapa yang suka rezkinya akan diluaskan dan diakhirkan ajalnya
maka hendaklah menyambung tali persaudaraan. "/ HR. Al-Bukhari dan Muslim
/"Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian.
Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab
orang-orang lemah di antara kalian."/ Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dll.
*Cerita Pengemis*
Suatu hari saat saya masih bermukim di bandung sekitar tahun 1995,
ketika itu mobil yang saya kemudikan sedang antri di trafic light dimana
mobil saya berada diurutan ke lima dibelakang 4 mobil mewah, seorang
pengemis bergerak dari satu mobil ke mobil yang lainnya menjulurkan
tangannya, tidak satupun pengemudi mobil-mobil tersebut memberikan uang,
saya tidak tega melihatnya dan segera menyiapkan uang untuk sang
pengemis, tapi apa yang terjadi adalah setelah melewati mobil ke 4 dia
malah kembali ke trafic light dan mengabaikan mobil saya (yang waktu itu
masih daihatsu espass).
Saya merenung didalam hati, mungkin karena mobil saya espass, maka ia
menganggap percuma saja menuju ketempat saya, sedangkan pengemudi 4
mobil mewah yang ada didepan saja tidak memberi apa-apa, apalagi
pengemudi espass (padahal boleh jadi pengemudi 4 mobil mewah tersebut
adalah supir, sedangkan pengemudi espass ini adalah pengusaha).
Lantas yang salah siapa disini jika dia tidak mendapatkan uang ? apakah
Allah Ta'ala memang tidak mau memberi rezeki kepada dia atau usaha dia
yang kurang ? tinggal satu mobil lagi belum dicoba tapi dia sudah
berputus asa.
*Kejadian tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga buat saya saat
itu hingga sekarang ini, bahwa sebelum kita menyatakan ini sudah takdir
Tuhan, maka alangkah baiknya jika kita benar-benar berusaha semaksimal
mungkin yang terbaik yang bisa kita lakukan, jangan sampai ada
kesempatan/peluang yang terlewatkan.
*
**Kesimpulan* *
Sebagai pengusaha muslim kita dituntut 'berusaha' sungguh-sungguh, terus
belajar dan cerdas, namun apakah mungkin rezeki bisa kita peroleh jika
Allah Ta'ala murka (tidak ridho) terhadap kita ? sedangkan Ia adalah
pemilik perbendaharaan alam semesta ini ? tentulah sangat naif jika kita
bekerja banting tulang ingin memperoleh rezeki dibumi milikNya
menggunakan tubuh yang diberikanNya namun dengan cara yang dimurkaiNya,
selalu bermaksiat kepadaNya dan tidak perduli kepada hamba-hambaNya yang
lemah, apakah mungkin ? ataukah sebaliknya, rezeki yang diperoleh justru
melimpah tapi tidak berkah ? malah menjadi musibah ? istri selingkuh,
anak durhaka, dll.
/"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah dengan melakukan apa yang
diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya, niscaya Allah
akan memberinya jalan keluar serta rizki dari arah yg tidak
disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam
benaknya."/ QS. Ath-Thalaq: 2-3 (Tafsir Ibnu Katsir)
/"Sesungguhnya Allah berfirman, 'wahai anak Adam!, beribadahlah
sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yg ada) di dalam dada
dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak niscaya Aku
penuhi tanganmu dgn kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu" ./ HR.
Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll.
/Fadil Basymeleh
PT Zahir Internasional /
http://www.pengusahamuslim.com/ modules/smartsec tion/item. php?itemid= 180
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---