Buat saya, pemikiran muslim untuk memboikot produk2 kafir adalah aneh, paranoid, dan seperti katak dalam tempurung. Produk2 yang laku adalah karena produk2 itu bermanfaat bagi manusia, dan dibuat tidak pernah ditujukan untuk manusia umat agama tertentu saja. Orang2 membelinya juga karena menganggap produk itu bermanfaat bagi dirinya. Rupanya hanya didalam Islam saja ada pemikiran untuk menseleksi pemakaian produk3 berdasarkan SENTIMEN AGAMA. ASTAGA! OH MY GOD! Is this the kind of thought of Moslems?
--- On Fri, 6/5/09, najla abu <najla.abu@gmail.com> wrote:
From: najla abu <najla.abu@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Fwd: [pm-fatwa] Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? (seri 1) To: milis_iqra@googlegroups.com Date: Friday, June 5, 2009, 1:45 PM
---------- Forwarded message ---------- From: Muhammad Abduh Tuasikal <mabduhtuasikal@gmail.com>Date: 2009/6/4 Subject: [pm-fatwa] Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? (seri 1) To: pengusaha-muslim@yahoogroups.com, pm-fatwa@yahoogroups.com, myquran@googlegroups.com Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu 'ala Rosulillah wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in. Begitu banyak seruan pemboikotan terhadap produk orang kafir beberapa waktu ini. Yang paling memuncak adalah jika negeri kaum muslimin mengalami penindasan orang Yahudi atau orang kafir. Sebagian orang memerintahkan memboikot Coca-Cola. Belakangan ini ada pula yang menyeru memboikot Facebook dikarenakan facebook adalah produk orang kafir dan telah ikut serta dalam pendanaan terhadap penindasan kaum muslimin di Palestina. Oleh karena itu, kami sengaja mengangkat tema menarik ini dalam pembahasan singkat ini. Semoga Allah memudahkan setiap urusan hamba-Nya. Setiap Muslim Dilarang Loyal (Wala') pada Orang Kafir Setelah seseorang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia wajib mencintai kekasih-kekasih Allah dan membenci musuh-musuh-Nya. Inilah bagian aqidah yang harus dimiliki oleh setiap muslim yaitu dia mencintai saudaranya yang seiman dan membenci musuhnya dari kalangan orang kafir. Ini juga adalah ajaran yang telah digariskan oleh salah seorang Nabi 'ulul azhmi yaitu Nabi Ibrahim 'alaihis salam, di mana kita selaku umat Muhammad diperintahkan pula untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim. Allah Ta'ala berfirman, قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ "Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS. Al Mumtahanah: 4) Di samping ini adalah ajaran Nabi Ibrahim, ajaran aqidah ini juga termasuk ajaran Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al Maidah: 51) Bentuk loyal (wala') terhadap ahli kitab dan orang kafir secara umum adalah sesuatu yang diharamkan, sebagaimana hal ini terdapat dalam firman Allah Ta'ala, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاء "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia." (QS. Al Mumtahanah: 1) Bahkan Allah Ta'ala telah mengharamkan bentuk loyal (wala') terhadap orang kafir walaupun itu adalah anggota kerabat yang paling dekat secara nasab. Allah Ta'ala berfirman, لَا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (QS. Al Mujadilah: 22) Banyak orang yang sangat jahil tentang aqidah wala' dan baro (loyal dan berlepas diri terhadap orang kafir), bahkan yang jahil tentang hal ini adalah para cendekiawan muslim dan sudah terkenal sebagai da'i kondang. Sampai-sampai mereka mengatakan bahwa orang-orang Yahudi –misalnya- adalah saudara-saudara mereka. Ini sungguh kalimat yang tidak pantas keluar dari mulut seorang muslim jika dia mengetahui aqidah yang benar. Bentuk Loyal (Wala') pada Orang Kafir Setelah kita mengetahui pentingnya seorang muslim meyakini salah satu ajaran aqidah yang mulia ini, maka selanjutnya kita akan melihat beberapa perkara yang termasuk wala' (loyal) pada orang kafir. [Pertama] Menyerupai orang kafir dalam hal pakaian, pembicaraan dan kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa'ul Gholil no. 1269) Oleh karena itu, perilaku tasyabuh (menyerupai orang kafir) dalam perkara yang menjadi ciri khas mereka adalah diharamkan. Contohnya adalah mencukur jenggot, memanjangkan kumis, dan mengikuti model pakaian yang menjadi ciri khas mereka. [Kedua] Tinggal di negeri mereka dan tidak punya keinginan untuk pindah ke negeri kaum muslimin Perlu diketahui bahwa berhijrah dalam bentuk semacam ini, hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. Karena tetap tinggal atau menetap di sini, para ulama katakan hal ini termasuk bentuk wala' (loyal) terhadap mereka. Oleh karena itu, Allah melarang seorang muslim tinggal di negeri kafir sedangkan dia mampu untuk pindah (hijrah). Allah Ta'ala berfirman, إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيراً إِلاَّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاء وَالْوِلْدَانِ لاَ يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلاَ يَهْتَدُونَ سَبِيلاً فَأُوْلَـئِكَ عَسَى اللّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللّهُ عَفُوّاً غَفُوراً "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri , (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka itu, mudah-mudahan Allah mema'afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun." (QS. An Nisa': 97-98) Dalam ayat ini, Allah tidaklah memberikan udzur untuk tinggal di negeri kafir kecuali bagi orang-orang yang lemah yang tidak mampu untuk berhijrah dan juga orang-orang yang ingin menegakkan agama di negeri tersebut dengan cara berdakwah kepada Allah dan menyebarkan Islam. [Ketiga] Bepergian dan bereaksi ke negeri kafir Ini juga termasuk bentuk loyal (wala') terhadap orang kafir. Hal ini diperbolehkan jika memang dalam keadaan darurat seperti melakukan pengobatan yang hanya ada di negeri kafir, belajar ilmu spesialis yang bermanfaat yang hanya ada di barat. Semacam ini diperlukan namun hanya sekadarnya saja dan sesuai kebutuhan. Namun ingat, hukum asal bepergian ke negeri kafir adalah terlarang kecuali jika ada kebutuhan dan itu cuma sekadarnya saja. Jika sudah selesai kebutuhannya, maka dia harus kembali ke negeri kaum muslimin. Ada sebuah kaedah fiqhiyah: أن الضرورات تبيح المحظورات أن الضرورة تُقَدَّر بقدرها Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang sebenarnya terlarang, Dalam keadaan bahaya semacam itu dibolehkan, namun sesuai kadarnya. Satu point yang mesti diingat ketika seseorang ingin bepergian ke negeri kafir, yaitu hendaknya identitas keislamannya tetap dijaga. [Keempat] Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin, membela dan memuji-muji mereka Para ulama bahkan mengatakan bahwa perbuatan semacam ini termasuk pembatal keislaman dan sebab seseorang murtad. Na'udzu billah min dzalik. [Kelima] Berserikat dengan mereka dalam perayaan hari raya orang kafir, menolong mereka dalam melaksanakan perayaan tersebut, memberi ucapan selamat pada perayaan mereka atau menghadiri undangan mereka Allah Ta'ala berfirman, وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqon [25]: 72) Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat "tidak menyaksikan perbuatan zur", pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa "tidak menyaksikan perbuatan zur" adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi' bin Anas. Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut, maka itu adalah suatu hal yang terpuji. Ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk 'aib (Lihat Iqtidho' Ash Shiroth Al Mustaqim, 1/483). Oleh karena itu, tidak pantas bagi seorang muslim menghadiri perayaan natal, mengucapkan selamat natal pada orang nashrani atau bahkan membantu mereka dalam melaksanakan perayaaan tersebut. [Ketujuh] Memberi nama anak dengan nama-nama orang kafir Inilah yang disukai oleh orang-orang tua saat ini. Mereka lebih suka anak mereka diberi nama dengan nama pemain bola yang kafir semacam Roberto, Ronaldo, dan Ronaldinho. Mereka sangat tidak suka apabila menemakan anak mereka dengan nama Muhammad, Abdullah, Abdurrahma, Salman, dan nama islam lainnya. Mereka anggap bahwa pemberian nama-nama seperti itu adalah nama kampungan. Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ خَيْرَ الْأَسْمَاءِ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَالْحَارِثُ "Sebaik-baik nama adalah 'Abdullah, 'Abdurrahman, dan Harits." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) Pemberian nama semacam ini malah akan sulit membedakan, apakah anak tersebut itu muslim ataukah kafir. Setiap orang yang mendengar nama Roberto dan Ronaldinho pasti mengira bahwa anak yang memiliki nama semacam itu adalah Nashrani. Tetapi itulah kesenangan orang tua yang jauh dari mengenal agama pada saat ini. Itulah di antara bentuk wala' (loyal) terhadap orang kafir. Saudaraku ... Tentu saja kita sebagai seorang muslim bukan hanya mengenal berbagai bentuk loyal (wala') ini. Namun sudah seharusnya kita menjauhi dan meninggalkannya. Sebagaiman kata seorang penyair Arab: عرفت الشر لا للشر لكن لتقوقيه ... ومن لا يعرف الشر من الناس يقع فيه Aku mengenal kejelekan bukan berarti untuk melakukannya, namun tentu saja untuk menjauhinya. Barangsiapa di antara manusia tidak mengenal kejelekan, maka tentu dia bisa terjatuh di dalamnya.
-- **** Muhammad Abduh Tuasikal
Mobile: +62 815 680 7937 YM: ibnuusman
Website: http://rumaysho.wordpress.com http://muslim.or.id http://muslimah.or.id http://buletin.muslim.or.id http://radiomuslim.com http://pengusahamuslim.com
__._,_.___ Y! Messenger Host a free online conference on IM. Everyday Wellness Find groups that will help you stay fit. Yahoo! Groups Love cars? Check out the Auto Enthusiast Zone . __,_._,___
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
Kalau dukun atau paranormal atau kiyai atau apapun namanya mau perang tanding, mereka takkan meminta izin kita dan tak perduli dengan apapun pendapat kita, Rona. If they want to fight until DIE, why do you worry and disturbed? Let them alone.
--- On Fri, 6/5/09, Fairy Rona <design.rona@gmail.com> wrote:
From: Fairy Rona <design.rona@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Dukun Jawa VS Leak Bali di Karang Asem To: "milis_iqra" <Milis_Iqra@googlegroups.com> Date: Friday, June 5, 2009, 10:00 AM
Dear All, Pls look this link: Black Magic in Bali, this is a true event of black magic fighting, a fighting challenge for grand price of Rp100 million. This event located in Rendang district Karangasem Bali Indonesia. Many people have seen this black magic fighting.
Temen2ku bilang dukunnya 5 orang, mati 4 orang, kasusnya lg diproses... yg saya sayangkan mereka campur aduk antara istilah dukun dan kiai. Duh, mana ada kiai ujub kesaktian depan umum untuk taruhan...
Semoga tidak terjadi lagi
Rgds, Rona
-- ********* [Al Qur'an - 17:36] And pursue not that of which thou hast no knowledge; for every act of hearing, or of seeing or of (feeling in) the heart will be enquired into (on the Day of Reckoning). [Al Qur'an - 10:61] In whatever business thou mayest be, and whatever portion thou mayest be reciting from the Qur'an,- and whatever deed ye (mankind) may be doing,- We are witnesses thereof when ye are deeply engrossed therein. Nor is hidden from thy Lord (so much as) the weight of an atom on the earth or in heaven. And not the least and not the greatest of these things but are recorded in a clear record. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
Eh ada Bang Rizal, Setahu saya, Nabi tidak mengajarkan boikot begitu Zal. Bahkan ketika meninggal, setahu saya, baju perang Nabi masih tergadaikan di tempat non muslim. Cuma kalau ada pemikiran seperti itu, mosok seh terus di global kesimpulannya sama Rizal. Harus dilihat dari banyak sisi kan? alasannya apa, dalilnya apa, dsb lihatlah dari beberapa pendapat :-D ok zal? Whe~en http://wheen.blogsome.com/ "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28) "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar" ----- Original Message ----- Sent: Friday, June 05, 2009 2:19 PM Subject: [Milis_Iqra] Re: Fwd: [pm-fatwa] Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? (seri 1)
Buat saya, pemikiran muslim untuk memboikot produk2 kafir adalah aneh, paranoid, dan seperti katak dalam tempurung. Produk2 yang laku adalah karena produk2 itu bermanfaat bagi manusia, dan dibuat tidak pernah ditujukan untuk manusia umat agama tertentu saja. Orang2 membelinya juga karena menganggap produk itu bermanfaat bagi dirinya. Rupanya hanya didalam Islam saja ada pemikiran untuk menseleksi pemakaian produk3 berdasarkan SENTIMEN AGAMA. ASTAGA! OH MY GOD! Is this the kind of thought of Moslems?
| --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
Dalam kasus ini, jelas saya membela Armansyah. saya sudah kenal dia sejak tahun 2003. Kami adalah lawan debat. Dari dahulu dia sudah bilang sama saya tetap fanatik memilih partai Islam (yang terakhir adalah PKS), ketika saya bilang bahwa saya ini nasionalis tapi tak fanatik terhadap partai manapun. Dulu saya pilih PDIP sekarang P Demokrat. Kalau Arman memang orang PKS lantas kenapa rupanya? Buat saya tak masalah, kami saling menghormati pilihan masing-masing. Kritik Yasin nampaknya terlalu mencampuri hak pribadi politik seseorang.... --- On Fri, 6/5/09, Dani Permana <adanipermana@gmail.com> wrote:
From: Dani Permana <adanipermana@gmail.com> Subject: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: PKS dan Situasi Politik di Indonesia To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Friday, June 5, 2009, 12:57 PM
2009/6/5 Abu Khalisah <ahid.muhamad@gmail.com> Assalamu'alaikum Wr.Wb [Dani] Wa'alaikumsalam Warhamatullahi Wabarakatuh
Maaf sekedar menengahi/memoderasi thread ini , kayaknya awal kesalah-fahamannya berawal pd tulisan dari Mas Najla abu pd 29 Mei (7 hari yang lalu) : Bukan begitu mas Yasin..as you know aja yaa.."kalo bener" moderator (yang punya) Milis Iqra' ini adalah salah satu caleq PKS yang dulu dari simpatisan PBB..
Karena setahu saya : 1.Yg di maksud mas Najla mantan Caleg PKS di milis ini adalah "Owner Milis Iqra "ini, dan beliau bukan lagi sbg "Moderator." [Dani] maaf Pak Abu Khalisah, dari mana antum mengetahui jika "Owner Milis Iqra "ini, dan beliau bukan lagi sbg "Moderator." ? Mohon penjelasannya, karena kata-kata "Karena setahu saya :" berarti anda sudah mengetahui.
[Abu Khalisah]
Dan bila memang dibenarkan mengungkapkan rasa sayang itu dgn kritikan , ya sumonggo mas di tanya kepada milister yg sudah mengkritik , apakah benar mereka sayang kepada PKS.? [Dani] kalau saya sih sayang kepada Islamnya bukan kepada Partainya, Partai is Nothing bagi saya, karena saya bukan orang partai. jadi dibedakan antara Partai dengan Dienul Islam.
Semoga benar apa yg dikatakan oleh mas Abi Raihana sehingga mudah2an kita bukan termasuk umat yg selalu berpecah belah. [Dani] Umat menjadi berpecah belah karena ada kepentingan-kependingan individu dan kelompok, Rasulullah tidak mengajarkan kepada umatnya untuk seperti itu
Pada 5 Juni 2009 07:11, Abi_Raihana <djenny@bukopin.co.id> menulis: Assalamu'alaikum Wr.Wb Pak Yasin, saya sudah dari tahun 2003 kenal dengan pendiri milis ini dan saya percaya beliau bukan bermaksud buruk,,, sebaiknya jangan tipis kuping pak, selama itu kritik membangun artinya itu baik untuk kedepannya jangan setiap kritik di tolak.. kalau pak Yasin tau pendiri/pemilik milis ini tak pernah sedikitpun tersinggung dengan kritikan dari saya padahal bahasa kritikan saya kasar (maklum jawa timuran rek) tapi beliau tetap santun menerima semua dengan lapang dada artinya apa?,,, tidak setiap kritik harus di buang kemaren selasa saya sakit gak masuk kerja, dan pemilik milis ini bilang itu karena ALLAH sayang sama saya karena kasih dikasih peringatan/teguran dan saya memang sadar begitu banyak dosa saya hingga kata-kata itu mengingatkan diri saya kalau analogi yang sama di pakai untuk kritik kepada PKS artinya pemilih/simpatisan PKS masih sayang pada PKS dan ingin PKS menjadi yang terdepan,, tapi kalau belum2 dah tipis kuping ya sudah hehehehee *PAKAI HELM dengan label SNI promosi safety riding Wassalamu'alaikum Wr.Wb Jenny Heru P B 6344 SRU 'Black Viper' B 6225 NG 'Silver Red' ++++++++++++++++++++++++++++ Staff Pengendalian Internal HUB IV PT.Bank Bukopin,Tbk HUB IV : Clean, Care, Better, Innov8 !! ------------------------------------------------------------------- BERKENDARA AMAN, AMAN BERKENDARA !! PATUHI RAMBU LALULINTAS, CERMIN PRIBADI ANDA ------------------------------------------------------------------- Please consider the environment before printing this e-mail
----- Original Message ----- Sent: Thursday, June 04, 2009 08:41 Subject: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: PKS dan Situasi Politik di Indonesia
Assalamulaykum.Wrb Mungkin antum benar tapi saya tidak anti dengan pemikiran berbeda, cuma saja PKS itu kan ada majelis syuronya, jadi tidak baik kalau semua kritik dibeberkan dengan sangat gamblang dimilis ini, apalagi ada yang mengaku Calegnya juga yang merupakan moderator. Dan selama saya dimilis ini saya sering membaca tulisan yang nadanya itu menuduh. Kalau mau menampung boleh saja dengan membuka milis seperti ini, Tapi seharusnya moderatornya harus berimbang dan tidak berpihak. Tapi kalau disini saya malah melihat justru moderatornya yang banyak mengkritik PKS. Bagaimana dengan pertanyaan saya kemoderator, siapa sebenarnya pendiri milis ini yang caleg PKS? Wassalam Moh Yasin Ismaya
2009/6/4 Abi_Raihana <djenny@bukopin.co.id> Assalamu'alaikum Wr.Wb iki ono opo toch kok podo gelut dhewe-dhewe... Wassalamu'alaikum Wr.Wb Jenny Heru P B 6344 SRU 'Black Viper' B 6225 NG 'Silver Red' ++++++++++++++++++++++++++++ Staff Pengendalian Internal HUB IV PT.Bank Bukopin,Tbk HUB IV : Clean, Care, Better, Innov8 !! ------------------------------------------------------------------- BERKENDARA AMAN, AMAN BERKENDARA !! PATUHI RAMBU LALULINTAS, CERMIN PRIBADI ANDA ------------------------------------------------------------------- Please consider the environment before printing this e-mail
----- Original Message ----- Sent: Thursday, June 04, 2009 07:47 Subject: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: PKS dan Situasi Politik di Indonesia
pertanyaan saya? "mengapa kelihatannya orang yang berseberangan dengan PKS seakan2 dipaksa agar menerima semua kebijakan ataupun langkah PKS adalah yang paling tepat atau paling benar? yang justru bukan dari fungsionaris PKS tapi dari rekan2 disini?" Semua kritik yang dilayangkan kepada teman2 pendukung PKS disini selalu dianggap memojokkan Islam, bukan dianggap hal yang bisa untuk mengembangkan diri. Marilah kita instropeksi diri dan selalu membuka diri. Menurut saya, orang yang selalu menganggap dirinya benar sudah tidak bisa menerima kebenaran lagi, karena sudah menganggap benar apapaun yang ada dalam dirinya. Jujur saya merasa risi dipaksa menerima hal yang saya sebenarnya punya pilihan karena selalu diatasnamakan Islam, atas nama ukhuwah. Walaupun Islam yang mana tidak satupun bisa menjelaskan kepada saya, ukhuwah yang mana? Saya bisa menilai, saya bisa mencari kebenaran tanpa taqlik membabi buta. saya yakin rekan2 yang lain juga punya penilaian sebelum menentukan pilihan. Jadi saya mohon, hormati juga hak hak yang lain untuk menentukan sikap. Demikian dari saya. Whe~en http://wheen.blogsome.com/ "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28) "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar" ----- Original Message ----- Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:59 AM Subject: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: PKS dan Situasi Politik di Indonesia
Kalo begitu siapa yah yang mengaku caleg PKS yang pemilik milis ini? Tapi saya belum pernah membaca artikel dimilis ini yang mendukung langkah PKS, terutama artikel dari para moderatornya, selalu berlawanan dengan PKS.
Sebaiknya yang mengaku itu perlu direview lagi mungkin dan jangan samakan PKS dengan PBB. Maaf kalo ada kata yang tak berkenan. Semoga umat Islam semakin dikuatkan ukhuwah Islamiyahnya. amin 2009/5/29 najla abu <najla.abu@gmail.com> Bukan begitu mas Yasin..as you know aja yaa.."kalo bener" moderator (yang punya) Milis Iqra' ini adalah salah satu caleq PKS yang dulu dari simpatisan PBB...jadi dia ingin menampung apresiasi salah satu forum diskusi yang di untukkan kesejahteraan bersama wabil khusus asperasi kita..dan semoga kritikan terhadap PKS itu untuk membangun citra PKS itu sendiri....
-- Ahid_M
Bekasi -- http://adanipermana.co.cchttp://it-database.blogspot.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
Buat saya, pemikiran muslim untuk memboikot produk2 kafir adalah aneh, paranoid, dan seperti katak dalam tempurung. Produk2 yang laku adalah karena produk2 itu bermanfaat bagi manusia, dan dibuat tidak pernah ditujukan untuk manusia umat agama tertentu saja. Orang2 membelinya juga karena menganggap produk itu bermanfaat bagi dirinya. Rupanya hanya didalam Islam saja ada pemikiran untuk menseleksi pemakaian produk3 berdasarkan SENTIMEN AGAMA. ASTAGA! OH MY GOD! Is this the kind of thought of Moslems?
--- On Fri, 6/5/09, najla abu <najla.abu@gmail.com> wrote:
From: najla abu <najla.abu@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Fwd: [pm-fatwa] Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? (seri 1) To: milis_iqra@googlegroups.com Date: Friday, June 5, 2009, 1:45 PM
---------- Forwarded message ---------- From: Muhammad Abduh Tuasikal <mabduhtuasikal@gmail.com>Date: 2009/6/4 Subject: [pm-fatwa] Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? (seri 1) To: pengusaha-muslim@yahoogroups.com, pm-fatwa@yahoogroups.com, myquran@googlegroups.com Apakah Menggunakan Produk Orang Kafir Termasuk Loyal pada Mereka? Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu 'ala Rosulillah wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in. Begitu banyak seruan pemboikotan terhadap produk orang kafir beberapa waktu ini. Yang paling memuncak adalah jika negeri kaum muslimin mengalami penindasan orang Yahudi atau orang kafir. Sebagian orang memerintahkan memboikot Coca-Cola. Belakangan ini ada pula yang menyeru memboikot Facebook dikarenakan facebook adalah produk orang kafir dan telah ikut serta dalam pendanaan terhadap penindasan kaum muslimin di Palestina. Oleh karena itu, kami sengaja mengangkat tema menarik ini dalam pembahasan singkat ini. Semoga Allah memudahkan setiap urusan hamba-Nya. Setiap Muslim Dilarang Loyal (Wala') pada Orang Kafir Setelah seseorang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia wajib mencintai kekasih-kekasih Allah dan membenci musuh-musuh-Nya. Inilah bagian aqidah yang harus dimiliki oleh setiap muslim yaitu dia mencintai saudaranya yang seiman dan membenci musuhnya dari kalangan orang kafir. Ini juga adalah ajaran yang telah digariskan oleh salah seorang Nabi 'ulul azhmi yaitu Nabi Ibrahim 'alaihis salam, di mana kita selaku umat Muhammad diperintahkan pula untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim. Allah Ta'ala berfirman, قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ "Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS. Al Mumtahanah: 4) Di samping ini adalah ajaran Nabi Ibrahim, ajaran aqidah ini juga termasuk ajaran Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al Maidah: 51) Bentuk loyal (wala') terhadap ahli kitab dan orang kafir secara umum adalah sesuatu yang diharamkan, sebagaimana hal ini terdapat dalam firman Allah Ta'ala, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاء "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia." (QS. Al Mumtahanah: 1) Bahkan Allah Ta'ala telah mengharamkan bentuk loyal (wala') terhadap orang kafir walaupun itu adalah anggota kerabat yang paling dekat secara nasab. Allah Ta'ala berfirman, لَا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (QS. Al Mujadilah: 22) Banyak orang yang sangat jahil tentang aqidah wala' dan baro (loyal dan berlepas diri terhadap orang kafir), bahkan yang jahil tentang hal ini adalah para cendekiawan muslim dan sudah terkenal sebagai da'i kondang. Sampai-sampai mereka mengatakan bahwa orang-orang Yahudi –misalnya- adalah saudara-saudara mereka. Ini sungguh kalimat yang tidak pantas keluar dari mulut seorang muslim jika dia mengetahui aqidah yang benar. Bentuk Loyal (Wala') pada Orang Kafir Setelah kita mengetahui pentingnya seorang muslim meyakini salah satu ajaran aqidah yang mulia ini, maka selanjutnya kita akan melihat beberapa perkara yang termasuk wala' (loyal) pada orang kafir. [Pertama] Menyerupai orang kafir dalam hal pakaian, pembicaraan dan kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa'ul Gholil no. 1269) Oleh karena itu, perilaku tasyabuh (menyerupai orang kafir) dalam perkara yang menjadi ciri khas mereka adalah diharamkan. Contohnya adalah mencukur jenggot, memanjangkan kumis, dan mengikuti model pakaian yang menjadi ciri khas mereka. [Kedua] Tinggal di negeri mereka dan tidak punya keinginan untuk pindah ke negeri kaum muslimin Perlu diketahui bahwa berhijrah dalam bentuk semacam ini, hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. Karena tetap tinggal atau menetap di sini, para ulama katakan hal ini termasuk bentuk wala' (loyal) terhadap mereka. Oleh karena itu, Allah melarang seorang muslim tinggal di negeri kafir sedangkan dia mampu untuk pindah (hijrah). Allah Ta'ala berfirman, إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيراً إِلاَّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاء وَالْوِلْدَانِ لاَ يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلاَ يَهْتَدُونَ سَبِيلاً فَأُوْلَـئِكَ عَسَى اللّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللّهُ عَفُوّاً غَفُوراً "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri , (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka itu, mudah-mudahan Allah mema'afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun." (QS. An Nisa': 97-98) Dalam ayat ini, Allah tidaklah memberikan udzur untuk tinggal di negeri kafir kecuali bagi orang-orang yang lemah yang tidak mampu untuk berhijrah dan juga orang-orang yang ingin menegakkan agama di negeri tersebut dengan cara berdakwah kepada Allah dan menyebarkan Islam. [Ketiga] Bepergian dan bereaksi ke negeri kafir Ini juga termasuk bentuk loyal (wala') terhadap orang kafir. Hal ini diperbolehkan jika memang dalam keadaan darurat seperti melakukan pengobatan yang hanya ada di negeri kafir, belajar ilmu spesialis yang bermanfaat yang hanya ada di barat. Semacam ini diperlukan namun hanya sekadarnya saja dan sesuai kebutuhan. Namun ingat, hukum asal bepergian ke negeri kafir adalah terlarang kecuali jika ada kebutuhan dan itu cuma sekadarnya saja. Jika sudah selesai kebutuhannya, maka dia harus kembali ke negeri kaum muslimin. Ada sebuah kaedah fiqhiyah: أن الضرورات تبيح المحظورات أن الضرورة تُقَدَّر بقدرها Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang sebenarnya terlarang, Dalam keadaan bahaya semacam itu dibolehkan, namun sesuai kadarnya. Satu point yang mesti diingat ketika seseorang ingin bepergian ke negeri kafir, yaitu hendaknya identitas keislamannya tetap dijaga. [Keempat] Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin, membela dan memuji-muji mereka Para ulama bahkan mengatakan bahwa perbuatan semacam ini termasuk pembatal keislaman dan sebab seseorang murtad. Na'udzu billah min dzalik. [Kelima] Berserikat dengan mereka dalam perayaan hari raya orang kafir, menolong mereka dalam melaksanakan perayaan tersebut, memberi ucapan selamat pada perayaan mereka atau menghadiri undangan mereka Allah Ta'ala berfirman, وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS. Al Furqon [25]: 72) Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat "tidak menyaksikan perbuatan zur", pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa "tidak menyaksikan perbuatan zur" adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi' bin Anas. Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut, maka itu adalah suatu hal yang terpuji. Ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk 'aib (Lihat Iqtidho' Ash Shiroth Al Mustaqim, 1/483). Oleh karena itu, tidak pantas bagi seorang muslim menghadiri perayaan natal, mengucapkan selamat natal pada orang nashrani atau bahkan membantu mereka dalam melaksanakan perayaaan tersebut. [Ketujuh] Memberi nama anak dengan nama-nama orang kafir Inilah yang disukai oleh orang-orang tua saat ini. Mereka lebih suka anak mereka diberi nama dengan nama pemain bola yang kafir semacam Roberto, Ronaldo, dan Ronaldinho. Mereka sangat tidak suka apabila menemakan anak mereka dengan nama Muhammad, Abdullah, Abdurrahma, Salman, dan nama islam lainnya. Mereka anggap bahwa pemberian nama-nama seperti itu adalah nama kampungan. Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ خَيْرَ الْأَسْمَاءِ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَالْحَارِثُ "Sebaik-baik nama adalah 'Abdullah, 'Abdurrahman, dan Harits." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) Pemberian nama semacam ini malah akan sulit membedakan, apakah anak tersebut itu muslim ataukah kafir. Setiap orang yang mendengar nama Roberto dan Ronaldinho pasti mengira bahwa anak yang memiliki nama semacam itu adalah Nashrani. Tetapi itulah kesenangan orang tua yang jauh dari mengenal agama pada saat ini. Itulah di antara bentuk wala' (loyal) terhadap orang kafir. Saudaraku ... Tentu saja kita sebagai seorang muslim bukan hanya mengenal berbagai bentuk loyal (wala') ini. Namun sudah seharusnya kita menjauhi dan meninggalkannya. Sebagaiman kata seorang penyair Arab: عرفت الشر لا للشر لكن لتقوقيه ... ومن لا يعرف الشر من الناس يقع فيه Aku mengenal kejelekan bukan berarti untuk melakukannya, namun tentu saja untuk menjauhinya. Barangsiapa di antara manusia tidak mengenal kejelekan, maka tentu dia bisa terjatuh di dalamnya.
-- **** Muhammad Abduh Tuasikal
Mobile: +62 815 680 7937 YM: ibnuusman
Website: http://rumaysho.wordpress.com http://muslim.or.id http://muslimah.or.id http://buletin.muslim.or.id http://radiomuslim.com http://pengusahamuslim.com
__._,_.___ Y! Messenger Host a free online conference on IM. Everyday Wellness Find groups that will help you stay fit. Yahoo! Groups Love cars? Check out the Auto Enthusiast Zone . __,_._,___
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
|
|
|
|