HIDUP DAMAI dengan PUASA RAMADHAN
Diambil dari FB "KATA-KATA HIKMAH #1"
Sahabat Hikmah...
Kedamaian hanya didapat dengan menjadi orang yang bertaqwa. Dan
ketaqwaan akan didapat dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Allah
Subhanahu wa Ta'aa menetapkan dalam Al-Quran:
" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,"(QS al-Baqarah [2]: 183).
Secara sederhana, taqwa didefinisikan sebagai perasaan takut kepada
Allah Swt. Rasa takut ini kemudian terejawantahkan dengan mengerjakan
segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Karena itu, bisa ditegaskan bahwa ciri atau indikator umum dari orang
yang bertakwa bisa diamati dari sikap dan perilakakunya, yaitu
meninggalkan segala larangan-Nya dan melaksanakan semua perintah-Nya.
Dan lebih spesifik sifat orang orang yang bertaqwa dan ciri-cirinya
dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat
133-136 :
Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit,
Orang-orang yang menahan amarahnya,
Orang-orang yang mema`afkan (kesalahan) orang lain,
Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri (berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan mereka tidak meneruskan perbuatan
dosanya itu, sedang mereka mengetahui.
Ciri-ciri tersebut di atas merupakan wujud lahir ketakwaan seseorang
dan merupakan wujud KEDAMAIAN seseorang.
1. Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit,
Sifat suka berinfaq akan melahirkan sifat empati dan kepedulian.
Bergetar jiwanya kalau melihat penderitaan orang lain, dan tidak ada
kata berpangku tangan melihat sesama saudaranya menderita/teraniaya,
walaupun harta mereka pun 'sempit' untuk memenhi kebutuhannya . Mereka
berbuat demikian karena sudah terbiasa berpuasa, merasakan lapar dan
haus sepanjang hari.
"Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah SWT akan
menutupi aibnya di dunia maupun di akhirat. Barangsiapa yang
menghilangkan sebagian kesulitan seseorang, niscaya Allah akan
menghilangkan baginya kesulitan dunia dan akhirat. Dan barangsiapa
yang selalu menolong kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan menolong
kebutuhannya." (HR. Muslim dan Tirmidzi.)
Tiada kedamaian jiwa dan kebahagiaan yang lebih kecuali kita bisa
membahagiakan orang lain, sehingga orang lain yang ada disekelilingnya
pasti akan merasakan kebahagiaan pula dekat dengannya dan akan
membantunya bila ditimpa kesusahan, saling tolong-menolong seperti
satu tubuh yang satu.
2. Orang-orang yang menahan amarahnya.
Marah itu menguras energi dan membuat hati tidak tenang dan akan
menyesal sesudahnya. Orang yang mudah marah juga akan mempunyai teman
yang sedikit dan dijauhi teman-temannya . Rasulullah SAW bersabda
tentang marah:
"Sesungguhnya marah itu berasal dari syetan, dan sesungguhnya syetan
itu diciptakan dari api, sedangkan api hanya bisa dipadamkan dengan
air. Oleh karena itu, apabila seseorang dari kalian marah, maka
hendaklah ia berwudhu " (HR Abu Dawud).
Dengan terbiasa berpuasa dengan benar, maka dia akan mudah menahan
amarahnya.
3. Orang-orang yang mema`afkan (kesalahan) orang lain.
Orang yang pendendam hatinya tidak akan menemukan kedamaian, dan dia
hanya akan menumpuk kemarahan dan musuh. Orang yang mudah memaafkan
akan damai karena semua masalah dianggap tidak ada masalah dan dia
tidak menyimpan masalah berlama-lama karena cepat memaafkannya. Dan
orang demikian akan menjadikan dia mempuanyai teman baik yang banyak.
Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan
diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan
segala pengalaman hidup yang dialami. Sementara kecakapan spiritual
hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yang
tinggi hanya kepada Allah SWT semata. Dan itu semua dapat dicapai
dengan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan benar.
Bukan hanya memaafkan, bahkan orang yang bertaqwa akan membalas
kejahatan dengan kebaikan karena Allah SWT.
''Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)
dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan
antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat
setia.'' (QS Fushshilat [41]: 34).
4. Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri (berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan mereka tidak meneruskan perbuatan
dosanya itu, sedang mereka mengetahui.
Orang yang bertaqwa bukan berarti tidak pernah berbuat dosa, karena
manusia itu tempat lupa dan salah. Sehingga orang yang bertaqwa
apabila berbuat dosa, dia ingat Allah Yang Maha Melihat, Maha
Pengampun dan Yang Maha Keras Siksanya, sehingga dia mohon Ampun
kepada Allah dan tidak terus menerus dalam perbuatan dosa tersebut.
Orang yang berpuasa sudah dididik untuk meninggalkan yang halal pada
bulan-bulan lain tetapi di bulan Ramadhan diharamkan pada siang
harinya yaitu makan, minum dan berhubungan dengan suami/isteri.
Sehingga dengan sesuatu yang diharamkan Allah SWT, niscaya akan selalu
menjauhinya. Sehingga orang yang bertaqwa adalah mereka yang tidak
menumpuk-numpuk dosa dan kesalahan, sehingga jiwanya damai.
Sebaliknya orang yang banyak berbuat maksiat dan dosa, mereka akan
selalu merasa gundah dan gelisah dan mempunyai penghidupan yang
sempit.
"Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thaha : 124)
Orang yang banyak berdosa dan tidak cepat memohon ampunan Allah serta
tidak berhenti dari perbuatan dosa juga akan merasakan keterasingan
dan kesenjangan dari Allah SWT. Keterasingan ini menghilangkan
kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup. Harta dan anak tidak lagi
menjadi nikmat. Kemapanan materi tidak bisa mengalahkan besarnya
derita yang timbulkan karena rasa keterasingan dari Allah SWT.
tersebut. Rasa keterasingan ini memiliki beberapa dampak diantaranya:
Hilangnya rasa percaya terhadap janji Allah SWT, sehingga semakin
senang berbuat dosa dan malas berbuat kebaikan dan beribadah.
Tidak bisa husnuzhan dengan Allah SWT, sehingga selalu berpikir
negative kepada Allah dan kepada orang lain. Padahal kedamaian akan
didapat bila kita selalu berpikr positif.
Sahabat Hikmah...
Semoga puasa Ramadhan nanti menjadi UNIVERSITAS KEHIDUPAN kita,
sehingga kita layak mendapatkan IJAZAH TAQWA dan akan menjadikan hidup
kita DAMAI di dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.
Wallahu a'lam bishshowab
O.F.A
PLEASE COMMENT ! : http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/hidup-damai-dengan-puasa/10150250603830849
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-