Ahen :-) :-)namanya juga orang nanya, jangankan nanya siap ke neraka ga, apa saja boleh ditanyakan as long as tidak masuk sara :-D :-) jadi soal kenapa ditanya begitu, nanya saja ke penanyanya ya? :-)Kelihatannya ada yang dilupakan oleh Ahen soal dalil, karena saking banyaknya :-)
QS Muhammad (47) : 33
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu.
QS Al Hasyr (59) : 7
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah
Rasulullah bersabda dari Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhuma, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka." (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
Seperti yang Ahen sebutkan bahwa kita masuk surga bukan karena amal kita tapi karena rahmat Allah, apakah kita mau melupakan 2 ayat diatas? Allah memerintahkan menaati Beliau dan Rasul dan apa yang diberika Rasul terimalah.
jadi bagaimana mungkin Allah akan memberikan Rahmatnya kepada orang yang tidak taat kepada beliau? tidak taat kepada Rasul? mengingkari apa yang sudah Rasul berikan?
Padahal kita tahu Allah maha adil,
QS An Nisa (4) 40:
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar
Apakah kita akan menuduh Allah tidak adil? sehingga kita menganggap orang yang melanggar perintah Allah mendapat rahmat? sedangkan yang menjalankan perintah Allah-pun mendapat rahmat yang sama? Sekali lagi, hak Allah-lah menentukan siapa yang di surga siapa yang di neraka. tapi Allah maha adil dan tidak akan menganiaya hamba - hamba-Nya.
jadi kita pasti harus berusaha dekat dengan Allah dan Rasul, dengan cara menaati perntah dan menjauhi larangan. Kalo kita tidak dekat, bagaimanamungkin Allah dan Rasul mengenal kita.
Saya tidak ingin menyalahkan keadaan orang yang tidak punya tersebut, apalagi sudah punya niat ingin menutup aurat. tapi benarkah usahanya sudah maksimal?
Saya katakan di posting2 terdahulu, kalau sudah maksimal.
sekarang soal email ahen yang copas, yang menyebutkan bahwa jilbab bukannya kewajiban bagi masyarakat sekarang.
Menurut saya:
1. Kita harus tahu sumber mail tersebut
2. Saya tidak akan pernah menafsirkan Al Qur'an sesuai dengan pemikiran saya. Ada banyak ulama, ada banyak shahabat yang hidup di jaman Nabi yang langsung diajar oleh nabi. Meraka sudah menyatakan bahwa kewajiban memakai jilbab dalilnya shahih. jadi saya akan meng-ignorkan pendapat yang sebaliknya.
Para shahabat adalah sebaik baiknya umat, sudah terkenal mereka berani mati demi membela agama Allah. jadi penafsiran mereka lebih saya percayai daripada penafsiran orang2 yang mengatasnamakan akal mereka.
"Amma ba'du, maka sebaik-baiknya perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur'an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Dan sejelek-jeleknya perkara adalah perkara yang di ada-adakan dan setiap bid'ah itu sesat. "(HR. Muslim).
Jadi karena itu adalah perkataan orang, saya masukkan ke bukan petunjuk. jadi ya menurut saya tetep saja wajib memakai jilbab.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment