Wednesday, April 29, 2009

[Milis_Iqra] Re: Jilbab Buka-tutup



Pada 30 April 2009 11:19, Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com> menulis:
Ahen :-) :-)
namanya juga orang nanya, jangankan nanya siap ke neraka ga, apa saja boleh ditanyakan as long as tidak masuk sara :-D :-)  jadi soal kenapa ditanya begitu, nanya saja ke penanyanya ya? :-) 
 
Kelihatannya ada yang dilupakan oleh Ahen soal dalil, karena saking banyaknya :-)
 
Yah, saya mah nanya ke siapa saja yang berwenang dan mempunyai kapasitas ilmu di atas saya.Maklum, saya sedang belajar.
Bukan lupa, tadi hanya sekedar memberi beberapa contoh, bahwa ada beberapa ayat yang menyatakan "masuk surga"
 

QS Muhammad (47) : 33

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan  amal-amalmu.

 

QS Al Hasyr (59) : 7

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah


Saya tidak meragukan ayat2 ini, kan saya nanya, kalau tidak bisa dgn catatan semua ikhtiar sudah dilakukan (terpaksa pake kata "jika" lagi. Saya percaya, di dunia ini orang tidak bisa meninggalkan kata "jika"/pengandaian lainnya, banyak alasannya, karena itu menunjukkan suatu hubungan sebab akibat.
 Yah, kalau memang tidak ada jawaban, saya tidak akan bertanya lagi. 

 

Rasulullah bersabda dari Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhuma, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka." (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)


Nah, berdasarkan hadis di atas, kita semua tahu, bahwa generasi kita adalah genersai sebaik-baik umat "setelah" masa Nabi, lalu berikutnya, dll. Berarti kalau ada kata setelah, ada penurunan kualitas dong ? Ibaratnya sama dengan peringkat, kita itu ada di peringkat ketiga. Kita tahu, bahwa peringkat terbaik itu dimulai dari 1,2,3 dan seterusnya. Jadi, di generasi ketiga ini, pastilah banyak kekurangan dibandingkan generasi sebelumnya.
 

 

Seperti yang Ahen sebutkan bahwa kita masuk surga bukan karena amal kita tapi karena rahmat Allah, apakah kita mau melupakan 2 ayat diatas?  Allah memerintahkan menaati Beliau dan Rasul dan apa yang diberika Rasul terimalah.

jadi bagaimana mungkin Allah akan memberikan Rahmatnya kepada orang yang tidak taat kepada beliau? tidak taat kepada Rasul? mengingkari apa yang sudah Rasul berikan?


Saya pernah mendengar satu ceramah lagi, atau bahkan membacanya. Kisahnya sbb : ada orang yang ahli ibadah, sudah beratus-ratus tahun lamanya, lalu ketika di akhirat, orang tsb masuk surga, kemudian ditanya, kenapa kamu masuk surga, jawabnya karena amal-amal baikku selama di dunia. Lalu Alloh memerintahkan agar orang tsb dimasukkan ke neraka ? Orang tsb protes, kenapa dia dipindahkan ke neraka ? Jawab Alloh, kamu masuk neraka atas rahmatku. Lalu orang tsb akhirnya bertobat, dan Alloh berkenan mengembalikannya ke surga. Kurang lebih begitu ceritanya. Kalau berdasarkan cerita di atas, bukankah orang tsb sudah mentaati perintah beliau, sehingga bisa masuk surga ?


 

Padahal kita tahu Allah maha adil,

QS An Nisa (4) 40:

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar

 

Apakah kita akan menuduh Allah tidak adil? sehingga kita menganggap orang yang melanggar perintah Allah mendapat rahmat? sedangkan yang menjalankan perintah Allah-pun mendapat rahmat yang sama?  Sekali lagi, hak Allah-lah menentukan siapa yang di surga siapa yang di neraka.  tapi Allah maha adil dan tidak akan menganiaya hamba - hamba-Nya.

jadi kita pasti harus berusaha dekat dengan Allah dan Rasul, dengan cara menaati perntah dan menjauhi larangan.  Kalo kita tidak dekat, bagaimanamungkin Allah dan Rasul mengenal kita.

 

Saya tidak mengatakan Alloh tidak adil
 

 

Saya tidak ingin menyalahkan keadaan orang yang tidak punya tersebut, apalagi sudah punya niat ingin menutup aurat.  tapi benarkah usahanya sudah maksimal?

 

Saya katakan di posting2 terdahulu, kalau sudah maksimal.


 

sekarang soal email ahen yang copas, yang menyebutkan bahwa jilbab bukannya kewajiban bagi masyarakat sekarang.

Menurut saya:

1.  Kita harus tahu sumber mail tersebut

Tentunya berantai, dan sumbernya berasal dari buku-buku yg berisi tafsiran atau pendapat (ijtihad)
 

2.  Saya tidak akan pernah menafsirkan Al Qur'an sesuai dengan pemikiran saya.  Ada banyak ulama, ada banyak shahabat yang hidup di jaman Nabi yang langsung diajar oleh nabi.  Meraka sudah menyatakan bahwa kewajiban memakai jilbab dalilnya shahih.  jadi saya akan meng-ignorkan pendapat yang sebaliknya.

Para shahabat adalah sebaik baiknya umat, sudah terkenal mereka berani mati demi membela agama Allah.  jadi penafsiran mereka lebih saya percayai daripada penafsiran orang2 yang mengatasnamakan akal mereka.


 
Saya tidak memaksakan agar orang2 percaya kepada ijtihad para ulama. Bukankah ulama itu warisan nabi juga ?

 

"Amma ba'du, maka sebaik-baiknya perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur'an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Dan sejelek-jeleknya perkara adalah perkara yang di ada-adakan dan setiap bid'ah itu sesat. "(HR. Muslim).

Bukan masalah bid'ah 

 

Jadi karena itu adalah perkataan orang, saya masukkan ke bukan petunjuk.  jadi ya menurut saya tetep saja wajib memakai jilbab.


Saya setuju, setiap muslimah mengenakan jilbab.

 




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment