Banyak dari para ahlipun tidak ada satupun dari pengarang Injil kanonik yang benar-benar menjadi saksi mata atas peristiwa penyaliban. Mereka hanya menyampaikan kisah-kisah yang dituturkan kepada mereka.
Wawan, pertanyaan saya sangat sederhana:
Siapa saksi mata yang menyaksikan bahwa Isa itu diubah jadi Yudas Iskariot? Jelas tidak ada. Jadi siapa yang mengatakan itu kepada Muhammad? Saya tidak tahu wan, justru saya tanya kamu: Siapa yang mengatakan itu kepada Muhammad? Pastinya Muhammad lahir lebih 600 tahun sesudah peristiwa itu, maka pasti dia tidak melihat sendiri. Maka dia mendengar, lantas mendengar dari siapa?
Matius dan Yohanes jelas murid-murid Yesus, dan jelas ada di taman Getsemani ketika Yesus ditangkap.
Kalimat-kalimat dibawah hanya PENAFSIRAN2 mu, bukan kata saksi mata.
--- On Tue, 6/2/09, wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> wrote:
From: wawan wahyu <wawan.wahyu@gmail.com> Date: Tuesday, June 2, 2009, 3:39 PM
Orang-orang Yahudi serta seluruh dunia Kristen percaya bahwa
Kristus disalib, dan sebagai bukti-bukti untuk mendustakan
pendapat mereka, pula untuk membuktikan benarnya pendapat
Islam melalui Bible, dikemukakanlah beberapa pertanyaan atas
dasar Injil karangan MATIUS fasal 26 dan 27:-
1. Apakah mereka yang menangkap Yesus mengenalnya pribadi,
apa tidak? MATIUS menyatakan bahwa mereka tidak mengenalnya
...
2. Apakah Yesus ditangkap siang atau malam? MATIUS berkata:
ketika malam hari ...
3. Siapa yang membawa musuh-musuh Yesus kepadanya? MATIUS
berkata dia adalah salah satu dari pada 12 hawari yang
bernama Yudas Iskariot ...
4. Apakah Yudas membawa musuh-musuh Yesus tanpa upah atau
untuk upah tertentu? MATIUS berkata bahwa Yudas membawa
mereka kepada Yesus untuk upah sejumlah 30 perak ... Bible
mengatakan bahwa Yesus dikenal diantara orang-orang Yahudi
dan biasa berceramah dan berkhotbah dalam Heikal Soleiman di
Yerusalem (Al-Qudus). Oleh sebab itu, tidak perlu menyewa
lagi seorang Yahudi untuk 30 perak guna membawa para musuh
Yesus kepada beliau ...
5. Bagaimanakah keadaan Yesus pada malam itu? ... MATIUS
berkata bahwa Yesus ketakutan dan sujud dalam sembahyang
sambil berdoa: "Bapaku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan
ini lepas dari padaku ..." "Tidak dapat dipercaya bahwa
kata-kata demikian ke luar dari seorang mu'min, apalagi
seorang Nabi Allah, sebab semua mu'minin percaya bahwa Allah
berkuasa atas segala-galanya ...
6. Bagaimanakah keadaan hawarinya yang sebelas? MATIUS
barkata: "Mereka itu tertidur pada malam yang naas sedang
bersama-sama dengan Gurunya di Gethsemani .."
7. Apakah Yesus senang dengan keadaan para hawarinya? MATIUS
berkata dalam ayat 40 s/d 46: Beliau tidak senang. Beliau
sering datang kepada mereka untuk membangunkan dan berkata:
"Berjagalah dan berdoalah supaya jangan kamu kena percobaan;
sesungguhpun hati berkehendak, tetapi tubuh lemah." Apabila
ia kembali lagi, didapatinya mereka itu tertidur pula, lalu
dibangunkannya serta mengulangi permohonan itu juga ...
8. Apakah mereka menolong Yesus ketika para musuhnya
menangkapnya? MATIUS berkata bahwa para hawari lari
meninggalkan Yesus ...
9. Apakah pada malam itu Yesus dapat percaya kepada para
hawarinya? MATIUS berkata bahwa Yesus telah memberitahukan
kepada mereka bahwa mereka sekalian akan lari
meninggalkannya ... "Sesungguhnya aku berkata kepadamu,
bahwa pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok kelak,
engkau sudah menyangkali aku tiga kali. Maka kata Petrus
kepadanya: "Biarpun hamba mati bersama-sama dengan tuhan,
sekali-kali tiada hamba akan menyangkali tuhan." Demikian
juga kata sekalian murid itu pun ... Begitulah yang terjadi,
dan ini serta kelemahan-kelemahan tersebut diatas tidak
dapat menggambarkan murid-murid yang ikhlas dari seorang
guru biasa apalagi para hawari Yesus ...
10. Siapa akhirnya memutuskan hukuman mati bagi Yesus? ...
MATIUS berkata: Dialah Pontius Pilatus, seorang Greka
Romawi, yang ketika itu adalah gubernur di Palestina ...
11. Ketika musuh-musuh Yesus membawa beliau ke hadapan
gubernur dan memberitahukan kepadanya bahwa hakim
orang-orang Yahudi menghukum mati bagi Yesus dengan
penyaliban menurut Undang-undang Torat, apakah gubernur
percaya mereka tanpa memeriksa? MATIUS berkata bahwa
gubernur tidak percaya, tetapi bertanya kepada Yesus:
"Apakah engkau rajanya orang-orang Yahudi?" Dan Yesus
menjawabnya: "Paduka yang mengatakan." Dan ketika imam besar
dan para sesepuh menuduhnya, beliau tidak menjawab sama
sekali. Lalu Pilatus berkata kepadanya: "Dengarlah engkau
berapa banyak hal yang dituduh terhadap engkau?" Dan beliau
tidak menjawab sekata pun ... "Orang Nasara menafsirkan ayat
tersebut sebagai berarti bahwa Yesus ingin mati di atas
salib untuk membebaskan manusia dan untuk memberi maghfirah
atas dosa-dosa mereka. Tetapi jika demikian, kenapa beliau
meminta agar Tuhan jauhkan dari padanya cawan yang membawa
maut? Kenapa beliau berseru ketika di atas salib
(sebagaimana kata mereka): "Ya Tuhan, kenapa Engkau
tinggalkanku?"
Bagaimana beliau bisa tinggal diam jikalau kebenaran
diperkosa, teristimewa jika beliau dikenal dengan
khutbah-khutbahnya yang mengilhamkan jiwa menentang para
Rabbi Yahudi yang terpelajar? Tidak seorang yang berflkiran
sehat dapat percaya kisah ini, dan jika karangan tentang
penyaliban direnungkan, atas dasar mana ke Nasranian
berdiri, maka hancurlah rukun Nasrani yang utama ini ...
12. Bagaimanakah Yesus disalib menurut anggapan Kristen?
MATIUS berkata bahwa mereka menyalibnya antara dua perampok,
dan kedua orang ini menuduh beliau sambil berkata kepadanya:
"Jikalau engkau benar, maka selamatkanlah dirimu sendiri"
...
13. Ini ada suatu malapetaka besar ... Apakah yang dikatakan
beliau ketika di atas salib menurut Bible? MATIUS 27:46
berkata: "Yesus berseru dengan suara yang nyaring, katanya:
Eli, Eli, lama sabachtani - artinya: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku,
apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku? ... Ini adalah
suatu kata-kata kutur menurut semua ahli theologi, dan siapa
saja yang menghubungkan ini dengan seorang nabi, dia adalah
seorang kafir menurut agama-agama yang diwahyukan. Allah
Yang Maha Kuasa, dalam Al-Qur'an menegur orang-orang Yahudi
dan Nasara tentang fitnah (blasphemy) mereka - kepercayaan
mereka bahwa Yesus Kristus adalah penjelmaan Tuhan atau
Putera Tuhan atau penolakan mutlak mereka terhadapnya - dan
menasehatkan mereka bahwa mereka harus percaya akan Yesus
sebagai seorang Rasul-Allah sahaja:
Pada 2 Juni 2009 12:02, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis:
Demikianlah tafsir Islam. Apakah Isa Almasih itu sama dengan Yesus yang diyakini umat Kristen telah disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit dari maut pada hari ke 3?
Barangkali tidak sama. Kalau kalian meyakini Isa tidak disalibkan, silahkan saja. Tapi bagi kami ada saksi mata Matius dan Yohanes yang adalah murid2 langsung Yesus. Keyakinan kami berdasarkan tulisan saksi mata, sedankgan keyakianan kalian bukan berdasarkan saksi mata, tapi KATANYA.
--- On Tue, 5/5/09, Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> wrote:Subject: [Milis_Iqra] Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s.
To: "Milis_Iqra" <Milis_Iqra@googlegroups.com>
Date: Tuesday, May 5, 2009, 10:27 AMSejarah Nabi Isa Al-Masih A.s.
Jumat, 06/03/2009 11:17 WIBSaya pernah baca di internet bahwa Nabi Isa As tidak mati di salib (Menurut kristen) atau telah diangkat ke langit (Menurut Islam) tapi diselamatkan oleh muridnya karena pada saat di salib Nabi Isa As belum mati. Kemudian Nabi Isa mengembara dan akhirnya meninggal di Kashmir, mohon penjelasannya apakah ini semacam doktrin dari penganut ahmadiyah. Terima Kasih.
Usep Indra Haruman
JAWABAN
Waalaikumussalam Wr Wb
Allah swt membicarakan tentang kisah berakhirnya Nabi Isa as bersama kaumnya didalam tiga surat, yaitu :
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Artinya : "(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari ". (QS. Al Imran 55)
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾
بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾
Artinya : "dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisaa : 157 – 158)فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya : "Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu." (QS. Al Maidah : 116 – 117)Kata-kata "إنى متوفيك"didalam surat Ali Imram dan kata-kata "فلما توفيتنى" didalam surat Al Maidah memberikan pengertian bahwa Nabi isa as telah mati dikarenakan kata tawaffa terdapat didalam Al Qur'an berarti mati sehingga makna inilah yang dipakai didalam ungkapan tentangnya, sebagaimana kata tawaffaitu didalam makna bahasanya berarti menggenggam dan mengambil. Dengan demikian makna "إنى متوفيك" dan
"فلما توفيتنى" berarti "Sesungguhnya aku menggenggammu dari bumi", sebagaimana dikatakan,"tawaffaitu min fulan maalii alaihi" artinya aku telah memegangnya. Kemudian yatawaffa juga berarti tidur, sebagaimana firman Allah swt didalam surat al An'am :
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُّسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya : "dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al An'am : 60)Didalam ayat itu yatawaffa bermakna tidur, sebagaimana penggunaan kata yab'atsu untuk kebangkitan di kehidupan lain setelah kematian di dunia, artinya dibangunkan dari tidur karena itu kemungkinan yang dimaksud dengan kata إنى متوفيك dan فلما توفيتنى bisa berarti tidur sebagai pengganti dari kematian sebagaimana disebutkan diatas.
Adapun ta'wil dari kata ورافعك إلى didalam surat Ali Imran dan يل رفعه الله إليه didalam surat An Nisaa telah ditafsirkan oleh para ahli tafsir bahwa Allah swt mengangkat Isa as ke langit sedangkan kata terkahir يل رفعه الله إليه adalah sebagai informasi tentang kenyataan apa yang dijanjikan Allah kepadanya didalam surat Ali Imran didalam perkataannya إنى متوفيك ورافعك إلى
Didalam Al Qur'an kata raf'u (mengangkat) digunakan untuk sesuatu yang bersifat fisik dan juga non fisik (maknawi). Apabila kata yang dimaksudkan itu adalah pengangkatan yang bersifat fisik maka ini bisa diterima dikarenakan diselamatkannya Isa as dari musuh-musuhnya adalah penyelamatan terhadap ruh dan jasadnya. Dengan demikian pengangkatan yang bersifat fisik yaitu kematian dalam arti sebenarnya atau dalam arti tidur lebih didahulukan dikarenakan pengangkatannya dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia adalah suatu siksaan baginya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan ilmiah bahwa manusia semakin naik ke langit maka ia akan semakin merasa sesak di dadanya dikarenakan sedikitnya oksigen di udara dan juga sebagai pembuktian dari kebenaran firman Allah swt :
يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء
Artinya : "Niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit." (QS. Al An'am : 125)Dari penuturan itu semua menunjukkan bahwa Allah swt telah mengangkat Isa as dan menyelamatkannya dari pembunuhan dan penyaliban yaitu dengan mewafatkannya bisa jadi dengan kematian yang sebenarnya ataupun secara hukum yaitu tidur demi membebaskan dan menyelamatkannya dari penyiksaan yang dialami tubuhnya apabila diangkat dari dunia ke langit masih dalam keadaan hidup seperti kehidupan pada umumnya di dunia atau Nabi Isa saw diangkat dalam keadaan hidup dan masih tetap hidup meskipun tidak diketahui bagaimana keadaannya. (Buhuts wa Fatawa Islamiyah juz IV hal 645 – 646)
Jadi seandainya ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa as diangkat Allah swt dari dunia ke langit dalam keadaan mati maka hal ini pun dimungkinkan sebagaimana makna dari kata إنى متوفيك didalam surat Ali Imran dan فلما توفيتنى didalam surat Al Maidah diatas. Adapun apabila ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa melakukan da'wahnya di Kashmir atau India kemudian meninggal di sana maka tidak ada dalil-dalil yang membuktikan dan membenarkannya dan ada kemungkinan keyakinan ini sengaja disebarkan sebagai alat propaganda orang-orang Nasrani dalam menjalankan praktek-praktek kristenisasinya.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment