Pada 25 Juni 2009 16:22, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> menulis:
Mas Farhan, bukan itu yang saya tanyakan, tapi adakah dalil yang menerangkan bahwa acara itu harus dilakukan pada hari ke 3, 7, 40, 100 dan seterusnya.
Sebagaimana firman Allah swt agar kita banyak berdzikir sbb: "Hai orang2 yang beriman ! Berdzikirlah kamu pada Allah se-banyak2nya, dan bertasbihlah padaNya diwaktu pagi maupun petang !".(Al Ahzab 41-42).
Firman-Nya: "Berdzikirlah kamu padaKu, niscaya Aku akan ingat pula padamu !"(Al Baqarah: 152)
Firman-Nya: "Yakni orang2 dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring."(Ali Imran: 191)
Firman-Nya: "Dan terhadap orang2 yang banyak dzikir pada Allah, baik laki2 maupun wanita, Allah menyediakan keampunan dan pahala besar." (Al ahzab: 35)
Firman-Nya lagi:
"Yaitu orang2 yg beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram." (Ar Ro'd: 28).
"Perumpamaan orang2 yg dzikir pada Allah dengan yang tidak, adalah seperti orang yg hidup dengan yang mati !"
Dalam sebuah hadis qudsi, yg diriwayatkan oleh Buchori dan Muslim, firman Allah swt:
"Aku ini adalah menurut dugaan hambaKu, dan Aku menyertainya, di mana saja ia berdzikir padaKu. Jika ia berdzikir atau ingat padaKu dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam hatiKu, dan kalau ia mengingatKu didepan umum, maka Aku akan mengingatnya pula didepan khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepadaKu sejengkal, Aku akan mendekatkan diriKu padanya sehasta, dan jika ia mendekat padaKu sehasta, Aku akan mendekatkan diriKu padanya sedepa, dan jika ia datang kepadaKu secara berjalan kaki, Aku akan datang kepadanya secara berlari".
Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim sbb:
"Telah majulah orang2 istimewa! Tanya mereka "Siapakah orang2 istimewa itu ? "
Ujar Nabi SAW " Mereka ialah orang2 yg berdzikir pada Allah baik laki2 maupun wanita".
Saya rasa, masalah hari tidak ada masalah, itu hanya kebiasaan saja. Berdasarkan dalil2 di atas, tidak disebutkan waktunya kan ? Seandainya saya menanyakan ke Pak Andri, misalnya Pak Andri selalu melakukan aktivitas dzikir jam 10 pagi. Itu tidak ada contohnya dari Nabi kan ? Lalu bagaimana sikap Pak Andri jika ada orang yang menanyakan, mana dalilnya berdzikir jam 10 pagi ? Menurut saya ayat2 di atas yg telah saya sebutkan sudah mewakili-kalau ditanyakan masalah waktu. Saya sendiri tidak ada masalah jika seandainya nanti ada yang mengubah kebiasaan mengadakan tahlil itu hari ke berapa saja.
Mohon maaf mas, saya hanya ingin bahwa kalau saya mengamalkan sesuatu adalah atas dasar perintah Allah dan Rasulnya.
Menurut saya, mengamalkan sesuatu menurut perintah Alloh dan Rasulnya perlu ditafsirkan lagi, maksudnya, ya seperti kasus di atas. Alloh dan rasulnya tidak memerintahkan agar berdzikir pada hari tertentu, tetapi tidak pula melarang orang2 yg melakukan dzikir pada hari tertentu. Contohnya :
Sebagaimana firman Allah swt agar kita banyak berdzikir sbb: "Hai orang2 yang beriman ! Berdzikirlah kamu pada Allah se-banyak2nya, dan bertasbihlah padaNya diwaktu pagi maupun petang !".(Al Ahzab 41-42).
Saya tidak berani mengatakan itu bid'ah atau bukan bid'ah sebab hal itu akan membuat banyak orang yang kurang suka sehingga akan timbul polemik yang berkepanjangan lagi, sejauh saya memperoleh sumber hukumnya atau dalil yang shahih dari manapun datangnya saya akan sami'na watha'na.
Saya hargai pendapat Pak Andri. Memang sebaiknya begitu, jangan main vonis sebelum tahu betul permasalahannya.
Terima kasih, semoga Allah selalu membimbing kita semua ke jalan yang lurus.
Amin
Dari: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
Topik: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: Apakah setiap dalil perlu penafsiran ?Tanggal: Kamis, 25 Juni, 2009, 4:45 AM
Mohon maaf ikut nimbrung, sekedar bertanya kepada mas Ndy:
Kenapa "perayaan" tahlilan kematian mesti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari adakah aturan dari Allah dan Rasul? saya katakan perayaan karena di dalamnya terdapat pesta makan-makan serta membagi-bagikan brekat.
Ini penting buat saya dalam kapasitas yang sedang mencari cara ibadah yang benar, jadi dalam hal ini saya tidak kontra dan juga tidak pro, sejauh memang ada aturannya dari Allah dan Rasul saya akan sami'na waatha'na gak peduli apa itu amalan orang NU, amalan orang Muhammadiyah, amalan Syiah, amalan Ahlusunnah, dan atau lainnya karena saya tidak terikat dengan salah satu firqah tersebut, anutan saya adalah Allah dan RAsul (Quran dan Sunnah).
Terima kasih.
2009/6/25 Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com>
Ya sebagai warga yang menolak/anti tahlil hal demikian berlaku juga.
2009/6/24 ulum fa <ulum.zsimia@gmail.com>
sebagai warga nu ,kbnykn wrga sekitr y melakukan hl tahlilan,tpi susah
y klo sdh mengakar daging,gk mau menerima yg benar2 dri alquran dn
hadist
--
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment