Thursday, July 2, 2009

[Milis_Iqra] FW : Antara Taqlid Kepada Pemimpin dan Menjalankan Perintah Allah dan RasulNya



---------- Forwarded message ----------
From: A Nizami <nizaminz@yahoo.com>
Date: 2009/7/3




Assalamu'alaikum wr wb,

Syahdan di satu negeri Antah Berantah ada satu pemilihan pemimpin. Seluruh rakyat negeri itu harus memilih. Meski katanya "Bebas dan Rahasia", namun satu pejabat partai memerintahkan seluruh kadernya untuk memilih calon bernama Fulan dan wakilnya sebagai pemimpin. Sebagian kader pun "Mendengar dan Mentaati."

Alkisah ada satu kader yang menolak. Alasannya:
"Tapi kan Fulan membiarkan kekayaan alam kita dijarah oleh musuh Islam. Anggaran militer musuh Islam itu sampai US$ 655 Milyar/tahun atau Rp 6.550 Trilyun/tahun sehingga bisa membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan. Sebagian dana itu dari kekayaan alam kita.
Bukankah menurut surat Al Fath ayat 29: "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."?

"Tapi kan wakilnya belum naik haji meski sudah tua, kaya, dan sehat.
Bukankah menurut Islam jika tidak mengerjakan haji padahal mampu itu adalah dosa?
Bukankah orang yang meninggal tapi tidak naik haji padahal dia mampu itu menurut Nabi mati di atas kemunafikan?

Bukankah di surat At Taubah ayat 23 dikatakan: "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali/pemimpin, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."?

"Wah kalau kamu masih mengikuti Al Qur'an dan membangkang kepadaku, berarti kamu belum percaya kepadaku. Kamu tidak taat kepadaku," begitu kata si pemimpin partai.

"Kita pilih Fulan karena Fulan paling besar kesempatannya untuk menang.. Kita bisa ikut berkuasa meski cuma jadi pembantu." Tambah si pemimpin.

Sang kader yang "mbalelo" masih menolak.

"Tapi mendukung pemimpin yang zhalim bukan cara Islam. Nabi Ibrahim berani melawan raja Namrudz yang zalim. Nabi Muda menentang raja Fir'aun yang berkuasa. Dan Nabi Muhammad tak mau berkolaborasi dengan pemimpin Quraisy Abu Sofyan yang kafir. Selama kita berjuang di jalan Allah, yang ada hanya kemenangan atau mati syahid"

Namun kader yang lain "Sami'na wa atho'na". Katanya:

"Apa pun yang pemimpin katakan kepada kami akan kami taati. Kami dengar dan kami tunduk. Bahkan jika pemimpin menyuruh kami untuk memilih Iblis jadi pemimpin, kami akan memilihnya." Kata sang kader yang taat.

Tidak dijelaskan lebih jauh nama-nama pelaku di negara Antah Berantah tersebut. Namun hendaknya kita mempelajari hikmahnya.

Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?" Nabi Saw menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR. Ahmad)

Yang harus kita ikuti adalah Allah. Bukan pemimpin yang menyimpang dari firman Allah (Al Qur'an):
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya (yang tidak menjalankan Al Qur'an dan Hadits) [Al A'raaf:3]

Mengikuti pemimpin yang sesat akan menyeret kita ke neraka:
"Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk ke dalam neraka, dia mengutuk pemimpinnya yang menyesatkannya; sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka." Allah berfirman: "Masing-masing mendapat siksaan yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui." [Al A'raaf:38]

"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul."
Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar." [Al Ahzab:66-67]

Mengikuti pemimpin selama sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits adalah satu kewajiban. Namun jika menyimpang dan kita mengikutinya, niscaya muka kita dibolak-balikan Allah di dalam neraka.
"Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan" [Ash Shaaffaat:28]

Ayat di atas menjelaskan pemimpin yang menyesatkan ummatnya dengan berbagai dalih yang meski kelihatan masuk, namun menyimpang dari Al Qur'an dan Hadits.

"Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong." [Al Qashash:41]

Hati-hatilah pada pemimpin yang menyeru kita ke neraka. Tetaplah berpegang pada Al Qur'an dan Hadits.

Nabi Muhammad bersabda:
Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu Dawud)
Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)

Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)

Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)

Hendaknya kita berhati-hati terhadap ulama seperti di atas.

Allah tidak menghendaki kita jadi kaya, jadi penguasa, dan sebagainya. Yang diinginkan Allah adalah agar kita jadi orang yang bertakwa. Yaitu menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." [Al A'raaf:96]

Setiap shalat kita selalu membaca doa: "Ihdinash shiroothol mustaqiim". Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus. Untuk apa berdoa jika kita tidak mau berada di atas jalan yang lurus dan selalu mengambil jalan yang menyimpang?

"dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa." [An'aam:153]

Jangan melanggar larangan Allah dan RasulNya hanya untuk kepentingan sesaat. Sekali kita mendukung yang bathil, Allah dan masyarakat akan melihat kita sebagai pendukung kebathilan:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." [Anfaal:27]

Hendaklah kita selalu mempelajari Al Qur'an agar tidak tersesat:

"Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." [Al Haaqqah:48]

Hanya dengan mentaati Allah dan RasulNya serta bertakwalah kita bisa mendapat kemenangan:

"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan." [An Nuur:52]

Segala kekayaan dan jabatan itu tak lain hanya kesenangan dunia. Akhirat lebih baik bagi orang yang takwa:

"Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." [Az Zukhruf:35]

Media Islam – Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id



--
http://alhikmah.web.id/
http://it-database.blogspot.com

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment