2.170 Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang
kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang
mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat
petunjuk?"
5.104 Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang
diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah
untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan
apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat
petunjuk?
Dan diharapkan kita seperti ini :
3.103 Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
On 7/1/09, awung s <awungs@gmail.com> wrote:
>
> Taqlid >< Kritis
> Perintah untuk kritis:
> 25:73 Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat
> Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang
> tuli dan buta.
>
> 49:6 Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
> membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
> menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
> yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
>
> On 01/07/2009, abafarhan <abafarhan@gmail.com> wrote:
>>
>> 3.53 Ya Rabb kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan
>> dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam
>> golongan orang-orang yang menjadi saksi .
>>
>>
>>
>> On 7/1/09, Dani Permana <dani.permana@alhikmah.web.id> wrote:
>>> InsyaAllah artikel ini bermanfaat untuk membedakan ANTARA TAQLID DAN
>>> ITTIBA'
>>>
>>> ANTARA TAQLID DAN ITTIBA'
>>>
>>>
>>> Oleh
>>> Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
>>>
>>> Ittiba' (mengikuti) kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana
>>> Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba' kepada wahyu yang
>>> diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya. Alloh jadikan wahyu tersebut
>>> sebagai
>>> petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.
>>>
>>> Tidak ada yang membangkang kepada perintah Alloh tersebut kecuali
>>> orang-orang yang taqlid kepada nenek moyangnya atau kebiasaan yang
>>> berlaku
>>> di sekelilingnya atau hawa nafsunya yang mengajak untuk membangkang dari
>>> perintah AlIoh. Mereka tolak datangnya kebenaran karena taqlid.
>>>
>>> Tidak ada satu pun kesesatan kecuali disebabkan taqlid kepada kebatilan
>>> yang
>>> diperindah oleh iblis sehingga tampak sebagai kebenaran. Inilah sebab
>>> kesesatan setiap kaum para rasul yang menolak dakwah para rasul. IniIah
>>> sebab kesesatan orang-orang Nashara yang taqlid kepada pendeta-pendeta
>>> dan
>>> rahib-rahib mereka. Inilah sebab kesesatan setiap kelompok ahli bid'ah
>>> yang
>>> taqlid kepada pemikiran-pemikiran sesat dan gembong-gembong mereka.
>>>
>>> Para pengikut kesesatan ini menggunakan segala cara untuk mempertahankan
>>> kesesatan mereka sekaligus mengajak orang-orang selain mereka kepada
>>> jalan
>>> mereka. Mereka sebarkan syubhat bahwa orang yang ittiba' kepada manhaj
>>> para
>>> ulama adalah taqlid kepada ulama. Mereka campur adukkan antara taqlid dan
>>> ittiba'.
>>>
>>> Jika mereka diseru untuk meninggalkan taqlid kepada pemikiran para
>>> pemimpin
>>> kesesatan mereka, mereka balik membantah, "Wahai para Salafiyyun kalian
>>> jugataqlid kepada para ulama kalian!"
>>>
>>> Inilah jalan setiap pemilik kesesatan dari masa ke masa, mereka gabungkan
>>> antara kebatilan dengan kebenaran, mereka kaburkan garis pemisah antara
>>> keduanya.
>>>
>>> Dengan memhon Taufiq dari Alloh pada pembahasan kali ini kami ketengahkan
>>> kepada pembaca beberapa perbedaan yang mendasar antara taqlid dan ittiba'
>>> agar kita bisa memahaminya dengan benar, dan sekaligus -bi'idznillah-bisa
>>> menepis syubhat para pemilik kebatilan dalam masalah ini.
>>>
>>> DEFINISI TAQLID
>>> Taqlid secara bahasa adalah meletakkan "al-qiladatun" (kalung) ke leher.
>>> Dipakai juga dalam hal menyerahkan perkara kepada seseorang seakan-. akan
>>> perkara tersebut diletakkan di lehernya seperti kalung. [Lisanul Arab
>>> 3/367
>>> dan Mudzakkirah Ushul Fiqh hal.3 14]
>>>
>>> Adapun taqlid menurut istilah adalah mengikuti perkataan yang tidak ada
>>> hujjahnya sebagaimana dikatakan oleh Al-Imam Abu Abdillah bin Khuwaiz
>>> Mindad
>>> [Jami' Bayanil Ilmi waAhlihi 2/993 dan l'lamul Muwaqqi'in 2/178]
>>>
>>> Ada juga yang mengatakan bahwa taqlid adalah mengikuti perkataan orang
>>> lain
>>> tanpa mengetahui dalilnya. [Mudzakkirah Ushul Fiqh hal. 3 14]
>>>
>>> CELAAN TERHADAP TAQLID
>>> Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah mencela taqlid dalam Kitab-Nya, Alloh
>>> Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
>>>
>>> "Artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka
>>> sebagai rabb selain Allah" [AtTaubah :31]
>>>
>>> Ketika Adi bin Hatim Radhiyallahu 'anhu mendengar Rasulullah Shallallahu
>>> 'alaihi wa salam membaca ayat Ini maka dia mengatakan, "Wahai Rasulullah,
>>> kami dulu tidak menjadikan mereka sebagai rabb rabb." Rasulullah
>>> Shallallahu
>>> 'alaihi wa sallam bersabda, "Ya, Bukankah jika mereka halalkan kepada
>>> kalian
>>> apa yang diharamkan atas kalian maka kalian juga menghalalkannya, dan
>>> jika
>>> mereka haramkan apa yang dihalalkan atas kalian maka kalian juga
>>> mengharamkannya?" Adi Radhiyallahu 'anhu berkata, "Ya." Rasulullah
>>> Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "ltulah peribadatan kepada
>>> mereka"
>>> [Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Jami' nya 3095 dan Baihaqidalam Sunan
>>> Kubra 10/116 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Ghayatul Maram
>>> hal.20]
>>>
>>> Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
>>>
>>> "Artinya : Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang
>>> pemberi
>>> peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah
>>> di
>>> negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami
>>> menganut
>>> suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka."
>>> (Rasul itu) berkata: 'Apakah (kamu akan mengikutinyajuga) sekalipun aku
>>> membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa
>>> yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab:
>>> "Sesungguhnya
>>> kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya"
>>> [Az-Zukhruf
>>> :
>>> 23-24]
>>>
>>> Al-Imam lbnu Abdil Barr rahimahullahu berkata, "Karena mereka taqlid
>>> kepada
>>> bapak-bapak mereka maka mereka tidak mau mengikuti petunjuk para Rasul"
>>> [Jami' Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/977]
>>>
>>> Alloh menyifati orang-orang yang taqlid dengan firman-Nya.
>>>
>>> "Artinya : Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada
>>> sisi
>>> Allah ialah orang-arang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa
>>> pun"
>>> [Al-Anfal : 22]
>>>
>>> "Artinya : Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dan
>>> orang-orang
>>> yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan
>>> antara mereka terputus sama sekali" [Al-Baqarah : 166]
>>>
>>> Al-Imam Ibnu Abdil Barr berkata, "Para ulama berargumen dengan ayat-ayat
>>> mi
>>> untuk membatalkan taqlid" [Jami' Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/978]
>>>
>>> WAJIBNYA ITTIBA'
>>> Ittiba' adalah menempuh jalan orang yang (wajib) diikuti dan melakukan
>>> apa
>>> yang dia lakukan. [I'Iamul Muwaqqi'in 2/171]
>>>
>>> Seorang muslim wajib ittiba' kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa
>>> sallam
>>> dengan menempuh jalan yang beliau tempuh dan melakukan apa yang beliau
>>> lakukan. Begitu banyak ayat Al-Qur'an yang memerintahkan setiap muslim
>>> agar
>>> selalu ittiba' kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di
>>> antaranya
>>> firman Alloh.
>>>
>>> "Artinya : Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
>>> berpaling,
>>> makasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" [Ali lmran : 32]
>>>
>>> "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah
>>> dan
>>> Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
>>> lagi Maha Mengetahui" [Al-Hujurat : 1]
>>>
>>> "Artinya : Hal orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
>>> Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
>>> pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepoda Allah (AlQur 'an)
>>> dan
>>> Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
>>> kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya"
>>> [An-Nisa :59].
>>>
>>> "Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintal Alloh, ikutilah
>>> aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. "Alloh Maha
>>> Pengampun lagi Maha Penyayang" [Ali lmran :31]
>>>
>>> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
>>>
>>> "Artinya : Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya seandainya Musa hidup maka
>>> tidak boleh baginya kecuali mengikutiku" [Dikeluarkan oleh Abdur Razzaq
>>> dalamMushannafnya 6/Fl 3, lbnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya 9/47, Ahmad
>>> dalam Musnadnya 3/387, dan lbnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan Ilmi 2/805,
>>> Syaikh Al-Albani berkata dalam Irwa' 6/34, "Hasan"]
>>>
>>> Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata, "Jika Musa Kalimullah tidak boleh
>>> ittiba' kecuali kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimana
>>> dengan yang lainnya? Hadits ini merupakan dalil yang qath'i atas wajibnya
>>> mengesakan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hal ittiba', dan ini
>>> merupakan konsekuensi syahadat 'anna Muhammadan rasulullah", karena
>>> itulah
>>> Alloh sebutkan dalam ayat di atas (Ali lmran : 31) bahwa ittiba' kepada
>>> Rasulullah bukan kepada yang lainnya adalah dalil kecintaan Alloh
>>> kepadanya"
>>> [Muqaddimah Bidayatus Sul fi Tafdhili Rasul hal.5-6]
>>>
>>> Demikian juga Alloh memerintahkan setiap muslim agar ittiba' kepada
>>> sabilil
>>> mukminin yaitu jalan para sahabat Rasulullah dan mengancam dengan hukuman
>>> yang berat kepada siapa saja yang menyeleweng darinya:
>>>
>>> "Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudahjelas kebenaran
>>> baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami
>>> biarkan Ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
>>> masukkan Ia ke dalam jahanam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat
>>> kembali". [An-Nisa': 115]
>>>
>>> Pengertian lain dari ittiba' adalah jika engkau mengikuti suatu perkataan
>>> seseorang yang nampak bagimu keshahihannya sebagaimana diktakan oleh
>>> Al-Imam
>>> Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya Jami' Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/787.
>>>
>>> Al-Imam Asy-Syafi'i berkata, "Aku tidak pernah mendebat seorang pun
>>> kecuali
>>> aku katakan: Ya Alloh jalankan kebenaran pada hati dan lisannya, jika
>>> kebenaran bersamaku maka dia ittiba' kepadaku dan jika kebenaran
>>> bersamanya
>>> maka aku ittiba' padanya" [Qawa'idul Ahkam fi Mashalihil Anam oleh
>>> Al-'Izz
>>> bin Abdis Salam 2/I 36]
>>>
>>> TAQLID BUKANLAH ITTIBA'
>>> Al-Imam lbnu Abdil Barr berkata, "Taqlid menurut para ulama bukan ittiba,
>>> karena ittiba' adalah jika engkau mengikuti perkataan seseorang yang
>>> nampak
>>> bagimu keshahihan perkataannya, dan taqlid adalah jika engkau mengikuti
>>> perkataan seseorang dalam keadaan engkau tidak tahu segi dan makna
>>> perkataannya" [Jami' Bayanil Ilmi waAhlihi 2/787]
>>>
>>> Abu Abdillah bin Khuwaiz Mindad berkata, "Taqlid maknanya dalam syari'at
>>> adalah merujuk kepada suatu perkataan yang tidak ada argumennya, ini
>>> adalah
>>> dilarang dalam syari'at, adapun ittiba maka adalah yang kokoh
>>> argumennya".
>>>
>>> Beliau juga berkata, "Setiap orang yang engkau ikuti perkataannya tanpa
>>> ada
>>> dalil yang mewajibkanmu untuk mengikutinya maka engkau telah taqlid
>>> kepadanya, dan taqlid dalam agama tidak shahih. Setiap orang yang dalil
>>> mewajibkanmu untuk mengikuti perkataannya maka engkau ittiba' kepadanya.
>>> Ittiba' dalam agama dibolehkan dan taqlid dilarang" [Dinukil oleh Ibnu
>>> Abdil
>>> Barr dalam kmtabnya Jami' Bayanil Ilmi waAhlihi 2/993]
>>>
>>> PARA IMAM MELARANG TAQLID DAN MEWAJIBKAN ITTIBA'
>>> Diantara hal lain yang menunjukkan perbedaan yang mendasar antara taqlid
>>> dan
>>> ittiba' adalah larangan para imam kepada para pengikutnya dan taqlid dan
>>> perintah mereka kepada para pengikutnya agar selalu ittiba':
>>>
>>> Al-Imam Abu Hanifah berkata, "Tidak halal atas seorangpun mengambil
>>> perkataan kami selama dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya" Dalam
>>> riwayat lain beliau berkata, "Orang yang tidak tahu dalilku, haram
>>> atasnya
>>> berfatwa dengan perkataanku" [Dinukil oleh Ibnu Abidin dalam Hasyiyahnya
>>> atas Bahru Raiq 6/293 dan Sya' rany dalam Al-Mizan 1/55]
>>>
>>> Al-Imam Malik berkata : "Sesungguhnya aku adalah manusia yang bisa benar
>>> dan
>>> keliru. Lihatlah pendapatku, setiap yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah
>>> maka
>>> ambillah, dan setiap yang tidak sesual dengan Kitab dan Sunnah maka
>>> tinggalkanlah" [Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami' 2/32]
>>>
>>> Al-Imam Asy-Syafi'i berkata, "Jika kalian menjumpai sunnah Rasulullah
>>> Shallallahu alaihi wa sallam , ittiba'lah kepadanya, janganlah kalian
>>> menoleh kepada perkataan siapapun" [Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam
>>> Hilyatul Auliya' 9/107 dengan sanad yang shahih]
>>>
>>> Beliau juga berkata, "Setiap yang aku katakan, kemudian ada hadits shahih
>>> yang menyelisihinya, maka hadits Nabi , lebih utama untuk diikuti.
>>> Janganlah
>>> kalian taqlid kepadaku". [Diriwayatkan olehAbu Hatim dalamAdab Syafi'i
>>> hal.93 dengan sanad yang shahih]
>>>
>>> Al-Imam Ahmad berkata, "Janganlah.engkau taqlid dalam agamamu kepada
>>> seorangpun dari mereka, apa yang datang dari Nabi dan para sahabatnya
>>> ambillah" Beliau juga berkata, "Ittiba' adalah jika seseorang mengikuti
>>> apa
>>> yang datang dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya"
>>> [Masa'iI Al-Imam Ahmad oleh Abu Dawud hal.276- 277]
>>>
>>> ITTIBA ADALAH JALAN AHLI SUNNAH DAN TAQLID ADALAH JALAN AHLI BID'AH
>>> Al-Imam Ibnu Abil 'Izz Al Hanafy berkata, "Umat ini telah sepakat bahwa
>>> tidak wajib taat kepada seorangpun dalam segala sesuatu kecuali kepada
>>> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam …makà barangsiapa yang ta'ashub
>>> (fanatik) kepada salah seorang imam dan mengesampingkan yang lainnya
>>> seperti
>>> orang yang ta'ashub kepada seorang sahabat dan mengesampingkan yang
>>> lainnya,
>>> seperti orang-orang Rafidhah yang ta'ashub kepada Ali dan mengesampingkan
>>> tiga khalifah yang lainnya. ini jalannya ahlul ahwa" [Al-Ittiba' cet.
>>> kedua
>>> hal. 80]
>>>
>>> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Barangsiapa yang ta' ashub kepada
>>> seseorang, dia kedudukannya seperti orang-orang Rafidhah yang ta'ashub
>>> kepada salah seorang sahabat, dan seperti orang-orang Khawarij. ini
>>> adalah
>>> jalan ahli bid' ah dan ahwa' yang mereka keluar dan syari'at dengan
>>> kesepakatan umat dan menurut Kitab dan Sunnah ... yang wajib kepada semua
>>> makhluk adalah ittiba' kepada seorang yang ma'shum (yaitu Rasulullah
>>> Shallallahu alaihi wa sallam) yang tidak mengucap dan hawa nafsunya, yang
>>> dia ucapkan adalah wahyu yang diturunkan kepadanya" [Mukhtashar Fatawa
>>> Mishniyyah hal.46-47]
>>>
>>> [Disalin dari Majalah Al-Furqon Edisi 2 Tahun V/Ramadhan 1426, Oktober
>>> 2005.
>>> Penerbit Lajnah Dakwah Ma'had Al-Furqon, Alamat Ma'had Al-Furqon, Srowo
>>> Sidayu Gresik Jatim PO BOX 21 (61153)]
>>> Sumber : http://www.almanhaj.or.id/content/2194/slash/0
>>> --
>>> http://alhikmah.web.id/
>>> http://it-database.blogspot.com
>>>
>>> >
>>>
>>
>> >
>>
>
> >
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment