From: "Abu Abdillah" <
abdullah_abu@hotmail.com>
Subject: [assunnah] Dampak Terorisme Terhadap Umat
TERORISME DAMPAKNYA TERHADAP INDIVIDU DAN UMAT
Oleh
Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly
http://www.almanhaj.or.id/content/2146/slash/0Tidak diragukan dan tidak ada yang perlu disangsikan lagi, bahwa ; tragedi
teror di masa kita saat ini menjadi topik bahasan yang terpenting. Banyak
negara yang dijadikan mabuk kepayang (oleh isu gerakan teror ini), serta
masyarakat dengan berbagai lapisan dan tata kehidupannya ikut disibukkan
(oleh isu gerakan teror ini). Demikian pula negeri-negeri Islam, seperti
halnya negara lain, medapat bagian dari teror, selaras dengan tingkatannya
masing-masing.
Maka apa makna teror (al-irhab) itu sesungguhnya, apa yang mendorong
dilaksanakan hal itu, dan apa kemudharatan yang besar yang dihasilkan dari
praktek gerakan teror yang dzalim pelaku-pelakunya itu.
Al-Irhab (teror) adalah sebuah kalimat yang terbangun di atasnya makna yang
mempunyai bentuk (modus) beraneka ragam, yang intinya adalah gerakan
intimidasi atau teror atau gerakan yang menebarkan rasa takut kepada
individu ataupun masyarakat (bahkan negara, -pent) yang sudah dalam keadaan
aman dan tentram. Dan gerakan intimidasi/teror ini telah mencapai pada
tingkat pelenyapan jiwa seseorang yang tidak bersalah, merampas harta orang
lain, bahkan menggagahi kerhormatan yang dilindungi, serta memecah
persatuan, terutama merubah kenikamatan menjadi kesengsaraan serta berbagai
macam fitnah. Dan juga membuat kerusakan dimuka bumi dan mewariskan kepada
penduduk bumi bau busuk serta memperluas rasa takut yang mencekam. Maka jika
demikian keadannya.
[1]. Apa yang dapat dipetik hasilnya bagi manusia di dalam pesawat udara
atau mobil, atau para pengguna jalan di jalan-jalan raya, atau penculikan
dan pembunuhan para pemimpin, peledakan (teror bom) di berbagai fasilitas
pemerintahan dan umum untuk menghancurkan kemaslahatan mereka, tiada lain
hal ini merupakan salah satu modus teror yang penuh dengan kebusukan.
[2]. Apa program (master plan) untuk menggulingkan kekuasaan negeri-negeri
dan kerajaan, membunuh pengawal serta pengamanan negara mereka (polisi dan
tentara) dengan cara yang tidak dibenarkan oleh syari'at bahkan dengan cara
yang ngawur (asal-asalan/anarkis) bid'ah, tiada lain suatu bentuk
kemungkaran teror yang didatangkan oleh para setan dari golongan jin dan
manusia kepada para teroris tersebut dan dikemas dengan kemasan yang indah
oleh mereka (para setan) di dalam hati-hati mereka, sehingga mereka
terjerembab dalam perbuatan dosa yang mengerikan (perbuatan dosa teror)
tanpa aturan dasar agama, atau perasaan takut kepada penguasa atau malu
kepada Allah atau sikap rahmah (kasih sayang) kepada sesamanya, hal ini
semua dilakukan oleh mereka dikarenakan mereka telah menjual diri dan jiwa
mereka kepada setan padahal setan dan iblis itu musuh bagi manusia dan jin,
sangat jelek jual beli mereka dan sungguh menjijikan perbuatan mereka yakni
mereka telah benar-benar membeli kesesatan dengan petunjuk, adzab dengan
ampunan (maghfirah). Dan setiap perbuatan keji dan dosa itu pasti ada
balasannya di sisi Allah sebagaimana firman Allah.
"Artinya : Balasan yang sesuai" [An-Naba : 26]
Dan firman-Nya yang lain.
"Artinya : Dan Tuhan mu tidak mendzalimi siapa pun juga" [Al-Kahfi : 49]
[3]. Apakah penyerangan terhadap sentral bisnis, perhotelan dan kawasan
industri atau mencuri serta merampok di siang bolong (dengan
terang-terangan) bukankah itu merupakan sebuah bentuk teror yang tidak
dilakukan kecuali oleh orang-orang yang hilang keimanannya atau penyimpangan
yang dipaksakan kepada hamba-hamba Allah dalam rangka merealisasikan
keinginan dan kerakusan hati dan jiwanya walaupun akibat yang didapati dari
perbuatannya adalah kehinaan di dunia dan di akhirat berupa adzab yang
pedih.
[4]. Dan bukankah gerakan kelompok yang mempersenjatai diri mereka
disebagian tempat yang mereka lakukan dengan label jihad dan dakwah kembali
kepada syari'at Islamiyyah (menurut anggapan mereka), yang pada akhirnya
gerakan ini membunuh si fulan, mengambil harta si 'allan, dan menebarkan
perasaan takut di tengah-tengah masyarakat serta merobohkan berbagai
kemaslahatan masyarakat seperti fasilitas-fasilitas umum, airport, sekolah
dan lain-lain, tiada lain hal ini merupakan bentuk teror yang menakutkan
yang dikemas dengan kemasan kebencian dan penuh kedengkian, aduhai golongan
ini yang menyatakan untuk diri mereka bawha mereka merupakan jama'ah
(kelompok) ini, mereka menganggap diri mereka berilmu dan melahirkan
fatwa-fatwa serta hukum yang menghalalkan darah para pemimpin bahkan darah
orang yang diam yang tidak ikut serta memusuhi dan membenci para pemimpin
tersebut.
Saya katakan di sini, bahwa andai sekiranya mereka itu mencurahkan tenaga
dan pikirannya untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang-orang yang
membutuhkan pelajaran tentang aqidah, ibadah, muamalah, akhlak, adab sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai
manhaj dan sunnah yang shahih sebagai pintu masuk dan keluar, sebelum
menampakkan kepada manusia persenjataan mereka, dan menyembunyikan caci
makian mereka, dan menggoncangkan keamanan dan ketentraman mereka dengan
cara penuh dengan kedzaliman dan permusuhan dengan mengatas namakan ghirah
(kecemburuan) kepada syari'at Islam dan untuk kebaikan umat Islam.
Perbuatan mereka yang demikian ini pada hakekatnya mengaburkan kewibawaan
Islam itu sendiri, dan akan membuka jendela kehinaan bahkan pintu-pintunya
yang nantinya memberi peluang kepada musuh-musuh Islam dan muslimin dari
kalangan barat dan timur untuk masuk dari pintu tersebut dan mereka akan
melontarkan kepada agama kita Islam yang mulia ini dengan berbagai macam
julukkan dan gelar, seperti : Islam Ekstrim, Islam Keras, Islam
Fundamentalis, Islam Teroris bahkan mereka melontarkan tuduhan secara umum
kepada Islam dan kaum muslimin bahwa mereka adalah kaum teroris, dan tidak
menghormati hak-hak asasi manusia. Ini semua disebabkan oleh sikap dan cara
yang jelek dalam mendakwahi manusia yang mana wajib menggunakan cara yang
baik sesuai dengan syari'at yang shahih dan berjalan di atas manhaj para
nabi dan rasul yang jelas dan gamblang.
Sesungguhnya aku mengatakan tanpa keraguan, bahwa kelompok ini semoga Allah
memberi hidayah kepada mereka, sungguh mereka telah menyimpang dari jalan
yang benar dalam berhubungan (muamalah) dengan manusia di semua lapisannya,
dan tidak ada seorangpun yang selamat dari kejahatan mereka di negeri-negeri
mereka kebanyakannya kecuali orang-orang yang memang sudah terikat dengan
berbagai macam program dan peraturan hizbi-haraki yang mana gerakan ini
adalah gerakan yang menghancurkan dan tidak membangun, banyak membuat
kerusakan dan tidak melakukan perbaikan.
Berapa banyak ulama Salaf yang telah menyeru mereka yang makna dari seruan
mereka (para ulama itu) memperingatkan mereka dari perbuatan keji dan jelek
yang mengatasnamakan menyampaikan dakwah kepada Allah. Seperti gerakan
pembunuhan (pemboman, -peny), penculikan, peramapokan serta pelanggaran
apa-apa yang diharamkan, walaupun mereka dari kalangan Nasrani yang telah
mendapatkan jaminan keamanan (dari pemerintah muslim, tidak diperkenankan
untuk ditumpahkan darahnya, harta dan kehormatannya kecuali dengan
haknya, -pent), dengan dasar yang mereka ada-adakan untuk menghalalkan
perbuatannya. Mereka menipu pemuda-pemuda yang masih lugu dan polos agar
bangkit turut serta dalam gerakan mereka sehingga mereka akhirnya
menghabiskan sisa dari kehidupannya di kegelapan penjara-penjara tanpa
mencari kepastian akan kebenaran dakwah tersebut sedikitpun sehingga mereka
memasuki dakwah tersebut bukan dari pintu yang disyariatkan.
Barangkali mereka menyambut seruan seorang penyeru yang berlagak sebagai
pemberi nasehat yang terpercaya dan bijaksana dengan modus dakwah kepada
Allah Ta'ala, mereka mengatakan tentang haknya para ulama ; bahwasanya (para
ulama yang telah tampil menasehati mereka agar mereka kembali ke jalan Allah
dan memperingatkan umat dari kejahatan perbuatan mereka, -pent) mereka
adalah kaki tangan (pemerintah) bermuka dua atau pengecut dan tidak
mengetahui siatuasi dan kondisi di lapangan dan tidak sedikitpun mempunyai
semangat untuk Islam dan muslimin.
Maka orang-orang yang seperti mereka ini tidaklah mereka itu mau
mendengarkan seruan tersebut, dan dikalangan mereka tidak berguna nasehat
yang diberikan sebagaimana ucapan seseorang :
Sungguh kamu telah memperdengarkan andai kamu menyeru orang yang hidup.
Akan tetapi tidak ada kehidupan bagi orang yang diseru
Dan seandainya api yang kamu tiup itu dengannya akan muncul cahaya
Akan tetapi kamu meniup di dalam abu (bekas sesuatu yang telah dibakar)
Demikianlah sikap mereka terhadap ulama, fuqaha dan para pemimpin yang jujur
dan ikhlas mencocoki ucapan : kedudukan seorang yang bodoh dari seorang
fakih.
Seperti seorang faqih dari seorang yang bodoh
Dan seorang yang zuhud dalam haknya ini dan ini lebih zuhud darinya dalam
haknya.
Sesungguhnya aku berkata dan aku berlindung kepada Allah dari ucapan yang
jelek. Andai semua orang yang menyeru kepada Allah meniti jalannya para
ulama Salaf yang mana mereka telah menapak tilasi jejak para nabi dan rasul
di dalam dakwah mereka pastilah Allah akan membukakan bagi dakwahnya hati
kebanyakan orang di alam semesta ini dan pastilah mereka (umat) akan
mendengarkan dengan penuh kerelaan, firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Fitrah Allah yang telah fitrahkan manusia atasnya" [Ar-Ruum : 30]
Akan tetapi mereka yang meletakkan landasan dakwahnya manhaj-manhaj selain
manhaj ulama Salaf, dan orang-orang yang berjalan di jalan mereka dalam
dakwah kepada Allah sebagai wasilah dan tujuan, tidaklah mereka mendapatkan
sesuatu dari perwujudan tujuan-tujuan yang telah memecah kekuatan mereka
sendiri, dan mereka menyia-nyiakan kesungguhan mereka di dalamnya. Dan Allah
maha tahu tentang rahasia tujuan-tujuan yang mana Allah merupakan Dzat yang
mengetahui semua maksud dan tujuan dari para hambanya. Di sana terdapat
ucapan seseorang yang maknanya tidak jauh dari apa yang telah terjadi pada
mereka ;
Mereka mengharap keselamatan akan tetapi tidak mejalani jalan
orang-orangnya.
Sesungguhnya kapal itu tidaklah akan mengarungi tempat yang kering dan
tandus.
[Disalin dari kitab Al-Irhab Wa Atsaruhu Alal Afrad Wal Umam, Edisi
Indonesia Terorisme Dalam Tinjauan Islam hal. 1-7, Penulis Syaikh Zaid bin
Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly, Penerjemah Hannan Hoesin Bahanan, Penerbit
Maktabah Salafy Press]
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS
20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment