Saturday, August 29, 2009

[Milis_Iqra] Re: Mengapa Hati Keras Membatu ?

Yup. Seperti itulah bagi orang atau suatu kelompok yang takabbur,
merasa diri atau kelompoknya paling benar. Padahal manusia tidak
berhak untuk sombong

On Aug 24, 2:55 pm, andri subandrio <subandrio.an...@gmail.com> wrote:
> Secara sederhana saja, hati yang membatu kebanyakan akibat dari merasa
> dirinya paling, seperti pendapatnya paling benar sehingga tidak mau
> mendengar pendapat orang lain dan paling..paling yang lainnya
>
> 2009/8/24 Whe~en (gmail) <whe.en9...@gmail.com>
>
>
>
>
>
> >  *From:* en.xha <nxhawa...@yahoo.ca>
> >  *Subject:* [assunnah-qatar] Mengapa Hati Keras Membatu ?
>
> > Artikel Buletin An-Nur :
>
> > *Mengapa Hati Keras Membatu ?*
>
> > Hati adalah sumber penalaran, tempat pertimbangan, tumbuhnya cinta dan
> > benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan keras kepala, ketenangan dan
> > kegoncangan.
>
> > Hati juga sumber kebahagiaan, jika kita mampu membersihkannya, namun
> > sebaliknya merupakan sumber bencana jika menodainya. Aktivitas badan sangat
> > tergantung lurus bengkoknya hati. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu berkata,
> > "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu
> > bagus, maka akan bagus pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk
> > pula tentaranya."
>
> > *Tanda-Tanda Kerasnya Hati*
>
> > Hati yang keras memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali, di antara yang
> > terpenting sebagai berikut :
>
> > *Malas Melakukan Kataatan dan Amal Kebaikan*
> > Terutama malas untuk menjalankan ibadah, bahkan mungkin meremehkan nya,
> > melakukan shalat asal-asalan tanpa ada kekhusyukan dan kesungguhan, merasa
> > berat dan enggan, merasa berat pula menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Allah
> > telah menyifati kaum munafiqin. Firman-Nya, artinya,
> > "Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak
> > (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (At-Taubah
> > : 54)
> > **
> > *Tidak Tersentuh Oleh Ayat Al-Qur'an dan Petuah*
> > Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah,
> > maka tidak terpengaruh sama sekali, tidak mau khusyu' atau tunduk, dan juga
> > lalai dari membaca al-Qur'an serta mendengarkannya, bahkan enggan dan
> > berpaling darinya. Sedang kan Allah Subhannahu wa Ta'ala telah
> > memperingatkan, artinya,
> > "Maka beri peringatanlah dengan al-Qur'an orang yang takut kepada
> > ancaman-Ku." (Qaaf : 45)
>
> > *Tidak Tersentuh dengan Ayat Kauniyah *
> > Tidak tergerak dengan adanya peristiwa-peristiwa yang dapat memberikan
> > pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dan semisalnya. Dia memandang
> > kematian atau orang yang sedang diusung ke kubur sebagai sesuatu yang tidak
> > ada apa-apanya, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasihat.
> > "Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji
> > sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat
> > dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (At-Taubah :126)
>
> > *Berlebihan Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat*
> > Himmah dan segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata. Segala
> > sesuatu ditimbang dari sisi dunia dan materi. Cinta, benci dan hubungan
> > dengan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Ujungnya, jadilah dia
> > seorang yang dengki, egois dan individualis, bakhil dan tamak terhadap
> > dunia.
>
> > *Kurang Mengagungkan Allah. *
> > Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman melemah, tidak marah
> > ketika larangan Allah diterjang, serta tidak mengingkari kemungkaran. Tidak
> > mengenal yang ma'ruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan
> > dosa.
>
> > *Kegersangan Hati*
> > Kesempitan dada, mengalami kegoncangan, tidak pernah merasakan ketenangan
> > dan kedamaian sama sekali. Hatinya gersang terus-menerus dan selalu gundah
> > terhadap segala sesuatu.
>
> > *Kemaksiatan Berantai*
> > Termasuk fenomena kerasnya hati adalah lahirnya kemaksiatan baru akibat
> > dari kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga menjadi sebuah
> > lingkaran setan yang sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri.
> > *Sebab-Sebab Kerasnya Hati*
>
> > Di antara faktor kerasnya hati, yang penting untuk kita ketahui yakni:
> > *Ketergantungan Hati kepada Dunia serta Melupakan Akhirat*
> > Kalau hati sudah keterlaluan mencintai dunia melebihi akhirat, maka hati
> > tergantung terhadapnya, sehingga lambat laun keimanan menjadi lemah dan
> > akhirnya merasa berat untuk menjalankan ibadah. Kesenangannya hanya kepada
> > urusan dunia belaka, akhirat terabaikan dan bahkan ter-lupakan. Hatinya
> > lalai mengingat maut, maka jadilah dia orang yang panjang angan-angan.
> > Seorang salaf berkata, "Tidak ada seorang hamba, kecuali dia mempunyai dua
> > mata di wajahnya untuk memandang seluruh urusan dunia, dan mempunyai dua
> > mata di hati untuk melihat seluruh perkara akhirat. Jika Allah menghendaki
> > kebaikan seorang hamba, maka Dia membuka kedua mata hatinya dan jika Dia
> > menghendaki selain itu (keburukan), maka dia biarkan si hamba sedemikian
> > rupa (tidak mampu melihat dengan mata hati), lalu dia membaca ayat, "Maka
> > apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci."
> > (Muhammad : 24)
>
> > *Lalai*
> > Lalai merupakan penyakit yang berbahaya apabila telah menjalar di dalam
> > hati dan bersarang di dalam jiwa. Karena akan berakibat anggota badan saling
> > mendukung untuk menutup pintu hidayah, sehingga hati akhirnya menjadi
> > terkunci. Allah berfirman, "Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran
> > dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itu lah
> > orang-orang yang lalai" (QS.16:108)
>
> > Allah Subhannahu wa Ta'ala memberitahukan, bahwa orang yang lalai adalah
> > mereka yang memiliki hati keras membatu, tidak mau lembut dan lunak, tidak
> > mempan dengan berbagai nasehat. Dia bagai batu atau bahkan lebih keras lagi,
> > karena mereka punya mata, namun tak mampu melihat kebenaran dan hakikat
> > setiap perkara. Tidak mampu membedakan antara yang bermanfaat dan
> > membahayakan. Mereka juga memiliki telinga, namun hanya digunakan untuk
> > mendengarkan berbagai bentuk kebatilan, kedustaan dan kesia-siaan. Tidak
> > pernah digunakan untuk mendengarkan al-haq dari Kitabullah dan Sunnah Rasul
> > Shalallaahu alaihi wasalam (Periksa QS. Al A'raf 179)
>
> > *Kawan yang Buruk*
> > Ini juga merupakan salah satu sebab terbesar yang mempengaruhi kerasnya
> > hati seseorang. Orang yang hidupnya di tengah gelombang kemaksiatan dan
> > kemungkaran, bergaul dengan manusia yang banyak berku-bang dalam dosa,
> > banyak bergurau dan tertawa tanpa batas, banyak mendengar musik dan
> > menghabiskan hari-harinya untuk film, maka sangat memungkinkan akan
> > terpengaruh oleh kondisi tersebut.
>
> > *Terbiasa dengan Kemaksiatan dan Kemungkaran*
> > Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah. Ia merupakan
> > pembegal perjalanan menuju kepada-Nya serta membalikkan arah perjalanan yang
> > lurus.
> > Kemaksiatan meskipun kecil, terkadang memicu terjadinya bentuk kemaksiatan
> > lain yang lebih besar dari yang pertama, sehingga semakin hari semakin
> > bertumpuk tanpa terasa. Dianggapnya hal itu biasa-biasa saja, padahal satu
> > persatu kemaksiatan tersebut masuk ke dalam hati, sehingga menjadi sebuah
> > ketergantungan yang amat berat untuk dilepaskan. Maka melemahlah kebesaran
> > dan keagungan Allah di dalam hati, dan melemah pula jalannya hati menuju
> > Allah dan kampung akhirat, sehingga menjadi terhalang dan bahkan terhenti
> > tak mampu lagi bergerak menuju Allah.
>
> > *Melupakan Maut, Sakarat, Kubur dan Kedahsyatannya. *
> > Termasuk seluruh perkara akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan amal,
> > mahsyar, shirath, Surga dan Neraka, semua telah hilang dari ingatan dan
> > hatinya.
>
> > *Melakukan Perusak Hati*
> > Yang merusak hati sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Qayyim ada lima perkara,
> > yaitu banyak bergaul dengan sembarang orang, panjang angan-angan, bergantung
> > kepada selain Allah, berlebihan makan dan berlebihan tidur.
> > *Solusi*
>
> > Hati yang lembut dan lunak merupakan nikmat Allah yang sangat besar, karena
> > dia mampu menerima dan menyerap segala yang datang dari Allah. Allah
> > mengancam orang yang berhati keras melalui firman-Nya,
> > "Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang membatu hatinya untuk
> > mengingat Allah.Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Az-Zumar: 22)
>
> > Di antara hal-hal yang dapat membantu menghilangkan kerasnya hati dan
> > menjadikannya lunak, lembut dan terbuka untuk menerima kebenaran dari Allah
> > yakni:
> > *Ma'rifat (mengenal) Allah*
> > Siapa yang kenal Allah, maka hatinya pasti akan lunak dan lembut, dan siapa
> > yang jahil terhadap-Nya, maka akan keras hatinya. Semakin bodoh seseorang
> > terhadap Allah, maka akan semakin berani melanggar batasan-Nya. Dan semakin
> > seseorang berfikir tentang Allah, maka semakin sadar akan kebesaran Allah,
> > keluasan nikmat serta kekuasaan Nya.
>
> > *Mengingat Maut*
> > Pertanyaan kubur, kegelapannya, sempit dan sepinya, juga penderitaan
> > menjelang sakaratul maut termasuk ke dalam mengingat maut. Memperhatikan
> > pula orang-orang yang telah mendekati kematian dan menghadiri jenazah. Hal
> > itu dapat membangunkan ketertiduran hati kita, dan mengingatkan dari
> > keterlenaan. Sa'id bin Jubair berkata, "Seandainya mengingat mati lepas dari
> > hatiku, maka aku takut kalau akan merusak hatiku.."
>
> > *Berziarah Kubur dan Memikirkan Penghuninya. *
> > Bagaimana mereka yang telah ditimbun tanah, bagaimana mereka dulu makan,
> > minum dan berpakaian dan kini telah hancur di dalam kubur, mereka tinggalkan
> > segala yang dimiliki, harta, kekuasaan maupun keluarga, lalu ingat dan
> > berfikir, bahwa sebentar lagi dia juga akan mengalami hal yang sama.
>
> > *Memperhatikan Ayat-ayat Al- Qur'an. *
> > Memikirkan ancaman dan janjinya, perintah dan larangannya. Karena dengan
> > memikirkan kandungannya, maka hati akan tunduk, iman akan bergerak mendorong
> > untuk berjalan menuju Rabbnya, hati menjadi lunak dan takut kepada Allah.
>
> > *Mengingat Akhirat dan Kiamat*
> > Huru-hara dan kedahsyatannya, Surga dengan kenimatannya, neraka dengan
> > penderitaannya yang disediakan bagi para pelaku dosa dan kemaksiatan.
>
> > *Memperbanyak Dzikir dan Istighfar*
> > Dzikir dapat melunakan
>
> ...
>
> read more »
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment