Isa adalah Roh dan Kalimat-Nya
Oleh : Armansyah
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Dasar Argumen :
Sungguh, al-Masih 'Isa anak Maryam adalah utusan Allah dan kalimat-Nya
yang disampaikan kepada Maryam serta Roh dari-Nya,
Karena itu, berimanlah kamu kepada Allah dan para Rasul-Nya (Qs.
An-nisaa [4]: 171)
Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalimat-Nya (HR. Anas bin Malik)
---------------------------
Penjelasan :
Istilah "Roh dariNya" pada ayat al-Qur'an maupun Hadist diatas
memiliki persamaan dengan firman Allah berikut ini :
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati air yang hina (sperma)
Lalu Dia menyempurnakan kedalamnya Roh-Nya dan Dia menjadikan untukmu
pendengaran, penglihatan dan hati tapi sedikit sekali jumlah kamu yang
bersyukur ! (QS. As-Sajdah [32] :7-9)
Kalimat Roh-Nya yang dimaksud oleh ayat An-Nisaa' 171 mengenai 'Isa
al-Masih tidak berbeda dengan pemakaian istilah Roh-Nya pada ayat
As-Sajdah 9 yang menceritakan proses awal penciptaan seluruh manusia.
Tidak mungkin menyangkal bahwa Roh yang menghidupkan diri kita
–manusia- adalah Roh-nya Allah atau Roh yang berasal dari Allah.
Karena itu pemakaian istilah Roh-Nya pada ayat An-Nisaa' 171 akan bisa
dimengerti dengan baik, ini juga maksud Allah dalam ayat yang lain:
Sesungguhnya perbandingan Isa disisi Allah, adalah seperti Adam (QS.
Ali Imron [3] :59)
Jadi 'Isa tidak ada beda dengan Adam, keduanya adalah manusia biasa
yang sama sekali tidak ada unsur keilahiannya !
Benar-benar telah kafirlah orang-orang yang berkata : "Allah itu
adalah almasih putera Maryam".
Renungkanlah: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah,
seandainya Dia hendak membinasakan al-Masih putera Maryam itu beserta
ibunya dan siapa saja diatas bumi ?" Kepunyaan Allah kerajaan langit
dan bumi dan apa yang diantara keduanya; Ia menciptakan apa yang Ia
kendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-maidah [5]
:17)
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Sementara pernyataan 'Isa almasih sebagai Firman Tuhan sebenarnya
tidak dikenal didalam Islam, istilah "Firman Tuhan" merupakan
terjemahan dari kata "Kalimatuhu" ataupun "Kalimatu Robbi" yang secara
terjemahan perkatanya (spell) adalah "Kalimat-Nya" atau "Kalimat
Tuhan", sebagaimana surah 4 an-nisaa' ayat 171 berikut :
Innamal masihu 'isa ibnu maryama rosulullahi kalimatuhu
Sungguh, almasih 'Isa putera Maryam adalah Rasul Allah dan Kalimat-Nya
(Qs. 4 An-nisaa' : 171)
Beberapa pengertian dari istilah "Kalimat Tuhan" sendiri bisa kita
lihat pada ayat al-Qur'an berikut :
Kalimatutul 'azabi 'alal kafirin
…Telah berlakulah Kalimat azab bagi orang-orang yang kafir. (QS. 39
Az-Zumar : 71)
Wa izibtala Ibrohima Robbuhu bi kalimati fa atammahunna
Dan ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa Kalimat dan tetap
dilaksanakannya. (Qs. 2 Al-Baqarah : 124)
Dari contoh persamaan ayat tersebut, bisa diperoleh kesimpulan bahwa
istilah Kalimat atau firman Tuhan disini berarti Ketetapan Tuhan
kepada makhluk-Nya.
Sehingga dengan demikian maksud dari ayat 171 An-Nisaa' yang
menyatakan 'Isa al-Masih merupakan kalimat-Nya yang disampaikan kepada
Maryam adalah Ketetapan atau keputusan Allah atas kelahiran 'Isa
al-Masih dari diri Maryam yang masih perawan, karena itu camkanlah
ayat berikut ini :
Almasih putera Maryam itu hanyalah salah seorang Rasul seperti para
Rasul sebelumnya - yang pernah ada - dan ibunya adalah orang yang
sangat benar. (Qs. 5 al-maidah : 75)
Para Rasul itu Kami lebihkan setengah mereka dari setengah lainnya.
Diantaranya ada yang Allah berkenan berbicara langsung dengannya
–seperti Musa- Adapula yang Allah tinggikan derajatnya beberapa
tingkat Juga Kami telah memberi kepada 'Isa putera Maryam beberapa
mukjizat (kelebihan) Serta Kami kuatkan dia dengan Ruh yang Suci
(malaikat Jibril). Qs. 2 al-baqarah : 253
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Jika kita sudah berbicara pengertian "Kalimat Tuhan" dan "Roh-Nya"
dari sudut pandang Islam, maka sekarang kitapun akan membahas kedua
istilah tersebut dan pemakaiannya dari sudut pandang dunia Kristen.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia
dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan - Perjanjian Baru : Kitab Injil Yohanes 1:1-3
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya
sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran -
Perjanjian Baru : Kitab Injil Yohanes 1:14
Analisa awal yang perlu dicatat dari Kitab Injil Yohanes pasal 1 ayat
1 s/d 3 dan ayat 14 diatas bahwa kesaksian tersebut bukan berasal dari
mulut Yesus langsung, akan tetapi hal tersebut tulisan maupun ucapan
dari Yohanes sang pengarang Injil tersebut, dan tidak ada dasar yang
bisa dijadikan argumen kuat bahwa kalimat itu didiktekan oleh Yesus
kepada Yohanes agar dituliskan didalam Injil karangannya.
Analisa berikutnya, mari kita bahas isi dari ayat 1 s/d 3 dari kitab
Injil Yohanes diatas :
Pada mulanya adalah Firman
Firman itu bersama-sama dengan Allah
– Kitab Injil Yohanes 1:1 -
Apakah yang dimaksud dengan Firman ini ?
Saya coba melihat ayat tersebut dalam Alkitab berbahasa Inggris (yang
disebut The Bible) dan pilihan saya adalah SABDA yang saya pesan
langsung secara gratis dari Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Surakarta
yang pembuatannya berada dibawah pengawasan OnLine Bible Canada dan
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), dalam hal ini saya mengambil
terjemahan Injil versi King James 1769 Authorised Version dan Darby
Translation 18898 yang menjadi panduan mayoritas umat Kristen seluruh
dunia :
In the beginning was the Word, and the Word was with God,
and the Word was God.
The same was in the beginning with God.
All things were made by him;
and without him was not any thing made that was made.
Disini istilah "Firman" diterjemahkan sebagai "Word".
Istilah "Word" dalam kamus Inggris-Indonesia karya John M. Echols dan
Hassan Shadily terbitan PT. Gramedia Jakarta cetakan XVIII Agustus
1990 hal 652 memiliki arti "kata, perkataan, sepatah kata, kabar,
sabda, janji, pesan atau perintah".
Dengan demikian, Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 s.d. 3 itu bisa juga
dibaca demikian :
Pada mulanya adalah Sabda/ Janji
Sabda/ Janji itu bersama-sama dengan Allah
dan Sabda/ Janji itu adalah Allah
– Kitab Injil Yohanes 1:1 -
Kita perhatikan bahwa teks diatas memiliki kata sambung "dengan"
sehingga antara subjek Firman dan objek Allah dihubungkan melalui kata
sambung.
Sekarang, jika ada orang berkata :
Daffa bersama-sama dengan Arman
Maka kita semua bisa mengerti bahwa kalimat itu sebenarnya bermaksud
menjelaskan adanya dua orang yang berbeda, yaitu Daffa dan Arman yang
sedang bersama-sama.
Jelas sekali bahwa Daffa bukanlah Arman dan sebaliknya Arman pasti bukan Daffa !
Dari persamaan ini kita kembali pada konteks ayat Injil Yohanes 1:1
sehingga bisa kita simpulkan bahwa teks Firman itu bersama-sama dengan
Allah memiliki arti bahwa Firman atau Sabda atau Janji tersebut
bukanlah Allah dan sebaliknya Allah pasti bukanlah Firman.
Jadi apa maksud teks dalam Injil Yohanes tersebut ?
Saya memahaminya begini :
Sejak dari permulaan Allah telah bersabda atau berjanji kepada
Diri-Nya sendiri dan Sabda-Nya itu pasti terjadi hanya menunggu saat
yang cocok untuk menepatinya, karena begitulah Allah itu Maha Penepat
Janji (al-Mujib).
Apa janji atau Sabda Tuhan tersebut ?
Kita kembali pada cerita Injil Lukas pasal 1 ayat 30 dan ayat 31,
yaitu menciptakan seorang manusia bernama Yesus yang lahir dari rahim
seorang perawan.
Itulah juga maksud dari Injil Yohanes pasal 1 ayat 14 :
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita
- Injil Yohanes 1:14
Artinya janji tersebut telah ditunaikan dengan kelahiran Yesus yang
Kalimat Firman bersama Allah atau A # B mengandung arti ada dua
individu yang berbeda pada saat bersamaan, yaitu Allah dan Firman.
diulang sebanyak 2 kali
Sekarang, kita ingat apa yang ditulis Lukas seputar kelahiran Yesus
dalam Injilnya ?
Kata malaikat itu kepadanya:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar."
(Kitab Perjanjian Baru - Injil Lukas 1:30-32)
Perhatikan teks ayat diatas !
Maria diberi kasih karunia oleh Tuhan untuk mengandung dan melahirkan
seorang putera.
Istilah Islamnya, tanpa adanya peran seorang Bapak, sebab apa ?
...Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil - Injil Lukas 1:37
Inilah yang dimaksud dengan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
Maria (lihat lagi Injil Lukas 1: 35) dan merupakan arti dari Firman
pada kitab Yohanes pasal 1 ayat 1.
Intinya : Firman itu adalah keputusan yang telah ditetapkan ada dan
harus terjadi oleh Allah yang Maha Kuasa, yaitu kelahiran Yesus dari
seorang perawan bernama Maria.
Dengan demikian ayat Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 tidak
mengindikasikan adanya Manipulasi teks
Inilah ayatnya :
And the Word was made flesh, and dwelt among us,
(and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father)
full of grace and truth.
Teks tersebut terjemahannya :
dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepadanya sebagai Anak Tunggal Bapa
Lukas 24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa
yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang
berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan
seluruh bangsa kami.
Jauh sebelum istilah Anak Tuhan diatas disampaikan dalam kitab
Perjanjian Baru, kitab Perjanjian Lama telah lebih dahulu
memperkenalkan istilah tersebut untuk merujuk pada diri Nabi Daud,
Bangsa Israel dan beberapa individu tertentu lainnya.
Semakin jelas bahwa kitab Perjanjian Baru dan kitab Perjanjian Lama
sepakat mempergunakan istilah Anak Tuhan bagi mereka yang dimuliakan
oleh Allah, memiliki keimanan yang tinggi maupun juga mereka yang
selalu menebarkan perdamaian.
Lalu alasan apa lagi untuk memperkuat status Yesus Kristus atau 'Isa
al-Masih sebagai Tuhan ?
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka
barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka manfa'atnya bagi diri
sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka
kemudharatannya kembali kepadanya." -Qs. 6 al-An'am :104
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment