Oleh : Tommy Setiawan
Manusia tidak akan pernah lepas dari serangkaian hukum alam. Ketentuan ini akan mengikat setiap individu, tak peduli apakah ia setuju atau pun tidak, karena hukum alam merupakan ketetapan dari Sang Pencipta bagi alam dan seisinya. Salah satu hukum alam yang mengikat kita adalah Hukum Kekekalan Energi.
Energi itu bersifat kekal. Menurut Einstein, energi tidak bisa dimusnahkan, ia hanya berubah bentuk. Lantas apa sajakah bentuk energi yang relevan dengan kehidupan manusia? Jawabannya adalah SEGALANYA! Energi di sini meliputi semua perbuatan yang kita lakukan, langkah kaki kita, ayunan tangan kita, kata-kata yang kita ucapkan, senyum yang kita bagi, bahkan niat yang terlintas dalam pikiran kita. Sejalan dengan konsep hukum karma, Newton dalam Hukum Newton ke-2 menyatakan bahwa Aksi = Reaksi.
Apapun Aksi (energi) yang kita lepaskan, akan selalu memberikan Reaksi (balasan) yang setimpal. Artinya, semua perbuatan yang pernah kita lakukan, selalu memberikan dampak pada diri kita sendiri, bahkan pada anak cucu kita. Nah, bila kita menginginkan energi (dampak) yang baik dalam kehidupan kita dan anak cucu kita kelak, pertanyaannya adalah, "Energi (perbuatan) seperti apakah yang selayaknya kita lakukan?" Untuk menjawabnya, kita perlu menghubungkan ke-2 hukum alam tadi dengan sebuah hukum alam lainnya, yaitu Hukum Keseimbangan.
Hukum Keseimbangan menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini selalu berpasangan. Bila kita mengenal energi positif, tentunya sebagai penyeimbang Tuhan juga menciptakan energi negatif. Keduanya memang akan menciptakan sebuah keseimbangan. Dan Hukum Keseimbangan ini selalu bersinergi secara harmonis dengan hukum alam lainnya, termasuk Hukum Kekekalan Energi dan Hukum Aksi-Reaksi di atas. Energi positif selalu berkumpul dengan energi positif. Karena itu, umpan balik berupa energi positif HANYA akan diperoleh bila kita juga selalu menebar energi positif. Artinya, jangan pernah kita mengharapkan keberuntungan, rejeki berlimpah, peningkatan order, peningkatan penjualan, dan sebagainya, bila yang selalu kita kerjakan hanyalah kecurangan, penipuan, kesombongan, kemaksiatan dan sejenisnya. Semua agama selalu menganjurkan untuk menebar energi positif.
Mulai dari ringan tangan (beramal), rajin bekerja, berprasangka baik, membagi kasih, sampai yang paling sederhana, membagi senyum. Sebaliknya, energi negatif sesungguhnya merupakan larangan agama. Mulai dari yang ekstrim seperti mencuri dan menipu, sampai hal-hal yang nampak remeh seperti sombong, membanggakan diri, merendahkan orang lain. Lantas, bagaimana bila di masa lampau kita banyak terpeleset menebar energi negatif? Ada satu fasilitas dari hukum alam yang telah disediakan oleh Tuhan.
Energi positif, mempunyai kekuatan berkali lipat lebih kuat dibanding dengan energi negatif. Seperti kerja gravitasi semesta, apa jadinya bila matahari (pusat tatasurya) ukurannya jauh lebih kecil dari bumi (yang mengitarinya)? Energi positif akan menghapus "jejak" energi negatif yang pernah Anda keluarkan, merubahnya menjadi energi positif pula.
Anda ingin sukses? Ingin bisnis Anda maju? Ingin meningkatkan penjualan? Ingin mendapat tambahan order? Maka mulailah menebar energi positif saat ini juga..!
Ditulis oleh Tommy Setiawan, seorang praktisi pemasaran.
DAYA UNGKIT ENERGI POSITIF
Apakah Anda pernah mendengar tentang hukum kekekalan energi yang disampaikan oleh Isaac Newtown ? Ilmuwan dunia terkenal ini menjelaskan bahwa setiap energi di bumi ini tidak pernah hilang dari kehidupan, tetapi hanya sekedar berubah bentuk saja. Contohnya adalah zat cair yang menguap, kemudian akan mengembun dan akhirnya turun kembali menjadi hujan. Zat cair ini sesungguhnya tidak pernah berkurang dari kehidupan, hanya berubah bentuk dan akhirnya kembali lagi dalam keseimbangan sebagai zat cair di alam ini.
Dalam kehidupan manusia pada umumnya, hukum kekekalan energi "Isaac Newton" ini sebenarnya juga berlaku dalam aplikasi kehidupan nyata sehari-hari. Di dalam tubuh kita sudah tersimpan sumber energi yang tak terbatas. Setiap energi yang dilepaskan oleh tubuh kita – apakah itu energi positif maupun energi negative – sesungguhnya tidak pernah hilang dari muka bumi ini. Artinya setiap energi yang dipancarkan dari tubuh kita, nilainya tidak akan pernah berubah. Kalau yang kita pancarkan dari tubuh kita adalah energi positif, maka yang akan kembali adalah energi positif yang akan kita terima lagi. Demikian sebaliknya, kalau energi negatif yang kita pancarkan, maka yang akan kembali ke kita adalah energi negatif.
Sederhananya begini, dalam aplikasi nyata kehidupan kalau Anda menolong orang lain yang sedang memerlukan bantuan pertolongan misalnya, maka sebenarnya tubuh kita sedang memancarkan energi positif yakni berupa tindakan positif kebaikan. Energi positif kebaikan yang Anda pancarkan dari diri Anda sesungguhnya tidak akan hilang dari muka bumi ini. Energi kebaikan yang anda pancarkan akan selalu ada di alam ini dan akan kembali kepada diri Anda. Bentuknya bisa saja sama, apakah kita ditolong kembali oleh orang lain pada saat memerlukan bantuan, atau bisa juga dalam berubah dalam bentuk nilai positif yang berbeda. Misalnya, Anda mendapatkan ketenangan jiwa, keselamatan hidup, kebahagiaan hati, penghargaan dari orang lain dan bahkan pahala dari Tuhan YME.
Dan luar biasanya lagi adalah, setiap orang yang senang berbagi energi kebaikan kepada orang lain, ia tidak akan pernah kekurangan sumber energi kebaikan dalam dirinya. Dalam kehidupan keagamaan kita, hal ini diperkuat dengan apa yang difirmankan Allah SWT,
"bahwa siapa saja yang memancarkan energi positifnya dengan berbagi, menolong dan mencintai sesama kehidupan dan seluruh isinya, maka Allah akan mengembalikan energi positif ini dalam kehidupan kita".
Bahkan dalam pandangan Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Sumber Energi Kehidupan, energi positif berupa kebaikan, cinta kasih tersebut akan dikembalikan dalam jumlah yang berlipat ganda.
Bentuk pengembalian yang kita terima bisa saja berupa makin dicintai orang lain, menerima banyak kasih sayang dari sesama manusia, mendapatkan kebaikan dan kemuliaan hidup, meraih kemudahan dalam berusaha, meraih keberhasilan dalam bekerja dan berbagai kemudahan hidup lainnya.
Dengan demikian kalau hidup semakin banyak digunakan untuk melepaskan energi positif dengan banyak melakukan tindakan positif bagi orang lain, berbagi kebaikan, menolong sesama kehidupan, dibandingkan dengan hanya mementingkan diri sendiri, akan semakin mengangkat derajat atau "value" diri seseorang dihadapan manusia dan dihadapan Tuhan. Inilah yang saya maksudkan dengan daya ungkit energi positif bagi kesuksesan. Semakin besar energi positif dalam hidup yang kita pancarkan dari tubuh kita, akan menjadikan daya ungkit luar biasa dalam meninggikan kehidupan meraih sukses dan kemuliaan hidup. Hidup akan terasa menjadi semakin mudah, lebih tenteream, semakin ringan dan membahagiakan hati.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah benar-benar ada energi positif atau tindakan positif dalam bisnis, dalam pekerjaan, dalam hidup di dunia yang semakin komplek dengan persaingan ketat sekarang ini ?
Bagaimana agar kita dapat meningkatkan sumber energi positif sehingga dapat menjadi daya ungkit bagi sukses dan kemuliaan hidup kita ?.
Sumber energi positif sesungguhnya sudah ada dalam diri pribadi masing-masing individu. Seringkali kita tidak menyadari, kurang memahami atau bahkan tidak perduli dengan sumber energi dalam diri kita. Di dalam buku saya The Art of Life Revolution yang diterbitkan Elex Media Komputindo, dibahas apa saja energi positif dalam bisnis, pekerjaan dan hidup dan diuraika bagaimana menghidupkan energi positif dalam karier, bisnis dan hidup sehingga meningkatkan kesuksesan. Disini kami ingin berbagi 4 tips agar dapat meningkatkan sumber energi sukses mulia dalam hidup:
1. Memiliki tujuan hidup yang dilandasi oleh idealisme pada nilai-nilai luhur dan kemuliaan
Dalam kehidupan, banyak sekali kita temukan orang-orang sukses dengan penghargaan tertinggi, menjadi pemimpin kebijaksanaan hidup, pembaharu kehidupan, karena mereka memiliki tujuan hidup yang dilandasi nilai-nilai Luhur dan kemuliaan. Mereka mengabdikan hidupnya untuk kepentingan sesamanya. Mereka memiliki idealisme tinggi dengan mengabdikan hidupnya untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain. Memberikan pelayanan kepada banyak umat manusia, mengabdikan hidup untuk dunia dan alam semesta, mengabdikan ilmu pengetahuannya untuk kemajuan peradaban dunia.
2. Aktivasi Kekuatan Hati Dengan Menumbuhkan Keikhlasan Berbagi Kebaikan
Keikhlasan dalam berbagai kebaikan adalah energi positif yang akan menyebar, yang tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga menciptakan lebih banyak lagi energi positif yang akan kembali kepada si pemberi. Ini adalah hukum kehidupan yang benar, tidak peduli apakah si pemberi menginginkan atau bahkan tidak menyadarinya. Siapapun yang memberi dengan ikhlas, tanpa disadarinya telah meningkatkan nilai "value" dirinya bagi kesuksesan. Siapa yang melepasakan energi positif kebaikan, akan meningkatkan energi positif yang mengalir kepadanya hingga melipatgandakan kebahagiaannya.
3. Filosfi hidup "memberi dan melupakan"
Prinsipnya memberi dan melupakan merupakan landasan berpikir ikhlas dari dalam hati. Memiliki keikhlasan melakukan pekerjaan positif, memancarkan energi kebaikan kepada orang lain. Kita hanya perlu meyakini bahwa setiap energi positif yang kita pancarkan sesungguhnya tidak akan pernah berkurang. Meyakini bahwa energi positif tidak hilang dari kehidupan, tetapi akan kembali mengalir kedalam diri kita. Kita tidak perlu kawatir akan menjadi kekurangan, tidak perlu memiliki ketakutan tentang masa depan yang belum pasti, karena kita meyakini suatu saat energi positif ini pasti akan kembali. Ini merupakan suatu keniscayaan atau suatu hukum alam yang sejati.
4. Menumbuhkan Jiwa Empati
Bagaimana caranya untuk dapat memiliki jiwa empati ? Cara sederhana adalah kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kita dapat mengerti apa yang dibutuhkan orang lain. Jadi mengelola hati untuk dapat membantu kebutuhan orang lain. Kita memiliki kepekaan dan kepedulian yang kemudian diinterpretasikan melalui tindakan nyata membantu orang lain.
Memiliki jiwa empati merupakan energi positif ini akan memberikan efek positif bagi kebahagiaan ketika melakukan kebaikan. Tidak mementingkan hidup untuk dirinya tetapi membagi kepedulian dengan segera mengulurkan tangannya bagi mereka yang membutuhkan tanpa harus diperintah orang lain.
Semoga Bermanfaat. Salam Motivasi Nurani.
Sumber: Daya Ungkit Energi Positif oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku The Art of Life Revolution, Diterbitkan Elex Media Komputindo, Founder Motivasi Indonesia, motivasiindonesia-subscribe@yahoogroups.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment