Monday, September 28, 2009

Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: HUKUM TAKBIR JAMA'I DI MASJID-MASJID DAN SEBELUM SHALAT IED

Kalau saya rasa, masalah polemik ini muncul karena perbedaan pendapat berdasarkan rujukan yang dipegang oleh masing-masing pihak yang pendapatnya saling berseberangan.
Contoh, jika ada masalah yang terbagi 2 sisi, biasanya selalu dikembalikan ke Al-Qur'an dan sunnah. Kalau Al-Qur'an tentu tidak bisa dibantah lagi, kalau sunnah/hadis, sampai sekarang bisa saja terjadi perubahan. Maksud saya, bukan dari Nabi Muhammad yang keliru, tapi karena banyaknya status hadis, dari yang lemah sampai dengan yang palsu itu bisa membingungkan banyak orang. Bahkan orang yang mengaku belajar musthalah hadis pun bisa jadi ada kekeliruan. Misalnya saja, ketika di milis ini ada posting mengenai penelitian yang mengungkapkan bahwa ada satu-beberapa hadis yg tadinya dianggap shahih, ternyata tidak shahih (saya lupa lagi apakah akhirnya status hadis tsb menjadi lemah atau bahkan palsu).
Nah bagi orang2 yang berbeda pendapat, apapun alasannya, hendaknya bisa saling menghormati pendapat masing2 pihak, walaupun ada orang yang berpendapat bahwa saling menghormati itu bukan menjadi alasan untuk membenarkan suatu perkara.
Kita hidup tidak sezaman dengan nabi, walaupun kita berpegangan kepada hadis yang beliau wariskan kepada kita (atas inisiatif para sahabat untuk mencatatnya), tapi tetap saja kita tidak bisa mengetahui 100% persoalan/masalah yang ada pada zaman beliau.
Hal ini bukan karena saya mengingkari hadis, tapi mengingat banyaknya jenis hadis yang sampai saat ini masih diperselisihkan, bisa membuat orang bingung.
Makanya selain Al-Qur'an dan Sunnah, Nabi pun mewariskan ulama sebagai pewaris para nabi. Kita tentu tidak bisa belajar tanpa ulama (walaupun hanya dasarnya saja), makanya kalau kita merasa ilmu kita masih kurang, yang kita cari adalah ulama, walaupun referensi keilmuan sekarang bisa diperoleh dengan mudah dari sumber2 lain, misalnya dari buku, ebook, internet, dll. Tetapi tetap saja peran ulama dibutuhkan ketika kita menghadapi suatu masalah yg tidak bisa dipecahkan dengan buku atau ebook tadi.
Cuma, memilih ulama pun harus berhati-hati, jangan asal, tetapi juga jangan karena ulama tsb berbeda pendapat dgn kita, maka kita menganggap ulama itu salah. Bagaimana pun orang2 yang sehari-harinya dikenal karena ketinggian ilmunya dan kita akui lebih tinggi ilmunya dari kita itu adalah orang yang bisa dimintai pertolongan ketika kita sedang menghadapi masalah yang pelik.
Bahkan di suatu hadis (saya lupa, tapi ada di buku), ulama itu pun dapat memberi syafaat, tetapi tentu saja syafaat yang paling utama ada pada Nabi Muhammad SAW.







Pada 28 September 2009 17:49, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> menulis:
Saya merasa heran mengenai masalah bid'ah ini yang seharusnya bisa menjadi pencerahan bagi semua pihak tapi selalu dan selalu menjadi polemik, buat saya pribadi apabila disodori suatu opini atau artikel tinggal saya cocokan dengan Al Quran dan As Sunnah, bila menyalahi akan saya buang dan bila sesuai akan saya kerjakan, simple bukan.

Saya pikir kebanyakan dari kita masih selalu dan selalu menggunakan limbic yang ada dalam brain kita untuk facing the problem tapi tidak menggunakan cerebral sehingga apa yang terekam dalam limbic sulit dihilangkan, karena memang limbic fungsinya hanya merekam, sedangkan apabila kita menggunakan neuro cerebral maka akan muncul pertimbangan dan wise dalam menghadapi berbagai persoalan.

Limbic hanya akan membawa kita kepada defence, sedangkan neuro cerebral akan membawa kita untuk berpikir dan menjadi pandai, sayang kalau Allah telah memberikan perangkat yang begitu canggih namun masih kita sia-siakan.

Bukankah ada kalimat yang bijak dari seorang sahabat  "La tandhur illa man qaala wandhur illa maa qaala"?

2009/9/28 Fadhilah Yusuf Qardhawi <onlyubibeh@gmail.com>

Sepertinya, bid'ah ini luas ya ... butuh pemahaman yg lebih dalam lagi tentang itu. Tapi yg jelas, buat saya mah... selama itu tidak bertentangan dengan syariah saya kerjakan.

Takbiran, menyebut nama Allah koq dipermasalahkan ?
Dengan pengeras suara, dengan niat syiar koq dipermasalahkan ?
Berkelompok ataupun sendiri2, dalam rangka bergembira atas datangnya rahmat Allah (hari kemenangan/hari raya) koq dipermasalahkan ?

Well... pembagian bid'ah diserahkan kepada ahlinya saja ...

Pada 28 September 2009 09:09, Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com> menulis:

Kenapa terganggu mba laila?
Apa mba Laila mau protes kepada Nabi Muhammad karena sudah bersabda tentang bid'ah?
 
Yaa Nabi, saya terganggu sekali dengan masalah bid'ah yang anda sampaikan.
bisa bisa saya tidak ngapa2in beragama Islam karena ini bid'ah itu bid'ah
kenapa anda membicarakan bid'ah?
 
kira-kira begitukah protes orang2 yang anti bid'ah kepada Nabi?
beranikan mereka protes kepada nabi karena sudah bersabda soal bid'ah?
 
memangnya apa susahnya mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya soal ibadah?
 
Apakah orang - orang yang anti bid'ah akan berani menyampaikan hal seperti di bawah kepada nabi?
Cara ibadah anda sudah kuno Nabi, kenapa ga disesuaikan saja dengan jaman sekarang?
misalnya Sholat biar ringkas waktunya 1 kali sehari saja?
efisien waktu kan?
masa takbiran ga dipimpin satu orang, ga seragam donk, kurang bagus, nabi masak ga tahu sich?
cuma 1 tahun sekali saja koq ga boleh sich nabi?
atau apa kira2 apalagi ya yang akan disampaikan orang2 yang anti bid'ah kepada Rasulullah yach?
 
[kalau saya sich tidak berani menentang apa yang sudah disampaikan oleh nabi, entah itu soal bid'ah atau soal yang lainnya.  Jika saya belum bisa melaksanakannya, saya akan belajar semampunya untuk melaksanakan, bukannya saya tentang]
 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
----- Original Message -----
From: "Laila" <laila.la.14@gmail.com>
Sent: Saturday, September 19, 2009 4:24 PM
Subject: Re: Bls: [Milis_Iqra] Re: HUKUM TAKBIR JAMA'I DI MASJID-MASJID DAN SEBELUM SHALAT IED


nah..bid'ah lgi!
bsa2 La ga ngpa2in gara2 gbung ma milis iqra ni :-P he.. b'canda! tpi
mank ribet, n trganggu bgt ma artikel2 ttg bid'ah. jdi makin bingung:
lah..trus yg bnr ngpain yah??!...

eniwei, La wkt kcil malah rajin bgt takbiran mpe tengah malem,, bhkn
kalo kuat ya mpe pagi! alesannya, slain krn mank cuma da 1x dlm 1thn,
seneng2 coz blh ga tidur malem, krn takut di marahin ma abi juga!
(katanya, ga blh jd nax mlz,, trus mao kalo ga masuk surga bareng2 ma
abi??!.. ya ga mao! so, smanget..!!!)

Pada tanggal 17/09/09, Farhan Nabil Hawary <
cangkedong@yahoo.co.id> menulis:











--
Follow me on twitter : http://twitter.com/nugraha212

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment