dari Alloh turun untuk Rizal. Amin
Pada tanggal 30/09/09, Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id> menulis:
> provokasi yang sangat hebat dari seorang rizal.............
>
> --- Pada Rab, 30/9/09, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis:
>
> Dari: rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
> Judul: [Milis_Iqra] TERORIS
> Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
> Tanggal: Rabu, 30 September, 2009, 1:24 PM
>
> TERORIS
>
>
>
> Apa yang membuat seorang Muslim bisa membunuh diri
> dengan tujuan membunuh orang-orang lain yang dianggap musuh? Jawabannya
> tidak
> mudah. Namun kita mencoba menelusurinya sejak dari awalnya. Dan awalnya itu
> dimulai dari seseorang Saudi Arabia kelahiran Yaman yang bernama Usamah bin
> Ladin. Tindakan yang bermotif sama sebenarnya sudah dilakukan oleh banyak
> Muslim lain sebelum dia, namun tindakannya setelah 11 September 2001 itulah
> yang membuatnya terkenal seperti sekarang ini.
>
> Bagi
> banyak Muslim dia adalah pahlawan Islam sejati masa kini. Bagi Muslim yang
> lain
> dia hanya seorang yang salah jalan, namun mereka takkan pernah mengutuknya.
> Dan
> mengapa mereka tak mengutuknya? Disebabkan ada begitu banyak kesamaan antara
> apa yang ada pada Usamah dan pengikutnya ini dengan apa yang ada pada
> mayoritas
> Muslim sedunia. Lihatlah orang-orang yang dianggap teroris ini. Sangat
> normal
> dan islami didalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka sama sekali tak
> berbeda
> dengan orang2 Islam lainnya dalam banyak hal. Alquran, hadits, sholat,
> puasa,
> bahasa Arab, kebencian terhadap Yahudi dan Amerika, jubah, janggut, jilbab,
> cadar, dan kosa kata. Semuanya sama. Persamaan itu akan semakin nampak jika
> kita perhatikan pernyataan-pernyataan dan tulisan-tulisan di media yang
> bernafaskan
> Islam, baik cetakan maupun Internet. Yang sangat jelas,
> pernyataan-pernyataan
> Hizbut Thahrir dan FPI banyak yang identik dengan paham yang diyakini oleh
> Al
> Qaida dan Taliban. Contohnya dalam hal kebencian mereka terhadap Yahudi dan
> Amerika, lihatlah dalam penolakan mereka terhadap demokrasi. Lihatlah dalam
> berbagai pernyataan Abubakar Baasyir, sungguh konsisten selalu menuduh
> Yahudi
> sebagai biang keladi berbagai masalah di dunia. Coba kita perhatikan tulisan
> Tanzim Al Qaida Indonesia yang di keluarkan di Internet tak lama setelah
> Bom Marriot dan
> Ritz Carlton Juli 2009, sungguh sangat Islami bahasanya, dan kental
> bernuansa
> kebencian terhadap Barat dan Amerika, dan kepuasan balas dendam yang
> dianggap
> berhasil dilakukan.
>
> Dan
> mengapa Al Qaida menyerang di Indonesia? Alasan klasik yang sama seperti
> yang
> dituduhkan kepada banyak pemerintahan, yaitu terlalu pro Amerika dan
> demokrasi.
> Karena itu menjadi sasaran yang sah untuk dihancurkan.
>
>
>
> Persamaan
> yang luar biasa besar ini membuat semakin mudah bagi Al Qaida Indonesia
> untuk
> merekrut calon "pengantin"nya. Semua hal yang lain sudah sama dengan
> yang mereka percayai. Tinggal temukan orang yang bisa dipengaruhi, rekrut,
> dan
> indoktrinasi, jadilah dia pembom bunuh diri. Untuk ini orang-orang Muslim
> mulai
> dari Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur merupakan lahan yang subur
> dan memiliki
> potensi yang melimpah untuk dijadikan teroris, menurut Kepolisian RI.
> Faktanya
> memang para teroris yang sudah tewas sebagian besar dari pulau Jawa, dan
> disambut
> sebagai syuhada jihad di kampung halamannya. Faktanya juga bahwa
> gembong-gembong teroris seperti Azhari dan Noordin memang lebih lama dan
> lebih
> sering berada di pulau Jawa, dan tewasnya juga di kota di pulau Jawa. Jadi
> bukan lagi persamaannya yang besar, tapi banyak orang-orang dari tempat asal
> mereka memang sudah merupaka simpatisan dan pendukung. Pada saat ini juga
> penganut paham mereka ini sudah sangat banyak di Indonesia ini. Tinggal
> menunggu orang yang berani dan saat yang tepat untuk menggerakkan
> orang-orang fanatik
> ini untuk menimbulkan kehancuran. Sebenarnya orang-orang fanatik ini sudah
> beraksi di Ambon dan Poso beberapa tahun yang lalu. Sampai hari ini mereka
> selalu mencari peluang untuk mengobarkan perang agama, terutama perang agama
> antara Islam dengan Kristen.
>
> Dalam
> hal ini ada kemiripan yang luar biasa antara gerakan Al Qaida dengan
> Komunisme.
> Sebagaimana Komunisme menganut ajaran pertentangan kelas dan selalu berusaha
> membenturkan golongan proletar dengan golongan kapitalis, demikian juga
> paham
> Al Qaida ini menganut ajaran pertentangan agama dan selalu berusaha
> membenturkan agama Islam dengan agama-agama lainnya. Bagi Komunisme dan Al
> Qaidaisme konflik berdarah selalu menjadi sarana yang diperlukan untuk
> mencapai
> tujuannya. Semakin banyak orang-orang yang tewas, semakin senang mereka.
>
> Bagi
> keluarga korbannya, Usamah dan pengikutnya adalah merupakan kumpulan
> binatang
> dalam wujud manusia. Anehnya, jumlah Muslim yang terbunuh oleh tindakannya
> juga
> tak kalah banyak dari korban non Muslim yang menjadi sasaran utamanya. Fakta
> ini menunjukkan bahwa golongan binatang ini memang tega untuk mengorbankan
> sesama Muslim agar non Muslim yang menjadi sasarannya terbunuh. Yang lebih
> aneh
> lagi menurut saya, bahwa bagi pengikutnya dia tetap pahlawan Islam sekalipun
> pengikutnya itupun tahu dengan jelas bahwa banyak sesama Muslim yang
> terbunuh
> oleh tindakannya. Namun yang lebih mengerikan lagi adalah, bahwa banyaknya
>
> sesama Muslim yang tewas itu justru bukan karena
> ketidak sengajaan, tapi karena memang sengaja dibunuh. Karena sesama Muslim
> itu
> sudah dicap dan diberikan label "pengkhianat" dan "sama dengan
> kafir" olehnya dan pengikutnya, sehingga memang layak untuk dibunuh. Dan
> para korban Muslim ini juga dibunuh oleh
> sesama Muslim yang direkrut dan dicuci
> otaknya, diberi gelar "pengantin", dan kemudian keluarga sang
> pengantin dijamin akan mendapat banyak "uang santunan" akibat
> tindakan sang "pengantin" ini yang sekaligus eksekutor dan juga
> korban.
>
> Apa yang
> membuat kaum Muslim dengan paham seperti Usamah bin Ladin ini melakukan apa
> yang mereka lakukan? Faktor pertama dan utama adalah KEBENCIAN dan DENDAM.
> Yaitu KEBENCIAN dan DENDAM kepada Yahudi. Kebencian dan dendam terhadap
> Yahudi
> karena mereka melihat bahwa Arab dipermalukan dengan banyak kekalahan dalam
> berkali-kali perang di Timur Tengah. Dan mereka berusaha membuat bahwa Arab
> itu
> adalah Islam. Jadi jika Arab kalah maka berarti Islam yang kalah, dan hal
> ini
> sungguh sangat menyakitkan bagi mereka. Karena itu sesuatu harus dilakukan
> untuk mengobati rasa terluka dari kekalahan dari Yahudi tersebut.
>
> Kita lihat bahwa sejak tahun 1948 sampai
> sekarang ternyata negara-negara Arab Islam di Timur Tengah tak kunjung mampu
> mengalahkan Israel. Bahkan Israel itu yang malah merebut banyak dari
> wilayah2
> mereka. Karena itu timbullah frustrasi, kebencian semakin meluap namun
> tenaga
> semakin lemah. Israel menjadi tak terkalahkan secara fisik di alam nyata.
> Akibatnya, mulailah timbul proses psikologis pada diri mereka yang frustrasi
> ini. Mereka begitu haus kemenangan, begitu haus balas dendam. Namun dialam
> nyata jelas tak mungkin mereka lampiaskan. Karena itu terjadi proses
> kejiwaan
> yang bersifat massal, yang dilakukan adalah melakukan pergantian penafsiran
> makna.
> Tujuannya adalah agar bisa memberi kepuasan kepada batin yang haus dan lapar
> akan balas dendam namun tak terlampiaskan ini. Maka terjadilah pemlintiran
> bahasa atas kenyataan. Yang namanya kalah secara nyata, disebut sebagai
> kemenangan didalam pikiran mereka. Demikianlah maka Hisbullah dan Hamas
> menyatakan "kemenangan" dalam perang
> terhadap Israel yang baru lalu. Tapi sekalipun mereka ini mengubah
> pengertian
> bahasa dimana kekalahan dirubah menjadi "kemenangan", namun fakta
> yang jelas bahwa bangsa-bangsa Arab kehilangan begitu banyak nyawa dan
> harta, kehilangan
> tanah juga, tak terhapus dengan menghibur diri sendiri dengan merubah
> pengertian kalah menjadi "menang"
> tersebut.
>
> Mereka
> melihat bahwa kemenangan Yahudi tak terlepas dari bantuan negara-negara
> Barat,
> terutama Amerika Serikat. Mereka melihat betapa kuatnya lobi Yahudi
> mempengaruhi
> keputusan-keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menguntungkan dan
> membantu
> Israel. Karena itu Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran subtitusi utama
> terhadap
> Yahudi. Kebencian ini tambah meluap ketika AS menyerbu Irak 2 kali. Mereka
> lebih menyukai membiarkan Saddam berkuasa dan menindas rakyat Irak daripada
> melihat AS dan sekutu-sekutunya memasuki tanah Arab dan mendudukinya.
> Sekarang,
> setelah Saddam Hussein lenyap, mereka melihat pengaruh kaum Sunni melemah
> dan
> Syiah sekarang berkuasa di Irak. Maka kebangkitan Syiah di Irak dianggap
> sebagai ancaman, karena itu Muslim golongan Syiah pun diberi label
> "KAFIR" dan halal untuk dibunuh.
>
> Kemudian,
> mereka menganggap bahwa pemerintah-pemerintah negara-negara Arab sudah
> dipengaruhi oleh AS. Pengaruh AS ini tak bisa diterima, karena itu
> pemerintah-pemerintah
> seperti Mesir, Saudi Arabia, dan Yaman diberi label "pengkhianat" dan
> dikategorikan "kafir". Karenanya juga layak untuk dibunuh. Selain itu,
> di Irak mereka menganggap sesama Muslim Sunni terlalu bekerjasama dengan
> penjajah AS, karena itu sesama Muslim Sunni ini dianggap "kafir" dan layak
> untuk dibunuh.
>
> Apa yang
> dilakukan oleh Al Qaida di Timur Tengah dilakukan juga oleh Taliban di
> Afganistan dan Pakistan. Yaitu memaksakan penerapan Syariat Islam versi
> mereka kepada
> sesama Muslim disana, dan tanpa ragu-ragu membunuh sesama Muslim yang
> dianggap
> membangkang.
>
> Jadi
> kita lihat, kaum Al Qaida dan Taliban ini menciptakan musuh-musuh dimana
> saja
> mereka berada. Musuh-musuh mereka tidak hanya orang-orang Barat yang
> dianggap
> membantu Yahudi, tapi juga sesama Muslim yang tidak sepaham dengan mereka.
> Tanpa ragu dan belas kasihan sesama Muslim ini diberi label "kafir" dan
> halal untuk dibunuh.
>
> Jadi
> akar tindakan mereka SATU, berasal dari kebencian dan dendam terhadap
> Yahudi,
> dan DUA, pemaksaan kehendak untuk menerapkan Syariah Islam versi mereka
> sendiri. Kedua hal ini yang menjadi motif utama dan mendasar dari segala
> tindakan mereka yang dunia beradab katakan: TERORISME.
>
>
>
> Sudah
> ribuan tahun lamanya, ketika apa yang disebut musuh dalam peperangan, itu
> jelas. Manusia berhadapan dengan binatang, binatang mana yang menjadi musuh,
> jelas. Orang berhadapan dengan orang lain yang dianggap lawan, jelas.
> Manusia
> berhadapan dengan alam, bencana apa yang menjadi musuh, jelas. Hanya sering
> manusia tak berdaya terhadapnya. Jika alam sudah memutuskan berbicara
> sebagai
> bencana, maka manusia hanya bisa menerima nasibnya sebagai korban. Paling
> maksimal usaha manusia adalah mengurangi korban sebisa mungkin, tapi
> mengalahkan musuh alam ini, tidak mungkin. Maka ketika manusia beragama
> memutuskan yang beragama lain menjadi musuh, itupun sangat jelas. Bunuh saja
> orang2 yang beragama lain yang dianggap sebagai musuh.
>
> Namun
> ketika musuh yang jelas ini tak bisa dikalahkan namun begitu ingin
> dihancurkan,
> maka terjadilah substitusi sasaran untuk memuaskan kehausan akan balas
> dendam
> dan kemenangan. Substitusi ini membuat apa yang jelas disebut musuh menjadi
> tidak jelas lagi. Secara tradisional sasaran untuk dihancurkan semestinya
> adalah bersifat militer, itu yang jelas. Karena militer itulah merupakan
> kekuatan yang sejati dari suatu negara. Namun bagi teroris seperti ini
> sasaran
> militer terlalu kuat, karena mereka tidak mempunyai peralatan yang memadai
> untuk menyerang secara militer, dan karena semua musuh-musuhnya secara
> militer jauh
> lebih kuat dari mereka. Maka mereka memilih sasaran lain yang lebih mudah
> ditemukan dan lebih mudah dihancurkan, yaitu orang-orang sipil pada
> sarana-sarana sipil. Dengan senjata yang sederhana mereka mudah menyerang
> orang-orang sipil yang tidak bersenjata dan tidak menaruh curiga. Bahwa
> sasaran
> sipil diserang dengan senjata merupakan perbuatan yang tak bermoral dan
> biadab
> bagi dunia modern, tidak masalah buat mereka karena mereka dan keyakinan
> mereka
> pada dasarnya memang sudah biadab menurut norma-norma kemanusiaan yang
> normal,
> yang penting ada sasaran mudah dan gampang diserang. Diberikan definsi baru
> akan apa yang disebut musuh dan apa yang menjadi sasaran yang mau
> dihancurkan. Intinya
> adalah penyederhanaan sasaran, membuang semua kompleksitas dan kerumitan.
> Jadikan sederhana. Gambaran kerumitan itu adalah, bagaimana membunuh musuh
> yang
> mustahil dicapai? Bagaimana membunuh musuh dimana sesama Muslim juga ada
> disana? Sederhanakan saja. BUNUH SEMUANYA! Membunuh musuh lebih penting
> sehingga tak masalah mengorbankan sesama Muslim yang kebetulan ada ditempat
> sasaran BOM.
>
> Maka jika golongan seperti al Qaida dan
> Taliban ini memutuskan bahwa Yahudi adalah musuh Islam, maka yang perlu
> diusahakan
> adalah membunuh sebanyak mungkin orang Yahudi dimana saja dan kapan saja
> mereka
> ditemukan. Demikian juga jika orang2 Kristen dianggap musuh, maka semua kaum
> salibis halal untuk dibunuh. Jika orang2 Amerika dan Inggris dan Australia
> dianggap musuh karena dianggap membantu Yahudi, maka darah orang2 Barat
> inipun
> halal untuk ditumpahkan. Jika orang2 Hindu di India dan orang2 Buddha di
> Thailand dianggap musuh, maka merekapun wajib dibunuh.
>
> Namun
> masalahnya, ketika semua musuh2 Islam ini dikumpulkan jadi satu, ternyata
> terlalu banyak jumlahnya. Kaum fanatik ini dimana-mana selalu membuat musuh,
> namun tak menghitung kemampuan diri sendiri untuk menghadapi semua musuh
> yang
> mereka ciptakan itu. Mereka tak sadar bahwa seluruh kekuatan Islam
> jikalaupun
> bisa digabung, adalah masih terlalu kecil untuk melawan semua musuh di semua
> front yang mereka ciptakan itu. Sebenarnya menurut strategi perang klasik,
> menciptakan musuh diberbagai front sekaligus adalah merupakan kebodohan.
> Namun
> kebodohan inilah justru yang banyak dilakukan oleh kaum fanatik ini.
> Tindakan
> mereka memang bodoh menurut kriteria modern, karena alam pikiran mereka ini
> masih berada pada abad ke 7.
>
> Masalah lain lagi yang tak kalah beratnya
> adalah konflik internal Islam sendiri, semua orang-orang Islam ternyata
> bermazhab-mazhab. Saling sikut dan saling serang. Baik secara kata-kata
> maupun
> secara fisik. Sesama Muslimpun saling bunuh. Ternyata Islam sendiri tidak
> bersatu.
>
> Setelah
> menciptakan musuh dimana-mana, merekapun masih bermimpi menegakkan Daulah
> Islamiyah atau Pemerintahan Islam atas dunia, sekalipun jelas kaum Islam
> sendiri tidak bersatu. Sekiranya mereka bersatu saja masih sangat sulit,
> apalagi tidak bersatu. Itulah sebabnya saya sebut mereka ini bermimpi.
> Mereka tak
> sadar bahwa sekalipun seluruh partai Islam di Indonesia digabung, kekuatan
> mereka tak sampai 30%. Saya katakan lagi mereka bermimpi karena faktanya
> jauh
> lebih kuat paham Nasionalisme Indonesia, jika kekuatan Partai Demokrat, PDIP
> dan Golkar dijadikan satu, mencapai lebih 70%. Namun itulah, bagi banyak
> Muslim
> lebih baik bermimpi daripada tidak punya cita-cita sama sekali. Dalam
> menjalani
> kehidupan nyata memang mereka lebih sering hidup di alam mimpi daripada
> eling menyadari kenyataan yang
> sebenarnya. Namun memang begitulah mereka hidup.
>
> Sekarang, bagaimana timbulnya aksi-aksi
> terorisme dari kaum militan Islam ini diseluruh dunia? Seperti yang sudah
> dikatakan diatas, disebabkan karena memberikan tafsir dan makna baru
> terhadap
> kenyataan, agar terjadi kepuasan maksimal dalam balas dendam terhadap
> Yahudi,
> Amerika, Inggris, Perancis, Belanda, Australia, dan lain-lain negara-negara
> Barat. Bagaimana caranya? Karena sudah tidak mungkin menghantam musuh dengan
> sasaran nyata karena terlalu banyak dan terlalu kuat, maka diciptakan
> sasaran
> "simbolis" namun dianggap nyata. Gedung-gedung, kapal, pesawat
> terbang, bis, kereta api, apa saja yang dianggap simbol-simbol musuh, inilah
> yang diserang, namun dibayangkan oleh mereka sebagai musuh yang berhasil
> mereka
> hancurkan. Tak ubahnya seperti orang beronani dengan membaca cerita atau
> nonton
> video porno, berkhayal menyetubuhi cewek yang ditontonnya dalam video itu.
> Dia
> puas, sekalipun hal itu tidak nyata karena hanya didalam khayalan. Seperti
> itulah alam fikiran para teroris ini. Mereka mendapat kepuasan agamawi yang
> maksimal dengan menghantam sasaran-sasaran simbolis tadi. Kepuasan itu
> semakin
> menjadi besar bagi mereka ketika banyak orang-orang yang dianggap musuh ikut
> tewas. Mereka mengkhayalkan bahwa orang2 yang tewas itu sekalipun tidak tahu
> apa-apa, tidak mereka kenal dan tidak
> punya masalah pribadi dengan mereka, adalah musuh-musuh yang begitu
> mereka benci. Ditambah lagi dengan tafsir kitab suci Alquran dan Hadits
> bahwa akan
> ada kepuasan seks yang luar biasa bisa bersetubuh dengan puluhan bidadari di
> syurga bagi para mujahiddin yang sudah berhasil kesana. Semakin lengkaplah
> kepuasan mereka. Itulah cita-cita utama mereka (the Ultimate Goal).
> Membayangkan berhasil membunuh musuh dan
> sekaligus dapat pahala Syurga dengan
> hadiah puluhan bidadari. Apa yang tidak disebutkan oleh Alquran dan Hadits,
> yaitu mengenai siapa saja dan apa kriteria orang-orang yang akan mendapat
> para
> bidadari ini, mereka isi dengan tafsiran versi mereka sendiri, untuk menjadi
> umpan dan motif utama bagi para "pengantin" yang akan melakukan misi bunuh
> dirinya. Tapi yang pasti, di Alquran dan Hadits memang ada disebut tentang
> bidadari-bidadari surga ini, jadi keyakinan ini sungguh sangat islami. Maka
> jika orang-orang Islam biasa hanya bisa masuk surga jika lolos timbangan
> ilahi,
> maka para mujahiddin pembunuh musuh-musuh Islam ini menjadi pengecualian
> khusus, diyakinkan pasti masuk syurga tanpa melalui timbangan lagi. Langsung
> bypass ke surga islami dan disambut oleh
> puluhan bidadari untuk pesta seks. Demikianlah keyakinan faham Al Qaida dan
> Taliban ini yang membuat mereka tidak takut mati.
>
> Bahwa
> ada banyak sesama Muslim yang juga tewas karena perbuatan mereka, dianggap
> angin alias tak ada alias tak penting.
> Mengapa? Karena para teroris ini murni egois, hanya memikirkan kesenangan
> dirinya sendiri, dan sama sekali tak perduli dengan penderitaan dan kematian
> sesama Muslim akibat perbuatan mereka.
>
> Inilah
> kenyataan dunia dimana kita hidup. Banyak orang terancam hidupnya, Muslim
> dan
> terutama non Muslim, hanya karena kekalapan dan kebencian segolongan fanatik
> yang ingin mendapat kepuasan balas dendam dengan membunuh orang2 yang
> dianggap
> musuh, dan sekaligus harapan mendapatkan kepuasan seksual dengan
> menyetubuhi puluhan bidadari di syurga
> nanti.
>
>
> Kesimpulannya adalah, sekalipun mayoritas Muslim di dunia ini ingin
> hidup damai dengan semua orang yang tidak seagama dengan mereka, dan juga
> ikut
> menjadi korban dari perbuatan kaum teroris ini, namun mereka membiarkan kaum
> teroris ini hidup ditengah-tengah mereka, dan tidak sedikit yang bersimpati
> dengan mereka, karena memang begitu besar dan banyaknya persamaan antara
> mereka
> dengan teroris ini. Dan tidak seperti Muslim di Irak, Pakistan dan
> Afganistan
> yang aktif memerangi kaum teroris ini, Muslim Indonesia di pulau Jawa malah
> memberikan tempat perteduhan, perlindungan, dan bahkan anak-anak perempuan
> mereka untuk dikawini oleh mereka.
>
>
> Kesimpulan berikutnya, selama kebencian terhadap Yahudi dan Amerika dan
> Barat ini tetap ada di hati para Muslim sedunia, selama itu pula kaum Al
> Qaida
> dan Taliban takkan kekurangan pengikut dan "pengantin". Hanya tinggal
> menemukan
> orang-orang yang tepat. Dan calon-calon ini sangat mudah didapat
> dimana-mana,
> selagi antara apa yang mereka yakini dan yang umat Islam yakini masih
> memiliki
> persamaan yang besar.
>
> Akhirnya, menurut saya sebenarnya teroris ini
> lebih militan dan lebih jujur dalam menghayati agamanya dan kebenciannya
> terhadap Yahudi, Amerika, Barat, dan Kristen. Mereka sudah berbuat,
> sementara
> mayoritas Muslim lainnya hanya banyak omong dan tidak berbuat apa-apa.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> __________________________________________________________
> Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru. Kini dengan update real-time,
> panggilan video, dan banyak lagi! Kunjungi http://id.messenger.yahoo.com/
> >
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment