Monday, October 19, 2009

[Milis_Iqra] Bencana dan Musibah - Nice article

Assalamu'alaikum wr wb,

 

Al - Qur'an Berbicara Tentang Bencana & Musibah (Bagian 1)

Written by Ust. Dr. H. Suhairy Ilyas, MA

Sunday, 11 October 2009

www.nurulyaqin. org

 

Manusia dan Bencana

 

Ada tiga kacamata yang biasanya dipakai manusia untuk melihat dan menafsirkan setiap bencana dan musibah yang mereka hadapi.

 

Pertama : Kacamata Tahayul dan Khurafat.

Umpamanya bila terjadi banjir, maka mereka mengatakan ini suatu pertanda bahwa dewa penghuni laut sedang marah dan murka, karena itu mereka berusaha menolaknya dengan memberikan kurban binatang yang dilontarkan kelautan dalam suatu upacara kemusyrikan.

 

Kedua : Kacamata Sains.

Umpamanya bila terjadi banjir, mereka mengatakan ini adalah akibat ulah manusia yang menebangi hutan seenaknya, atau bila terjadi kematian pada seseorang yang ditimpa suatu penyakit, mereka mengatakan bahwa orang itu meninggal dunia karena sakit. Atau bila terjadi gempa dan letusan gunung merapi, maka mereka mengatakan bahwa peristiwa tersebut hanyalah merupakan fenomena alam, atau hanyalah merupakan hukum alam.

 

Ketiga : Kacamata Iman.

Apabila terjadi musibah pada seorang yang beriman, dia tidak akan melihat dan menafsirkannya dengan kacamata tahayul dan khurafat karena jelas akan membawa mereka pada kemusyrikan. Orang beriman tidak menafikan adanya kacamata Sains untuk melihat dan menafsirkan bencana dan musibah, namun penglihatan kacamata ilmiah hanya melihat dan menafsirkan bencana secara lahiriah, akan tetapi tidak dapat menjangkau hakikat dibalik pandangan lahiriah tersebut. Karena itu maka orang yang beriman disamping menerima adanya kacamata Sains, mereka juga melihatnya dengan kacamata Iman untuk mendapatkan hakikat di balik yang lahir ..Melihat dengan kacamata iman artinya melihat dan menafsirkan suatu musibah dengan kacamata Al-Quran, karena bagi orang yang beriman Al-Quran merupakan kamus besar kehidupan yang akan dapat menjawab dan memberikan solusi segenap problema kehidupan.

Umpamanya apabila ada seseorang yang meninggal dunia setelah sakit, Al-Quran tidak mengatakan bahwa orang itu meninggal karena sakit, karena betapa banyaknya orang yang sakit tapi tidak meningal dunia, sebaliknya betapa banyak orang yang meninggal dunia dalam keadaan sehat wal afiat. Karena itu seorang yang beriman akan mengatakan bahwa orang itu meninggal dunia adalah karena ajal yang telah ditentukan Allah swt. Demikian juga bila terjadi banjir, orang yang beriman dengan Al-Qur'an tidak mengatakan bahwa banjir itu hanya karena orang yang menebang hutan seenaknya, karena kalaupun terjadi penebangan hutan tapi tanpa takdir Allah swt, pasti tidak akan terjadi banjir. Kalau banjir hanya karena penebangan hutan, siapa gerangan yang menebang hutan di zaman nabi Nuh a.s. sehingga terjadi banjir besar yang luar biasa? Karena itu orang beriman akan mengatakan bahwa banjir itu terjadi karena Qadha dan Qadar atau Taqdir Allah swt. Bencana dan musibah menurut kacamata iman juga merupakan peringatan Allah Yang Maha Berkuasa bahwa alam semesta ini berada dalam genggaman kekuasanNya.

 

Al-Qur'an & Bencana.

 

Menurut Al-Qur'an setiap bencana yang menimpa manusia itu tidak terlepas dari Qadha dan Qadhar (ketetapan) yang telah ditentukan Allah swt:

 

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلامَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا (التوبة 9: 51)

 

Artinya:

 

Katakanlah: Sekali-kali tidak ada musibah yang akan menimpa kami, kecuali apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. (At-Taubah 9:51)

 

Kendatipun musibah itu merupakan ketetapan Allah, namun perlu kita ingat bahwa Allah itu Maha Adil, karena itu setiap ketetapanNya itu pasti bersifat adil; Allah akan menetapkan suatu yang baik sebagai balasan dari perbuatan baik, dan akan menetapkan pula suatu balasan buruk (hukuman/siksaan) sebagai akibat dari perbuatan buruk (kejahatan) yang dilakukan manusia:

 

لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ (البقرة 2: 286)

 

Artinya:

 

Untuknya (manusia) balasan baik dari kebaikan yang dikerjakannya, dan ia akan mendapatkan balasan buruk (siksaan) akibat kejahatan yang dilakukannya. ) Albaqarah 2:286).

 

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنـتُمْ لأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا (إسرأ 17: 7)

 

Artinya:

 

Jika kamu melakukan perbuatan baik maka balasan kebaikan itu utntuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat buruk (kejahatan,kemaksia tan), maka hukuman keburukan itu akan menimpa dirimu sendiri. ( Isra' 17:7)

 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ(فصلت: 41: 46)

 

Artinya:

 

Siapa yang mengerjakan perbuatan baik (amal saleh) maka dia akan mendapatkan balasannya (yang baik), dan siapa yang melakukan kejahatan, maka ia akan mendapatkan hukuman akibat kejahatannya itu, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu berlaku aniaya terhadap para hambaNya (Fushilat 41:46)

 

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa balasan buruk, adanya bencana dan musibah adalah akibat dari perbuatan buruk,kejahatan, kemaksiatan yang dilakukan manusia, ringkasnya adalah karena dosa-dosa yang telah diperbuat manusia sebagaimana ditegaskan Allah swt.

 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيـبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ(30)

 

Artinya:

 

Dan apa saja musibah yang menimpa dirimu, maka adalah disebabkan karena dosa-dosamu, dan Allah mema'afkan sebahagian dari dosa-dosamu ( As-Syura 42:30).

 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ(41) (الروم 30: 41)

 

Artinya:

 

Telah timbul kerusakan (bencana) di daratan dan lautan akibat perbuatan tangan manusia. Allah menimpakan pada mereka sebahagian akibat perbuatan (dosa) mereka, mudah-mudahan mereka akan kembali ( ke jalan yang diridhai Allah swt). (Ar-Rum 30:41)

 

Menurut para mufasir –antara lain Ibnu Katsir– yang dimaksud dengan "Perbuatan tangan manusia" dalam ayat di atas adalah: Karena dosa-dosa dan kemaksiatan yang dilakukan manusia. ]As-Shabuniy. Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir juz 2 hal.57.]

 

Perbuatan Dosa Yang Menimbulkan Bencana (Kemurkaan Allah)

 

Lebih lanjut Al-Qur'an merinci perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat yang mengundang kemurkaan Allah sehingga menimbulkan bencana dan musibah, antara lain:

 

1. Mendustakan Ayat-Ayat Allah.

 

Mendustakan ayat-ayat Allah merupakan salah satu dosa yang mengundang bencana dan musibah:

 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنْ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(96) ( الأعراف 7: 96)

 

Artinya:

 

Kalau penduduk suatu negeri senantiasa beriman dan bertaqwa, niscaya akan Kami bukakan bagi mereka pintu keberkatan dari langit dan bumi, namun apabila mereka mendustakan (ayat-ayat) Kami, maka Kami akan menyiksa mereka karena tingkah laku mereka itu. (Al-A'raf 7:96)

 

Yang dimaksud dengan mendustakan ayat-ayat Allah swt. adalah :

 

Tidak menjadikan ayat Allah sebagai pedoman hidup, ayat2 Allah hanya sebagai hiasan bibir, bacaan yang tidak difahami (bahkan banyak yang tidak pandai membacanya, atau tidak punya waktu untuk membacanya) apalagi mengamalkannya, bahkan sebaliknya kehidupan mereka bertentangan dengan ayat-ayat Allah. Dengan tegas Allah mengharamkan riba, namun mereka tetap saja bergelimang riba, Allah menyuruh mereka menutupi aurat dengan sempurna, tapi mereka tetap saja mempertontonkan auratnya tanpa sedikitpun merasa malu.

 

2. Kufur Nikmat.

 

Kufur terhadap nikmat Allah akan mengundang azab yang sangat dahsyat dari Allah swt :

 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ(7)

 

Artinya:

 

Dan ingatlah ketika Tuhan mu memaklumkan: Sungguh jika kamu mensyukuri nikmatKu, niscaya akan aku tambah (nikmat) padamu, dan jika kamu kufur pada nikmat yang Aku berikan, niscaya azabku sangat dahsyat. (Ibrahim 14:7)

 

Kufur nikmat artinya semakin banyak nikmat Allah yang diterima semakin jauh pula dia dari Allah, kufur nikmat artinya juga mempergunakan nikmat pemberian Allah hanya untuk kepuasan hawa nafsu , bukan buat hal-hal yang diredhai Allah saja.

 

Al-Quran menggambarkan suatu negeri yang penuh dengan nikmat Nya, akan tetapi karena penduduk negeri tersebut kufur terhadap nikmat Allah, maka negeri itupun akhirnya ditimpa bencana dan musibah:

 

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثلآ قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ(112) (النحل 16: 112)

 

Artinya:

 

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezki datang melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduk) nya kufur pada ni'mat-ni'mat Allah; karena itu Allah menimpakan kepada mereka bahaya kelaparan dan ketakutan, di sebabkan apa yang mereka perbuat.(An- Nahl 16:112)

 

3. Hedonisme.

 

Gaya kehidupan Hedonisme yang hanya mengejar kemewahan materi, hidup glamor penuh gembira ria sepanjang hari dengan aneka ragam hiburan yang mengundang maksiat akan mengundang kemurkaan Allah dan menimbulkan bencana serta musibah yang menghancur leburkan suatu negeri. Sebagaimana diperingatkan Allah dalam Al-Quranul karim:

 

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا(16).( الإسراء 17: 16)

 

Artinya:

 

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang suka hidup mewah (berfoya-foya) di negeri itu agar ta'at kepada Allah swt., namun mereka melakukan kedurhakaan (kefasikan) dalam negeri itu, maka sepantasnya berlaku pada mereka ketetapan hukum, maka Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. ( Al-Isra' 17)

 

Al-Qur'an menggambarkan diantara penyebab dimasukkannya seseorang ke dalam neraka kelak adalah kaarena kehidupan mereka yang suka berfoya-foya dan bergembira ria dengan beraneka hiburan dan tontonan mengejar kepuasan hawa nafsu belaka, senda gurau tanpa batas, sementara ibadah mereka abaikan.

 

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ(10)فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا(11)وَيَصْلَى سَعِيرًا(12)إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا(13)إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ(14) (الإنشقاق 84: 10-14)

 

Artinya:

 

10. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang.

 

11. maka dia akan berteriak histeris: "Celakalah aku!"

 

12. Dan dia akan masuk neraka yang bernyala-nyala.

 

13. Sesungguhnya dia dahulu didunia suka hidup bergembira ria,

 

14. Sesungguhnya dia menyangka tidak akan kembali kepada Tuhannya.

 

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ(42)قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ(43)وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ(44)وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ(45)وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ(46)حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ(47) 0 (المدثر74: 42-47)

 

Artinya:

 

42. Apa sebab kamu sampai masuk neraka saqar?

 

43. Mereka menjawab" Karena dahulunya kami tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat.

 

44. dan kami tidak pula memberi makan orang miskin.

 

45.dan kami suka berbicara yang bathil, bersama dengan orang yang membicarakannya.

 

46. Dan kami juga mendustakan hari pembalasan.

 

47. Sehingga datanglah pada kami kematian. (Al-Muddatstsir 74:42-47)

 

4. Meninggalkan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

 

Mengabaikan da'wah : Amar ma'ruf (mengajak manusia pada kebaikan), nahi mungkar (mencegah kemaksiatan) merupakan suatu hal yang menyebabkan kemurkaan Allah sehingga menimbulkan bencana dan musibah.

 

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ(78)كَانُوا لآ يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ(79) ( المائدة 5: 78-79)

 

Artinya:

 

78.Dikutuki Allah orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu karena kedurhakaan mereka dan tingkah laku mereka yang melampaui batas.

 

79. Mereka tidak punya kepedulian untuk mencegah kemungkaran yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat. (Al-Maidah 5:78-79)

 

عن ابن مسعود رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلىالله عليه وسلم: إن أول ما دخل النقص على بنى إسرائيل كان الرجل يلقى الرجل فيقول: يا هذا اتق الله ودع ما تصنع, فإنه لا يحل لك, ثم يلقاه من الغد فلا يمنعه ذا لك أن يكون أكيله وشريـبه وقعيده, فلما فعلوا ذالك ضرب الله قلوب بعضهم بعض , ثم قال: لعن الذين كفروا من بنىإسرائيل على لسان داود وعيسى ابن مريم الى قوله فاسقون, ثم قال:كلا والله لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر,ولتأخذن على يد الظالم ولتطرنه على الحق أطرا, أو تقصرنه على الحق قصرا!, أو ليضربن الله بقلوب بعضكم علىبعض , ثم ليلعنكم كما لعنهم0(رواه أبو داود والترمذى)

 

Artinya:

 

Menurut keterangan Ibnu Mas'ud r.a. Rasulullah saw.pernah bersabda: Sesungguhnya awal kerusakan Bani Israil adalah tatkala seseorang bertemu dengan seseorang ( pelaku kemungkaran/ maksiat), dengan spontan iapun menegurnya:"Takutlah kamu pada kemurkaan Allah! Tinggalkanlah perbuatan mungkarmu ini! karena perbuatan itu tidak halal untuk engkau kerjakan!" Lalu keesokan harinya mereka bertemu lagi, dilihatnya orang itu masih mengerjakan kemungkaran itu juga, namun tidak lagi ditegurnya , bahkan mereka ikut bergaul, sama sama makan dan sama-sama minum. Setelah mereka berbuat yang demikian, mulailah Allah memecahkan hati sesama mereka (terjadi perpecahan sesama mereka). Lalu Rasulullah saw.membacakan ayat: Dikutuki Allah orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan (pada zaman) Daud dan Isa bin Maryam dst.sampai dengan: "akan tetapi kebanyakan meraka fasik" (ayat 78-81). Kemudian Rasulullah saw.bersabda: Sungguh demi Allah! Hendaklah kamu mengajak kepada yang ma'ruf dan hendaklah kamu mencegah kemungkaran! , kemudian hendaklah kamu tarik tangan orang-orang yang zalim, tariklah tangan itu menuju yang haq, dan tariklah tangan itu dengan sungguh-sungguh, dan hendaklah kamu berusaha menegakkan yang haq secepat-cepatnya, atau kalau kamu tidak mau, sesungguhnya akan dipukulkan (dipecahkan) hati sesama kamu, kemudian Allah akan mengutuki kamu semuanya seperti mereka ( Bani Israil) yang telah dikutuki itu.(HR.Abu Daud & Turmudzi).

 

عن حذيفة ابن اليمان أن النبى صلى الله عليه وسلم قال: والذى نفسى بيده لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر أو ليوشكن الله أن يبعث عليكم عقابا من عنده ثم لتدعونه فلايستجيب لكم (رواه أحمد والترمذى)

 

Artinya:

 

Menurut keterangan Hudzaifah bin Yaman, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: "Demi Yang diriku ditanganNya, hendaklah kamu menegakkan yang ma'ruf dan hendaklah kamu mencegah yang mungkar, atau akan datang masanya Allah menurunkan hukuman (bencana) kepadamu, lalu kamu berdo'a namun Allah tidak akan memprkenankan do'amu itu. (HR.Ahmad & Turmudzi).

 

عن عائشة رضى الله عنهاقالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: مروا بالمعلروف وانهوا عن المنكر قبل أن تدعوا فلا يستجاب لكم0(روا ابن ماجه)

 

Artinya:

 

Menurut keterangan Aisyah r.a. Saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Tegakkanlah yang ma'ruf dan cegahlah kemungkaran sebelum datang masanya kamu bero'a namun tidak diperkenankan Allah do'amu. (HR.Inmu Majah)

 

Ayat-ayat dan hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa apabila suatu masyarakat tidak punya kepedulian lagi untuk menegakkan yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran dan kemaksiatan d itengah masyarakat, maka Allah swt. mengancam akan menurunkan bencana atau musibah sebagai hukuman bagi mereka. Bahkan apabila bencana itu datang, lalu mereka berdo'a mohon perlindungan Allah swt., maka Allah swt. tidak akan mendengarkan do'a mereka, apalagi memperkenankannya.

 

5. Kezhaliman.

 

Kezhaliman merupakan salah satu pemicu kemurkaan Allah swt. karena Allah swt. sangat membenci kezhaliman. Dalam sebuah hadis qudsi Allah swt. berfirman:

 

يا عبادى إنى حرمت الظلم على نفسى وجعلته محرما بينكم فلا تظالموا0(رواه مسلم عن أبى ذر الغفارى)

 

Artinya:

 

Wahai hambaku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman pada diriKu, dan Akupun mengharamkannya untuk sesama kamu,maka janganlah kamu saling menzhalimi. (HR.Muslim dari Abi Dzar al-Ghifariy)

 

Karena Allah swt. sangat membenci bahkan mengharamkan kezahliman, maka Dia mengancam akan menghancurkan suatu negeri apabila negeri itu dipenuhi kezhaliman.Karena itu sebaliknya menjauhkan diri dari kezhaliman merupakan salah satu benteng untuk memelihara diri dan masyarakat dari kemurkaan Allah yang mengakibatkan timbulnya bencana dan musibah yang menghancurkan suatu negeri.

 

وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إلآ وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ (القصص 28: 59)

 

Artinya:

 

Dan tidaklah Kami membinasakan suatu negeri, melainkan apabila penduduk negeri itu berlaku zhalim.(Al-Qashah 28:59)

 

Dalam Al-Quran Allah swt. meperingatkan bahwa betapa banyak negeri yang telah dibinasakan Allah swt. pada masa yang lalu karena kezhaliman yang telah merajalela ditengah negeri itu:

 

فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ(45) (الحج 22: 45)

 

Artinya:

 

Betapa banyak negeri yang Kami binasakan penduduknya karena mereka berbuat zhalim, maka tembok-tembok negeri itupun roboh menutupi atapnya, dan betapa banyak pula sumur-sumur yang telah ditinggalkan, demikian juga istana-istana yang megah (pun ditinggalkan) (Al-haj 22: 45)

 

Menurut terminologi Al-Quran kemusyrikan termasuk kezaliman, bahkan termasuk induk kemusyrikan sebagaimana wasiat Luqmanul Hakim pad anaknya:

 

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإبْنِهِ وَهُوَ يَعِظـُهُ يَابُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْــمٌ عَظـِيمٌ (لقمان 31: 13)

 

Artinya:

 

Dan ingatlah ketika Luqman berwasiat kepada anaknya diwaktu dia memberikan pengajaran kepadanya : Wahai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah karena kemusyrikan itu merupakan kezhaliman yang besar.(Luqman 31:13).

 

Kemusyrikan bukan hanya dalam bentuk penyembahan patung dan berhala.Termasuk kemusyrikan juga mempercayai ramalan para normal atau meminta petunjuk dan bimbingan hidup pada mereka agar sukses. Selain kemusyrikan, yang dimaksud dengan kezaliman adalah segenap perbuatan yang bersifat zalim, penganiayaan dan penindasan pada yang lemah,seperti kourpsi, manipulasi, perbuatan riba dll.

 

Demikian juga perbuatan maksiat dan dosa-dosa besar umumnya termasuk kezhaliman, karena mereka yang melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa besar secara tidak lansung telah melakukan kezahaliman terhadap dirinya sendiri dengan menjatuhkannya kejurang kebinasaan dunia dan akhirat.

 

( Bersambung " Contoh Bencana & Musibah Sepanjang Sejarah ")

 

 

Wassalam,

 

 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment