Oleh : Armansyah
Dzikir artinya ingat, Dzikrullah adalah mengingat Allah.
Kata Dzikrullah atau mengingat Allah ini dalam kacamata saya berkorelasi erat dengan wahyu pertama yaitu : Iqra Bismirobbi, baca, pahami, analisalah dengan menyebut nama Tuhan.
Sehingga beranjak dari sini maka berdzikir ada 2 macam : Dzikir lisan dan dzikir tindakan.
Dzikir lisan adalah seperti yang banyak disampaikan yaitu dengan jalan melafaskan asma-asma Allah, puji-pujian dan pengagungan kepada Allah Azza Wajalla. Termasuk didalamnya membaca al-Qur'an. Baik lisan disini dalam makna dilafaskan secara jahar pelan maupun didalam hati.
Dzikir tindakan sendiri adalah dirujuk pada komunitas ilmiah atau gerakan mencari ilmu pengetahuan yang tersebar dalam lautan ayat Qauniah atau segala sesuatu yang ada disekitar kita termasuk alam semesta secara keseluruhannya sesuai dengan kemajuan peradaban yang ada pada kita.
Baik Dzikir lisan atau dzikir tindakan, harus bermuara pada satu hal, yaitu Allah.
Sesudah kembali kepada Allah, maka ini bukan berhenti sampai disini saja sebab kita diminta beraction lain yaitu mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Jadi dzikir lisan yang dilakukan akan menghasilkan orang-orang yang selalu mawas diri terhadap terapan langkah-langkah hidupnya bergaul dengan manusia lain sehingga tercipta kondisi yang anil fahsa i-wal mungkar sebagaimana tujuan inipun tertulis jelas dalam hakekat pelaksanaan ibadat sholat menurut al-Qur'an.
Sementara dzikir tindakan ber-Iqro akan menghasilkan pribadi ilmuwan yang memberikan kemajuan-kemajuan, pencerahan, kemodernitasan ditengah masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri menjadi lebih baik dan tentu saja lebih kenal terhadap kemaha besaran Allah secara aplikatif atau real.
Saya tidak pernah percaya perintah yang ada didalam Islam dibebankan oleh Allah dengan tanpa tujuan atau sebatas ritual kewajiban tanpa makna, mulai dari sholat, dzakat, haji, dzikir dan lain sebagainya. Memang secara vertikal sasarannya adalah Allah namun didalam agama ini ada hubungan vertikal dan adapula hubungan yang horizontal (Hablum minallah wa hablum minannas).
Ada keselarasan atau keseimbangan diantara keduanya sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dan terintegrasi sesuai dengan tujuan awal keberadaan atau eksistensi manusia sendiri dijadikan Allah sebagai Khalifah dibumi.
Apabila kita menjadi Khalifah yang baik dalam artian sesuai dengan kehendak Allah maka itulah makna dari eksistensi kita dijadikan dalam kerangka beribadah kepada-Nya. Olehnya maka didalam Islam, kita harus Kaffah, totalitas, menyeluruh, lahir dan batin. Tidak boleh ada yang pincang dalam beragama, semua harus sesuai jalur dan garis yang ditentukan sehingga tercipta sebuah proporsionalitas dalam hidup dan kehidupan.
Orang yang sibuk berdzikir lisan tanpa berdzikir tindakan artinya dia secara tidak langsung menafikan fitrah kehidupan insaniahnya atau mengebiri nikmat jasadiah yang mestinya dia salurkan atau dia manfaatkan. Perilaku rahbaniah semacam ini sudah dikecam oleh Rasul sendiri dalam sejumlah riwayatnya. Artinya bahwa pendekatan kepada Allah memiliki makna pendekatan kepada makhluk-Nya, memberikan kemaslahatan pada lingkungannya, ia mesti berkarya nyata dilapangan ... itulah Islam.
Itulah makna Dzikrullah yang hakiki, bukan sebatas geleng kepala kekanan atau kekiri, lafas anu seribu kali lafas anu sejuta kali. Makanya Nabi tidak pernah mencontohkan hal-hal semacam itu dan orang yang hanya sibuk membenar-benarkan perbuatannya dalam melakukan pola semacam ini jelas telah bertindak subyektif. Hidup adalah perbuatan .... lakukanlah sekarang karena harapan itu masih ada.
InsyaAllah.
--
Inna min khiyarikum ahsanakum akhlâqan
Sesungguhnya orang pilihan di antara kalian adalah orang yang berakhlak baik
Salamun 'ala manittaba al Huda
Khud al hikmah walau min lisani al kafir
ARMANSYAH
http://arsiparmansyah.wordpress.com
http://armansyah.swaramuslim.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment