From: Prayogi Arifianto
Date: Thu, 1 Oct 2009 18:11:45 -0700 (PDT)
----- Forwarded Message ----
From: Lisa Rahadi
Sent: Thursday, October 1, 2009 7:44:52 PM
Semoga bermanfa'at. ....
Wassalam,
Lisa Rahadi
________________________________
Fenomena Bencana Alam, Oh Indonesiaku ....
by Kang Zen
Share From FB Today at 4:09pm
Tahukah Anda bahwa Hukum Alam ternyata memiliki nilai-nilai yang
selaras dengan diri kita, istilahnya keselarasan antara makrokosmos dan
mikrokosmos. Perhatikanlah, apa saja yang berlaku di alam secara makro,
maka seringkali berlaku juga pada individu manusia secara mikro. Itu
sebabnya tak heran, jika Anda berhasil hidup selaras dengan alam maka
hidup Anda akan lebih sejahtera, mengikuti arus tapi tak terbawa arus.
Allah telah memberitakan kepada kita semua bahwa Alam semesta ini
diciptakan Allah dengan begitu seimbang. "…Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." Q.S. Al-Mulk : 3-4.
Mungkin Anda bertanya, "Kalau alam semesta itu seimbang, mengapa banyak
terjadi bencana alam? Bukankah bencana alam itu menandakan bahwa alam
itu tidak seimbang alias rapuh?" Nah, sementara silakan Anda pikirkan
sendiri jawabannya (maksimal 3 menit saja ya...). Nah, apa jawaban
Anda? Baik, mari kita selaraskan jawaban kita. Mungkin jawaban Anda
bisa jadi lebih benar dari jawaban saya. Wallahu a'lam.
Yup, Alam diciptakan oleh Allah dengan ketelitian yang luar biasa.
Sehingga apabila terjadi pergeseran di alam semesta ini walaupun satu
per sekian milyard maka akan berdampak secara signifikan pada kehidupan
manusia, dan itu bisa saja sebuah kehancuran yang sangat besar.
Begitupun sebaliknya. Jika ada pergeseran di jiwa manusia maka alam
semesta pun ikut "bergeser".
Tanda-tanda alam adalah tanda-tanda jiwa. Kalau jiwa kita tenang,
damai, khusyu dan dekat dengan Allah, maka Alam semesta pun berlaku
sama kepada kita. Tapi kalau kita sebagai jiwa selalu berontak, protes,
mengeluh, maksiat, zalim, berlebih-lebihan, marah-marah, suka
membentak, dan jauh dari Allah, maka Alam semesta pun akan sering
"membentak-bentak" kita. Alam semesta bukanlah Tuhan, tapi alam semesta
bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan.
Itu sebabnya Allah pun berfirman dalam Al-Quran, "Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan mu). Dan kamu
tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu
tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain
Allah." Q.S. As Syuura : 30-31
Ternyata, justru musibah itu hadir sebagai penyeimbang energi negatif
yang banyak dilakukan oleh manusia di daerah musibah tersebut. Tetapi
tentunya memang tidak semua tempat-tempat maksiat dihadiahi bencana
alam dan musibah lainnya, sebab ada juga beberapa tempat maksiat
lainnya sengaja ditangguhkan azabnya oleh Allah SWT.
Perhatikan Firman Allah berikut, "Dan ada (pula) orang-orang lain yang
ditangguhkan sampai ada Keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab
mereka dan adakalanya Allah akan menerima Taubat mereka. Dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana." Q.S. At Taubah : 106
Suburnya "energi negatif" (baca : amalan maksiat) yang ditanam di suatu
daerah, dan minimnya "energi positif" (baca : amal sholeh) yang
dihadirkan di daerah tersebut, bisa mengakibatkan ketidakseimbangan di
alam semesta, sehingga telah membuat alam semesta "terpaksa" langsung
turun tangan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangannya.
Untuk itu wahai sahabatku, sebelum "Alam semesta" mencapai ambang batas
"Toleransinya" atas energi-energi negatif yang masih sering kita
berdayakan di muka Bumi ini, maka segeralah bertaubat dan mulailah
memberdayakan energi-energi positif yang Anda miliki. Tidak mudah
memang, apalagi jika energi negatif kita sangat banyak, maka kita harus
betul-betul bersegera menyeimbangkannya dengan energi positif terbaik
kita, sebelum ajal menjemput atau sebelum sang alam mengamuk.
Azab dihadirkan bukan untuk sekedar menghukum orang-orang yang patut
dihukum, tapi lebih kepada untuk menjaga kelestarian bumi ini dari
perilaku manusia yang suka berlebih-lebihan. Perhatikan pembelajaran
berikut, "...Seandainya Allah tidak menolak (mengganti) sebahagian umat
manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia atas semesta alam." Q.S. Al-Baqoroh : 251
Sahabatku, Ujian dan Azab itu memang beda tipis. Tingkat kesulitannya
kadang sama. Ujian itu biasanya hadir di depan (didahulukan) , sedangkan
azab biasanya hadir dibelakang. Azab diberikan kepada orang-orang yang
bertingkah berlebih-lebihan, sedangkan ujian diberikan kepada
orang-orang yang akan "dilebihkan- Nya".
Wallahu alam
nb : jika sahabat suka, tolong di-share sebagai amal kebaikan. terimakasih
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment