Salibis yg model begini koq masih diterima di milis ini?
Moderator ga punya hati apa?
Ga sehat nih milis...
Pada tanggal 06/10/09, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis:
> Terima kasih I Tim 17, demikianlah persepsimu.
>
> --- On Mon, 10/5/09, satutimotius tujuhbelas
> <satutimotius.tujuhbelas@gmail.com> wrote:
>
> From: satutimotius tujuhbelas <satutimotius.tujuhbelas@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: TERORIS
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Monday, October 5, 2009, 10:27 AM
>
> Iya betul Zal,
>
> Kalau bicara teroris saya dah gak ada sanggahan sama Rizal
>
> Karena di otak Rizal :
>
> Islam = Teroris.
> Di luar Islam yang jahat super duper = bukan teroris.
> Saya setuju dengan pemikiran dari Bp. Subandrio tentang otak Rizal.
> Jadi kalau saya bicara teroris lebih baik bicara kepada sesama umat Islam
> saja sebagai friendly reminder bukan kepada Rizal.........
>
> Maaf ya Rizal tidak menanggapimu dalam hal teroris muter2 doang menghabiskan
> energi.....
>
> Yehezkial 6:11-12
> Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah
> dan serukanlah: Awas! Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan
> jahat, mereka akan rebah mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar.
>
> Yang jauh akan mati karena sampar, yang dekat akan rebah karena pedang dan
> yang terluput serta terpelihara akan mati karena kelaparan. Demikianlah Aku
> akan melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
>
>
> 2009/10/3 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
>
>
>
>
>
> Sdr I Tim 17 menanggapi tulisan saya Teroris dengan mengemukakan tulisan
> menjadi prajurit Islam.(lihat dibawah). Dengan lain perkataan, tidak ada
> sanggahan langsung.
>
> Ini pertanyaan Asdeddy Syam:
>
> Saya bertanya buat Rizal, Amerika dan sekutunya yg membunuh jutaan manusia
> di berbagai negara terutama negara Islam termasuk TERORIS APA BUKAN ?????
>
> Tolong dijawab ...... nanti akan ketahuan benang merahnya . . . . . .
>
> Jawab saya:
> Amerika betul telah membunuh jutaan manusia di perang Dunia I, II, Perang
> Korea, Vietnam, dan lain-lain. Tapi satu hal pasti sdr Asdeddy, Amerika tahu
> persis siapa musuh2nya itu, dan mengapa mereka dibunuh. Musuh2 Amerika itu
> JELAS semuanya.
>
> Sekarang, coba terangkan sdr Asdeddy, ada nggak hubungan antara orang2 yang
> dibunuh oleh Al Qaida dengan tujuan Jihad Islam mereka? Seperti di menara
> WTC pada 11 September 2001, apakah musuh2 Islam semuanya?
>
> Tolong jelaskan...nanti dapat benang merah yang kamu cari akan siapa yang
> sebenarnya teroris....
>
>
>
> Wednesday, September 30, 2009 8:59 AM
> From:
> This sender is DomainKeys verified
>
> "satutimotius tujuhbelas" <satutimotius.tujuhbelas@gmail.com>
> Add sender to Contacts
> To:
>
> "rizal lingga" <nyomet123@yahoo.com>
>
> Diambil secara ringkas dari buku " Menjadi Prajurit Islam" karya Dr.
> Muhammad Ibrahim Nashr
> Terbitan : GIP 1992
> Judul asli: Manhajul Islam Fii Tarbiyyatil Jundil Islam
> Penerbit: Al Ashoolah Li Ats - Tsaqofah Wan Nasyr Wal I'laam - Riyad
> *Mukadimah*
> Mengapa perlu Jundul Haq (Prajurit Sesungguhnya)? Hal ini dimulai sejak
> terciptanya manusia sejak lenyapnya manusia dan dunia yang dihuninya.
> 1. Firman Allah SWT dalam *Q.S. Al Baqarah 251*:*"Seandainya Allah tidak
> menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain,
> pasti
> rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas
> semesta alam."*
> 2. Allah SWT mengizinkan bagi kaum yang tertindas (teraniaya) untuk
> bangkit melawan kaum zalim, seperti dalam *Q.S Al Hajj 39-40*:
> *39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
> sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha
> Kuasa menolong mereka itu,*
> *40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa
> alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah
> Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia
> dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,
> gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di
> dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
> yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi
> Maha Perkasa,*
> Allah SWT telah menentukan kebijaksanaan-Nya, menjadikan manusia
> bermacam-macam sifat, ada yang menerima kebaikan ada yang mendukung
> kejahatan, seperti firman-Nya dalam* Q.S. Al Insan 2-3*:
> *2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
> bercampur[1535] yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
> karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. *
> *3. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang
> bersyukur dan ada pula yang kafir.
> *
> Firman-Nya lagi dalam Surat *Al Balad 4-10:*
> *4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. 5.
> Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang
> berkuasa atasnya?6. Dan mengatakan: "Aku telah menghabiskan harta yang
> banyak". 7. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya? 8.
> Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, 9. lidah dan dua
> buah bibir. * *10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan[1578], *
> *[1578]. Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebajikan dan jalan
> kejahatan.*
> Jadi manusia berada dalam dua kekuatan Quwwatul Khoir (kekuatan kebaikan)
> dan Quwwatul Syarr (kekuatan kejahatan).
> - Kekuatan kebaikan adalah kekuatan yang dimuliakan-Nya, sebagaimna Allah
> telah mengutusnya pasa Rasul untuk memberi petunjuk kepada umat manusia
> dan
> memberi petunjuk kepada umat manusia, memberi teladan yang baik, penuh
> dengan tuntunan jasmani dan rohani. Seperti dalam* Q.S. Al Fath 8:*
> *8. Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira
> dan pemberi peringatan*
> - Kekuatan kejahatan, allah telah menjadikan setan-setan yang menyeru ke
> dalam jalan sesat dan menyesatkan, termasuk dari golongan jin dan
> manusia.
> Setan dari golongan manusia selalu mengajak ke kehancuran, kebinasaan dan
> kerusakan.Profil mereka banyak sekali, baik dimasa lalu maupun masa kini.
> Mereka selalu menghalang-halangi misi para Rasul dan menentang ajarannya.
> Mereka menyiksa, menyakiti, dan memboikat dakwah kaum muslimin. Kata
> "Syayathin" atau " Syaithoon" diambil dari kata "Syathnah" yang artinya
> dijauhkan dari kebenaran., oleh karena itu mereka disebut setan
> karena dijauhkan dari kebenaran, dan menutup kebenaran.
> Seperti tertera dalam *Q.S Al Anam 112*:
> *112. Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
> syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka
> membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah
> untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
> tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka
> ada-adakan.*
> *Q.S Al A'raf 30:
> **30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
> kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan
> pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat
> petunjuk.*
> * Q.S Al A'raf 27:*
> *27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
> sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
> menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
> 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu
> tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
> menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak
> beriman.
> *
> Bersambung Insya Allah.......
>
> 2009/9/21 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
>
>
>
>
> TERORIS
>
> Apa yang membuat seorang Muslim bisa membunuh diri dengan tujuan membunuh
> orang-orang lain yang dianggap musuh? Jawabannya tidak mudah. Namun kita
> mencoba menelusurinya sejak dari awalnya. Dan awalnya itu dimulai dari
> seseorang Saudi Arabia kelahiran Yaman yang bernama Usamah bin Ladin.
> Tindakan yang bermotif sama sebenarnya sudah dilakukan oleh banyak Muslim
> lain sebelum dia, namun tindakannya setelah 11 September 2001 itulah yang
> membuatnya terkenal seperti sekarang ini.
>
> Bagi banyak Muslim dia adalah pahlawan Islam sejati masa kini. Bagi
> Muslim yang lain dia hanya seorang yang salah jalan, namun mereka takkan
> pernah mengutuknya. Dan mengapa mereka tak mengutuknya? Disebabkan ada
> begitu banyak kesamaan antara apa yang ada pada Usamah dan pengikutnya ini
> dengan apa yang ada pada mayoritas Muslim sedunia. Lihatlah orang-orang yang
> dianggap teroris ini. Sangat normal dan islami didalam kehidupan mereka
> sehari-hari. Mereka sama sekali tak berbeda dengan orang2 Islam lainnya
> dalam banyak hal. Alquran, hadits, sholat, puasa, bahasa Arab, kebencian
> terhadap Yahudi dan Amerika, jubah, janggut, jilbab, cadar, dan kosa kata.
> Semuanya sama. Persamaan itu akan semakin nampak jika kita perhatikan
> pernyataan-pernyataan dan tulisan-tulisan di media yang bernafaskan Islam,
> baik cetakan maupun Internet. Yang sangat jelas, pernyataan-pernyataan
> Hizbut Thahrir dan FPI banyak yang identik dengan paham yang diyakini oleh
> Al Qaida dan
> Taliban. Contohnya dalam hal kebencian mereka terhadap Yahudi dan Amerika,
> lihatlah dalam penolakan mereka terhadap demokrasi. Lihatlah dalam berbagai
> pernyataan Abubakar Baasyir, sungguh konsisten selalu menuduh Yahudi sebagai
> biang keladi berbagai masalah di dunia. Coba kita perhatikan tulisan Tanzim
> Al Qaida Indonesia yang di keluarkan di Internet tak lama setelah Bom
> Marriot dan Ritz Carlton Juli 2009, sungguh sangat Islami bahasanya, dan
> kental bernuansa kebencian terhadap Barat dan Amerika, dan kepuasan balas
> dendam yang dianggap berhasil dilakukan.
>
> Dan mengapa Al Qaida menyerang di Indonesia? Alasan klasik yang sama
> seperti yang dituduhkan kepada banyak pemerintahan, yaitu terlalu pro
> Amerika dan demokrasi. Karena itu menjadi sasaran yang sah untuk
> dihancurkan.
>
>
> Persamaan yang luar biasa besar ini membuat semakin mudah bagi Al Qaida
> Indonesia untuk merekrut calon "pengantin"nya. Semua hal yang lain sudah
> sama dengan yang mereka percayai. Tinggal temukan orang yang bisa
> dipengaruhi, rekrut, dan indoktrinasi, jadilah dia pembom bunuh diri. Untuk
> ini orang-orang Muslim mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur
> merupakan lahan yang subur dan memiliki potensi yang melimpah untuk
> dijadikan teroris, menurut Kepolisian RI. Faktanya memang para teroris yang
> sudah tewas sebagian besar dari pulau Jawa, dan disambut sebagai syuhada
> jihad di kampung halamannya. Faktanya juga bahwa gembong-gembong teroris
> seperti Azhari dan Noordin memang lebih lama dan lebih sering berada di
> pulau Jawa, dan tewasnya juga di kota di pulau Jawa. Jadi bukan lagi
> persamaannya yang besar, tapi banyak orang-orang dari tempat asal mereka
> memang sudah merupaka simpatisan dan pendukung. Pada saat ini juga penganut
> paham mereka ini
> sudah sangat banyak di Indonesia ini. Tinggal menunggu orang yang berani
> dan saat yang tepat untuk menggerakkan orang-orang fanatik ini untuk
> menimbulkan kehancuran. Sebenarnya orang-orang fanatik ini sudah beraksi di
> Ambon dan Poso beberapa tahun yang lalu. Sampai hari ini mereka selalu
> mencari peluang untuk mengobarkan perang agama, terutama perang agama antara
> Islam dengan Kristen.
>
> Dalam hal ini ada kemiripan yang luar biasa antara gerakan Al Qaida
> dengan Komunisme. Sebagaimana Komunisme menganut ajaran pertentangan kelas
> dan selalu berusaha membenturkan golongan proletar dengan golongan
> kapitalis, demikian juga paham Al Qaida ini menganut ajaran pertentangan
> agama dan selalu berusaha membenturkan agama Islam dengan agama-agama
> lainnya. Bagi Komunisme dan Al Qaidaisme konflik berdarah selalu menjadi
> sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Semakin banyak orang-orang
> yang tewas, semakin senang mereka.
>
> Bagi keluarga korbannya, Usamah dan pengikutnya adalah merupakan
> kumpulan binatang dalam wujud manusia. Anehnya, jumlah Muslim yang terbunuh
> oleh tindakannya juga tak kalah banyak dari korban non Muslim yang menjadi
> sasaran utamanya. Fakta ini menunjukkan bahwa golongan binatang ini memang
> tega untuk mengorbankan sesama Muslim agar non Muslim yang menjadi
> sasarannya terbunuh. Yang lebih aneh lagi menurut saya, bahwa bagi
> pengikutnya dia tetap pahlawan Islam sekalipun pengikutnya itupun tahu
> dengan jelas bahwa banyak sesama Muslim yang terbunuh oleh tindakannya.
> Namun yang lebih mengerikan lagi adalah, bahwa banyaknya
>
> sesama Muslim yang tewas itu justru bukan karena ketidak sengajaan, tapi
> karena memang sengaja dibunuh. Karena sesama Muslim itu sudah dicap dan
> diberikan label "pengkhianat" dan "sama dengan kafir" olehnya dan
> pengikutnya, sehingga memang layak untuk dibunuh. Dan para korban Muslim ini
> juga dibunuh oleh sesama Muslim yang direkrut dan dicuci otaknya, diberi
> gelar "pengantin", dan kemudian keluarga sang pengantin dijamin akan
> mendapat banyak "uang santunan" akibat tindakan sang "pengantin" ini yang
> sekaligus eksekutor dan juga korban.
>
> Apa yang membuat kaum Muslim dengan paham seperti Usamah bin Ladin ini
> melakukan apa yang mereka lakukan? Faktor pertama dan utama adalah KEBENCIAN
> dan DENDAM. Yaitu KEBENCIAN dan DENDAM kepada Yahudi. Kebencian dan dendam
> terhadap Yahudi karena mereka melihat bahwa Arab dipermalukan dengan banyak
> kekalahan dalam berkali-kali perang di Timur Tengah. Dan mereka berusaha
> membuat bahwa Arab itu adalah Islam. Jadi jika Arab kalah maka berarti Islam
> yang kalah, dan hal ini sungguh sangat menyakitkan bagi mereka. Karena itu
> sesuatu harus dilakukan untuk mengobati rasa terluka dari kekalahan dari
> Yahudi tersebut.
>
> Kita lihat bahwa sejak tahun 1948 sampai sekarang ternyata
> negara-negara Arab Islam di Timur Tengah tak kunjung mampu mengalahkan
> Israel. Bahkan Israel itu yang malah merebut banyak dari wilayah2 mereka.
> Karena itu timbullah frustrasi, kebencian semakin meluap namun tenaga
> semakin lemah. Israel menjadi tak terkalahkan secara fisik di alam nyata.
> Akibatnya, mulailah timbul proses psikologis pada diri mereka yang frustrasi
> ini. Mereka begitu haus kemenangan, begitu haus balas dendam. Namun dialam
> nyata jelas tak mungkin mereka lampiaskan. Karena itu terjadi proses
> kejiwaan yang bersifat massal, yang dilakukan adalah melakukan pergantian
> penafsiran makna. Tujuannya adalah agar bisa memberi kepuasan kepada batin
> yang haus dan lapar akan balas dendam namun tak terlampiaskan ini. Maka
> terjadilah pemlintiran bahasa atas kenyataan. Yang namanya kalah secara
> nyata, disebut sebagai kemenangan didalam pikiran mereka. Demikianlah maka
> Hisbullah dan Hamas
> menyatakan "kemenangan" dalam perang terhadap Israel yang baru lalu. Tapi
> sekalipun mereka ini mengubah pengertian bahasa dimana kekalahan dirubah
> menjadi "kemenangan", namun fakta yang jelas bahwa bangsa-bangsa Arab
> kehilangan begitu banyak nyawa dan harta, kehilangan tanah juga, tak
> terhapus dengan menghibur diri sendiri dengan merubah pengertian kalah
> menjadi "menang" tersebut.
>
> Mereka melihat bahwa kemenangan Yahudi tak terlepas dari bantuan
> negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Mereka melihat betapa kuatnya
> lobi Yahudi mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah Amerika Serikat
> untuk menguntungkan dan membantu Israel. Karena itu Amerika Serikat (AS)
> menjadi sasaran subtitusi utama terhadap Yahudi. Kebencian ini tambah meluap
> ketika AS menyerbu Irak 2 kali. Mereka lebih menyukai membiarkan Saddam
> berkuasa dan menindas rakyat Irak daripada melihat AS dan sekutu-sekutunya
> memasuki tanah Arab dan mendudukinya. Sekarang, setelah Saddam Hussein
> lenyap, mereka melihat pengaruh kaum Sunni melemah dan Syiah sekarang
> berkuasa di Irak. Maka kebangkitan Syiah di Irak dianggap sebagai ancaman,
> karena itu Muslim golongan Syiah pun diberi label "KAFIR" dan halal untuk
> dibunuh.
>
> Kemudian, mereka menganggap bahwa pemerintah-pemerintah negara-negara
> Arab sudah dipengaruhi oleh AS. Pengaruh AS ini tak bisa diterima, karena
> itu pemerintah-pemerintah seperti Mesir, Saudi Arabia, dan Yaman diberi
> label "pengkhianat" dan dikategorikan "kafir". Karenanya juga layak untuk
> dibunuh. Selain itu, di Irak mereka menganggap sesama Muslim Sunni terlalu
> bekerjasama dengan penjajah AS, karena itu sesama Muslim Sunni ini dianggap
> "kafir" dan layak untuk dibunuh.
>
> Apa yang dilakukan oleh Al Qaida di Timur Tengah dilakukan juga oleh
> Taliban di Afganistan dan Pakistan. Yaitu memaksakan penerapan Syariat Islam
> versi mereka kepada sesama Muslim disana, dan tanpa ragu-ragu membunuh
> sesama Muslim yang dianggap membangkang.
>
> Jadi kita lihat, kaum Al Qaida dan Taliban ini menciptakan musuh-musuh
> dimana saja mereka berada. Musuh-musuh mereka tidak hanya orang-orang Barat
> yang dianggap membantu Yahudi, tapi juga sesama Muslim yang tidak sepaham
> dengan mereka. Tanpa ragu dan belas kasihan sesama Muslim ini diberi label
> "kafir" dan halal untuk dibunuh.
>
> Jadi akar tindakan mereka SATU, berasal dari kebencian dan dendam
> terhadap Yahudi, dan DUA, pemaksaan kehendak untuk menerapkan Syariah Islam
> versi mereka sendiri. Kedua hal ini yang menjadi motif utama dan mendasar
> dari segala tindakan mereka yang dunia beradab katakan: TERORISME.
>
>
> Sudah ribuan tahun lamanya, ketika apa yang disebut musuh dalam
> peperangan, itu jelas. Manusia berhadapan dengan binatang, binatang mana
> yang menjadi musuh, jelas. Orang berhadapan dengan orang lain yang dianggap
> lawan, jelas. Manusia berhadapan dengan alam, bencana apa yang menjadi
> musuh, jelas. Hanya sering manusia tak berdaya terhadapnya. Jika alam sudah
> memutuskan berbicara sebagai bencana, maka manusia hanya bisa menerima
> nasibnya sebagai korban. Paling maksimal usaha manusia adalah mengurangi
> korban sebisa mungkin, tapi mengalahkan musuh alam ini, tidak mungkin. Maka
> ketika manusia beragama memutuskan yang beragama lain menjadi musuh, itupun
> sangat jelas. Bunuh saja orang2 yang beragama lain yang dianggap sebagai
> musuh.
>
> Namun ketika musuh yang jelas ini tak bisa dikalahkan namun begitu ingin
> dihancurkan, maka terjadilah substitusi sasaran untuk memuaskan kehausan
> akan balas dendam dan kemenangan. Substitusi ini membuat apa yang jelas
> disebut musuh menjadi tidak jelas lagi. Secara tradisional sasaran untuk
> dihancurkan semestinya adalah bersifat militer, itu yang jelas. Karena
> militer itulah merupakan kekuatan yang sejati dari suatu negara. Namun bagi
> teroris seperti ini sasaran militer terlalu kuat, karena mereka tidak
> mempunyai peralatan yang memadai untuk menyerang secara militer, dan karena
> semua musuh-musuhnya secara militer jauh lebih kuat dari mereka. Maka mereka
> memilih sasaran lain yang lebih mudah ditemukan dan lebih mudah dihancurkan,
> yaitu orang-orang sipil pada sarana-sarana sipil. Dengan senjata yang
> sederhana mereka mudah menyerang orang-orang sipil yang tidak bersenjata dan
> tidak menaruh curiga. Bahwa sasaran sipil diserang dengan senjata merupakan
> perbuatan yang tak bermoral dan biadab bagi dunia modern, tidak masalah
> buat mereka karena mereka dan keyakinan mereka pada dasarnya memang sudah
> biadab menurut norma-norma kemanusiaan yang normal, yang penting ada sasaran
> mudah dan gampang diserang. Diberikan definsi baru akan apa yang disebut
> musuh dan apa yang menjadi sasaran yang mau dihancurkan. Intinya adalah
> penyederhanaan sasaran, membuang semua kompleksitas dan kerumitan. Jadikan
> sederhana. Gambaran kerumitan itu adalah, bagaimana membunuh musuh yang
> mustahil dicapai? Bagaimana membunuh musuh dimana sesama Muslim juga ada
> disana? Sederhanakan saja. BUNUH SEMUANYA! Membunuh musuh lebih penting
> sehingga tak masalah mengorbankan sesama Muslim yang kebetulan ada ditempat
> sasaran BOM.
>
> Maka jika golongan seperti al Qaida dan Taliban ini memutuskan bahwa
> Yahudi adalah musuh Islam, maka yang perlu diusahakan adalah membunuh
> sebanyak mungkin orang Yahudi dimana saja dan kapan saja mereka ditemukan.
> Demikian juga jika orang2 Kristen dianggap musuh, maka semua kaum salibis
> halal untuk dibunuh. Jika orang2 Amerika dan Inggris dan Australia dianggap
> musuh karena dianggap membantu Yahudi, maka darah orang2 Barat inipun halal
> untuk ditumpahkan. Jika orang2 Hindu di India dan orang2 Buddha di Thailand
> dianggap musuh, maka merekapun wajib dibunuh.
>
> Namun masalahnya, ketika semua musuh2 Islam ini dikumpulkan jadi satu,
> ternyata terlalu banyak jumlahnya. Kaum fanatik ini dimana-mana selalu
> membuat musuh, namun tak menghitung kemampuan diri sendiri untuk menghadapi
> semua musuh yang mereka ciptakan itu. Mereka tak sadar bahwa seluruh
> kekuatan Islam jikalaupun bisa digabung, adalah masih terlalu kecil untuk
> melawan semua musuh di semua front yang mereka ciptakan itu. Sebenarnya
> menurut strategi perang klasik, menciptakan musuh diberbagai front sekaligus
> adalah merupakan kebodohan. Namun kebodohan inilah justru yang banyak
> dilakukan oleh kaum fanatik ini. Tindakan mereka memang bodoh menurut
> kriteria modern, karena alam pikiran mereka ini masih berada pada abad ke 7.
>
> Masalah lain lagi yang tak kalah beratnya adalah konflik internal Islam
> sendiri, semua orang-orang Islam ternyata bermazhab-mazhab. Saling sikut dan
> saling serang. Baik secara kata-kata maupun secara fisik. Sesama Muslimpun
> saling bunuh. Ternyata Islam sendiri tidak bersatu.
>
> Setelah menciptakan musuh dimana-mana, merekapun masih bermimpi
> menegakkan Daulah Islamiyah atau Pemerintahan Islam atas dunia, sekalipun
> jelas kaum Islam sendiri tidak bersatu. Sekiranya mereka bersatu saja masih
> sangat sulit, apalagi tidak bersatu. Itulah sebabnya saya sebut mereka ini
> bermimpi. Mereka tak sadar bahwa sekalipun seluruh partai Islam di Indonesia
> digabung, kekuatan mereka tak sampai 30%. Saya katakan lagi mereka bermimpi
> karena faktanya jauh lebih kuat paham Nasionalisme Indonesia, jika kekuatan
> Partai Demokrat, PDIP dan Golkar dijadikan satu, mencapai lebih 70%. Namun
> itulah, bagi banyak Muslim lebih baik bermimpi daripada tidak punya
> cita-cita sama sekali. Dalam menjalani kehidupan nyata memang mereka lebih
> sering hidup di alam mimpi daripada eling menyadari kenyataan yang
> sebenarnya. Namun memang begitulah mereka hidup.
>
> Sekarang, bagaimana timbulnya aksi-aksi terorisme dari kaum militan
> Islam ini diseluruh dunia? Seperti yang sudah dikatakan diatas, disebabkan
> karena memberikan tafsir dan makna baru terhadap kenyataan, agar terjadi
> kepuasan maksimal dalam balas dendam terhadap Yahudi, Amerika, Inggris,
> Perancis, Belanda, Australia, dan lain-lain negara-negara Barat. Bagaimana
> caranya? Karena sudah tidak mungkin menghantam musuh dengan sasaran nyata
> karena terlalu banyak dan terlalu kuat, maka diciptakan sasaran "simbolis"
> namun dianggap nyata. Gedung-gedung, kapal, pesawat terbang, bis, kereta
> api, apa saja yang dianggap simbol-simbol musuh, inilah yang diserang, namun
> dibayangkan oleh mereka sebagai musuh yang berhasil mereka hancurkan. Tak
> ubahnya seperti orang beronani dengan membaca cerita atau nonton video
> porno, berkhayal menyetubuhi cewek yang ditontonnya dalam video itu. Dia
> puas, sekalipun hal itu tidak nyata karena hanya didalam khayalan. Seperti
> itulah alam fikiran para teroris ini. Mereka mendapat kepuasan agamawi yang
> maksimal dengan menghantam sasaran-sasaran simbolis tadi. Kepuasan itu
> semakin menjadi besar bagi mereka ketika banyak orang-orang yang dianggap
> musuh ikut tewas. Mereka mengkhayalkan bahwa orang2 yang tewas itu sekalipun
> tidak tahu apa-apa, tidak mereka kenal dan tidak punya masalah pribadi
> dengan mereka, adalah musuh-musuh yang begitu mereka benci. Ditambah lagi
> dengan tafsir kitab suci Alquran dan Hadits bahwa akan ada kepuasan seks
> yang luar biasa bisa bersetubuh dengan puluhan bidadari di syurga bagi para
> mujahiddin yang sudah berhasil kesana. Semakin lengkaplah kepuasan mereka.
> Itulah cita-cita utama mereka (the Ultimate Goal). Membayangkan berhasil
> membunuh musuh dan sekaligus dapat pahala Syurga dengan hadiah puluhan
> bidadari. Apa yang tidak disebutkan oleh Alquran dan Hadits, yaitu mengenai
> siapa saja dan apa kriteria orang-orang yang akan mendapat para bidadari
> ini, mereka isi dengan tafsiran versi mereka sendiri, untuk menjadi umpan
> dan motif utama bagi para "pengantin" yang akan melakukan misi bunuh
> dirinya. Tapi yang pasti, di Alquran dan Hadits memang ada disebut tentang
> bidadari-bidadari surga ini, jadi keyakinan ini sungguh sangat islami. Maka
> jika orang-orang Islam biasa hanya bisa masuk surga jika lolos timbangan
> ilahi, maka para mujahiddin pembunuh musuh-musuh Islam ini menjadi
> pengecualian khusus, diyakinkan pasti masuk syurga tanpa melalui timbangan
> lagi. Langsung bypass ke surga islami dan disambut oleh puluhan bidadari
> untuk pesta seks. Demikianlah keyakinan faham Al Qaida dan Taliban ini yang
> membuat mereka tidak takut mati.
>
> Bahwa ada banyak sesama Muslim yang juga tewas karena perbuatan mereka,
> dianggap angin alias tak ada alias tak penting. Mengapa? Karena para
> teroris ini murni egois, hanya memikirkan kesenangan dirinya sendiri, dan
> sama sekali tak perduli dengan penderitaan dan kematian sesama Muslim akibat
> perbuatan mereka.
>
> Inilah kenyataan dunia dimana kita hidup. Banyak orang terancam
> hidupnya, Muslim dan terutama non Muslim, hanya karena kekalapan dan
> kebencian segolongan fanatik yang ingin mendapat kepuasan balas dendam
> dengan membunuh orang2 yang dianggap musuh, dan sekaligus harapan
> mendapatkan kepuasan seksual dengan menyetubuhi puluhan bidadari di syurga
> nanti.
>
> Kesimpulannya adalah, sekalipun mayoritas Muslim di dunia ini ingin
> hidup damai dengan semua orang yang tidak seagama dengan mereka, dan juga
> ikut menjadi korban dari perbuatan kaum teroris ini, namun mereka membiarkan
> kaum teroris ini hidup ditengah-tengah mereka, dan tidak sedikit yang
> bersimpati dengan mereka, karena memang begitu besar dan banyaknya persamaan
> antara mereka dengan teroris ini. Dan tidak seperti Muslim di Irak, Pakistan
> dan Afganistan yang aktif memerangi kaum teroris ini, Muslim Indonesia di
> pulau Jawa malah memberikan tempat perteduhan, perlindungan, dan bahkan
> anak-anak perempuan mereka untuk dikawini oleh mereka.
>
> Kesimpulan berikutnya, selama kebencian terhadap Yahudi dan Amerika dan
> Barat ini tetap ada di hati para Muslim sedunia, selama itu pula kaum Al
> Qaida dan Taliban takkan kekurangan pengikut dan "pengantin". Hanya tinggal
> menemukan orang-orang yang tepat. Dan calon-calon ini sangat mudah didapat
> dimana-mana, selagi antara apa yang mereka yakini dan yang umat Islam yakini
> masih memiliki persamaan yang besar.
>
> Akhirnya, menurut saya sebenarnya teroris ini lebih militan dan lebih
> jujur dalam menghayati agamanya dan kebenciannya terhadap Yahudi, Amerika,
> Barat, dan Kristen. Mereka sudah berbuat, sementara mayoritas Muslim lainnya
> hanya banyak omong dan tidak berbuat apa-apa.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- On Sat, 10/3/09, Asdeddy Syam <syam.deddy.syh@gmail.com> wrote:
>
>
>
> Saya bertanya buat Rizal, Amerika dan sekutunya yg membunuh jutaan manusia
> di berbagai negara terutama negara Islam termasuk TERORIS APA BUKAN ?????
>
> Tolong dijawab ...... nanti akan ketahuan benang merahnya . . . . . .
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> >
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment