Sunday, November 29, 2009

[Milis_Iqra] Mutiara Nahjul Balaghah 1 : Nasehat untuk Kumail bin Ziyad an-Nakha'y



---------- Forwarded message ----------
From: Armansyah ( GMAIL ) <armansyah.skom@gmail.com>
Date: 2007/1/3
Subject: Mutiara Nahjul Balaghah 1 : Nasehat untuk Kumail bin Ziyad an-Nakha'y
To: Milis_Iqra@googlegroups.com


Basmalah
 
Logo Milis_Iqra
 
 
Mutiara Nahjul Balaghah
Wacana dan surat-surat Imam Ali R.a,
Diambil dari buku dengan judul yang sama
Dengan pengantar Muhammad Abduh
Terbitan Mizan Cetakan VII Mei 1999
Ditulis ulang oleh : Armansyah
U/. Milis_Iqra 03 Januari 2007
-------------------------------------------------------------------
 
Pasal 13 : Nasehat untuk Kumail bin Ziyad an-Nakha'y
Halaman 35 s/d 37
 
Berkata Kumail bin Ziyad : Pada suatu hari, Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib menggandengan tanganku dan membawaku kesuatu tempat pekuburan. Sesampainya disana, ia menarik napas panjang dan berkata kepadaku :
 
Wahai Kumail, sesungguhnya kalbu manusia itu seperti wadah, yang terbaik darinya ialah yang paling rapi menjaga segala yang disimpan didalamnya. Maka ingatlah apa yang kukatakan kepadamu :
 
Manusia itu ada 3 macam : Rabbaniy yang berilmu* ; atau orang yang senantiasa belajar dan selalu berusaha agar berada dijalan keselamatan ; atau orang-orang awam yang bodoh dan picik, yang mengikuti semua suara - yang benar maupun yang batil - bergoyang bersama setiap angin yang menghembus, tiada bersuluh dengan cahaya ilmu dan tiada melindungkan diri dengan pegangan yang kukuh-kuat.
 
Wahai Kumail, ilmu adalah lebih utama daripada harta.
Ilmu menjagamu, sedangkan kau harus menjaga hartamu.
Harta akan berkurang bila kau nafkahkah, sedangkan ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan.
 
Demikian pula budi yang ditimbulkan dengan harta akan hilang dengan hilangnya harta.**
 
Wahai Kumail, makrifat ilmu seperti juga agama, merupakan pegangan hidup terbaik.
Dengannya orang akan beroleh ketaatan dan penghormatan sepanjang hidupnya serta nama harus setelah wafatnya, ilmu adalah hakim dan harta adalah sesuatu yang dihakimi.
 
Wahai Kumail, kaum penumpuk harta-benda telah mati dimasa hidupnya, sedangkan orang-orang yang berilmu tetap hidup sepanjang masa. Sosok tubuh mereka telah hilang, namun kenangan kepada mereka tetap dihati.
 
Ah ..., disini ( sambil menunjuk kearah dadanya sendiri ) tersimpan ilmu yang banyak sekali ... sekiranya kujumpai orang-orang yang mau dan mampu memikulnya !
 
Memang telah kudapati orang yang cerdas akalnya, tapi ia tak dapat dipercaya. Seringkali memperalat ilmu agama untuk kepentingan dunia, menindas hamba-hamba Allah dengan anugerah nikmat yang dikaruniakan Allah atas dirinya, dan memaksakan pendapatnya atas orang-orang kecintaan Allah.
 
Atau kudapati seorang yang sangat patuh kepada para pembawa kebenaran, tetapi tidak memiliki kearifan untuk menembus pelik-peliknya, sehingga hatinya mudah goyah setiap kali keraguan melintas didepannya.
 
Tidak, bukan yang ini atau yang itu ...!***
 
Juga bukan seseorang yang amat rakus mencari kelezatan hidup, yang mudah dikendalikan hawa nafsu. Atau yang gemar mengumpul dan menyimpan harta. Tiada keduanya patut termasuk diantara para gembala agama, tapi justru lebih dekat kepada binatang ternak yang digembalakan untuk mencari makan.
 
Begitulah, ilmu menjadi mati dengan kematian para pembawanya.
 
Meskipun demikian ... demi Allah, bumi ini tidak akan pernah kosong dari seorang Qa-im lillah bi Hujjah ( petugas Allah pembawa hujjah-Nya ), baik ia yang tampak dan dikenal atau yang cemas terliput oleh kezaliman atas dirinya. Sehingga tiada akan pernah menjadi batal hujjah-hujjah Allah dan tanda-tanda kebenaran-Nya.
 
Namun berapakah ... dan dimanakah mereka ...?
Sungguh mereka itu amat sedikit jumlahnya tetapi teramat agung kedudukannya disisi Allah.
Dengan merekalah Allah menjaga hujjah-hujjah dan tanda-tanda-Nya, sampai mereka menyerahterimakannya kepada orang-orang yang berpadanan dengan mereka, dan menanamnya dihati orang-orang yang seperti mereka.
 
Hakekat ilmu menhunjam dalam lubuk kesadaran nurani mereka, sehingga tindakan mereka berdasarkan ruh keyakinan.
 
Hidup berzuhud, yang dirasa keras dan sulit bagi kaum yang suka bermewah-mewah, bagi mereka terasa lembut dan lunak.
Hati mereka tentram dengan segala yang justru menggelisahkan orang-orang jahil.; Mereka hidup didunia ini dengan tubuh-tubuh yang tersangkut ditempat-tempat amat tinggi ...
 
Mereka itulah khalifah-khalifah Allah dibumi-Nya yang menyeru kepada agama-Nya ...
 
Ah.... sungguh besar rinduku bertemu dengan mereka !
Kini pulanglah ( wahai Kumail ), bila anda ingin.
 



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment