kiamat yang sudah terjadi di masa rosul,yaitu mukjizat nabi
muhammad,yaitu terbelahnya bulan.terima kasih.
Pada tanggal 19/11/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> menulis:
> Maaf, sudah saya jawab pada thread yang berbeda ... jadi pertanyaan antum
> dalam judul ini kita closed saja agar tidak bersifat double.
>
> 2009/11/19 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
>
>> Pertanyaan Buat Mas Arman,
>>
>> Setelah Mas Arman menceritakan semua atau mungkin sebagian isi film dalam
>> artikel-artikel yang sudah ditulis, maka pertanyaannya adalah
>>
>> 1. Apa pembelajaran yang bisa di ambil dari isi film itu?
>>
>> 2. Renungan apa yang bisa dijadikan takaran buat kehidupan akhirat
>> kelak setelah nonon film ini?
>>
>> 3. Ada engga korelasi antara isi film itu dengan apa yang selama ini
>> saya tulis? Saya bertanya ini agar terkuak apa yang saya tulis BENAR atau
>> SALAH?
>>
>>
>> ------------------------------
>>
>> *From:* milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
>> *On
>> Behalf Of *Armansyah
>> *Sent:* Wednesday, November 18, 2009 4:24 PM
>>
>> *To:* Milis_Iqra@googlegroups.com
>> *Subject:* [Milis_Iqra] Histeria Kiamat dalam versi Islam
>>
>>
>>
>> Histeria Kiamat dalam versi Islam
>> Oleh : Armansyah
>>
>> Tulisan ini masih merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul
>> "We were warned : Histeria film 2012". Bagi anda yang ketinggalan
>> membacanya, masih bisa mengaksesnya diblog saya :
>> http://arsiparmansyah.wordpress.com/2009/11/17/we-were-warned-histeria-film-2012/
>>
>> Sebelum anda meneruskan bacaan anda ini saya ingatkan kepada anda yang
>> Muslim namun tidak terbiasa dengan gaya penjabaran ayat-ayat Qur'an secara
>> ilmiah untuk segera memalingkan situs anda dari sini (jika anda sedang
>> membacanya di arsiparmansyah.wordpress.com atau juga dari
>> facebook.com/armansyah atau mendelete email ini bila anda membacanya via
>> Milis_Iqra. Karena dalam penulisan ini anda nantinya akan dibuat terkejut
>> dengan beberapa analisa dan penafsiran bebas saya terhadap Kitabullah
>> Al-Qur'an Al-Karim dan Hadist Rasulullah Muhammad Saw yang bukan suatu hal
>> mustahil anda dapat terjerumus dalam pemahaman yang keliru sehingga
>> menggoyahkan akidah dan keimanan anda sekaligus mengadakan fitnahan
>> terhadap
>> diri saya.
>>
>> Tetapi tidak ada pretensi apapun dalam penulisan ini, sekedar mencoba
>> memahami kitab suci Al-Qur'an dan sunnah Rasul secara "modern" berkaitan
>> dengan isyu Doomsday/hari kiamat. Tulisan ini juga merupakan revisi dari
>> tulisan saya pada tahun 1996 yang lalu di situs
>> geocities.com/pentagon/1246 yang juga sempat dikompilasi oleh
>> pakdenono.com menjadi ebook dan didistribusikan kepada masyarakat.
>>
>> Bahwa heboh dari keberadaan film "2012: We were warned" yang disutradarai
>> Roland Emrich benar-benar menghipnotis banyak orang sekaligus menimbulkan
>> silang pendapat mengenai banyak hal. Sebut saja mulai dari akurasi kiamat
>> yang diprediksi terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 hingga berbagai
>> kontent dalam film tersebut termasuklah didalamnya tentang ketidak
>> hancuran
>> Ka'bah sebagai salah satu simbol keagamaan dunia dalam peristiwa Doomsday
>> itu sementara berbagai simbol keagamaan dunia lainnya seperti Vatikan,
>> "Istana atap langit"-nya Dalai Lama di Himalaya dan lain sebagainya
>> digambarkan porak-poranda. Tidak ketinggalan gedung putih, tugu
>> kemerdekaan
>> bangsa Amerika serta kapal indukpun hancur lebur dengan visualisasi luar
>> biasa.
>>
>> Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, Jawa Timur, seperti
>> dilansir oleh Republika Online (
>> http://www.republika.co.id/berita/89799/MUI_Malang_Haramkan_Film_2012)
>> bahkan secara tegas mengharamkan film "2012: We were warned" karena dampak
>> isi cerita film tersebut dikhawatirkan akan membuat masyarakat resah
>> terkait
>> tibanya hari kiamat pada 2012. Begitupula dengan Front Pembela Islam (FPI)
>> menyatakan bahwa film tersebut mengandung unsur kemusryikan (lihat
>> beritanya
>> di
>> http://www.inilah.com/berita/politik/2009/11/17/181393/fpi--film-kiamat-2012-musyrik/)
>>
>> Berlawanan dengan keduanya, MUI Pusat sebagaimana dilansir oleh situs
>> inilah dot kom (berita detilnya disini :
>> http://www.inilah.com/berita/politik/2009/11/17/181462/mui-tak-ada-fatwa-haram-film-kiamat-2012/)
>> disampaikan oleh Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin sendiri bahwa MUI Pusat justru
>> sama sekali tidak mengeluarkan fatwa larangan apalagi haram untuk
>> masyarakat
>> muslim menonton film "2012: We were warned". Beliau mengatakan "Saya tidak
>> melihat ada sesuatu yang bisa menyesatkan, selama itu dipandang hanya
>> sebatas imajinasi dari pembuat film yang mencoba mengambarkan kiamat
>> terjadi
>> pada tahun 2012. Jadi silakan saja menonton film itu."
>>
>> Apapun adanya, jelas film yang diperankan oleh Chiwetel Ejiofor dan Jimi
>> Mistry tersebut telah benar-benar sukses menggarap pasar dengan
>> kontroversi
>> yang menyertainya.
>>
>> Secara konten dan cerita, seperti dalam artikel pertama, saya katakan
>> bahwa film 2012: We were warned tidak beda jauh dengan film-film
>> Hollywood
>> lainnya. Bahkan unsur dramanya boleh disebut jauh dibawah film-film
>> seperti
>> Independence Day (ID4), Armageddon dan The Day After Tomorrow. Tetapi film
>> ini sangat memikat dengan visualisasi efek yang ditampilkan sehingga
>> membuatnya memiliki nilai jual tinggi dipasaran. Berbeda dengan film
>> sejenisnya yang juga mengekor peramalan kiamat 2012 (seperti film 2012:
>> Doomsday atau 2012: Supernova), meskipun sesungguhnya film "2012: We were
>> warned" sama sekali tidak menceritakan perihal terjadinya kiamat qubro
>> sebagaimana dibayangkan oleh banyak orang.
>>
>> Kali ini bahasan saya akan masuk lebih jauh pada kajian agama (Islam)
>> dari
>> sudut pandang kosmologinya. Saya tidak akan berbicara dari sudut pandang
>> nubuat doktriner seperti kedatangan Imam Mahdi dan polemik Isa Al-Masih
>> yang
>> memang sebenarnya sudah tuntas saya bahas pada buku saya berjudul "Ramalan
>> Imam Mahdi: Akankah ia datang pada 2012" [Serambi, 2008]. Saya hanya akan
>> melangkah pada berbagai penceritaan Al-Qur'an dan as-Sunnah terhadap
>> fenomena-fenomena kiamat dan tanda-tanda kosmos yang menyertainya saja.
>>
>> Bahwa dalam banyak hadis yang dipercaya sebagai benar ucapan Nabi Muhammad
>> Saw, beliau menggambarkan sejumlah informasi sebagai berikut :
>>
>> Dari Abu Hurairah katanya Rasulullah bersabda, Tidak akan datang Kiamat
>> sehingga banyak terjadi gempa bumi" [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 :
>> 81-82]
>>
>> Dan diriwayatkan dari Salamah bin Nufail As-Sukuni, Ia berkata : Kami
>> sedang duduk-duduk di sisi Rasulullah lalu beliau menyebutkan suatu hadits
>> yang antara lain isinya : Sebelum terjadinya hari Kiamat akan terdapat
>> kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun
>> gempa bumi" [Musnad Imam Ahmad 4 : 104 dengan catatan pinggir Muntakhab
>> Al-Kanz. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani,
>> Al-Bazaar,
>> dan Abu Ya'ala dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi kepercayaan"
>> Majmu'uz Zawa'id 7 : 306]
>>
>> "Tidak tegak hari kiamat hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. "
>> (HR. Al-Bukhari no. 4359 dan Muslim, 1/157)
>>
>> Dewasa ini kejadian kosmos yang sudah digambarkan oleh Rasul diatas –saya
>> percaya-- sedang terjadi dan berjalan. Dimana-mana selalu saja ada gempa
>> bumi dan bahkan sesekali di-ikuti oleh tsunami. Contoh paling akhir adalah
>> kejadian di Aceh, Yogya, Situ Gintung, Tasikmalaya dan juga Sumatera Barat
>> yang luluh lantak olehnya. Banyak faktor dan kausalitas sebagai berlakunya
>> hukum dan ketentuan Allah terhadap datangnya hari penghabisan tersebut.
>> Fenomena yang belum ada saat ini adalah terbitnya matahari dari tempat ia
>> terbenam. Mungkin hal ini berkaitan dengan fenomena perubahan siklus hukum
>> benda langit pada masanya atapun dikarenakan suatu peristiwa besar yang
>> terjadi seperti perang nuklir dan sebagainya sehingga mempengaruhi sistem
>> orbit bulan dan matahari terhadap kedudukan bumi. Allahu a'lam
>> *bissawab[*Allah
>> Yang Mahatahu sesungguhnya, karena semuanya masih misteri sampai hari
>> ditulisnya ini].
>>
>> Dari dalam kitab suci Al-Qur'an, ada juga fenomena yang berkaitan dengan
>> eksistensi makhluk dari dalam bumi sebagai salah satu pertanda dari
>> kiamat.
>> Berikut ayatnya :
>>
>> Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis
>> binatang melata dari bumi. (Qs. 27 An-Naml : 82)
>>
>> Hemat saya sejauh ini, ayat diatas adalah bercerita tentang sebuah
>> pengulangan sejarah dunia. Kita tahu bahwa dahulu, planet bumi kita ini
>> pernah dihuni oleh sejenis makhluk hidup (diantaranya berukuran raksasa)
>> yang kita kenal dengan nama Dinosaurus. Makhluk ini –diduga oleh sebagian
>> ahli sejarah dan geologi—hidup antara 225 sampai 230 juta tahun yang lalu.
>> Berbagai spekulasi selanjutnya juga berkembang sekaitan dengan kepunahan
>> mereka. Ada yang menduga bahwa kepunahan mereka disebabkan oleh hujan
>> meteor, radiasi bintang yang meledak, diare, tsunami raksasa, ledakan
>> gunung
>> serupa Krakatau dan lain sebagainya. Memang yang paling populer adalah
>> akibat meteor yang jatuh kebumi dan memusnahkan semuanya.
>>
>> Tetapi faktanya apakah semua Dinosaurus benar-benar sudah musnah atau
>> hilang dari bumi setelah berbagai spekulasi penyebabnya itu terjadi ?
>> ternyata tidak. Pada abad ke-10 salah seorang berkebangsaan Irlandia
>> mencatat perjumpaannya dengan seekor makhluk yang rupanya seperti
>> Stegosaurus (salah satu jenis dari Dinosaurus). Pada tahun 1500-an, sebuah
>> buku scientific Eropa, berjudul Historia Animalium, mencatat beberapa
>> jenis
>> binatang dinosaurus masih hidup pada saat itu. Seorang ahli ilmu
>> pengetahuan
>> alam terkenal, Ulysses Aldrovandus, mencatat sebuah pertemuan antara
>> seorang
>> petani bernama Baptista dan seekor naga yang ciri-cirinya mirip dengan
>> dinosaurus Tanystropheus. Pertemuan itu terjadi tanggal 13 Mei 1472 dekat
>> Bologna di Itali, dan petani itu membunuh naga tersebut. Terdapat pula
>> laporan-laporan lain yang menyatakan penampakan dinosaurus pada dekade
>> terakhir ini. Pada Science Digest edisi Juni 1981 dan Science Frontiers
>> No.
>> 33 tahun 1983, penyelidik dan penduduk di Afrika melaporkan penampakan
>> makhluk seperti dinosaurus. Deskripsi yang diberikan cocok dengan rupa
>> dinosaurus. Dalam Melbourne Sun , 6 Februari 1980, lebih dari 40 orang
>> mengklaim bahwa mereka melihat plesiosaurus dari pantai Victorian
>> Australia
>> akhir-akhir ini.
>>
>> Laporan paling anyar bisa kita baca pada berbagai media nasional maupun
>> internasional awal bulan Oktober 2009 lalu. Berita tersebut berkisar
>> penemuan telur-telur Dinosaurus di sebuah desa di bagian selatan Provinsi
>> Tamil Nadu, India. Telur-telur dengan diameter 13-30 cm yang berada pada
>> areal sekitar 1,2 meter itu ditemukan oleh ekspedisi yang dipimpin oleh M.
>> Ram Kumar, seorang pakar geologi di Periyar University yang dibiayai oleh
>> lembaga Ilmiah Jerman-India. Fosil telur itu tertimbun dalam sarang di
>> bawah abu vulkanik dari eropsi Plateau Deccan di sepanjang tepian dan
>> bawah
>> aliran Sungai Cauvery. Di daerah aliran sungai itu juga ditemukan
>> sisa-sisa
>> kotoran dan tulang belulang dinosaurus. Memang dalam kasus ini telur-telur
>> Dinosaurus itu sudah berupa fosil dan dalam kondisi yang tidak mungkin
>> menetas.
>>
>> Tetapi, apakah tidak tertutup kemungkinan jika tanpa sepengetahuan
>> siapapun, jauh disuatu tempat, ternyata masih ada telur-telur Dinosaurus
>> tertentu yang masih terpendam dan bisa menetas jika mendapat suatu kondisi
>> tertentu ? Atau mungkin juga saat ini telur itu sudah ada yang menetas dan
>> sedang dalam tahap pertumbuhan sang Dinosaurus muda untuk menjadi dewasa
>> dan
>> keluar pada saat yang sudah direncanakan oleh Allah melalui siklus hukum
>> sebab dan akibatnya sendiri.
>>
>> Selain itu, kembali pada ramalan kosmologi kiamat yang diceritakan oleh
>> kitab suci Al-Qur'an ...
>>
>> "Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung-gunung
>> dihancurkan selumat-lumatnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." (QS.
>> 56:4-6)
>>
>> "Ketika bumi digoncangkan sekeras-kerasnya, dan bumi mengeluarkan semua
>> isinya, manusia bertanya : 'Mengapa menjadi begini ?', dihari itu bumi
>> akan
>> menceritakan beritanya bahwa Tuhanmu telah memerintahkan seperti itu."
>> (QS.
>> 99:1-5)
>>
>> "Wahai manusia, insyaflah pada Tuhanmu, bahwa goncangan Sa'ah itu adalah
>> sesuatu yang amat dahsyat." (QS. 22:1)
>>
>> Sungguh luar biasa sekali kejadian hari itu, hari dimana Allah menepati
>> janji-Nya kepada semua makhluk-makhluk ciptaan-Nya, hari dimana tidak ada
>> satupun yang dapat memberikan pertolongan dan hari yang tiada satu juga
>> tempat bersembunyi.
>>
>> Bahkan meskipun makhluk itu [yaitu kita sebagai manusia] pergi keplanet
>> Saturnus sekalipun, begitu kira-kira "tafsir modern" atas ayat Al-Qur'an
>> surah Al-Mursaalat [77] ayat 30 sampai 34 :
>>
>> Pergilah kamu kepada planet [zhillu/naungan] yang mempunyai 3 lingkaran,
>> yang tiada lindungan karena dia tetap tidak akan menyelamatkan dari
>> bencana
>> [Sa'ah] bahwa dia [Sa'ah] melontarkan percikan api laksana balok seolah
>> dia
>> iringan [cahaya] yang kuning. Kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang
>> yang
>> mendustakan [kebenaran]. (QS. 77:30-34)
>>
>> Sekedar informasi saja planet Saturnus memiliki cincin yang dapat
>> dikelompokkan menjadi tujuh lapis, namun pengamatan yang bisa dilihat dari
>> Bumi hanya dapat melihat tiga lapisan cincin yang mengelilingi Saturnus.
>> Ketiga cincin itu (dari luar ke dalam) umumnya disebut sebagai cincin, A,
>> B,
>> dan C. Di samping tiga lapis cincin, juga terdapat dua daerah pembatas
>> gelap
>> yang disebut sebagai Encke Division dan Cassini Division. Encke Division
>> berada dalam cincin A, sedangkan Cassini Division yang lebih lebar
>> memisahkan antara cincin A dan cincin B. (info :
>> http://www.nineplanets.org/saturn.html)
>>
>> Saya melihat bahwa pembicaraan al-Qur'an dalam kasus ini sama seperti
>> ketika ia berbicara tentang Dzulkarnaen yang disebutkan sampai disebuah
>> daerah dimana matahari terbenam di air yang hitam (lihat surah AL-Kahfi
>> (18)
>> :86). Padahal Terjadinya siang dan malam telah menyebabkan adanya
>> perbedaan
>> waktu di permukaan Bumi kita ini. Dengan adanya pergerakan bumi dari utara
>> keselatan dalam garis ekliptiknya maka terjadi juga pergantian siang dan
>> malam sehingga matahari terlihat seolah terbit ditimur dan terbenam
>> dibarat,
>> padahal matahari tidak pernah terbit maupun terbenam. Manusia membuat
>> persepsi yang demikian disesuaikan dengan cara pandang yang mereka hadapi
>> dan bukan berdasar kenyataan yang sebenarnya. Oleh karena itu pula
>> dibeberapa tempat dalam al-Qur'an, bayat-ayatnya juga ditulis atau
>> diwahyukan oleh Allah dengan mengikuti persepsi dan pandangan mata
>> manusia.
>> Misalnya disebutkan bila bumi ini bagai hamparan (Surah An-Naazi'aat ayat
>> 30, Al-Ghasyiyah ayat 20). Dalam kasus Dzulkarnaen apa yang disampaikan
>> Al-Qur'an adalah dia pergi kesebuah tempat dengan arah terbenamnya
>> matahari
>> hingga apabila ia telah sampai kebatas pantai dari jurusan matahari
>> terbenam
>> diapun melihat matahari seolah-olah terbenam kedalam laut yang sudah gelap
>> itu [tentang Dzulkarnaen ini bisa dilihat penjabaran lengkap saya di
>> http://arsiparmansyah.wordpress.com/2008/06/25/kisah-dzulkarnain/].
>>
>> Seperti cerita Dzulkarnaen itu jugalah saya melihat dan menafsirkan bebas
>> kasus surah Al-Mursaalat [77] ayat 30 sampai 34 bisa juga tentang
>> Saturnus.
>> Ia mengikuti pola pandang mata manusia yang hanya bisa menjangkau 3
>> cincinnya saja dari bumi.
>>
>> Jadi seolah-olah Al-Qur'an itu hendak berkata, jika kita memang mampu
>> menghindari hari kiamat itu pada waktu terjadinya, silahkan saja kerahkan
>> apapun teknologi yang mampu kita perbuat. Termasuk menyiapkan sebuah
>> armada
>> antariksa yang dapat memindahkan populasi manusia dari planet bumi ini
>> menuju keplanet lain diluar angkasa sekalipun. Jadi bukan hanya sebatas
>> bahtera seperti yang ada dalam cerita film "2012: We were warned" saja. Ke
>> Saturnus sekalipun kalau memang kita bisa menghindari kiamat itu,
>> silahkan.
>> Demikian tantangan dari Al-Qur'an.
>>
>> Intinya itulah dia hari kiamat, hari Sa'ah /waktu kehancuran total yang
>> ditentukan/, Yaumul Hasrah /hari penyesalan/, Yaumul Muhasabah /hari
>> perhitungan/, Yaumul Wazn /hari pertimbangan/ dan sejumlah nama lain yang
>> kesemuanya menunjukkan mengenai kiamat yang akan terjadi dalam satu
>> hitungan
>> yang mengagetkan.
>>
>> Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapankah datangnya ?".
>> Katakanlah:"Hanya disisi Tuhankulah pengetahuan /ilmu/ tentangnya; tidak
>> seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. ia
>> /Kiamat/ itu amat dahsyat untuk langit dan bumi. Dia tidak akan datang
>> kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan
>> kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu
>> /pengetahuan/
>> tentangnya ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
>> (QS. 7:187)
>>
>> Marilah kita telaah lebih jauh ayat-ayat al-Qur'an yang bersangkutan
>> tentangnya.
>>
>> Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang
>> bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang
>> dijanjikan
>> itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
>>
>> Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu
>> subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan.
>> Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS.
>> 100:1-6)
>>
>> Pada hari meledaknya tata surya ini dengan bencana besar serta
>> diturunkannya para malaikat secara bersungguh-sungguh. (QS. 25:25)
>>
>> Pada hari tata surya ini digoncang dengan sebenar-benar goncangan dan
>> orbit
>> akan terlepas dengan luar biasa. (QS. 52:9-10)
>>
>> Ketika matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga
>> alamiah pun terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul
>> pada benda) ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan
>> mendidih.
>> (QS. 81:1-6)
>>
>> Tata surya akan pecah karenanya sebagai bukti janji-Nya ditunaikan;
>> Sungguh, ini satu peringatan, barang siapa yang mau mengikuti niscaya dia
>> mengambil jalan kepada Tuhannya. (QS. 73:18-19)
>>
>> Maha Besar Allah yang telah membukakan sedikit tabir rahasia-Nya kepada
>> manusia mengenai hari perjanjian dengan segala kelogisannya yang sudah
>> sepantasnya menjadi bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan serta
>> bagi
>> mereka yang benar-benar mengharapkan ridho dari Tuhannya.
>>
>> Melalui AlQur'an, wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw
>> sang
>> utusan mulia sekitar 14 abad yang lalu ditanah Arabia telah menyajikan
>> secara gamblang proses kehancuran tersebut berdasarkan data-data ilmiah
>> yang
>> mampu dicapai oleh pemikiran manusia diabad 20 ini. Al-Qur'an
>> memberitakan
>> bahwa kehidupan dalam tata surya ini akan ditutup sekaligus secara
>> mendadak
>> dengan alasan dan pembuktian yang logis dan komplit. Hidup didunia ini
>> adalah selaku ujian terhadap manusia yang akan menentukan nilai bagi
>> setiap
>> diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau jahat diakhirat nanti
>> yang berpokok pangkal pada ayat 51:56.
>>
>> Dengan alasan ini teranglah bahwa hidup kini bukan terwujud dengan
>> sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani reinkarnasi dengan
>> mati
>> dan hidup berulang kali dengan jalan penitisan kepada makhluk/zat lainnya
>> ,
>> malah sesuai dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita yang
>> berlaku.
>>
>> Hari kehancuran total itu oleh AlQur'an dinamakan Sa'ah, yaitu waktu
>> penutupan kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang
>> dapat
>> mengetahui kapan waktu pastinya sebagai satu pengujian kepada setiap diri
>> mengenai Iman dan Ilmunya.
>>
>> Tiada kejadian Sa'ah itu melainkan dalam sekejapan mata atau lebih cepat
>> lagi. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 16:77)
>>
>> Pada ayat 16:77 diatas telah disebutkan bahwa kedatangan Sa'ah itu terjadi
>> dalam tempo yang sangat singkat, dan digambarkan kecepatannya melebihi
>> kejapan mata.
>>
>> Menurut hukum Fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan
>> gerak sinar atau gelombang radio. Sinar bergerak sekitar 186.282 mil
>> sedetik. Dalam satu tahun atau selama 365 hari ada 31.536.000 detik. Jadi
>> sinar bergerak dalam satu tahun sejauh 5.874.589.152.000 mil, dan ini
>> dinyatakan 1 tahun sinar, biasanya angka ini dibulatkan menjadi 6 billion
>> mil. Sementara itu sinar dari matahari untuk mencapai bumi dibutuhkan
>> waktu
>> 8.3 menit [juga biasanya dibulatkan menjadi 8 menit sinar saja]. Jadi jika
>> misalnya matahari itu mendadak hilang dari angkasa maka keadaan itu baru
>> dapat kita lihat 8 menit kemudiannya, karena memang sekianlah kecepatan
>> kejapan mata atau pandangan mata [menurut hukum Fisika]. Kini dikatakan
>> oleh
>> Al-Qur'an bila kejadian Sa'ah itu lebih cepat lagi.
>>
>> Benda angkasa yang bergerak bebas dan dapat setiap waktu menghantam bumi
>> kita ini ada beberapa, diantaranya asteroid, meteor dan juga komet.
>> Asteroid
>> misalnya, ia memiliki kecepatan lesat antara 11-12,8 kilometer perdetik
>> hingga 40.000 mil/jam. Komet sendiri memiliki kecepatan antara 37100 km
>> per
>> jam hingga 150000 km/jam. Dengan kecepatan 37100 km per jam saja artinya
>> jarak kota New York hingga kota Los Angeles (4506 km) bisa ditempuh hanya
>> dalam 6,5 menit. Ini berarti kecepatan komet dan asteroid kadang kala bisa
>> ada diatas kecepatan cahaya.
>>
>> Bila kita sekarang, berkaca dari beragam hasil penelitian ilmiah tentang
>> ilmu antariksa modern dengan tidak lupa juga mengambil beberapa film
>> besutan
>> Hollywood sebagai perbandingan visualisasi yang subyektif (seperti Deep
>> Impact atau Armageddon) maka bila kita kaitkan dengan ayat-ayat al-Qur'an
>> sekitar penyebab utama dari kehancuran alam semesta --sekali lagi saya
>> katakan ini secara subyektif dan sederhana—maka kita akan lebih mudah
>> mendapat pengetahuan imajinasi tentang dahsyatnya kejadian hari itu
>> sehingga
>> dengan demikian semakin sering melakukan introspeksi diri. Hisab diri
>> kita,
>> kelakuan kita sehari-hari.
>>
>> Ada satu ayat Qur'an yang cukup mengundang perhatian kita untuk
>> menghubungkannya kepada penyebab kejadian pada hari Sa'ah itu, ayat
>> tersebut
>> adalah :
>>
>> Dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan [benda] yang
>> membawa semesta Tuhanmu diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS.
>> 69:17)
>>
>> Saya sepakat dengan Nazwar Syamsu, bahwa kita bisa melihat tafsir lain
>> dari
>> kata 'Arsy yang selama ini ditafsirkan oleh sebagian besar orang sebagai
>> singgasana dimana Allah berdiam. Sebab Allah tidak membutuhkan tempat,
>> ruangan dan juga tidak terikat dengan waktu. Jika dikatakan bahwa Allah
>> *duduk* diatas 'Arsy maka berarti Allah memiliki wujud yang sama seperti
>> makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat bernaung, padahal
>> Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu ! Sungguh kontradiksi sekali
>> dengan sifat-sifat keTuhanan yang dikenal didalam Islam sebagai Asma ul
>> Husna .
>>
>> Semua benda angkasa dinamakan semesta raya atau langit bagi manusia dan
>> dapat diterjemahkan juga sebagai 'Arsy Allah, termasuk planet-planet,
>> bulan-bulan [satelites], komet dan apa-apa yang ada diantaranya. Semua
>> benda
>> itu dibangun oleh Allah sebagai yang dimaksud ayat 11:7.
>>
>> Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari [maksudnya
>> 6.000 tahun karena 1 hari Allah = 1000 tahun manusia berdasarkan ayat
>> 22:47]
>> dan adalah semestanya atas Almaa' ... (QS. 11:7)
>>
>> Semesta raya disusun begitu rupa terdiri dari jutaan bima sakti/galaksi.
>> Masing-masing bima sakti terdiri dari jutaan bintang yang setiapnya
>> dikitari
>> oleh planet-planet yang umumnya juga dikitari oleh bulan-bulan sebagai
>> satelitnya. Satu bintang dengan beberapa planet dan bulannya dinamakan
>> tata
>> surya atau solar system. Kita kembali pada ayat 69:17 sebelumnya yang
>> mengatakan bahwa kelak pada hari Sa'ah akan ada 8 yang membawa semesta
>> raya
>> ini padanya yang karena itu dia disebut sebagai yang menguasai. Adalah
>> satu
>> hal yang cukup masuk akal jika kita telah berasumsi bahwa yang 8
>> dimaksudkan
>> oleh Alqur'an ini adalah 8 rombongan benda angkasa, entah itu komet atau
>> asteroid yang akan datang dengan kecepatan penuh dan menjadikan penyebab
>> hari Sa'ah tersebut.
>>
>> Demi [bintang-bintang] yang berbaris tersusun [disemesta raya], Demi
>> [benda
>> angkasa] yang membentur dengan benturan Demi [ayat-ayat Qur'an] yang
>> menganalisakan pemikiran Bahwa Tuhanmu adalah satu, yaitu Tuhan semua
>> planet
>> dan bumi ini serta apa yang ada diantaranya serta Tuhan bagi tempat-tempat
>> terbit matahari [dalam setiap planetnya]. (QS. 37:1-5)
>>
>> bahwa kelak dikemudian hari serombongan komet akan datang
>> membentur/menyeret tata surya kita, waktunya sangat dirahasiakan, hanya
>> Allah sendiri yang mengetahuinya. Waktu itu akan tergoncanglah
>> planet-planet
>> dengan hebatnya terseret mengikuti layang sekumpulan benda angkasa itu dan
>> musnahlah semua yang hidup kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah
>> sebagaimana yang terdapat dalam ayat 39:68
>>
>> Apabila ditiupkan sangkakala dengan sekali tiupan, terbawalah bumi ini dan
>> semua tenaga alamiahnya lalu bergoncanglah ia sekali goncangan maka ketika
>> itu menimpalah yang menimpa dan pecahlah tata surya ini pada hari itu
>> menurut ketentuan. (QS. 69:13-16)
>>
>> Dan ditiupkan sangkakala lalu mati apa-apa yang ada dilangit dan apa-apa
>> yang ada dibumi kecuali apa saja yang dikehendaki oleh Allah, kemudian
>> akan
>> ditiupkan padanya [sekali lagi] maka tiba-tiba mereka bangkit [dari mati
>> dan] menunggu [pengadilan Tuhan atas mereka]. (QS. 39:68)
>>
>> Apakah dan bagaimana waktu itu kejadian penyeretan tata surya ini dan
>> dengan jalan bagaimana pula Allah menjalankan hukum-hukum Kausalita-Nya
>> untuk memberikan perlindungan kepada apa yang dikecualikan-Nya seperti
>> pada
>> ayat 39:68 diatas ?
>>
>> Mari kita jawab bersama ...
>>
>> Perhatikan ulang firman Allah berikut ini :
>>
>>
>>
>> Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu
>> subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan.
>> Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS.
>> 100:1-6)
>>
>> Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang
>> bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang
>> dijanjikan
>> itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
>>
>> Demi yang membentur dengan benturan (QS. 37:2)
>>
>> Dari ayat Qur'an diatas kita bisa membaca bahwa kelak akan datang
>> sekumpulan benda angkasa yang meluncur dengan cepat sambil memercikkan api
>> [QS. 100:1] yang telah ditentukan Allah untuk membentur tatasurya kita ini
>> [QS. 37:2] lalu menyeretnya menurut layangnya disemesta luas [QS. 100:4]
>> hingga habislah semua bintang diangkasa itu semuanya terseret pada waktu
>> tertentu berturut-turut [QS. 51:4].
>>
>> Waktu itu matilah semua makhluk berjiwa dalam daerah tatasurya [QS. 39:68]
>> hari itu tidak ada tempat berlindung sama sekali bagi manusia sekalipun
>> dia
>> mencoba pergi dari bumi menuju ke planet Saturnus. No way out even you go
>> to
>> outerspace.
>>
>> Dengan ini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa benda angkasa yang
>> dimaksudkan kemungkinan besar adalah komet atau juga asteroid yang
>> memiliki
>> karakteristik nubuatan Qur'an. Dan yang menjadi ekor dari benda angkasa
>> tersebut adalah bintang-bintang dengan semua planet dan bulannya yang
>> telah
>> dibentur dan diseret oleh benda itu lebih dahulu. Dalam Qur'an
>> diistilahkan
>> yang terbang bebas dan berbeban berat serta mudah dalam pergerakan maka
>> dalam gerak demikian dia membentur setiap tatasurya yang menghalangi arah
>> geraknya, langsung membentur dan menyeret. Waktu itu juga seluruh Ionosfir
>> akan bergabung dengan komet/asteroid tersebut, sehingga berakibat setiap
>> tatasurya yang dibenturnya itu otomatis menurut kepada benda raksasa itu.
>>
>> Pembenturan komet/asteroid atas setiap bintang dan planet bukan terlaksana
>> sekaligus, bukan dalam satu ketika secara mendadak melainkan melalui
>> proses
>> alamiah yaitu secara berangsur-angsur sehingga kian lama wujudnya semakin
>> membesar dalam masa yang amat panjang dan itu telah mulai terjadi semenjak
>> ribuan tahun yang lalu dan akan tetap seperti itu hingga masa ketentuan
>> itu
>> diberlakukan Allah. Mungkin hal itu susah digambarkan dalam ingatan kita
>> secara manual dan mau tidak mau kita membayangkan apa yang ada dalam
>> film-film Deep Impact atau Armageddon bahwa langit biru yang ada diatas
>> kita
>> ini kelak tiada lagi berbintang karena semuanya mengikut pada 8 rombongan
>> benda angkasa seolah merekalah yang menguasai semesta raya dihari
>> tersebut.
>>
>> Dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan yang membawa
>> semesta Tuhanmu diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS. 69:17)
>>
>> Bahwa setiap planet itu berputar disumbunya untuk mewujudkan siang dan
>> malam serta Timur dan Barat bagi permukaan masing-masing planet itu adalah
>> sudah satu hukum yang pasti dalam ilmu Astronomi. Semua bintang berada
>> pada
>> posisi tertentu disemesta raya dengan sifat Repellent antara satu dengan
>> lainnya tersusun rapi sesuai dengan hukum-hukum yang sudah ditetapkan
>> Allah.
>>
>>
>>
>>
>> Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis
>> orbitnya/, Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya
>> selain
>> Dia ? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.
>> 35:41)
>>
>> Tapi mesti dijelaskan disini dalam hubungannya dengan banyak ayat Qur'an
>> yang lain serta kajian Ilmu pengetahuan modern, setiap planet memiliki
>> Rawasia [tenaga alamiah] Simple karenanya tidak akan kejadian dua planet
>> dempet bersatu; sebaliknya setiap planet dalam tatasurya ini akan dempet
>> bersatu dengan matahari yang dikitarinya namun tidak akan lebur mencair
>> karena masing-masingnya dikungkung oleh batang magnet yang membujur dari
>> Utara ke Selatan. Termasuk planet bumi kita ini.
>>
>> Hal ini berlaku sewaktu tatasurya ini diseret oleh komet/asteroid/benda
>> angkasa lainnya yang masih misteri sehingga menyebabkan susunan planet
>> kacau
>> balau. Orbit dan jarak tertentu tak terlaksana lagi masing-masingnya
>> tertarik jatuh pada matahari disebabkan Rawasia yang berlainan. Setiap
>> planet itu melekat pada matahari dalam keadaan utuh berupa globe yang
>> senantiasa bulat dan tetap berputar disumbunya.
>>
>> Hal demikian sangat penting sekali terjadi karena dengan itu tidak akan
>> kejadian adanya suatu planet dalam tatasurya kita ditarik oleh bintang
>> lain,
>> tetapi hal itu pulalah yang menyebabkan permukaan setiap planet terbakar,
>> lautan menguap habis, gunung-gunung meleleh dan setiap benda mencair jadi
>> atom asal seperti diterangkan oleh ayat 81:1 s.d 81:6
>>
>> Ketika matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga
>> alamiah pun terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul
>> pada benda) ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan
>> mendidih.
>> (QS. 81:1-6)
>>
>> Akan tetapi lain keadaannya dengan bulan-bulan yang menjadi satelit
>> mengitari planet. Untuk itu AlQur'an menerangkan :
>>
>> Semakin dekat Sa'ah dan terpecahnya bulan-bulan. (QS. 54:1)
>>
>> Dan lenyaplah bulan-bulan itu serta dikumpulkanlah bulan-bulan itu bersama
>> matahari. (QS. 75:8-9)
>>
>> Bulan memiliki Rawasia Spot atau Mascon, yaitu titik pusat magnet yang
>> berada dalam tubuhnya, karena itu dia tidak pernah berputar tetapi
>> mengedar
>> keliling planet. Makanya bulan terwujud dari pasir halus tak memadat,
>> bergravitasi sangat lemah. Bulan mengorbit matahari dengan jarak 384,400
>> km
>> dari planet bumi kita dan bergaris tengah 3476 km dengan massa 7.35e22 kg.
>>
>> Sewaktu planet-planet jatuh tertarik dempet pada matahari pada hari Sa'ah
>> tersebut maka setiap bulan itu tak mungkin mempertahankan wujud globenya,
>> masing-masing akan meleleh menjadi satu dengan matahari dan mulai saat itu
>> hilanglah bulan untuk selama-lamanya sebagaimana tercantum pada ayat
>> 75:8-9
>> diatas dan sesuai pula dengan ayat 39:68 yang menyatakan bahwa pada
>> ledakan
>> pertama itu semua yang hidup akan mati kecuali apa-apa yang dikehendaki
>> oleh
>> Allah, dan secara kesimpulan *subyektif* salah satu benda yang tidak akan
>> dimusnahkan oleh Allah itu adalah planet bumi kita ini sebab pada saat itu
>> bumi tidak lebur kedalam matahari dalam pengertian meleleh melainkan akan
>> mewujudkan satu keadaan baru sebagaimana yang diterangkan Allah dalam
>> firman-Nya yang lain serta beberapa Hadist Nabi Muhammad Saw yang akan
>> kita
>> bahas dibawah ini :
>>
>> Pada hari Kami putarkan tata surya ini laksana putaran radiasi untuk
>> ketetapan-ketetapan [Kami]. Sebagaimana Kami memulai penciptaan pertama
>> begitulah Kami akan mengulanginya kembali sebagai janji atas Kami. Sungguh
>> pasti akan Kami tepati [janji itu]. (QS. 21:104)
>>
>> [Yaitu] hari dimana bumi diganti dengan bumi yang lain [dalam rupanya]
>> begitu pula planet-planet, dan mereka semuanya tunduk kepada Allah yang
>> Esa
>> dan Perkasa. (QS. 14:48)
>>
>> Wahai manusia, insyaflah pada Tuhanmu, Bahwa goncangan Sa'ah itu adalah
>> sesuatu yang amat dahsyat. (QS. 22:1)
>>
>> Dia berfirman: "Di sana engkau hidup dan disana pula engkau akan mati, dan
>> dari sana pula engkau akan dibangkitkan. (QS. 7:25)
>>
>> Dari Sahal bin Sa'ad ra. katanya: Rasulullah Saw bersabda: "Dikumpulkan
>> manusia pada hari kiamat di Bumi yang putih kemerah-merahan bagai dataran
>> yang bersih, tidak ada tanda-tanda penunjuk untuk siapapun". (HR. Imam
>> Muslim)
>>
>> Dari Mikdad bin Aswad ra. katanya: Rasulullah Saw bersabda: "Didekatkan
>> matahari kepada manusia dihari kiamat sehingga jarak matahari dari mereka
>> sekira satu mil. Manusia digenangi keringat menurut ukuran amal mereka..."
>> (HR. Imam Muslim)
>>
>> Jadi jelaslah bahwa bumi kita ini dan juga matahari tidak akan hancur saat
>> kiamat itu melainkan akan diperbaharui bentuk dan keadaannya sebagaimana
>> Firman Allah dan Hadist Rasul diatas.
>>
>> Begitulah satu keterangan yang cukup jelas bagi kita untuk menggambarkan
>> keadaan bumi dan sistem matahari yang telah mengalami Sa'ah dengan orbit
>> dan
>> keadaan lain yang juga berubah total [sebagaimana pada Hadist yang pertama
>> dikatakan bahwa bumi berwarna putih kemerah-merahan akibat penyatuannya
>> semula dengan matahari pada waktu Sa'ah dan menguapkan/menghanguskan semua
>> benda hingga tidak ditemukan tanda-tanda apapun sebagai penunjuk sementara
>> jarak orbit matahari kala itu teramat dekat dengan bumi dan sebagai
>> perwujudan dari apa yang selama ini dikenal orang dengan nama Padang
>> Mahsyar].
>>
>> Jika sekarang ini bumi kita diliputi oleh Atmosfir yang dalam AlQur'an,
>> Atmosfir disebut sebagai Barkah [sesuatu yang melindungi sekaligus sebagai
>> rahmat Allah] dengan lautan yang menggenangi hampir separuh daratan bumi,
>> maka setelah Sa'ah tersebut, bumi menjadi telanjang dari Ionosfir sehingga
>> pandangan mata dapat memandang lepas keseluruh penjuru langit dan air laut
>> menjadi menguap menimbulkan bentuk-bentuk daratan baru dipermukaannya yang
>> keadaannya tidak dapat diramalkan orang bagaimana bentuknya saat itu.
>>
>> Coba anda perhatikan ayat-ayat Tuhan berikut ini :
>>
>> Maka ketika bintang-bintang dilenyapkan [dari pandangan mata karena
>> diseret
>> benda angkasa yang meluncur secara deras]. Dan apabila atmosfir telah
>> dibuka
>> dan gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu [yaitu meleleh karena
>> jatuh dempet pada matahari]. (QS. 77:8-10)
>>
>> Pada prinsipnya, tempat hidup di Akhirat nanti adalah tempat hidup didunia
>> ini juga yang sudah mengalami perombakan sedemikian rupa pada saat Sa'ah,
>> sebab dimana lagi tempat lain yang mungkin didiami dalam semesta raya
>> Tuhan
>> kalau tidak dipermukaan salah satu planet ? Bukankah Tuhan pula menyatakan
>> bahwa dibumi ini juga manusia akan dibangkitkan nantinya ?
>>
>>
>> Dia berfirman: "Di sana engkau hidup dan disana pula engkau akan mati, dan
>> dari sana pula engkau akan dibangkitkan. (QS. 7:25)
>>
>> Dan tidakkah manusia pikirkan bahwa Kami jadikan ia dari setitik Nutfah
>> tetapi tiba-tiba ia jadi pembantah yang nyata, dan dia mengadakan
>> perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
>> "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang hancur luluh ?"
>> Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama
>> kali.
>> Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala ciptaan." (QS. 36:77-79)
>>
>> Jika kamu ragu tentang kebangkitan nanti, maka sesungguhnya Kami telah
>> menciptakan kamu dari tanah [Turab], kemudian dari setetes mani [Nutfah],
>> kemudian dari segumpal darah ['Alaqah], kemudian dari segumpal daging
>> [Mudgah] yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
>> jelaskan kepadamu.
>>
>> Dan Kami tetapkan dalam rahim [ibumu] apa yang Kami kehendaki sampai waktu
>> tertentu, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampai
>> pada kedewasaanmu, dan diantara kamu ada yang diwafatkan [sebelumnya] dan
>> diantara kamu ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun agar dia tidak
>> mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. (QS. 22:5)
>>
>> Pada hari kebangkitan itu, hari dimana setiap diri dihidupkan kembali
>> nanti
>> terdapatlah dua macam bentuk manusia yang memperlihatkan perbedaan yang
>> menyolok ditentukan oleh perbedaan beriman dan kafirnya.
>>
>> Pada hari yang akan ada muka yang putih berseri dan ada pula yang bermuka
>> hitam muram. Kepada orang-orang yang hitam muram mukanya akan ditanyakan:
>> "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman karenanya rasakanlah azab
>> disebabkan
>> kekafiranmu itu". Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka
>> mereka
>> berada dalam rahmat Allah. (QS. 3:106-107)
>>
>> Dan ditiup sangkalala, maka secara cepat mereka keluar dari kuburnya
>> bersegera kepada Tuhan mereka dan berkata :"Aduhai, celakalah kami !
>> Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat istirahat kami ?" Inilah apa
>> yang dijanjikan Yang Maha Pemurah dan benarlah [sabda] para Rasul. (QS.
>> 36:51-52)
>>
>> Pemandangan dan pendengaran manusia dihari itu sangat tajam, jika sekarang
>> ini manusia hidup dalam alam tiga dimensi dimana panca indera memiliki
>> keterbatasan tertentu dalam pencapaiannya maka diakhirat kelak manusia
>> akan
>> hidup dalam alam 4 dimensi dimana penglihatan dan pendengaran tak
>> terhalang
>> dan tak dibatasi oleh ukuran tertentu dalam lingkungannya malah mereka
>> akan
>> melihat serta mendengar sesuatu pada gelombang yang sudah lama
>> menggelombang
>> keangkasa luas yang kemudian kembali memantul kepada panca indera mereka.
>>
>> Keadaan seperti itu akan menakutkan manusia yang selalu berbuat dosa
>> selama
>> hidup sebelumnya, pada hari itu juga dia dapat kembali melihat rekaman
>> kehidupannya yang pada hakekatnya adalah Neutron yang senantiasa merekam
>> segala gerak gerik yang berlaku dalam hidup satu diri kemudian dia
>> mengapung
>> keangkasa sebagai anti partikel waktu dimana fungsi rekamannya berhenti
>> karena tiada lagi yang direkamnya.
>>
>> Para ahli sependapat bahwa masa lalu tidak hilang begitu saja tapi ia
>> berpindah kewujud lainnya dan mengambang diangkasa yang beberapa
>> diantaranya
>> dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki ketajaman indra ke-6
>> untuk melihat kejadian masa lalu yang pada intinya adalah mengadakan
>> persesuaian frekwensi pikirannya kearah frekwensi rekaman yang ada,
>> tinggal
>> lagi sampai sejauh mana frekwensi manusia tersebut dapat melihat secara
>> luas
>> dan jauh rekaman yang dia inginkan yang tentu juga akan mengeluarkan
>> banyak
>> tenaga.
>>
>> Sesungguhnya engkau berada dalam keadaan lalai tentang hari Akhir ini,
>> maka
>> Kami angkatkan darimu tutupan pancaindera [yang menutupimu sebelumnya],
>> maka
>> penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. (QS. 50:22)
>>
>> Diberitakan kepada manusia pada hari itu apa yang telah dikerjakannya dan
>> apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu akan melihat riwayat dirinya
>> sendiri. (QS. 75:13-14)
>>
>> Awaslah, karena sesungguhnya tulisan untuk orang-orang yang pembangkang
>> itu
>> ada dalam Sijjin. Dan sudahkah engkau tahu apa Sijjin itu ? Yaitu Kitab
>> Rekaman (QS. 83:7-9)
>>
>> Ingatlah, bahwa tulisan orang-orang baik itu ada dalam 'Illiyyin. Tahukah
>> engkau apakah 'Illyyin itu ? Yaitu Kitab Rekaman (QS. 83:18-20)
>>
>> Dalam ayat yang lain Allah juga menerangkan dengan cukup jelas perihal
>> Kitab catatan Raqid 'Atid itu sebagai Mar'a yang dikeluarkan dari setiap
>> benda.
>>
>> Jagalah kesucian nama Tuhanmu Yang Maha tinggi. Yang telah menjadikan dan
>> menyempurnakan. Dan yang telah menentukan serta menunjuki. Yang
>> mengeluarkan
>> Mar'a [berkas-berkas kehidupan] Lalu menjadikannya dalam keadaan mengapung
>> dan berisikan catatan [gusaan ahwa]. Kelak akan Kami beberkan padamu. (QS.
>> 87:1-6)
>>
>>
>>
>> Terimakasih, saatnya kita saling bermuhasabah diri !
>>
>> Salam dari Palembang ...
>>
>> ARMANSYAH, 18 Nopember 2009
>>
>>
>>
>> --
>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>
>>
>>
>> ARMANSYAH
>>
>>
>> >
>>
>
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH
>
> >
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment