Tuesday, November 24, 2009

[Milis_Iqra] Re: JANGAN MENGUCAPKAN SAYYIDINA DALAM SHOLAT !

Jadi kesimpulanya kita boleh mengucapkan atau memberi sandang sayyid kepada Rasulullah Muhammad tapi sebatas panggilan atau julukan bukan dalam Shalat begitukah? hal ini karena tdk dicontohkan oleh rasul maupun tdk ada dlm Alquran, lalu bagaimana dengan pada saat berdoa bolehkan? (logika saya sih boleh yah..?)
 
Regards,
Janu


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Dani Permana
Sent: Wednesday, November 25, 2009 10:02 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Re: JANGAN MENGUCAPKAN SAYYIDINA DALAM SHOLAT !

 [Hendy]

Allah swt.berfirman :

"Janganlah kalian memanggil Rasul (Muhammad) seperti kalian memanggil sesama orang diantara kalian". (S.An-Nur : 63).

 

Dalam tafsirnya mengenai ayat diatas ini Ash-Shawi mengatakan: Makna ayat itu ialah janganlah kalian memanggil atau menyebut nama Rasulallah saw. cukup dengan nama beliau saja, seperti Hai Muhammad atau cukup dengan nama julukannya saja Hai Abul Qasim. Hendaklah kalian menyebut namanya atau memanggilnya dengan penuh hormat, dengan menyebut kemuliaan dan keagungannya. Demikianlah yang dimaksud oleh ayat tersebut diatas. Jadi, tidak patut bagi kita menyebut nama beliau saw.tanpa menunjukkan penghormatan dan pemuliaan kita kepada beliau saw., baik dikala beliau masih hidup didunia maupun setelah beliau kembali keharibaan Allah swt. Yang sudah jelas ialah bahwa orang yang tidak mengindahkan ayat tersebut berarti tidak mengindahkan larangan Allah dalam Al-Qur'an. Sikap demikian bukanlah sikap orang beriman.

 

[Dani] bagaimana sebenarnya para sahabat Nabi yang hidup di zaman Rasulullah menafsirkan Surah An Nuur ayat 63 ini

 

قَالَ الضَّحَّاك عَنْ اِبْن عَبَّاس : كَانُوا يَقُولُونَ يَا مُحَمَّد يَا أَبَا الْقَاسِم فَنَهَاهُمْ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ عَنْ ذَلِكَ إِعْظَامًا لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : فَقُولُوا يَا نَبِيّ اللَّه يَا رَسُول اللَّه

 

Berkata ad Dhahaq dari Ibnu Abbas : adalah mereka (para sahabat) berkata ya Muhammad, ya Abal Qosim, maka Allah 'azza Wajalla melarang mereka para sahabat dari yang demikian itu, baiknya seruan kepada Nabi sholallahu 'alahi wasallam dengan panggilan : "Ya Nabi Allah Ya Rasulullah"

 

Dan pendapat senada juga di ikuti oleh Mujahid, Sa'id bin Zubair dan Qotadah

 

وَقَالَ مَالِك عَنْ زَيْد بْن أَسْلَم فِي قَوْله " لَا تَجْعَلُوا دُعَاء الرَّسُول بَيْنكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضكُمْ بَعْضًا " قَالَ : أَمَرَهُمْ اللَّه أَنْ يُشَرِّفُوهُ هَذَا قَوْل وَهُوَ الظَّاهِر مِنْ السِّيَاق كَقَوْلِهِ تَعَالَى " يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقُولُوا رَاعِنَا " إِلَى آخِر الْآيَة وَقَوْله " يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتكُمْ فَوْق صَوْت النَّبِيّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَط أَعْمَالكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ, إِلَى قَوْله - إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَك مِنْ وَرَاء الْحُجُرَات أَكْثَرهمْ لَا يَعْقِلُونَ وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا حَتَّى تَخْرُج إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ

 

Dan berkata Malik dari Zayid bin Aslam, pada firman Allah "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain) (an Nuur : 63)." Ia berkata : Allah bahwasannya memerintahkan menyeru (Rasul) dengan panggilan kehormatan, karena hal ini seperti Firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina" [2:104]"  hingga akhir ayat, dan juga seperti Firman Allah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. [QS : 49: 2]" hingga Firman Allah "Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti., Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu adalah lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS 49: 4-5]" sumber: http://quran.al-islam.com/Tafseer/DispTafsser.asp?l=arb&taf=KATHEER&nType=1&nSora=24&nAya=63

 

Kesimpulan:

 

  1. Bahwa Sahabat Nabi yang berdekatan dengan Rasulullah menafsirkan ayat ini [An Nuur : 63] dengan ""Ya Nabi Allah Ya Rasulullah" bukan menambahkannya dengan kata Sayyidina, seperti yang di tafsirkan orang-orang yang memaksakan kehendaknya untuk memasukan lafazh "Sayyidina" dalam sholawat kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam ketika dalam shalat. Sahabat Nabi orang yang paling banyak tahu tentang makna ayat. Maka jika mereka misalnya menafsirkan surah Annur ayat 63 ini dengan menambahkan lafazh "Sayyidina" ketika Tasyahud maka mereka sudah melakukannya sejak Nabi Ada. Namun mereka tidaklah demikian

 

  1. Firman Allah dari An Nuur, Al Baqarah dan Al Hujurat adalah adab-adab panggilan kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.

 

  1. Rasulullah tidak mau di panggil sayyid sebagaimana hadist yang telah Mas Arman posting "Sebagian orang berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik di antara kami dan putera orang terbaik diantara kami! Wahai sayyid (penghulu) kami dan putera penghulu kami!" Maka seketika Nabi bersada: "Wahai manusia, ucapkanlah dengan ucapan (yang biasa) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh setan ! Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya. Aku tidak suka kalian menyanjungku diatas derajat yang Allah berikan kepadaku!" (HR Ahmad dan An-Nasa'i)."

 

  1. Lihat apa yang diucapkan Rasulullah dan apa yang ditafsirkan oleh para sahabat bahwa Rasulullah mengatakan "Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya." Maka semakna dan sejalan dengan penafsiran para sahabat tentang surat an Nuur : 63, bahwa para sahabat menafsirkan dengan "Ya Nabi Allah Ya Rasulullah" artinya wahai Nabi Allah dan Utusan Allah.

 

  1. Jadi Mengapa harus di tambahkan kata "sayyidina" ?





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment