Kenapa Kaabah tak hancur karena di akhir film juga sudah disebutkan bahwa satu2nya benua yang selamat adalah Afrika, dan saya kira juga Timur Tengah. Jadi bukah hanya Kaabah, tapi Yerusalem juga .
--- On Tue, 11/17/09, Dani Permana <adanipermana@gmail.com> wrote:
From: Dani Permana <adanipermana@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: We were warned : Histeria film 2012! (We was warned by Qur'an) To: milis_iqra@googlegroups.com Date: Tuesday, November 17, 2009, 2:53 PM
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto: milis_iqra@googlegroups.com ] On Behalf Of Armansyah Sent: Tuesday, November 17, 2009 1:56 PM To: milis_iqra@googlegroups.com Subject: [Milis_Iqra] Re: We were warned : Histeria film 2012! (We was warned by Qur'an) 2009/11/17 Dani Permana <adanipermana@gmail.com> Subject bisa saya ganti dengan " We was warned by Qur'an (This is the Book; in it is guidance sure, without doubt, to those who fear Allah )" [Arman] : With pleasure mas Dani., Apa yang di gambarkan film itu tidaklah sebarapa jika di bandingkan dengan apa yang di GAMBARkan oleh Al Qur'an, masa di hari kiamat, ada 4 orang yang selamat yang masuk GEREJA, BOHONG BESAR itu namanya. [Arman] : Pertama, dalam film 2012: We were warned sama sekali tidak ada cerita tentang kiamat, [Dani] JB Pertama : Lalu berkisah tentang apa yah ? kehancuran bumi dan tata surya? Sedangkan di kalimat yang lain Mas Arman menuliskan "terjadilah kiamat qubro alias Doomsday." Bukankah disitu tertulis "kiamat qubro" kedua, dalam film itu juga tidak ada digambarkan orang yang masuk gereja lalu selamat dari peristiwa dalam film itu. Bahkan dalam salah satu tayangan film itu digambarkan orang sedang berkumpul di St. Basilika dan sedang berdoa bersama Paus di Vatikan ikut menjadi korban dalam peristiwa tersebut .. malah yang justru sama sekali tidak tersentuh dalam bencana difilm itu adalah Ka'bah dan orang-orang yang ada disekitarnya. [Ini menjadi topik perdebatan hangat disejumlah situs dan forum di-internet sehingga banyak orang --terutama Kristen-- komplain terhadap sutradaranya]. [Dani] JB 2 : jika demikian entah saya dan MUI yang salah melihatnya, bahwa saya melihat menjidlah yang hancur sedangkan gereja yang tidak hancur. Lalu jika demikian apa maksudnya jika dikatakan "doomsday" jika sebagian hancur dan sebagian lagi tidak? Bukankah itu hanya bohong belaka? Segala sesuatu yang tidak bersumber dari Firman Allah pasti terjadi perdebatan dan itu terbukti, dalam film ini. Saya satu mengklaim begini yang lainnya mengklaim begitu. Ini adalah sedikit gambaran tentang hari kiamat Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu?, Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan, Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah, Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu. (Yaitu) api yang sangat panas. (QS Al Qori,ah : 1 – 11) Manusia sebagai serangga kecil (anai-anai) yang bertebaran, gunung seperti bulu yang di hambur-hamburkan dan di ayat yang lain bumi di goncang-goncangkan, [apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan, (QS Al Waqi'ah : 3- 6)] dan masih banyak lagi. [Arman] : Saya sudah membuat tulisan khusus tentang kiamat yang beranjak dari nash al-Qur'an dan as-Sunnah pada tahun 1996 lalu. Bahkan sudah dikompilasi oleh Pakdenono menjadi ebook beberapa tahun yang lalu. Tetapi saya akan update tulisan tersebut dan disesuaikan dengan perkembangan saat ini .... tulisan tersebut masih dalam taraf revisi dan InsyaAllah akan saya shared juga disini nantinya. [Dani] Oke Mas Arman just do it, dan share di milis tercinta ini. Apakah film itu menggambarkan apa yang di gambarkan oleh film itu? [Arman] : Seperti yang saya sampaikan dalam tulisan saya sebelum ini [jika memang dibaca], bahwa apa yang digambarkan dalam film tersebut memang tidak akan sama persis seperti yang disampaikan oleh kitab suci, namun secara subyektif, film ini mampu menghadirkan imajinasi kita terhadap dahsyatnya kejadian dihari kiamat tersebut. Rasanya sudah sangat obyektif dan bijak apa yang saya sampaikan ---sekali lagi jika saja hal ini benar-benar dibaca tanpa pretensi apapun— [Dani] Saya membaca tulisan itu, kalau pikiran subjektif saya tidaklah demikian, karena sesuatu yang tidak sesuai dengan Kitabullah PASTI akan menimbulkan banyak polemik dari A hingga Z, dan terbukti di milis dan dimana-mana terjadi perdebatan. Contoh Simple saja, jika Novel di jadikan sebuah film dan tidak sesuai dengan cerita di novel-nya, maka kata- orang-orang hasilnya kurang bagus. Nah apalagi ini tentang "Kiamat Qubro" di Al Qur'an di bilang A, di filmnya ga sesuai. Maka menurut saya pribadi, apa yang di firmankan oleh Allah tentang kedahsyatan kiamat kemudian imajinasi dahsyatnya kiamat di film itu tidaklah sedahsyat yang di ceritakan Al Qur'an. Maka hal itu adalah sia-sia. Karena apa yang diceritakan di film itu tidak sesuai dengan apa yang di firmankan oleh Allah. Saya pribadi mengukur kedahsyatan kiamat itu dengan keimanan, bukan dengan film, karena banyaknya firman Allah yang menyatakan bahwa kita di tuntut bertaqwa bila ayat-ayat itu disandingkan dengan kejadian hari kiamat. [Arman] : Saya orang yang tegas dalam menghadapi setiap hal yang menurut saya tidak sesuai dengan iman didalam Islam, apapun itu. Baik masalah ketuhanan maupun hal-hal yang sifatnya bid'ah seperti tahlilan, yasinan dan sebagainya [nanti bisa dibaca pada buku "Misteri Kecerdasan Syahadat" yang segera terbit]. Buat saya, apapun yang bisa saya lihat, saya dengar, saya rasakan dan saya pikirkan bisa menjadi ibrah untuk pendewasaan kepribadian, cara pandang maupun keimanan. Entahlah kalau mas Dani atau yang lain, sebab panca indera diciptakan menurut saya adalah untuk bisa menangkap ayat-ayat Allah yang berupa visual sebagai sarana pembelajaran. BTW. bukankah pelajaran itu bisa didapat dari apa saja, dus, dari sesuatu yang tidak kita sukai sekalipun ? [Dani] cara pandang saya mengenai pembelajaran adalah, jika ada salah satu yang lebih comprehensive maka yang lain saya tinggalkan. Contoh Film ini, Al Qur'an menggambarkan lebih Detail, Jelas, Terperinci, Terpercaya, sebagaiman firman Allah sebelum membicarakan masalah hari kiamat "Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, [QS Hud: 1]" Maka panca indera yang Allah telah ciptakan, saya fokuskan ke Al Qur'an dahulu sebelum yang lainnya. Sedangkan bentuk nyata dari kiamat-kiamat yang telah ada (sugro) adalah sebagai pusat pembelajaran bagi saya, seperti tsunami di Aceh, gempa di padang , maka panca indera saya fokuskan kearah sana . Dengan 9SR saja Aceh sudah luluh lantah, apalagi kiamat Kubro". Karena visual yang harus saya peroleh adalah visual yang benar-benar nyata bukan fiksi yang dibuat-buat dalam sebuah film, apalagi jika visual itu tidak sesuai dengan Kitabullah. [Arman] Isu Kristenisasi dalam film itu, dalam pandangan saya terlalu berlebihan. Saya sudah menyaksikan filmnya dan saya juga sudah beberapa hari ini membaca banyaknya tanggapan negatip umat Kristen atas film tersebut dalam kasus Ka'bah yang tidak dihancurkan oleh sang sutradara. Coba saja mas Dani hunting di Google dengan keyword " Mecca stand Vatican fall". [Dani] oke let me check… -------------- Cerita fiksi di film itu tidak ubahnya film Hollywood-Hollywood lainnya, hanya mencari keuntungan dari issue yang beredar. Menurut saya mungkin terlebih baik "MEMPERSIPKAN DIRI" dengan katakwaan daripada sibuk membicarakan kebohongan dalam film itu. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (al – Hajj : 1 -2) Kita kan tidak tahu kapan terjadi kiamat itu, siapa tahu ketika lagi nonton film tsb di bioskop… tiba-tiba kiamat [Arman] : Saya tidak berpandangan menonton film 2012 itu menjadi haram atau sia-sia dengan beragam argumentasi positip yang sudah saya ajukan, sehingga ayat yang diajukan pada saya diatas menurut saya salah sasaran. Dan konsekwensinya maka jika memang kita menyikapinya seperti itu, InsyaAllah bila memang kiamat itu terjadi maka artinya kita mati dalam keadaan belajar alias sedang menjalankan salah satu perintah agama. [Dani] sama saya juga tidak mengatakan ini Haram dan ini halal, hannya saja beda dalam mengambil pelajaran? Dan saya mencari yang lebih baik dan bermanfaat dan meninggalkan yang kurang bermanfaat. Bukankah itu sifat seorang mu'min sebagimana di sabdakan Rasulullah. {Arman} Lagi pula, benarkah menurut mas Dani kiamat yang sebenarnya akan terjadi sekarang [2009] ? bisa saya dapat argumentasinya ? [Dani] saya tidak mengatakan kiamat tahun 2009, "Kiamat terjadi hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dst, tidak ada orang yang tahu Kecuali Allah. Yang saya tekankan adalah "Mempersiapkan diri " dari pada menyibukan diri dengan "memprediksi kapan kiamat". Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;….. Bertanya nih? Mengapa Mas Arman dan yang sepaham dengan Mas Arman, lebih suka mengambil pelajaran dari film? Bukannya jika ilmu sudah ada di dalam dada "tentang kiamat" itu sudah mencukupi dan menjadikan Al Qur'an sebagai pijakan? Bagi saya pribadi jika ilmu sudah ada berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah, saya memandang yang lainnya sebagai factor pendukung dan penelitian, bukan sebagai awal pijakan "Pembelajaran"
|
No comments:
Post a Comment