Monday, January 4, 2010

[Milis_Iqra] Fw: Kejahatan Internet Terhadap Anak dan Orang Dewasa yang Sering Terjadi

----- Original Message -----
From: A Nizami
Sent: Tuesday, January 05, 2010 10:06 AM

Kejahatan Internet
Terhadap Anak dan Orang Dewasa yang Sering Terjadi
Saat ini banyak
anak-anak yang menggemari jejaring sosial dari internet. Mulai dari chatting
dari IRQ, ICQ, Yahoo Messenger, hingga Friendster, Facebook, dan sebagainya.
Dengan jejaring sosial itu mereka tidak
hanya bisa berkomunikasi dengan teman-teman mereka, tapi juga mencari
teman-teman baru dari internet.
Nah sayangnya, jika
di dunia nyata seorang anak bisa melihat langsung penampilan orang-orang
yang
akan jadi teman mereka, di internet tidak begitu. Meski ada fasilitas video
conference sehingga kita bisa bertatap langsung atau juga dengan suara,
namun
kebanyakan hanya berkomunikasi via tulisan/teks saja. Akibatnya mereka tidak
mengetahui apakah calon teman mereka itu seusia mereka, sangar atau tidak,
bahkan jenis kelamin pun belum tentu tahu karena hal itu bisa dipalsukan.
Jika di dunia
nyata, begitu seorang anak melihat ada bapak-bapak yang mendekati dan ingin
jadi teman mereka, boleh dikata mereka akan menolak karena merasa tidak
nyaman
berkawan dengan orang asing yang tidak seusia dengan mereka.. "Jijay" atau
"Najong", mungkin begitu komentar mereka kalau ada bapak-bapak yang ingin
kenalan dan jadi sahabat mereka. Nah di jejaring sosial seperti Friendster,
Facebook, atau instant messenger seperti YM tidak begitu.
Bapak-bapak ini
bisa menulis kalimat-kalimat gaul yang menarik sehingga anak-anak kita
tertarik
untuk chatting atau email-emailan dengan mereka. Anak-anak kita tidak
langsung
tahu kalau mereka itu bapak-bapak. Saat tahu, mungkin sudah terlambat.
Mereka
terlanjur jatuh hati. Seorang yang sangar dan pemarah, lewat tulisan bisa
menyembunyikan kemarahan mereka dan menulis tulisan seolah-olah mereka orang
yang penyabar, bijak, dan menyenangkan. Berbagai penampilan fisik dari wajah
yang seram atau ekspresi wajah yang geram tidak dapat kita rasakan dari
komunikasi dengan tulisan.
Akibatnya banyak
orang, terutama wanita terlanjur jatuh hati hanya karena tulisan-tulisan
"temannya" yang menarik sehingga melakukan temu darat. Karena terlanjur
akrab
di dunia maya, maka lama kelamaan mereka ingin bertemu dengan teman dunia
maya
mereka. Seperti apa sih orangnya?
Memang ada yang
menemukan jodoh dan menikah. Namun banyak juga yang menemukan nasib tragis.
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun banyak yang mengalami nasib tragis.
Adaseorang pria Amerika yang tertipu
dan mentransfer sejumlah uang kepada teman chattingnya di India agar
temannya di India bisa
berangkat naik pesawat ke Amerika untuk menemuinya. Ternyata setelah uang
ditransfer, temannya itu tidak dating-datang sehingga akhirnya pria Amerika
itu
sadar dia telah ditipu. Apalagi setelah diperiksa fotonya, ternyata foto
yang
diberikan adalah foto Aishwarya Rai, mantan ratu kecantikan dunia dari
India. Bisa
jadi teman chattingnya itu bahkan bukan seorang wanita, karena sangat mudah
bagi seorang pria untuk menyamar sebagai wanita di dunia chatting.
Bahkan ada beberapa
wanita yang diajak bertemu oleh teman chattingnya, namun ketika bertemu
hartanya dirampas dan kemudian di bunuh. Jika kita baca artikel di bawah,
ada
banyak sekali kasus pembunuhan yang berawal dari internet:
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_homicide
Entah itu lewat
perkenalan online yang disusul dengan temu darat. Ada juga yang karena
alamat rumahnya bisa
dilacak di internet akhirnya bisa ditemui dan dibunuh oleh pembunuhnya. Oleh
karena itu rahasiakan alamat rumah anda di internet. Nama kota atau
kelurahan sudah cukup.
Di Indonesia saja
ada kasus siswi SMA yang berkenalan dengan seorang pria via Facebook.
Mungkin
lantaran jatuh hati, lantas anak perempuan itu bertemu darat dengan pria
yang
jadi teman chattingnya. Ternyata dia akhirnya dibawa kabur dan dikawin siri
selama 2 minggu. Teman chattingnya itu ternyata pria separuh baya yang sudah
punya 2 istri!
Adajuga mahasiswi yang tewas dibunuh setelah berkenalan lewat chatting
kemudian melakukan temu darat dengan iming-iming diberi pekerjaan sebagai
artis
dengan gaji besar. Padahal yang menawarkan pekerjaan tersebut ternyata
hanyalah
pengangguran lulusan SMA.
Jika orang dewasa
saja bisa tertipu oleh para penjahat lewat internet, apalagi anak-anak atau
ABG. Mereka lebih rentan karena mereka lebih polos. Jadi tidak ada salahnya
anda mengawasi kegiatan chatting anak-anak anda.
Sebagai contoh ada
seorang penulis "Surat Pembaca" di Kompas yang menulis bahwa di Sukabumi
sudah
ada 8 anak SMP yang diculik dan jadi korban penjualan manusia (human
traficking) setelah bertemu (kopi darat) dengan "kenalan" mereka di
internet.
Kadang mereka mengiming-imingi pekerjaan menarik seperti jadi artist
sinetron
dengan bayaran yang tinggi. Padahal kenyataannya tidak benar.
Beri mereka nasehat
untuk berhati-hati. Tanya siapa teman chatting mereka. Apakah ada orang yang
tidak dikenal? Jika ada "teman chatting" yang belum dikenal langsung di
darat
dan ingin bertemu, minta anak anda melapor kepada anda sehingga anda bisa
menelitinya. Jika perlu, temani anak anda ketika menemuinya.
Selain kejahatan di
atas, ada juga kejahatan lain seperti Penjualan Online tipuan. Kasus ini
menimpa Chumpon Korp Phaibun, warga negara Thailand. Chumpon tertipu oleh
sebuah situs Indonesia,
yakni www.henbing.com. Melalui situs itu Chumpon bertransaksi membeli sebuah
jet ski seharga 19.520 dollar Amerika. Namun, setelah mengirimkan uang ke
dua
rekening di Bank Mandiri, jet ski pesanannya tidak juga datang.
Adajuga berbagai email yang umumnya berasal dari negara-negara di Afrika
yang menyatakan bahwa mereka mempunyai uang jutaan dollar dan ingin
mentransfer
uangnya ke anda. Mereka mengiming-imingi anda dengan komisi yang amat besar.
Jika anda ladeni, mereka akan minta nomor rekening anda, kemudian akhirnya
justru minta anda mentransfer uang ke mereka sebagai biaya
administrasi/konsultasi.
Adajuga berbagai email tipuan yang menyatakan bahwa email anda akan
masalah kecuali anda login ke situs yang mereka berikan. Nah ketika anda
mengisi alamat email dan password anda, maka mereka bisa segera "membajak"
email anda dan meminta uang kepada teman-teman yang ada di address book anda
melalui email. Oleh karena itu jangan sekali-kali memberi tahu password anda
ke
orang lain atau pun mengisi password ke situs yang tidak anda kenal. Jika
anda
pemakai yahoo.com, maka anda harus login ke yahoo.com. Bukan situs yang
lain.
Bahkan meski pengirim anda memakai email xxx@yahoo.comkarena sesungguhnya
membuat email di yahoo.com itu mudah dan gratis.
Selain kejahatan
internet di atas, ada juga bahaya lain yang bisa menimpa anda. Dulu ada
pemeo:
"Mulutmu harimaumu". Artinya mulut anda bisa membuat anda celaka jika anda
berkata yang menyakitkan orang lain. Sekarang ada pemeo: "Internetmu
harimaumu." Jika anda sembarang menulis email atau pun blog di internet,
bisa
jadi anda berakhir di penjara karena adanya UU ITE dengan ancaman hukuman 6
tahun penjara. Prita dan Luna Maya pernah merasakan jeratan pasal UU ITE
tersebut.
Sebab itu jika hati
anda sedang panas atau emosi, jangan segera menyentuh komputer anda.
Menjauhlah
lebih dulu dari komputer anda. Jika perlu matikan dulu internetnya. Tunggu
hingga minimal 3 hari sebelum menulis di internet lagi.
http://infoindonesia.wordpress.com/2010/01/05/kejahatan-internet-terhadap-an
ak-dan-orang-dewasa-yang-sering-terjadi/

Beberapa pembunuhan
via internet:
Internet homicide
From Wikipedia, the
free encyclopedia
Christian Grotheer,
known as "Germany's
First Internet Killer," confessed to two murders in 2009. According to an
article in the London Telegraph, he admitted to "murdering women he met in
online chat rooms."
Bernard George
Lamp, a 51 year old resident of Troutman, North Carolina was charged with
murder and first-degree
kidnapping on March 22, 2008 in the death of Bonnie Lou Irvine, 52, of
Cornelius, North Carolina; according to news reports, she had
"had agreed to meet the man accused of killing her after encountering him
on Craigslist."
Armin Meiwes, known
as the "Rotenburg Cannibal" and "The Internet Cannibal",
was convicted in 2004 of the consenual suicide-murder pact crime of killing
and
eating a man whom he had met through the internet.
John Edward
Robinson, known in the media as "The Internet Slave Master" and
"the first Internet serial killer", met his victims through the
internet and tortured them to death.
Baca selengkapnya
di:
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_homicide

Kejahatan Cyber
Tinggi, Polisi Menerima Laporan dari 17 Negara
Kasus terbaru yang
ditangani polisi, yaitu penipuan melalui situs berkedok penjualan barang.
Kasus
ini menimpa Chumpon Korp Phaibun, warga negara Thailand. Chumpon tertipu
oleh
sebuah situs Indonesia,
yakni www.henbing.com. Melalui situs itu Chumpon bertransaksi membeli sebuah
jet ski seharga 19.520 dollar Amerika. Namun, setelah mengirimkan uang ke
dua
rekening di Bank Mandiri, jet ski pesanannya tidak juga datang.
Baca selengkapnya
di:
http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/07/24/07303570/kejahatan.cyber.tinggi.
polisi.menerima.laporan.dari.17.negara

Awas Jadi Sasaran
Predator Seks!
Pelaku kejahatan
seksual internet - yang juga dikenal
sebagai predator online - justru orang dewasa yang mengincar para remaja
sebagai target, lalu merayu para korban untuk melakukan hubungan seksual.
Baca selengkapnya
di:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/02/19/17204951/awas.jadi.sasaran.predato
r.seks

Kejahatan Lewat
Internet Marak
Saya menjumpai
kasus kejahatan berkedok pertemanan di Facebook, seperti terjadi di daerah
Sukabumi, Jawa Barat. Ada delapan anak SMP menjadi korban dalam modus
kejahatan ini. Mereka berkenalan
lewat Facebook, lalu melakukan "kopi darat" (bertemu). Akhirnya mereka
dibawa
untuk dijadikan human trafficking.
Baca selengkapnya
di:
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/14/02515682/redaksi.yth

===

No comments:

Post a Comment