Thursday, January 7, 2010

[Milis_Iqra] OOT : Eko Juarai Lomba Hapalan Hadist se-ASEAN

 
Assalamu'alaikum Wr.Wb
 
 
 
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
 
B 6344 SRU
B 6225 NG
**********************************
JDP
Pengendalian Internal
PT. Bank Bukopin, Tbk
Kantor Pusat 
Jl. MT. Haryono, Kav. 50-51
**********************************
----- Original Message -----
 
Jumat, 08/01/2010 09:31 WIB
Hapal 2.500 Hadist
Eko Juarai Lomba Hapalan Hadist se-ASEAN
Ema Nur Arifah - detikBandung



Eko Prasetyo Murdi Utomo
Bandung - Siapa sangka, Eko Prasetyo Murdi Utomo, mahasiswa Unisba yang duduk di semester 7 ini memiliki hapalan sampai 2.500 hadist. Kemampuannya inilah yang mengantarkan, pemuda kelahiran Pontianak, 23 tahun lalu itu, berhasil menjuarai lomba hapalan hadist se-ASEAN.

Dalam lomba yang digelar 27-29 Desember lalu di Jakarta itu, Eko berhasil menyisihkan 110 orang kompetitor dari Indonesia dan negara-negara ASEAN. Atas kemenangannya, Eko mendapatkan hadiah uang tunai Rp 25 juta dan naik haji gratis di tahun ini. Dalam lomba tersebut, Eko dituntut hapal 500 hadist yang saat lomba akan dipilih lima hadist secara acak untuk dibacakan.

Sebelumnya, Juni 2009 lalu, Eko juga berhasil menyabet juara 3 untuk lomba hapalan hadist tingkat nasional. Selain itu juga pernah mengikuti beberapa lomba Musabaqah Tilawatil QUran (MTQ).

Eko mengaku senang dirinya berhasil menjadi juara pertama. Meski sebelumnya dia bisa menduga kemenangannya itu. Mengingat beberapa pesaingnya memiliki sedikit kesalahan, sementara saat perlombaan Eko berjalan lancar.

Padahal, diakui Eko, saat SMP dirinya sama sekali tidak bisa mengaji. Bahkan, kalau shalat pun Eko hanya melakukan gerakan saja tanpa disertai bacaannya. Namun atas inisiatif ayahnya, Eddy Susilo, Eko dimasukkan ke Pondok Pesantren Gontor selama empat tahun. Di sanalah Eko mulai mendalami pengetahuannya tentang Islam termasuk hadist.

"Saya sebenarnya saat SMP enggak bisa ngaji sama sekali. Cuma saat itu diajak jalan-jalan sama ayah kemudian dimasukan ke Gontor," ujarnya.

Diakui Eko, menghapal hadist adalah keinginannya sendiri dan dilakukan secara otodidak. Sebab di Gontor, santri lebih ditekankan untuk fasih dalam berbahasa Arab dan Inggris serta hapalan Al-Quran. Untuk hadist, meski ada pelajarannya, tidak dituntut lebih untuk dihapalkan.

Pemuda yang pernah bercita-cita jadi pemain basket ini tidak henti menghapal hadist meski sudah masuk ke bangku kuliah di jurusan Perbankan Syariah Unisba. Bagi Eko, hadist dan Al-Quran adalah pedoman umat Islam. Seiring dengan makin meningkat hapalan hadist, diakui Eko seiring itu pula muncul kewajiban-kewajiban beribadah lainnya. Dengan kemampuannya, Eko juga bisa berbagi pada kawan-kawan sekitar untuk mengingatkan.

Tapi tentu saja tidak secara gamblang. Metode dakwah yang ingin diusung Eko bukan dengan cara teriak-teriak di atas mimbar. Cukup komunikasi persuasif person to person. "Menurut saya metode itu lebih efektif," ungkap EKo.

Eko pun tidak bercita-cita menjadi mubaligh. Sesuai jurusannya, dia ingin menjadi bankir Islam yang baik tanpa melupakan untuk menghapal terus hadist-hadistnya.

Tapi saat ini diakui Eko, dirinya belum berniat menambah hapalan hadistnya. Dia sedang berkonsentrasi untuk menambah hapalan Al-Quran yang saat ini baru dikuasainya secara fasih sebanyak 15 juzz.

Tapi Eko mengaku dirinya enggak neko-neko. Apa yang bisa dia kejar sekarang maka akan dikerjakannya. Dia meyakini, apapun yang bisa dilakukan, pasti akan ada jalannya.

Termasuk ketika masuk kuliah di Unisba yang agak ragu dengan pembiayaannya. Namun akhirnya banyak pertolongan yang datang. Salah satunya, dengan kemenangannya dalam lomba hapalan hadist, Eko mendapat beasiswa bebas biaya kuliah.

(ema/avi)

No comments:

Post a Comment