Diposting pada Rabu, 20-01-2010
Menindaklanjuti sebuah berita ABC News yang melaporkan bahwa ratusan
teropong bidik senapan yang digunakan militer agresor Amerika di Irak
dan Afghanistan diberi kode dengan referensi rahasia Injil, jubir
Marinir Amerika mengatakan bahwa kesatuannya memperhatikan hal ini dan
akan mendiskusikan masalah ini dengan perusahaan pembuat senjata
tersebut.
"Kami peduli dengan isu dan terkait dengan bagaimana ini terjadi,"
tutur Kapten Geraldine Carey, jubir marinir Amerika dalam sebuah
pernyataan kepada ABC News.
"Kami akan menemui vendor untuk mendiskusikan masalah teropong bidik
kedepan."
Menurut Carey, perjanjian kontrak kerja yang dibuat tahun 2005, sesuai
dengan produk yang diinginkan kesatuan marinir.
Akan tetapi juru bicara CentCom, komando pusat pasukan AS yang dikirim
di Afghanistan dan Irak mengatakan bahwa isu berita kutipan kode injil
tersebut tidak perlu dibahas.
"Kaitan sempurna yang saya lihat diantara pernyataan tersebut bahwa di
dalam uang dollar kami juga terdapat kutipan 'In God We Trust' dan
kami tidak menghilangkan tulisan itu," Mayor John Redfield, jubir
CentCom kepada ABC News.
'In God We Trust' adalah semboyan resmi negara Paman Sam tersebut yang
ditetapkan oleh keputusan Kongres pada 1956, tetapi motto ini tidak
secara resmi menggantikan "E Pluribus Unum".
Motto ini paling jelas terlihat pada mata uang atau lembaran uang
Amerika Serikat. Mata uang pertama yang mengandung motto nasional ini
adalah mata uang dua sen keluaran tahun 1864. Motto ini baru muncul
dalam uang kertas pada tahun 1950-an.
"Kecuali jika peralatan yang sedang digunakan yang mengandung tanda
kutipan tersebut kurang efektif (bermanfaat) bagi tentara, pelaut,
pilot, marinir dan aparat militer lain yang menggunakannya, saya tidak
melihat mengapa kita harus berhenti menggunakannya," tambah Redfield.
Sebagaimana yang telah dilaporkan jaringan media berita ABC News hari
Senin 18 Januari, teropong bidik ini digunakan tentara AS di Irak dan
Afghanistan dan juga dalam pelatihan tentara Irak dan Afghanistan.
Perusahan pembuat aksesor senjata tersebut, Trijicon mendapatkan
kontrak 660 juta dollar untuk beberapa tahun dalam menyediakan 800.000
teropong bidik bagi marinir Amerika dan juga kesatuan militer AS
lainnya.
Dalam salah satu jenis teropong bidik tersebut tertera kode "2COR4:6"
yang merupakan referansi dari kitab kedua dari Corinthian yang
terdapat di Perjanjian Baru, bagian 4 ayat 6.
Advanced Combat Optical Gunsight (ACOG) atau teropong yang digunakan
Marinir AS yang dibuat pabrik Trijicon ini dirancang dapat dipakai
pada kondisi cahaya terang, cahaya rendah bahkan pada kondisi gelap
sekalipun. Pada bagian bawah teropong jenis lain juga terdapat kode
nomor model yang tercetak "JN8:12" yang mengacu pada bibel Perjanjian
Baru Yohanes, Bab 8, Ayat 12 yang kurang lebih berbunyi : Yesus
berkata kepada mereka, akulah penerang dunia, mereka yang mengikuti
aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tapi akan mendapatkan cahaya
hidup".
Digunakannya kode-kode injil dalam peralatan tempur Marinir AS di Irak
dan Afghanistan ini membuat publik yakin bahwa ini adalah perang Salib
Amerika. Tidak mungkin ada alasan tidak diketahuinya kode-kode injil
tersebut di peralatan perang mereka.
Sepekan lalu Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyebutkan bahwa
perang di Afghanistan ini tidak ada hubungannya dengan agama. Namun
bukti kecil ini mementahkan pernyataannya bahwa ini bukan perang
agama.
Sedangkan para Marinir Amerika yang menggunakan senjata-senjata
tersebut menyebut bahwa ini adalah senapan Yesus, seperti yang
dilaporkan ABC dalam sebuah video di situs mereka. Jadi tentara-
tentara Amerika ini akan menganggap bahwa para mujahidin itu ditembak
oleh Yesus.
Dua tahun lalu di Afghanistan, sebuah video dokumenter yang dibuat
oleh Bryan Hughes melihat satu boks penuh Injil yang dicetak
menggunakan bahasa Afghanistan. "Sudah jelas injil-injil tersebut
dicetak bukan untuk para marinir Amerika tapi untuk disebarkan kepada
warga Afghanistan, jadi sudah jelas mereka melanggar sendiri peraturan
utama nomor 1 tentang perang", kata Bryan.
Dalam video yang dipublikasikan Bryan tersebut juga diperlihatkan
Pendeta militer Amerika Letnan Gary Hensley yang mengatakan bahwa
"sebagai orang Kristen kita berperang untuk Yesus, dan mendapatkan
surga setelah itu, jadi kita akan mendapat kerajaan".
Jadi, yang terjadi di Irak dan Afghanistan sana adalah benar-benar
perang Salib, bodoh kalau orang menyangkal bahwa perang disana adalah
"perang melawan terorisme" seperti yang diusung Amerika dan latah
diikuti negara-negara mayoritas Muslim lainnya.
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment