Saya melihat, hal favorit yang dituduhkan Muslim kepada kami adalah: Bahwa Alkitab tidak bisa dipercaya karena sudah diubah-ubah. Termasuk Armansyah, selain itu I Tim 17, Wawan, Hendy (dimana dia sekarang?), dan yang lain-lain. Namun, hal yang paling pokok yaitu, mengapa pendeta2 Kristen mengubah Alkitab, tidak pernah ada jawaban yang memuaskan. Untuk mengubah sesuatu, seseorang atau sekelompok orang-orang, harus memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, untuk berani mengubah hal yang sangat sakral dan penting yaitu Kitab Suci. Lantas, mengapa mereka harus mengubahnya? Ternyata untuk pertanyaan ini, tak pernah ada seorang Muslimpun yang bisa menjawab dengan tegas dan jelas. TAK PERNAH. Kalian hanya ngotot berkata: Alkitab sudah diubah, namun tak pernah bisa menjelaskan dengan nalar, masuk akal dan logis, mengapa para penulis Alkitan harus mengubah-ubah apa yang sudah ditulis lebih dahulu. Mari kita lihat ejekan dari beberapa orang terhadap Alkitab kami. Yang terakhir mengatakan bahwa Alkitab penuh dengan cerita yang bernada pornografi. Teman-teman, coba pikir dan renungkan. Jika seseorang mau mengubah Kitab Suci, apalagi dia adalah imam atau pendeta, pasti tujuannya adalah berusaha menutupi keburukan dan menggantinya dengan hal yang lebih baik dan mulia. Misalnya mengenai perselingkuhan Raja Daud dengan Barsheba, istri Uriah. Jelas hal itu sangat memalukan. Lantas, mengapa para penulis Alkitab tidak mengubahnya dan menghilangkan hal yang sangat memalukan itu dari sejarah raja Daud? Mengenai soal Lut yang menyetubuhi kedua anak perempuannya sendiri, bukankah hal itu memalukan? Mengenai hal Yahuda bersetubuh dengan menantunya, bukankah hal itu memalukan sejarah suku Yehuda, yang dibelakang hari dikenal sebagai Yahudi? Teman-teman, mengapa hal-hal yang memalukan ini tidak diubah? WHY? MENGAPA? Bisakah kamu menjawabnya? Menurut saya, bagi para penulis Kitab Suci, itu adalah Sejarah, fakta yang semua orang mengetahui pada zaman sang penulis, makanya dia tak berani mengubahnya. Okelah. bukankah sejarah alkitab itu sangat panjang, mengapa para imam-imam dua ratus tahun atau katakanlah lima ratus tahun kemudian, tidak berunding untuk mengubahnya, dan menulis ulang sejarah itu dengan cerita yang lebih bagus dan mulia, untuk menggantikan sejarah yang begitu memalukan? Pertanyaan saya teman-teman: MENGAPA MEREKA TIDAK MENGUBAHNYA? Mengapa sejarah yang memalukan itu yang sudah tertulis, tak ada konvensi para imam dan pendeta yang diadakan untuk mengubahnya? MENGAPA, TEMAN-TEMAN? WHY OH WHY? Dapatkah kalian menjawab pertanyaan saya ini? Pertanyaan terakhir: Dan mengapa kalian begitu ngotot mengatakan Alkitab sudah diubah-ubah, walaupun kalian tak mampu menjelaskannya mengapa diubah? --- On Wed, 1/20/10, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> wrote:
From: rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> Subject: Re: [Milis_Iqra] Re: Terjemahan al-kitabkah yang direvisi? [to Rizal] : was Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: milis_iqra@googlegroups..com Date: Wednesday, January 20, 2010, 3:42 PM
Seperti yang kita ketahui, ada banyak naskah sumber Alkitab dalam bahasa asli. Beberapa diantaranya mengatakan hal yang sama (misalnya tentang doa) dengan penekanan berbeda. Bagi para penterjemah, karena keduanya sama kuno, mereka tidak tahu mana yang paling benar. Maka jalan yang paling aman adalah memuat keduanya, dengan salah satu sebagai catatan kaki alternatif. Namun bagi para pembuat terjemahan versi tertentu, hal demikian adalah tak mungkin, karena mereka harus memilih versi mana yang akan dipakai. Ddalam soal memilih inilah terjadi perbedaan pendapat. Bagi saya, menentukan mana yang paling benar, sekali lagi berdasarkan konteks masalah apa yang sedang dibicarakan, karena itu terjemahan yang bagi saya paling masuk akal adalah yang paling sesuai dengan konteks tema pembicaraan. Maka jika poin yang anda cari adalah SENGAJA MENGUBAH (hal mana adalah sesuai dengan kecurigaan alquran, yang diyakini Muslim), hal itu tidak kena. Karena tak ada seorangpun penulis naskah versi manapun, SENGAJA MERUBAHnya. mereka hanya membuat tulisan sesuai dengan tafsirannya. Bukan SENGAJA MERUBAHNYA, seperti yang anda inginkan.
--- On Sun, 11/15/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:
From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Terjemahan al-kitabkah yang direvisi? [to Rizal] : was Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: milis_iqra@googlegroups.com Date: Sunday, November 15, 2009, 8:00 AM
Jadi pointnya bagaimana menurut anda Lingga ? Apakah ini merupakan indikasi bahwa anda mengakui adanya perubahan dalam alkitab anda ? 2009/11/14 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> Maaf saya tidak bisa menuliskan huruf aslinya, jadi saya latinkan saja Markus 9:29 itu...dari Perjanjian baru Interlinear Jilid I , penerbit LAI tahun 2004, hlm 236
Kai einen autois (lalu Ia berkata kepada mereka) touto to genos (ini - jenis) en oudeni dunatai ( {tiada cara} - dapat ) exelthein ei un en proseukhe (mengeluarkan{nya} kecuali dengan doa . Demikianlah Arman, kalimat aslinya. Subject: [Milis_Iqra] Re: Terjemahan al-kitabkah yang direvisi? [to Rizal] : was Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s
My Friend, jawaban anda pada Sdr. Heriyadi masih ada korelasinya dengan pertanyaan saya pada posting khusus yang anda jawab agar saya sabar menunggu dengan tenang jawabannya. Praktis bahwa jawaban anda pada Sdr. Heriyadi sama sekali belum menjawab apapun karena saya meminta jawaban anda secara ilmiah dan jujur sehingga segala sesuatunya bisa kita pertanggung jawabkan. 2009/11/13 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> Naskah aslinya tetap mengatakan hal yang sama, bahwa berdoa itu penting. Dalam terjemahan, cara mengatakannya yang berbeda. Sekali lagi, tak ada revisi doktriner dalam naskah aslinya, yang ada hanyalah beberapa versi kalimat yang mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda.
--- On Thu, 7/16/09, Heriyadi Heriyadi <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> wrote: From: Heriyadi Heriyadi <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Terjemahan al-kitabkah yang direvisi? [to Rizal] : was Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Thursday, July 16, 2009, 7:57 AM
Kalau begitu bung Rizal, naskah aslinya mengatakan seperti apa? Sdr Armansyah, Anda tahu bahwa setiap penterjemahan tidak bisa tidak akan masuk kedalam penafsiran makna. Dan setiap version Bible masa kini mempunyai misi dan tujuannya masing-masing, dan karena itu cara redaksi penterjemah akan saling berbeda dalam mengartikan suatu kata atau kalimat. Maka yang terbaik tetaplah: BACA NASKAH ASLINYA. Yang dibawah komentar anda, yang penting adalah bahwa BERDOA itu PENTING, bagaimanapun cara penterjemah mengatakan menurut versi mereka masing-masing. Perbezaan itu adalah dalam cara mengatakan dan mengartikan, namun bukanlah dari segi perbezaan doktriner, seperti misalnya ada perubahan dalam pemberitaan kebangkitan Kristus dari kematian. Dalam hal ini semua versi mengatakan hal yang sama, bagaimana berbedanya cara mereka membahasakannya.
Yang pasti, tak ada versi yang mengatakan bahwa Yudas diubah jadi seperti Yesus, seperti yang banyak dari kalian menyakininya. Tak ada versi yang mengatakan bahwa Parakletos (Holy Spirit) itu adalah Ahmad. Dahn tak ada versi yang mengatakan bahwa Yesus itu sholat, seperti yang Injil Barnabas mengatakannya.
--- On Sun, 7/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote: From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Terjemahan al-kitabkah yang direvisi? [to Rizal] : was Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: " Milis_Iqra@googlegroups.com " <milis_iqra@googlegroups.com> Date: Sunday, July 12, 2009, 11:02 PM Yang direvisi adalah TERJEMAHANNYA, BUKAN BAHASA ASLINYA. Hal ini disebabkan oleh karena bahasa manusia itu berkembang dinamis, sesudah 50 tahun, banyak kosa kata baru masuk dan kebalikannya banyak kosa kata lama tak dipakai lagi. Test: Kamu tahu artinya ARAKIAN? ini bahasa Indonesia lama. Bahwasanya. Gelojoh. Berhobat/Hobatan. Pakal. Ini sebagai contoh. Istilah2 ini dipakai di Alkitab terjemahan lama, dan karena kata2 tersebut sudah usang, maka Alkitab terjemahan baru diterbitkan tahun 1975. yang direvisi adalah terjemahannya. Paham? Arman :
Rizal, sekali lagi maaf menyela pembicaraan anda ... Saya tertarik untuk menanyakan kasus terjemahan berikut ini ... bagaimana menurut anda ?
Injil karangan Markus pasal 9 ayat 29 yang bisa anda semua cek pula dari software e-Sword ( http://www.e-sword.net ), perhatikan yang saya beri tanda garis bawah dan tanda merah : And he said unto them, This kind can come out by nothing, save by prayer. And he said to them, Nothing will make this sort come out but prayer. And he said to them: This kind can go out by nothing, but by prayer and fasting. Jawab-nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." (KJV+) And2532 he said2036 unto them,846 This5124 kind1085 can1410 come forth1831 by1722 nothing,3762 but1508 by1722 prayer4335 and2532 fasting.3521 (KJVA) And he said unto them, This kind can come forth by nothing, but by prayer and fasting. (SVD) فَقَالَ لَهُمْ: «هَذَا الْجِنْسُ لاَ يُمْكِنُ أَنْ يَخْرُجَ بِشَيْءٍ إلاَّ بِالصَّلاَةِ وَالصَّوْمِ». (The Scriptures '98) And He said to them, "It is impossible for this kind to come out except through prayer and fasting." Tampak disana, beberapa terjemahan menyebutkan berdoa saja (prayer) tetapi dibeberapa terjemahan lain ada penambahan prayer and fasting atau berdoa dan berpuasa atau dalam kitab berbahasa Arabnya ditulis "Bissholati Wassaumi".; Perbedaan ini pasti salah satunya ada yang dikurangi atau salah satunya pasti ada yang ditambahkan !!! Perbedaan ini mungkin dianggap enteng oleh sejumlah kalangan, tetapi harus di-ingat, berpuasa dan berdoa adalah hal yang berbeda ( dua syariat atau dua ajaran yang berbeda ) sehingga klaim bahwa ayat alkitab tidak pernah terdistorsi ajarannya buat saya sama sekali bohong besar, fakta yang bisa diakses oleh semua orang justru mengatakan sebaliknya.
Apakah ini cuma berbeda dalam penterjemahan ataukah pendistorsian terjemahan ?
-- Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
| Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message
|
-- Salamun 'ala manittaba al Huda ARMANSYAH
|
-- Salamun 'ala manittaba al Huda ARMANSYAH --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
| -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
|
No comments:
Post a Comment