Jumat, 18 Desember 09
Nama Al-'Allaamah As-Syaikh Rahimahullah
Nama lengkap beliau adalah: Muhammad Nashiruddin bin Nuh bin Adam Najati, nama julukan beliau: Al-Albani, disandarkan kepada negeri kelahirannya Albania, beliau dipanggil dengan sebutan Abu Abdirrahman.
Beliau adalah seorang ulama Mujaddid (reformis), seorang alim yang dapat dipercaya, peneliti yang cermat, ahli hadits dan fiqih dizaman ini, pembawa bendera tauhid dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berjalan meniti jejak salafush shalih dalam aqidah, ibadah, dan manhaj, pembela kitabullah dan sunnah rasulNya shallallahu 'alaihi wasallam dari perubahan orang-orang yang melampaui batas atau yang menganggap baik kebatilan mereka atau penakwilan orang-orang yang jahil.
Beliau rahimahullah juga seorang ulama hadits yang terkenal dengan ilmu jarh wa ta'dil, hujjah dalam ilmu musthalahul hadits. Dan para ulama hadits berkata tentang beliau bahwa beliau rahimahullah adalah seorang yang telah mengembalikan zaman Ibnu Hajar al-Atsqalani dan al-Hafidz Ibnu Katsir dan yang lainnya dari ulama-ulama ilmu 'Jarh wa Ta'dil'.
Kelahiran Dan Pertumbuhan Beliau
Syaikh Muhammad Nashiruddin bin al-Haj Nuh bin Adam Najati al-Albani rahimahullah dilahirkan pada tahun 1332 H bertepatan dengan tahun 1914 M, dikota Asyqaderah, ibu kota lama republik Albania. Beliau hidup dikota ini kurang lebih selama sembilan tahun.
Al-'Allaamah Al-albani rahimahullah tumbuh berkembang dalam keluarga miskin yang jauh dari kekayaan. Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang patuh pada agama dan berilmu.
Ayah beliau (Al-Haj Nuh bin Adam Najati rahimahullah) adalah seorang alumnus dari beberapa pesantren dan sekolah tinggi Islam yang berada di Istambul, ibukota pemerintahan 'Utsmaniyyah. Setelah menyelesaikan studinya ia kembali ke Albania untuk berkhidmah kepada agama, mengajarkan ilmunya kepada ummat sehingga menjadi salah satu marja' (tempat bertanya) kaum muslimin yang berdatangan untuk menimba ilmunya. Beliau adalah seorang ulama dan ahli fiqih madzhab Hanafi.
Hijrah ke Negeri Syam
Pada masa pemerintahan Albania dikuasai oleh Ahmad Zoghu, ia merubah sistem pemerintahan Albania menjadi sebuah negara sekuler yang berkiblat pada Barat dalam segala aspek kehidupan, menyempitkan ruang gerak kaum muslimin serta menekan mereka dengan tekanan-tekanan yang menyulitkan.
Mengamati kondisi yang semakin memburuk, al-Haj Nuh Najati rahimahullah sangat khawatir terhadap agama dan keturunannya. Ia putuskan untuk hijrah ke negeri Syam dan memilih kota Damaskus sebagai tempat domisilinya. Banyak hadits rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menjelaskan keutamaan negeri Syam, lagi pula kota ini tidak asing lagi baginya karena sebagai kota persinggahan dalam perjalanan-perjalanan haji.
Al-Albani rahimahullah menuturkan: "Ketika Ahmad Zoghu menguasai Albania dan memerintahnya, ia memaksa rakyat untuk melaksanakan perundang-undangan produk barat, menekan kaum wanita untuk menanggalkan hijab mereka dan memaksa polisi serta tentara untuk memakai topi. Semua itu sebagai peringatan akan jeleknya pemerintahan tersebut menurut pandangan ayahku. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk hijrah ke negeri Syam khususnya ke kota Damaskus.
Ayahku banyak membaca hadits yang menerangkan tentang keutamaan negeri Syam secara umum dan kota Damaskus secara khusus, sebagaimana yang di ketahui. Kemudian barulah kami ketahui bahwa hadits-hadits itu ada yang shahih, hasan, dha'if, dan maudhu'. Namun kerangka berfikir ayah saya secara umum adalah benar dan sangat mantap didalam dirinya rahimahullah, itulah sebab kami berhijrah tanpa ada penekanan.
Al-Albani rahimahullah berkata: "Usiaku pada saat itu sembilan tahun. Aku tidak mengetahui bahasa Arab sedikitpun. Dengan demikian tatkala pergi ke Damaskus kami tidak mengetahui membaca dan menulis bahasa Arab.
Menuntut Ilmu
Al-'Allaamah Al-Albani rahimahullah menyelesaikan belajarnya untuk mendapatkan ijazah ibtida'iyah, yaitu di Madrasah Al-Is'af al-Khairi Damaskus dengan prestasi yang sangat memuaskan, beliau menyelesaikan masa belajarnya di ibtidaiyah hanya dalam waktu empat tahun, karena usianya yang cukup besar beliau melalui kelas satu dan kelas dua hanya dalam waktu satu tahun saja.
Melihat jeleknya sekolah-sekolah umum/pemerintah dari segi agama (menurut pandangan ayahnya) akhirnya ayah beliau memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya. Dan beliau membuat program ilmiyah intensif bagi puteranya tersebut.
Setelah beliau menematkan belajarnya di ibtida'iyah tersebut, ayahnya memulai mengajarnya setelah membuatkan untuknya program ilmiyah intensif, beliau mengajarkan Al-Qur'an, tajwid, nahwu, sharf, fikih madzhab Hanafi. Dan Syaikh Al-Albani telah manamatkan dalam menghafal Al-Qur'an dibawah bimbingan ayahnya dengan riwayat Hafsh bin 'Ashim.
Sebagaimana pula beliau belajar kepada Syaikh Sa'id al-Burhani sebagian fikih Hanafi dan secara fokus beliau rahimahullah membaca kitab 'Maraqil Falah Syarh Nurul Idhdhah' juga sebagian kitab nahwu dan balaghah modern. Hal ini beliau lakukan ketika beliau sangat semangat dalam menghadiri ta'lim-ta'lim atau halaqah-halaqah al''Allaamah Bahjah Al-Baithar.
Seiring dengan itu beliau belajar dan bekerja pada ayahnya sebagai tukang reparasi jam hingga beliau menjadi terkenal sebagai seorang yang ahli dalam mereparasi jam. Maka beliaupun mengais rizqi untuk mencukupi kebutuhannya dengan keahliannya tersebut. yang sebelumnya beliau bekerja bersama dua orang gurunya, yaitu yang pertama pamannya Ismail, selama dua tahun, dan yang kedua Abu Muhammad seorang syiria juga selama dua tahun. Sebagai perenovasi rumah-rumah lama yang telah hancur disebabkan hujan dan salju. Hal itu beliau lakukan ketika tidak musim hujan.
Dalam hal ini Syaikh Al-Albani rahimahullah mengisahkan: pada suatu hari dimusim hujan, aku mengunjungi ayahku, beliau bekerja sebagai tukang reparasi jam, ia menyapaku: 'Apakah kamu tidak bkerja hari ini?' aku menjawab: 'Ya'. Beliau berkata: 'Bagaimana pendapatmu jika bekerja padaku, karena aku melihat pekerjaanmu tidak sesuai bagimu.' Aku menjawab: 'Terserah ayah'. Ia berkata: 'Naiklah ke toko.' Tokonya terletak di sebuah tempat yang ditinggikan dari tanah karena khawatir hujan dan salju.'
Keahlian beliau dalam mereparasi jam telah memberi peluang waktu senggang untuk belajar, menuntut ilmu serta kesempatan beberapa jam untuk mengunjungi maktabah (perpustakan) 'Zhahiriyyah'. Sehingga beliau dapat membaca dan memuthala'ah ilmu syar'I dari sumber aslinya…
Menekuni Ilmu Hadits
Walaupun ayah beliau telah mengarahkan Syaikh Al-Albani rahimahullah untuk taqlid terhadap madzhab Hanafi, dan peringatan ayahnya agar tidak menyibukkan diri dengan 'ilmu hadits' beliau rahimahullah tetap bersemangat dalam menekuni ilmu hadits.
Beliau belajar hadits dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya pada umur-umur 20 tahunan. Yang mana beliau sangat terpengaruh dengan satu pembahasan yang terdapat di dalam majalah 'Al-Manar', yang memuat tulisan Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah tentang sisi positif kitab 'Ihya' 'Ulumuddin' karya Imam Al-Ghazali, dan mengkritiknya dari beberapa segi seperti masalah Tasawwuf dan hadits-hadits dha'if. Beliau juga menyebutkan bahwa Abu Fadhl Zainuddin al-Iraqi rahimahullah mempunyai sebuah kitab mengenai 'Ihya 'Ulumuddin'. Meneliti hadits-haditsnya serta memisahkan antara yang shahih dan yang dha'if. Nama kitabnya 'Al-Mughni 'an Hamlil Asfar fil Asfar fi Takhrij ma fil Ihya' minal Akhbar'.
Dan Syaikh Al-Albani rahimahullah yang pertama kali beliau lakukan dalam ilmu hadits adalah menyalin kitab karya Zainuddin Al-Iraqi tersebut serta memberikan beberapa catatan yang bermanfaat.
Karya atau usaha beliau dalam menyalin kitab tersebut merupakan kunci atau pembuka banyak kebaikan bagi Syaikh Al-Albani rahimahullah, dimana beliau bertambah perhatiannya dalam mempelajari ilmu hadits dan sunnah rasulullah shallallahu 'alihi wasallam. Sehingga beliau menjadi terkenal di tengah-tengah keilmuan kota Damaskus. Sampai-sampai pengurus perpustakaan 'Zhahiriyyah' Damaskus memberikan ruang khusus untuk beliau rahimahullah guna melakukan penelitian dan pembahasan keilmuan yang bermanfaat, disamping pula beliau diberikan duplikat kunci perpustakaan agar dapat masuk ke perpustakaan kapan saja beliau kehendaki.
Beliau rahimahullah mulai menulis pada umur-umur beliau di paruh kedua, diantara karya tulis beliau diawal-awal:
- Dalam fikih: 'Tahdzirus Saajid min Ittikhadzil Qubur Masajid'.
- Dalam ilmu hadits: 'Ar-Raudh an-Nadhiir fi Tartib wa Takhrij Mu'jam ath-Thabrani ash-Shaghir'.
Kesibukan Syaikh Al-Albani dengan hadits-hadits rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan pengaruh kuat kepada beliau dalam meniti jalan dan manhaj para ulama salaf dan semakin mengokohkan keyakinan Syaikh rahimahullah dalam manhaj tersebut ketika beliau memuthala'ah kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim ataupun yang lainnya dari para ulama salaf rahimahumullah.
Syaikh rahimahullah membawa bendera dakwah kepada tauhid dan sunnah di Syuria, sehingga para masyayikh Damaskus mengunjunginya, berdiskusi dengannya sekitar masalah tauhid, ittiba' kepada rasulukllah shallallahu 'alaihi wasallam, ta'ashub terhadap madzhab, dan masalah-masalah bid'ah .
Dan beliau menemui pertentangan yang sengit dari banyak kalangan diantaranya: orang-orang yang ta'ashub kepada madzhab, masyaikh sufi, ahli khurafat, dan ahli bid'ah. Mereka memprovokasi orang-orang awwam dan masyarakat agar menentangnya dan menyebarluaskan fitnah bahwa Syaikh rahimahullah adalah 'seorang wahhabi yang sesat', serta memperingatkan mereka agar waspada terhadapnya.
Namun pada saat yang sama dakwah beliau dihadiri oleh ulama-ulama terpandang dan terkenal di kota Damaskus dan merekapun menyetujui dan sepakat atas dakwah beliau rahimahullah.
Di antara para ulama Damaskus yang menghadiri dan mendukung beliau dakwah beliau adalah: 'Al-'Allamah Muhammad Bahjat al-Baithar, Syaikh Abdul Fatah al-Imam –Pimpinan Ikatan Pemuda Muslimin- di Syuria, Syaikh Taufik al-Bazrah rahimahullah dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya.
Dakwah Syaikh Al-Albani Rahimahullah
Pertama; Dakwah Syaikh rahimahullah melalui halaqah-halaqh ilmiyah yang beliau sampaikan dua kali dalam sepekan, yang dihadiri oleh sejumlah besar orang-orang berilmu, para dosen dari beberapa Universitas atau perguruan tinggi, cerdik pandai, dan mahasiswa. Diantara kitab-kitab yang beliau bahas dalam halaqah-halaqah tersebut adalah:
- Fathul Majid Syarh Kitabut Tauhid, karya Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab.
- Ar-Raudhah an-Nadiyah Syarh Ad-Durar Al-Bahiyyah, karya Imam Asy-Syaukani Syarh Siddiq Hasan Khan.
- Ushulul Fiqh, karya Abdul Wahab Khalaf.
- Al-Ba'its al-Hatsits Syarh Ikhtishar Ulumil Hadits, karya Ibnu Katsi Syarh Ahmad Syakir.
- Minhajul Islam fil Hukm, karya Muhammad Asad.
- Fiqhus Sunnah, karya Sayyid Sabiq.
- Kajian Tafsir bersama ulama Syam
- Kitab Zaadul Ma'ad karya Ibnul Qayyim al-Jauziah rahimahullah
- Kitab Nuhbatul Fikar (dalam ilmu hadits) karya al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani
- Kitab 'Iqtidha' ash-Shirathal Mustaqim li Mukhalafati Ashabil Jahim', karya Ibnu Taimiyah
- kitab 'T habaqat Fuhul Syu'ara.'
- Kitab 'That-hirul I'tiqad min Adranil Ilhad (dalam tauhid), karya al-Imam Shan'ani
- Kitab 'At-Targhib wat Tarhib, karya al-Mundziri
- Kitab 'Al-Adabul Mufrad', karya Imam al-Bukhari
- Kitab 'Mushthalah Tarikh', karya Asad Rustum
- Kitab 'Riyadhus Shalihin', karya Imam Nawawi
- Kitab 'Al-Halal wal Haram', karya DR. Yusuf Qardhawi
- Kitab 'Al-mam fii Ahaditsil Ahkam', karya Imam Ibnu Daqiqil 'Id.
Kedua; Dakwah beliau rahimahullah dalam perjalanan ilmiyah beliau, yang dilakukan rutin dalam setiap bulan, beliau juga melakukan kunjungan ke beberapa Propinsi di Syuria, juga beberapa kota di Ordon sebelum beliau menetap disana.
Perjalanan dakwah ini telah mendorong serta memperbesar dendan kesumat segolongan orang yang benci dengan dakwah beliau seperti para syaikh sufi dan lainnya, hingga mereka melakukan upaya-upaya buruk serta mengadukan kepada pihak yang berwenang dengan memfitnah, berkata dusta tentang beliau hingga berakhir dengan dimasukkannya Syaikh Al-Albani ke dalam penjara 'Qal'ah' di Damaskus. Di penjara ini pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim rahimahumullah ditahan karena sebab yang sama, yaitu ulah para syaikh sesat dan menyimpang.
Amal Usaha dan Prestasi Syaikh Rahimahullah
Syaikh Al-Albani rahimahullah memiliki banyak prestasi dan amal usaha yang menunjukkan kegigihannya kesungguhannya dalam menyebarkan ilmu ini, diantaranya:
- Menghadiri seminar-seminar Al-Allaamah Muhammad Bahjat Al-Baithar rahimahullah bersama para dosen 'al-Majma' al-Ilmi' di Damaskus, diantara mereka adalah: 'Izzuddin at-Tanuhi rahimahullah, yang mana mereka membaca kitab 'Al-Hamasah' karya Abu Tammam.
- Universitas Damaskus pada Fakultas Syari'ah memilih beliau untuk mentakhrij hadits-hadits tentang 'al-buyu' (jual beli) dari kitab 'Mausu'ah al-Fiqh al-Islami' yang diterbitkan oleh pihak Universitas tahun 1955 M.
- Beliau dipilih sebagai anggota 'Lajnah al-Hadits', yang dibentuk ketika penyatuan antara Mesir dan Syuria, pada urusan penyebaran dan penelitian kitab-kitab 'As-Sunnah'.
- Universitas as-Salafiyah di Benares (Varanasi) India meminta beliau rahimahullah sebagai guru besar hadits, akan tetapi beliau tidak bersedia karena sulitnya membawa keluarga dan anak-anak karena pada saat itu terjadi perang antara India dengan Pakistan.
- Menteri Pendidikan Kerajaan Saudi Arabia 'Syaikh Hasan bin Abdullah Alu Syaikh meminta beliau sebagai Musyrif 'Qism Dirasat al-Islamiya al-Ulya' (tingka magaster) di Universitas Makkah pada tahun 1388 H, akan tetapi karena kondisi menjadikan hal tersebut tidak terwujud.
- Dipilih sebagai anggota 'Majlis al-A'la' di Universiyas Islam Madinah, tahun 1395-1398 H.
- Memenuhi undangan 'Persatuan Mahasiswa Muslim Asbania', dan menyampaikan ceramahnya yang sangat penting, yang dicetak setelahnya dengan judul 'Al-Hadits Hujjah bi Nafsihi fil 'Aqa'id wal Ahkam'.
- Melakukan kunjungan ke Qatar dan menyampaikan muhadharah (ceramah) dengan judul 'Manzilatus Sunnah fil Islam'.
- Ketua Komite Riset dan Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah meminta beliau rahimahullah secara resmi untuk berdakwah di Mesir, Maroko, dan Inggris untuk menyeru kepada tauhid, berpegang teguh kepada kitab dan sunnah dan meniti manhaj yang haq.
- Beliau diundang dalam berbagai konferensi, yangbeliau hadiri sebagianya dan meminta udzur pada kesemptan yang lain karena kesibukan beliau terhadap ilmu.
- Berkunjung ke Kuwait dan Emirat dan menyampaikan berbagai ceramah di kedua negeri tersebut. beliau juga berkunjung ke berbagai negara di Eropa dan bertemu dengan para mahasiswa dan pusat-pusat kegiatan islam serta menyampaikan pelajaran-pelajaran ilmiyah yang sangat memberikan faidah.
- Syaikh rahimahullah memiliki banyak karya tulis dan hasil riset yang sangat berharga yang mendekati ratusan jumlahnya dan telah diterjemahkan keberbagai bahasa, dan telah dicetak dengan berkali-kali cetakan, diantara kitab-kitab yang dicetak yang sangat terkenal adalah :
- Irwa'ul Ghalil fi Takhrij Ahadits Manaris Sabil
- Silsilatul Ahadits as-Shahihah
- Silsilatul Ahadits adh-Dha'ifah
- Shifat Shalat an-Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
- Irwa'ul Ghalil fi Takhrij Ahadits Manaris Sabil
Pujian Para Ulama Terhadap Syaikh Rahimahullah
Yang mulia Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
"Saya tidak mengetahui di abad ini seorang 'alim (tahu) dalam ilmu hadits yang melebihi al-'Allamah Muhammad Nashiruddin al-Albani".
Dan ketika beliau (Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah) ditanya tentang hadits rasulullah shallallahu 'alihi wasallam:
"إن الله يبعث لهذه الأمه على رأس كل مائة سنة من يجدد لها دينها"
"Sesungguhnya Allah mengutus kepada ummat ini setiap seratus tahun orang yang mentajdid (memperbaharui) bagi mereka agama mereka"
Siapakah diabad ini mujaddid (reformer) yang dimaksudkan dalam hadits? Beliau rahimahullah menjawab: "Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani dialah reformer abad ini –menurut perkiraan saya- wallahu a'lam".
Al-Faqiih al-'Allamah al-Imam Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata
Beliau menuturkan tentang Syaikh Al-Albani rahimahullah: "Beliau adalah seorang yang sangat giat melaksanakan sunnah rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan memerangi bid'ah baik dalam aqidah maupun amal ibadah. Aku mengetahui itu dari karya-karya tulisnya. Ia memilki banyak ilmu dalam hadits baik periwayatan maupun mushthalah hadits (dirayah). Dan bahwasanya Allah telah memberi manfaat kepada banyak orang dari hasil karyanya, baik berupa ilmu, manhaj serta pengarahan kepada ilmu hadits, ini merupakan keuntungan yang besar bagi kaum muslimin. Walhamdulillah".
Pada kesempatan lain beliau rahimahullah menggambarkan tentang al-Albani sebagai; "Seorang yang berpotensi, berpengetahuan luas serta sangat memuaskan (dalam menyampaikan hujjah)."
Syiakh Ibnu Utsaimin pernah melihat sebuah kaset yang termaktub diatasnya 'Ahli hadits negeri Syam, Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah', maka secara spontan beliau menukas: 'Bahkan ahli hadits abad ini'.
Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi'I rahimahullah berkata:
"Yang saya yakini dan dengannya aku beragama kepada Al;lah bahwa Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah termasuk para mujaddid (reformis dalam agama ini) yang sangat baginya sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah mengutus kepada ummat ini setiap seratus tahun orang yang mentajdid (memperbaharui) bagi mereka agama mereka".
Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah mufti kerajaan Saudi Arabia:
Beliau berkata tentang al-Albani : "Beliau adalah seorang yang memegang teguh sunnah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, pembela kebenaran dan penentang kebathilan".
Al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafidzahullah berkata: Bahwasanya al-Albani adalah pembela sunnah di abad ini.
Dan masih banyak lagi pujian-pujian atau kata-kata mutiara yang bergulir dari lisan para ulama tentang beliau seperti: "al-Allamah Sayyid Muhibuddin al-Khatib, al-Allamah Muhammad Hamid al-Faqi, al-Allamah Abdul Muhsin bin Hammad al-Abbad, al-Allamah Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam, al-Allamah Rabi' bin Hadi Umair al-Madkhali dan lain sebagainya, tak ketinggalan pula Lajnah Tetap Urusan Fatwa dan Irsyad Kerajaan Saudi Arabia.
Washiat Terakhir Syaikh Al-Albani rahimahullah
Bismillahirrahmanirrahim…
Aku wasiatkan kepada istri dan putra-putriku, teman-teman dan siapa saja yang mencintaiku:
- Jika sampai kepadanya berita kematianku, hendaklah yang pertama dilakukannya, memanjatkan doa kepada Allah Ta'ala agar aku diampuni dan dirahmati. Jangan tangisi atas kematianku dengan cara niyahah (meratapi) dan mengeraskan suara.
- Hendaklah segera menguburkanku dan jangan beritakan kepada kerabat serta saudara-saudaraku terkecuali setelah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban mereka dalam mempersiapkan jenazahku. Hendaklah saudara Izat Khidir Abu abdillah (tetangga dan temanku yang ikhlas), memimpin pemandian jenazahku bersama orang-orang yang ditunjuk untuk membantunya.
- Aku memilih dikuburkan di pekuburan yang terdekat (dari rumah kematianku) agar tidak memaksakan para pelayat yang membawa jenazahku untuk meletakkannya disebuah mobil, yang tentunya para pengantarpun akan mengendarai kendaraan mereka mengiringi jenazahku. Hendaklah aku dikuburkan di pekuburan lama yang diyakini tidak akan ada pembongkaran.
Bagi mereka yang berada dinegeri tempat wafatku, agar tidak menyampaikan berita kematianku kepada putra-putriku yang berada di luar negeri apalagi kepada selain mereka, terkecuali setelah jenazahku diantarkan ke pemakaman. (hal ini saya maksudkan) agar mereka tidak dikuasai luapan perasaan yang dapat mendorong mereka untuk berbuat apa saja, sehingga menyebabkan tertundanya pemakaman jenazahku.
Aku memohon kepada Allah Ta'ala agar berjumpa denganNya dalam keadaan dosa-dosaku telah diampuniNya baik yang terdahulu maupun yang kemudian.
Demikian pula, aku wasiatkan seluruh isi perpustakaanku agar diserahkan kepada perpustakaan Universitas slam Madinah al-munawwarah, baikberupa kitab yang telah dicetak, foto copy, manuskrip yang kutulis dengan tanganku atau ditulis oleh orang selainku, (hal ini kulakukan) karena ketika menjadi dosen disana, aku memiliki kenangan dan kesan-kesan indah tatkala berdakwah mengajak manusia kepada al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai dengan manhaj Salafush Shalih.
Dengan demikian aku berharap semoga dapat memberi manfaat kepada pengunjungnya sebagaimana pemiliknya pada saat itu, telah memberi manfaat kepada para mahasiswanya, dan semoga dengan keikhlasan dan do'a mereka akan bermanfaat bagiku.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَى وَالِدَيذَ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ {15}
"Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku da kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS.al-Ahqaaf: 15 -pent.)
28 Jumadil Ula 1410 H
Muhammad Nashiruddin al-Albani
Putra Putri Imam Al-Albani rahimahullah
Adapun urutan putra putri beliau menurut kelahiran mereka sebagai berikut:
- Dari istri pertama:
1. Abdur Rahman
2. Abdul Lathif
3. Abdur Razzaq
- Dari istri kedua:
1. Unaisah (pr)
2. Abdul Mushawwir
3. Aisyah (pr)
4. Salamah (pr)
5. Abdul A'la
6. Muhammad
7. Abdul Muhaimin
8. Hasanah (pr)
9. Sukainah (pr)
- Dari istri ketiga:
1. Hibatullah
- Sedang istri beliau yang keempat (Ummu Fadhl) tidak memperoleh anak.
Keterangan ini bersumber dari putra beliau Abdur Rahman bin Muhammad Nashiruddin al-Albani.
Wafatnya Syaikh Al-Albani rahimahullah
Al-Allamah al-Albani wafat pada hari Sabtu Jumadil akhir 1420 H bertepatan dengan tanggal 2 Oktober 1999 M dalam usianya yang mendekati 88 tahun. Dan beliau dimakamkan setelah shalat Isya'.
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah berikanlah pahala dalam musibahku ini dan gantilah bagiku yang lebih baik darinya".
Sesaat setelah wafatnya, jenazah beliau dipersiapkan untuk segera dimakamkan sesuai dengan amanatnya dalam surat wasiat yang telah ditulisnya sejak sepuluh tahun sebelum wafatnya. Seusai shalat Isya' pada malam itu juga, jenazah beliau dishalatkan oleh lebih kurang lima ribu pelayat, diimami oleh Syaikh Muhammad Ibrahim Syuqrah kemudian dengan berjalan kaki, mereka membawa jenazahnya untuk dimakamkan dipemakaman terdekat, rahimahullah rahmatan wasi'ah.
Semoga Allah merahmatinya dengan rahmatNya yang Maha luas dan mengumpulkannya dengan para Nabi, para shiddiq, para syuhada', dan orang-orang shalih. Amiin.
Sumber :
1. http://www.alalbany.net,
2. Biografi Syaikh al-Albani, karya: Ust. Mubarak B.M. Bamuallim Lc.
3. Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, cet. Qaulan Karima.
Diringkas oleh : Abu Thalhah Andri Abdul Halim
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment