Thursday, February 18, 2010

Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

semoga bisa mencerahkan...
Wassalamualikum
---------------------------------------------------
Pada tulisan singkat kali ini, kami akan membuktikan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur sebenarnya disebutkan pula dalam Al Qur'an. Sehingga dengan sangat pasti kita dapat katakan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur adalah mutawatir karena riwayat Al Qur'an adalah mutawatir dan bukan Ahad.

Ayat Pertama: Siksaan bagi Fir'aun dan Pengikutnya di Alam Kubur

Allah Ta'ala berfirman,

وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46)

"Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras"." (QS. Al Mu'min: 45-46)

Mari kita perhatikan penjelasan para pakar tafsir mengenai potongan ayat ini:

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang."

Al Qurtubhi –rahimahullah- mengatakan,

"Sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. … Pendapat inilah yang dipilih oleh Mujahid, 'Ikrimah, Maqotil, Muhammad bin Ka'ab. Mereka semua mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur di dunia." (Al Jaami' Li Ahkamil Qur'an, 15/319)

Asy Syaukani –rahimahullah- mengatakan,

"Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat tersebut adalah siksaan di alam barzakh (alam kubur). " (Fathul Qodir, 4/705)

Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafi'i –rahimahullah- mengatakan,

"Para ulama Syafi'iyyah berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. Mereka mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa siksa neraka yang dihadapkan kepada mereka pagi dan siang (artinya sepanjang waktu) bukanlah pada hari kiamat nanti. Karena pada lanjutan ayat dikatakan, "dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras" [Berarti siksa neraka yang dinampakkan pada mereka adalah di alam kubur]. Tidak bisa juga kita katakan bahwa yang dimaksudkan adalah siksa di dunia. Karena dalam ayat tersebut dikatakan bahwa neraka dinampakkan pada mereka pagi dan siang, sedangkan siksa ini tidak mungkin terjadi pada mereka ketika di dunia. Jadi yang tepat adalah dinampakkannya neraka pagi dan siang di sini adalah setelah kematian (bukan di dunia) dan sebelum datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur bagi Fir'aun dan pengikutnya. Begitu pula siksa kubur ini akan diperoleh bagi yang lainnya sebagaimana mereka." (Mafaatihul Ghoib, 27/64)

Ibnu Katsir –rahimahullah- mengatakan,

"Ayat ini adalah pokok aqidah terbesar yang menjadi dalil bagi Ahlus Sunnah wal Jama'ah mengenai adanya adzab (siksa) kubur yaitu firman Allah Ta'ala,
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang." (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 7/146)

Ibnul Qoyyim –rahimahullah- menafsirkan ayat di atas,

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang", ini adalah siksaan di alam barzakh (di alam kubur). Sedangkan ayat (yang artinya), "dan pada hari terjadinya Kiamat" adalah ketika kiamat kubro (kiamat besar). (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358)

Masih Banyak Ayat Lain yang Menunjukkan Adanya Siksa Kubur

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. Thahaa: 124)

Ibnul Qoyyim –rahimahullah- mengatakan,

"Bukan hanya satu orang salaf namun lebih dari itu, mereka berdalil dengan ayat ini tentang adanya siksa kubur." (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358)

Begitu pula Ibnul Qoyyim –rahimahullah- menyebutkan ayat-ayat lain yang menunjukkan adanya siksa kubur.

Kita dapat melihat pula dalam surat Al An'am, Allah Ta'ala berfirman,

وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya." (QS. Al An'am: 93)

Adapun perkataan malaikat (yang artinya), "Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan". Siksa yang sangat menghinakan di sini adalah siksa di alam barzakh (alam kubur) karena alam kubur adalah alam pertama setelah kematian. (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358)

Begitu juga yang serupa dengan surat Al An'am tadi adalah firman Allah Ta'ala,

وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) : "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri)." (QS. Al Anfal: 50)

Siksa yang dirasakan yang disebutkan dalam ayat ini adalah di alam barzakh karena alam barzakh adalah alam pertama setelah kematian. (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358)

Begitu pula Ibnu Abil 'Izz –rahimahullah- ketika menjelaskan perkataan Ath Thohawi mengenai aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang meyakini adanya siksa kubur, selain membawakan surat Al Mu'min sebagai dalil adanya siksa kubur, beliau –rahimahullah- juga membawakan firman Allah Ta'ala,

فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ (45) يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (46) وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (47)
"Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ath Thur: 45-47)

Setelah membawakan ayat ini, Ibnu Abil 'Izz mengatakan,

"Ayat ini bisa bermakna siksa bagi mereka dengan dibunuh atau siksaan lainnya di dunia. Ayat ini juga bisa bermakna siksa bagi mereka di alam barzakh (alam kubur). Inilah pendapat yang lebih tepat. Karena kebanyakan dari mereka mati, namun tidak disiksa di dunia. Atau ayat ini bisa bermakna siksa secara umum." (Syarh Al 'Aqidah Ath Thohawiyah, 2/604-605)

Begitu juga dapat kita lihat dalam kitab Shahih (yaitu Shahih Muslim), terdapat hadits dari Al Baroo' bin 'Aazib –radhiyallahu 'anhu-. Beliau membicarakan mengenai firman Allah Ta'ala,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." (QS. Ibrahim: 27)

Al Baroo' bin 'Aazib mengatakan,

نَزَلَتْ فِى عَذَابِ الْقَبْرِ.
"Ayat ini turun untuk menjelaskan adanya siksa kubur." (HR. Muslim)
Bahkan Ibnul Qoyyim –rahimahullah-, ulama yang sudah diketahui keilmuannya mengatakan bahwa hadits yang menjelaskan mengenai siksa kubur adalah hadits yang sampai derajat mutawatir. (Lihat At Tafsir Al Qoyyim, 359)


Inilah Kekeliruan Mereka

Inilah di antara kekeliruan dan penyimpangan Hizbut Tahrir. Mereka menolak adanya siksa kubur karena beralasan bahwa riwayat yang menerangkan aqidah semacam ini adalah hadits ahad. Sedangkan hadits ahad tidak boleh dijadikan rujukan dalam masalah aqidah karena aqidah harus 100 % qoth'i, tidak boleh ada zhon (sangkaan) sedikit pun.

Sekarang kami tanyakan kepada mereka, "Bukankah Al Qur'an adalah mutawatir?! Lalu di mana kalian meletakkkan ayat-ayat Al Qur'an yang menjelaskan mengenai siksa kubur [?] Padahal pakar tafsir telah menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan ayat-ayat yang kami sebutkan di atas adalah mengenai siksa kubur."

Lalu bagaimana dengan do'a berlindung dari adzab kubur yang dibaca ketika tasyahud akhir.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: [1] siksa neraka jahannam, [2] siksa kubur, [3] penyimpangan ketika hidup dan mati, [4] kejelekan Al Masih Ad Dajjal." (HR. Muslim).

Do'a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Allahumma inni a'udzu bika min 'adzabil qobri, wa 'adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal]." (HR. Muslim)

Kalau memang mereka mengamalkan do'a ini, bagaimana mungkin berbeda antara perkataan dan keyakinan[?] Sungguh sangat tidak masuk akal. Sesuatu boleh diamalkan namun tidak boleh diyakini[!]

Kesimpulan: Aqidah mengenai siksa kubur adalah 100% qoth'i (pasti), bukan zhonni (sangkaan semata) karena riwayatnya adalah mutawatir. Pembicaraan mengenai siksa kubur berasal dari Al Qur'an yang jelas mutawatir dan berasal pula dari hadits yang sampai derajat mutawatir.

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada saudara-saudara kami ini. Maksud tulisan ini bukanlah menjelak-jelakkan mereka. Namun maksud kami adalah agar mereka yang telah berpaham keliru ini sadar dan merujuk pada kebenaran. Itu saja yang kami inginkan dari lubuk hati kami yang paling dalam. Dan ingat, ini adalah nasehat dan bukan ghibah (menggunjing).

Insya Allah pembahasan kali ini akan kami lanjutkan dengan pembahasan "Hadits Ahad adalah Dalil dalam Hukum, juga dalam Aqidah." Semoga Allah memudahkan kami untuk merampungkan tulisan selanjutnya. Allahumma yassir wa a'in (Ya Allah, mudahkan dan tolonglah kami).

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu sami'un qoriibum mujibud da'awaat. Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Rujukan:
1. Al Jaami' Li Ahkamil Qur'an, Al Qurtubhi, Darul 'Alim Al Kutub, Riyadh Al Mamlakah Al 'Arobiyah As Su'udiyah
2. At Tafsir Al Qoyyim, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al 'Ilmiyyah
3. Fathul Qodir, Asy Syaukani, Asy Syaukani
4. Mafatihul Ghoib, Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafi'i, Darul Kutub Al 'Ilmiyyah, Beirut
5. Syarh Al 'Aqidah Ath Thohawiyah, Ibnu Abil 'Izz Ad Dimasyqi, Tahqiq: Syu'aib Al Arnauth, Muassasah Ar Risalah
6. Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Abul Fida' Isma'il bin 'Umar bin Katsir Al Qurosyi Ad Dimasyqi, Dar Thoyyibah lin Nasyr wat Tawzi'

Keterangan Mengenai Hadits Ahad dan Mutawatir:

Dalam ilmu hadits, para ulama telah membagi hadits berdasarkan banyaknya jalan yang sampai kepada kita menjadi dua macam yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.

Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut (tatabu'). Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal.

Ada empat syarat disebut hadits mutawatir :

1. Diriwayatkan oleh orang banyak. Ada yang mengatakan sepuluh dan ada juga yang mengatakan lebih dari empat.
2. Jumlah yang banyak ini terdapat dalam setiap thobaqot (tingkatan) sanad.
3. Mustahil bersepakat untuk berdusta dilihat dari 'adat (kebiasaan).
4. Menyandarkan khobar (berita) dengan perkara indrawi seperti dengan kata 'sami'na' (kami mendengar), dll.

Ahad secara bahasa berarti satu (al wahid). Secara istilah, hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat mutawatir.

Hadits ahad ada tiga macam yaitu hadits masyhur, aziz, dan ghorib.
Pertama, hadits masyhur yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun belum mencapai derajat mutawatir.
Kedua, hadits aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun berada dalam satu thobaqoh (tingkatan)
Ketiga, hadits ghorib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rowi.
(Lihat Taisir Mustholahul Hadits, hal. 19-20; Muntahal Amaniy, hal. 82; Min Athyabil Minnah, hal. 8-9)

****
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Muhammad Abduh Tuasikal
Disusun di rumah mertua tercinta, Panggang, Gunung Kidul
Selepas shalat shubuh, 30 Rabi'ul Akhir 1430 H

Pada 19 Februari 2010 10:31, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> menulis:


2010/2/19 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Alhamdulillah,
Jelas sekarang.  terima kasih mas jawabannya.
mas Arman menolak Hadits tersebut berdasarkan pendapat mas Arman bukan berdasarkan apakah hadits tersebut lemat, palsu, kuat dsb.


[Arman] : Mbak Whe-En., saya sudah jelaskan bahwa penolakan saya terhadap hal ini karena semata-mata al-Qur'an memang sama sekali tidak memberi peneguhan terhadap pemberitaan yang ada didalam hadis menyangkut siksa kubur sebagaimana disampaikan oleh Mbak Whe-En pada kesempatan yang lalu.

Jadi salah satu syarat hadis itu bisa diterima atau tidaknya adalah apakah sesuatu itu bertentangan ataukah tidak dengan al-Qur'an, kemudian fungsi hadis itu seperti yang saya sampaikan lalu adalah sebagai pengaplikasi al-Qur'an. Jadi bila al-Qur'an bilang a maka hadis itu haruslah merupakan penjabaran dan aplikatif dari a yang sudah ada didalam al-Qur'an. Bukan membuat satu produk informasi baru yang tidak disinggung sama sekali didalam al-Qur'an.


 
[Whe-En] :
Mas Arman menafsirkan ayat berdasarkan pendapat mas Arman sendiri mengabaikan bahwa Nabi pernah menyampaikan ayat ini kepada shahabat2 beliau.


[Arman] :  Nah dari sini ketahuan bahwa Mbak masih tidak paham bahwa penolakan atau pengkritisan seseorang terhadap sebuah hadis tidak bisa secara serta merta disebut sebagai penolakan terhadap qaul dari Nabi itu sendiri. Mbak mesti bisa memisahkan antara keduanya dan jangan mengkonotasikan bahwa semua yang disebut sebagai hadis atau sunnah didalam kitab-kitab para imam itu adalah sebagai hadis atau sunnah yang sesungguhnya pernah keluar dan diajarkan oleh Nabi Muhammad pada masanya.

Mbak mesti banyak membaca buku-buku perbandingan hadis dan semacamnya sehingga tidak menggeneralisir.
Seperti yang saya sampaikan dan ini sudah seringkali, bahwa saya bukan orang yang ingkar sunnah atau anti terhadap hadis, namun saya selektif didalam menerimanya. Karena saya percaya bukhari-muslim dan para imam yang menulis serta mengumpulkan hadis-hadis itu juga manusia seperti kita kebanyakan. Mereka tidak maksum dan selalu bisa salah-lalai-khilaf dan sebagainya.




 [Whe-En] :
Ini mengherankan benar bagi saya, bagaimana mungkin suatu hadits ditolak tanpa tinjauan kedudukan hadits tersebut tetapi berdasarkan pendapat pribadi.
 
Bukankah ketika seorang muslim tidak menemukan dalil dalam Al Qur'an, seharusnya dia beranjak ke Hadits dulu, bukan langsung loncat ke pendapat pribadi?
Dimana kedudukan hadits kalau begitu.
 
Tidak ada yang bisa saya sampaikan lagi karena ketika Allah berfirman:

QS Al Ahzab (33)  :  36

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak  bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan  tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

 
Allah tidak pernah memisahkan Rasul karena Rasul lah yang membawa risalah, Rasul-lah yang menjelaskan Al Qur'an.
Bagaimana mungkin manusia lebih mengerti tafsir suatu ayat daripada Rasulullah, kecuali orang tersebut mengemukakan pendapat tanpa ilmu (dari Al Qur'an dan Al Hadits).
 



[Arman] :  Inilah makanya saya katakan mbak whe-en masih belum bisa memisahkan antara menerima hadis dengan menerima Rasul, lihat kembali jawaban saya diatas sehingga tidak berkesan berpanjang-panjang dengan jawaban yang sama. Terimakasih.,

 

 [Whe-En] : 
demikian saja yang bisa saya sampaikan.
 
Diskusi ini harus diakhiri karena jelas sudah mana yang menggunakan dalil mana yang berdasarkan kemauan pendapat pribadi
terimakasih
 



[Arman] : Mbak Whe-En tampaknya terlalu dini menilai saya sehingga merasa diri sudah benar dan berada diatas dalil, padahal mbak belum bisa memahami apa yang saya sampaikan sehingga semua digeneralisir. Saya juga merasa bahwa saya sudah ada diatas dalil yang sangat jelas dan tegas yang tidak mungkin salah, yaitu al-Qur'an. Sementara mbak masih berpijak pada dalil yang para penulisnya sendiri tidak maksum dan ribuan periwayatan seputarnya masih diperbandingkan sehingga menimbulkan status hasan-dhaif-shahih-mutawatir dan maudhu, berbeda dengan al-qur'an yang tidak ada status semacam itu.

Maaf.


 
 
 
2010/2/19 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>

Alasan saya menolak hadis itu semata-mata karena masalah siksa kubur sama sekali tidak ada disinggung walau hanya dalam sepenggal ayatpun didalam al-Qur'an. Kita tahu hadist adalah aplikasi dari al-Qur'an, artinya sesuatu itu mesti ada dulu didalam al-qur'an baru diaplikasikan dalam hadist.

Jawaban saya tentang tafsir ayat yg mbak ajukan sudah terjawab pada posting yang lalu, sudah jelas bahwa ayat itu sama sekali sekai lagi tidak bercerita tentang siksa kubur.

2010/2/19 whe - en <whe.en9999@gmail.com>

Pak Muttaqin,
silahkan jawab saja pertanyaan saya.
Hadits soal siksa kubur berkenaan dengan QS Ibrahim 27 itu kenapa ditolah.
Dari jalur manakah ditolah
perawi mana yang tidak bisa diterima, dsb.
Saya tunggu, terima kasih

2010/2/19 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>

Bu Whe-en,
 
Sejauh yg saya baca, ke 52 ayat dalam surah Ibrahim tidak ada yg mengarah pada siksa kubur, pun ayat 27. Sebahagian besar bercerita ttg para utusan Allah (Rasul) dan azab bagi orang orang Dzolim di akherat kelak. Sekali lagi, di akherat (bukan alam kubur).
 
Ada hadist yg pernah juga saya dapatkan yg menyampaikan ttg Asbabun nuzul surat At Takaatsur , bunyinya demikian :
 
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ali pernah berkata: "Pada mulanya kami sangsi akan siksa qubur. Setelah turunnya ayat ini (S.102:1-4) hilanglah kesangsian itu."
(Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Ali.)

Hadits ini nampaknya meyakinkan ttg siksa kubur, namun apabila kita cermati lebih jauh Surat At takaatsur, dimananya letak informasi ttg siksa kubur ?
 
Salam,
 
amq
----- Original Message -----
From: whe - en
Sent: Thursday, February 18, 2010 4:42 PM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

Pak Muttaqin
Jawaban saya ke bapak adalah QS Ibrahim 27.
Jika bapak menolak jawaban saya dan sebagai orang yang bukan anti sunnah
Pertanyaan saya ke bapak sama dengan pertanyaan saya ke mas Arman,
dari jalur manakah hadits yang menerangkan QS Ibrahim 27 berkenaan dengan siksa kubur ditolak.
terimakasih
Pertanyaan penting saya belum dijawab mas Arman.
Saya berpendapat QS Ibrahim 27 berkenaan dengan siksa kubur karena berdasarkan hadits dibawah.
Sebagai orang yang teliti soal hadits, jika mas Arman menolak ayat tersebut soal siksa kubur,
mohon mas Arman menjawab pertanyaan saya yang terlewat dijawab.
dari jalur manakan hadits ini ditolak.
terimakasih
 
Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau membaca ayat ini(QS Ibrahim 27) lalu bersabda:
نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ، فَيُقَالُ لَهُ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللهُ وَنَبِيِّ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم؛ فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ {ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷﭸ}
"(Ayat ini) turun berkenaan tentang siksaan kubur. Dikatakan kepadanya: 'Siapakah rabb-mu?' Maka dia menjawab: 'Rabb-ku adalah Allah, nabiku Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.' Maka itulah yang dimaksud dengan firman-Nya k:
يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (HR. Muslim: 2871)

2010/2/18 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Tks Bu, atas kesediannya membahas beberapa kebingungan saya. Mohon jangan berprasangka kalau saya sudah menggolongkan diri sebagai "tidak percaya terhadap siksa kubur". Saya hanya sedang mencari kebenaran :-) Jadi tentu saja semua informasi dan sharing akan saya perhatikan dan meresapinya dengan sungguh sungguh.
 
Saya juga bukanlah golongan anti sunah. Namun saya meyakini, tidak ada sunah yang berjalan sendiri tanpa ada rujukan dalam Al Qur'an. Jadi tentu saja kita sebaiknya memiliki kewaspadaan yang kuat dalam memahami sunah, apalagi kalau sudah dalam konteks dakwah (menyampaikan informasi kepada orang lain), karna pertanggungjawabannya akan berkonsekwensi.
 
 
Mengenai hal Sholat yg tata caranya diuraikan oleh Hadits, tentu saja sesuatu yg berbeda dng hal siksa kubur. Kalau hal Sholat sudah sangat jelas perintahnya dalam Al Qur'an, dan Hadist menguraikannya lebih rinci.
 
Namun mengenai siksa kubur, hingga saat ini saya masih belum mampu menemukan dalilnya yg jelas dalam Al Qur'an. Bergabung di milist Iqra dengan segudang orang orang ber ilmu, saya berharap bisa lebih menemukan kebenaran tersebut.
 
Semoga kita semua dalam bimbingan Nya, amiin,
 
amq
----- Original Message -----
From: whe - en
Sent: Thursday, February 18, 2010 3:22 PM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

:-)
saya tidak tahu bagaimana harus mengungkapkan dengan kata2, dan sekarang setelah melihat jawaban baik dari mas Arman maupun bapak, saya semakin bingung menjelaskan.
 
Buat saya Al Qur'an dan sunnah tidak bisa dipisahkan.
Bagaimana seseorang bisa memahami Al Qur'an kalau tidak percaya kepada sunnah.
Bagaimana seseorang bisa menafsirkan ayat menurut kemauannya padahal para sahabatlah yang diajarkan oleh nabi secara langsung
Sebagai contoh tata cara sholat anda saja apakah ada di dalam Al Qur'an?
Atau kalau menurut Al Qur'an saja apakah kita cuma sholat 3 kali karena mengabaikan sunnah?
 
Saya menyampaikan tafsir surat Ibrahin 27 beserta kedaan waktu Nabi menjelaskannya tapi saya sudah tahu bahwa itu tidak akan diterima sebagai penjelasan untuk golongan yang tidak percaya adanya siksa kubur.
 
Insya Allah lain waktu saya bisa menjelaskan lebih jauh jika pekerjaan saya sudah sedikit longgar.
 
jika bapak menanyakan bagaimana mungkin belum dihizab koq sudah disiksa,
saya ingat bahwa kita tidak bisa menanyakan apa yang Allah perbuat berdasarkan firman-Nya

QS Al Anbiyaa' 23

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.

 

dan tidak mungkin Allah keliru menyiksa hamba-Nya yang seharusnya tidak disiksa



2010/2/18 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Dear Pak Arman,
 
Saya sangat sependapat dengan statement pak Arman ; 
"Buat saya, al-Qur'an lebih utama dan pertama untuk dijadikan parameter pembuktian sebuah klaim kebenaran."
 
Itu memang wajib bagi kita, apalagi Allah Swt telah menjaminnya dalam  15. Al Hijr : ayat 9.
 
Namun, apakah itu berarti kita tetap harus hati hati dalam menyampaikan dalil al hadits, sekalipun dari Al Bukhori - Muslim ? sejauh hal yang disampaikan kurang menjamin adanya rujukan dalam Al - Qur'an ?
 
Kembali pada pokok - pokok keimanan kepada hari akhir, dimana didalamnya dimasukkan masaalah Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat Kubur seperti yg disampaikan pada tulisan sebelum ini, apakah konsekwensinya apabila kita tidak percaya terhadap siksa alam kubur, itu berarti sama dengan Tidak Beriman?
 
Mohon pencerahannya :-)..., salam.
 
amq

----- Original Message -----
From: Armansyah
Sent: Thursday, February 18, 2010 2:41 PM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

Konteks ayat yang diperlihatkan oleh Mbak Whe-En yaitu surah Ghafir: 46 jelas dan nyata diceritakan tentang "Penampakan" siksa neraka yang kelak akan dirasakan langsung oleh fir'aun (dalam hal ini jika kita perluas sedikit "mungkin" bisa menjadi wakil bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah).

Jika itu baru penampakan, maka ini bukanlah siksaan neraka itu sendiri. Sebab siksa neraka yang sebenarnya baru dirasakan saat hari penghisaban dan bukan sejak didalam kubur sesuai dengan dalil-dalil yang qathy dari Al-Qur'an.

Alam akhir itu bukan alam kubur namun alam dimana semua manusia dibangkitkan dari kematian dan siap menerima balasan amal mereka masing-masing setelah terjadinya hari kiamat dan bukan selama mereka masih dikubur. Coba lihat dalam surah Yaa sin, disana ada cerita tentang orang-orang yang dibangkitkan dari kubur dengan penggambaran mereka tersentak seakan baru bangun dari tidurnya. Ini membuktikan bahwa siksa kubur itu secara real base on al-Qur'an adalah tidak ada. Buat saya, al-Qur'an lebih utama dan pertama untuk dijadikan parameter pembuktian sebuah klaim kebenaran.



2010/2/18 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Dear Bu whe-en,
 
Tks sharingnya ttg ayat ayat al-qur'an yg menurut ibu whe-en berkaitan erat dengan ketegasan ttg siksa kubur. Mohon ma'af kalau saya masih belum melihat hal yang sama. Sejauh ini cerita ttg siksaan alam kubur hanya diwakili dari hadits. Misalnya disiksa oleh malaikat, dipukul didalam kubur dll. Beberapa ayat Al - Qur'an yang disampaikan, spt pada Al-An'am: 93-94 atau Al-Anfal: 50-51 hanya menggambarkan proses sakratul maut orang kafir. Sangat janggal rasanya kalau Allah tidak secara tegas menyampaikan siksa alam kubur di Al Qur'an seperti yg sejauh ini banyak Hadits menyampaikannya. Bukankah keadaan alam kubur merupakan bagian penting dari perjalanan anak manusia ? . Sementara kalau pada (Ghafir: 46) menyampaikan berita kalau dialam kubur kelak manusia akan "diperlihatkan" bagaimana keadan mereka ketika di alam akhirat nantinya. Hal lain lagi yg menjadi pertanyaan penting ; bukankah hari perhitungan (hisab) itu akan datang setelah hari kiamat ? bagaimana mungkin manusia sudah dihukum sesuai perbuatannya didunia, sementara pengadilan belum berlangsung ?
 
Mungkin itu beberapa pertanyaan yg masih membingungkan saya, sekali lagi minta ma'af kalau agak merepotkan. Ini semata mata niat untuk menambah wawasan, salam.
 
amq
----- Original Message -----
From: whe - en
Sent: Thursday, February 18, 2010 10:47 AM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

Maksudnya secara tegas apa ya pak?
Apakah keterangan dari Rasulullah kurang tegas ketika menerangkan ayat2 dari Allah tsb?
atau bagaimana?
 
++++
Orang Muslim meyakini bahwa alam kubur, siksa di dalamnya, dan pertanyaan dua malaikat adalah benar. Berdasarkan dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil akal seperti berikut ini.

Dalil-Dalil Wahyu

Penjelasan Allah Ta'ala tentang hal tersebut dalam firman-firman-Nya.
"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), 'Rasakanlah oleh kalian siksa neraka yang membakar,' (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya." (Al-Anfal: 50-51).


"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarlah nyawa kalian. Pada hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kalian selalu mengatakan kepada Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kalian selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagai mana Kami ciptakan pada mulanya, dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian dan Kami tidak melihat beserta kalian pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian dan telah lenyap daripada kalian apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah)." (Al-An'am: 93-94).


"Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab yang besar." (At-Taubah: 101).


"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras'." (Ghafir: 46).


"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." (Ibrahim: 27).

Beriman kepada Siksa Kubur dan Kenikmatannya,  Saturday, 15 March 2008 23:15,  Abu Bakr Jabir al-Jazairi, http://assunnah-qatar.com/aqidah-artikel-192/489-beriman-kepada-siksa-kubur-dan-kenikmatannya.html  

2010/2/17 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
Adakah dalil dari Al-Qur'an yg secara tegas menyatakan adanya siksa kubur ? mohon pencerahan.
 
Salam,
 
a.muttaqin
----- Original Message -----
From: whe - en
Sent: Wednesday, February 17, 2010 9:06 AM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

{A Muttaqin} Ini Dalil apa ya ? kok dalil dari "kisah" ?

[whe~en]
Menurut saya maksud penulis-nya bukan berdasarkan kisah sematau.  Tetapi berdasarkan dalil yang menceritakan pertanyaan malaikat tersbut.
Untuk lebih jelasnya saya ambilkan dalil berikut:
 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment