2010/2/23 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
[Arman] : InsyaAllah.,
[Arman] : Sampai pada titik ini, kita harus mengumpulkan sebanyak mungkin rujukan yang ada.
Misal jika kita merefer pada kelompok ahlussunnah, maka ya coba pelajari semua khilafiyah para imam madzhab itu mulai dari hanafi-hambali-maliki-syafii dan coba perbandingkan juga dengan imam madzhab dari kelompok syiah seperti Imam Ja'far as-Shadiq. Sesudah itu runut kembali kepada al-Qur'an dan mulailah cari kecenderungan possibility dari bahasa Arabnya jika itu memungkinkan.
Dalam case sholat sebagai contoh pengerasan suara, nah ini khan ada petunjuk khusus dari al-Qur'an tentang bagaimana tata cara dalam berdzikir kepada-Nya (lihat Qs. 7/205, 17/110, 20/7). Maka cobalah lihat kecenderungan madzhab atau pendapat mana yang paling mendekati. Bila itu menyangkut cara bertakbir-bacaan dzikir dan seterusnya mari kita coba misalnya merujuk dulu pada sunnah yang berkaitan dengannya sebagai misal adakah asbabul wurud yang direfer dari hadis itu atau minimal adakah kitab tarikh yang bercerita seputar permasalahan kita ini. Demikian seterusnya.
[Amir] :
[Arman] : Dulu buku yang pertama saya baca adalah karyanya Abul A'ala Maududi tentang ke-Esaan Allah (saya lupa judulnya, maaf).
Masukan dari saya, jika ingin memulai, cobalah memulai membaca buku-buku karya orang-orang yang ternama terlebih dahulu karena mereka memiliki nama besar dan jaminan terhadap tulisan yang mereka buat sebagai sesuatu arahan yang kearah kebenaran dan bukan untuk membuat orang menjadi keblinger. Misalnya ya tadi karya Abul A'ala Maududi, Jalaludin as-Sayuti, Muhammad Abduh, Hamka, Nasyir, Al-Ghazali dan sebagainya (masih banyak nama-nama besar lainnya).
[Amir] :
[Arman] : InsyaAllah, contoh nama orang-orang yang saya sebut tadi bukan aktivisnya JIL ... saya garansi, karena mereka hidup jauh ratusan dan puluhan tahun yang lalu dan mereka orang-orang yang terkenal fanatik sekaligus demokrat dalam beragama. Fanatik berakidah dan demokrat cara mereka berpikir.
[Arman] : Saya tidak hafal al-Qur'an pak Amir, saya hanya senang membacanya saja jika ada waktu dan kesempatan, saya masih banyak belajar juga ... saya rasa, saya tidak lebih baik dari siapapun dimilis ini.
Terima kasih mas Arman atas penjelasannya, tapi ada pertanyaan lanjutan
boleh khan?he..
[Arman] : InsyaAllah.,
[Amir] :
1. Misal saya punya studi kasus masalah sholat dan bacaannya. Kalau
tidak salah banyak sekali bacaan sholat bahkan pengertian tentang cara
peribadatan dalam sholat yang itu masuk ke ranah khilafiah, contoh
bagaimana cara takbir, mengeraskan bacaan alfathihah, qunut, dsbnya. Nah
bagaimana cara kita mensikapinya mas? karena setiap mahdzab, golongan
itu bisa berbeda-beda dalam memaknai dan menilai tingkatan hadits.
Sedangkan kalau dikonfrontir dengan AlQuran sudah jelas ada perintah
sholatnya yang tidak ada(atau saya yang tidak tahu) itu adalah masalah
cara sholat dan bacaannya.
[Arman] : Sampai pada titik ini, kita harus mengumpulkan sebanyak mungkin rujukan yang ada.
Misal jika kita merefer pada kelompok ahlussunnah, maka ya coba pelajari semua khilafiyah para imam madzhab itu mulai dari hanafi-hambali-maliki-syafii dan coba perbandingkan juga dengan imam madzhab dari kelompok syiah seperti Imam Ja'far as-Shadiq. Sesudah itu runut kembali kepada al-Qur'an dan mulailah cari kecenderungan possibility dari bahasa Arabnya jika itu memungkinkan.
Dalam case sholat sebagai contoh pengerasan suara, nah ini khan ada petunjuk khusus dari al-Qur'an tentang bagaimana tata cara dalam berdzikir kepada-Nya (lihat Qs. 7/205, 17/110, 20/7). Maka cobalah lihat kecenderungan madzhab atau pendapat mana yang paling mendekati. Bila itu menyangkut cara bertakbir-bacaan dzikir dan seterusnya mari kita coba misalnya merujuk dulu pada sunnah yang berkaitan dengannya sebagai misal adakah asbabul wurud yang direfer dari hadis itu atau minimal adakah kitab tarikh yang bercerita seputar permasalahan kita ini. Demikian seterusnya.
[Amir] :
2. Kemudian untuk buku atau rujukan yang bagus untuk dipelajari
terdahulu apa ya mas buat saya yang masih dalam tahap belajar. Karena
banyak sekali buku-buku agama sekarang dan sayapun juga bingung dan
kadang tidak yakin apakah ini akan membuat saya menjadi tambah kuat iman
saya atau malah membuat saya menjadi keblinger.
[Arman] : Dulu buku yang pertama saya baca adalah karyanya Abul A'ala Maududi tentang ke-Esaan Allah (saya lupa judulnya, maaf).
Masukan dari saya, jika ingin memulai, cobalah memulai membaca buku-buku karya orang-orang yang ternama terlebih dahulu karena mereka memiliki nama besar dan jaminan terhadap tulisan yang mereka buat sebagai sesuatu arahan yang kearah kebenaran dan bukan untuk membuat orang menjadi keblinger. Misalnya ya tadi karya Abul A'ala Maududi, Jalaludin as-Sayuti, Muhammad Abduh, Hamka, Nasyir, Al-Ghazali dan sebagainya (masih banyak nama-nama besar lainnya).
[Amir] :
Saya hanya takut
sekarang ini banyak buku yang dikarang oleh aktivis2 JIL atau orang yang
sengaja menjauhkan umat dari agama dengan dananya yang besar dan kadang
logika yang mereka suguhkan dalam buku itu masuk akal/logika.
[Arman] : InsyaAllah, contoh nama orang-orang yang saya sebut tadi bukan aktivisnya JIL ... saya garansi, karena mereka hidup jauh ratusan dan puluhan tahun yang lalu dan mereka orang-orang yang terkenal fanatik sekaligus demokrat dalam beragama. Fanatik berakidah dan demokrat cara mereka berpikir.
[Amir] :
3. Apakah saya harus hafal AlQuran dulu apabila ingin bisa belajar
seperti metode yang mas Arman telah lakukan?
[Arman] : Saya tidak hafal al-Qur'an pak Amir, saya hanya senang membacanya saja jika ada waktu dan kesempatan, saya masih banyak belajar juga ... saya rasa, saya tidak lebih baik dari siapapun dimilis ini.
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment