Wednesday, March 31, 2010

[Milis_Iqra] MASUK KAJIMA TIDAK PERLU PENDIDIKAN TINGGI

MASUK KAJIMA TIDAK PERLU PENDIDIKAN
TINGGI

Dalam dunia konstruksi biasanya ada dua status karyawan yang berbeda,
yaitu karyawan dengan status "Staff" dan karyawaan dengan status
"Harian/Daily Worker".
Seorang karyawan sebagai staff sebuah perusahaan merupakan salah satu
aset yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Mereka (para karyawan/
staff) telah mengeluarkan pikiran, tenaga & waktu untuk kemajuan
perusahaan. Oleh karena itu seharusnyalah seorang staff mendapat
penghargaan yang layak, diantaranya dengan memberikan salary yang
memuaskan.
Karyawan yang statusnya harian atau daily worker juga merupakan salah
satu asset perusahaan. Akan tetapi, ada perbedaan di antara keduanya
(staff & harian/daily worker), yaitu :
1. Karyawan staff umumnya berpendidikan di atas SLTA (D3/S1), mereka
selain telah
mengeluarkan fikiran, tenaga & waktu, juga mempunyai tanggung
jawab yang besar
dalam pekerjannya. Artinya, seorang staff mempunyai beban moral
dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan baik & benar. Mereka harus berfikir
bagaimana
caranya agar pekerjaan selesai dengan cepat, baik, benar &
menguntungkan
perusahaan.
2. Karyawan harian umunya berpendidikan di bawah SLTA (SLTP/SLTA).
Mereka
biasanya bekerja hanya mengandalkan tenaga & waktu saja. Mereka
umumnya tidak
dibebankan tanggung jawab yang besar dalam menyelesaikan
pekerjaan. Mereka hanya
menunggu perintah dari atasan mereka (mandor/staff) untuk
mengerjakan suatu
pekerjaan. Setelah selesai mereka lepas tugas/beban. Artinya
mereka tidak punya
beban & tanggung jawab yang berat dalam pekerjaan mereka. Karena
setelah
pekerjaan selesai, menjadi tanggung jawab stafflah hasil dari
pekerjaan tersebut.
Dari perbedaan dua status karyawan tersebut, jelas terlihat bahwa
karyawan staff mempunyai tanggung jawab yang berat dalam tugas/
pekerjannnya. Sehingga dengan demikian, seharusnya ada perbedaan
penghasilan & system salary yang diberikan kepada staff sebagai salah
satu penghargaan kepada mereka. Artinya penghasilan karyawan staff
haruslah di atas karyawan harian. Jangan sampai penghasilan karyawan
staff di bawah penghasilan karyawan harian, karena akan berdampak
timbulnya masalah kesenjangan sosial. Idealnya gaji karyawan staff
minimal = gaji karyawan harian maksimal.
Jika terjadi penghasilan karyawan staff lebih kecil dari penghasilan
karyawan harian (daily worker), maka akan berdampak buruk bagi
perusahaan, diantaranya adalah :
1. Karyawan staff akan merasa tidak dihargai oleh perusahaan, sehingga
menyebabkan
mereka tidak betah.
2. Jika karyawan sudah tidak betah, maka akan menyebabkan karyawan
tersebut keluar
dari perusahaan. Jika suatu perusahaan banyak karyawan yang keluar
masuk, maka ini
akan menyebabkan jeleknya suatu kinerja perusahaan. Ini juga akan
menyebabkan
perusahaan kehilangan sumber daya manusia yang baik, jika karyawan
yang keluar
tersebut adalah karyawan yang baik.
Hal ini pernah terjadi di Kajima, penghasilan karyawan staff di bawah
penghasilan karyawan harian (tukang & office boy). Bisa dibayangkan
jika anda seorang karyawan staff tetapi penghasilan anda di bawah
karyawan harian, apa yang anda rasakan? Misalkan penghasilan anda
sebagai karyawan staff di bawah 4 juta, sedangkan penghasilan karyawan
harian di atas 4 juta, bagaimana perasaan anda? Anda pasti akan :
1. Merasa tidak dihargai, karena tanggung jawab besar di tangan anda.
2. Berfikir : "Masuk kajima tidak perlu ijazah tinggi-tinggi (D3/S1),
cukup ijasah
SLTP/SLTA, karena percuma, penghasilan di bawah karyawan
harian".
3. Berfikir : "Kajima tidak menghargai pendidikan, skill & intelektual
seorang karyawan
staff ". Karena bagaimanapun juga seorang staff yang berpendidikan
(tinggi)
mempunyai skill, intelektual & pola pikir yang berbeda di
bandingkan karyawan
harian (daily worker).
Selain itu, di Kajima juga terjadi kesenjangan sosial antara staff
lokal dengan staff asing. Hal ini bisa dilihat dari gaji &
penghasilannya. Staff local dengan jam kerja sampai jam 2200 hanya
mendapat penghasilan < 5 juta rupiah. Sedangkan staff asing dengan jam
kerja hanya sampai < jam 20, mendapat gaji > 30 juta rupiah, itupun
kerjanya tidak jelas. Betapa tinginya perbedaan gaji & penghasilan
antara staff local dengan staf asing, padahal kalau dari segi
kemampuan & skill, staf local tidak kalah dengan staf asing. Bahkan
terkadang kemampuan staf asing kalah dengan kemampuan staf lokal, akan
tetapi tetap saja gaji & penghasilan staf local tidak akan sama denga
staf asing.
Begitulah bekerja di perusahaan Jepang penjajah yang tidak akan pernah
menghargai kemampuan & skill dari staff local.
Tulisan ini dibuat oleh seorang staff yang merasa tidak dihargai oleh
perusahaan untuk perusahaannya, agar ada perubahan penghasilan &
system salary bagi semua karyawan staff .
Semoga tulisan ini dapat menggugah perasaan kita semua, khususnya
orang yang berkepentingan agar dapat menghargai karyawan staff, di
antaranya dengan merubah penghasilan & system salary karyawan staff..

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

No comments:

Post a Comment