Tuesday, March 2, 2010

Re: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

(Farhan)
Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan bahwa "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas tentang maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).
 
(whe~en)
Kalau saya yang menjawab pertanyaan mas Farhan boleh tidak? :-)
 
Jawaban saya adalah:

"Dan tidak patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi wanita mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah da RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata." (Q.S. Al Ahzab: 36).

 

QS Muhammad 33 :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu.

 

"Apa saja yang didatangkan oleh Rasul kepadamu, maka terimalah,. dan apa saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah". (QS. Al-Hasyr: 7)


Nach, saya tanya dulu sama mas Farhan apakah QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33 dan QS Al Hasyr 7 tersebut ada kan ya di dalam Al Qur'an?
 
Kalau ada, berarti ketika Allah memerintahkan taat kepada Rasul, menerima ketetapan Rasul tidak ditentang kan? karena kalau tidak menerima perintah Rasul, tidak menerima ketetapan Rasul, melanggar yang dilarang Rasul berarti menentang perintah Allah kan?
Tentusaja ini sesuai dengan  QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33 dan QS Al Hasyr 7 tersebut, bukan kata saya loch.
 
Nach karena taat kepada Rasul, apa sich yang dilarang dan diperbolehkan Rasul?
Rasul bersabda:
 

"Artinya : Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat". [Hadits Riwayat Abdu Daud, dan At-Tirmidzi ; hadits hasan shahih].

 

Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak"[Disepakati keshahihannya: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718).]

 

"Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid 'ah, setiap bid 'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka" [HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majjah dalam Al-Muqaddimah (42). Tambahan "dan yang setiap yang sesat itu (tempatnya di neraka)" pada riwayat An-Nasa'I dalam Al-Idain (1578).]

 

Tidaklah tertinggal sesuatupun yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian.

(Hadist shahih diriwayatkan : oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabirr (II/155-156, no. 1647) dari Shahabat Abu Dzar al-Ghifari radhiyallaahu'anhu. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-shahiihah (no. 1803) )

 

Artinya:  "Siapa yang membuat hal baru dalam urusan kami [ajaran agama] apa yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu tertolak." Muttafaq 'alaih, dari 'Aisyah r. lih: Syarh Sunnah, karya al-Baghawi, dengan tahqiq Zuhair asy-syawisy dan syu'aib al-arnauth, 1/211, hadist no.103 , juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lih al-Muntaqa min Kitab at Targhib wa Tarhib, 1/112, hadist no.32

 

Sabda Rasulullah "Fii Amronaa"/dalam urusan kami apalagi kalau bukan dalam urusan agama, karena Allah mengutus Rasululah untuk menyempurnakan akhlaq dan dien ini.

 
Karena sabda Nabi mengada adakah ibadah itu bid'ah, jadinya bid'ah dech.
Pertanyaannya, maulid nabi itu ibadah bukan?
kalau ibadah berarti bid'ah donk, kan nabi tidak memerintahkan?  Firman Allah kita taat, menerima ketetapan Rasul dan menjauhi yang dilarang kan?
 
Rasul juga bersabda semua telah dijelaskan, berarti telah dijelaskan donk semuanya, dan pasti ada kan jawabannya? lha wong saya menemukan at least 3 diatas?
 
ada lagi:
 "Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam bersabda:"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut"(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Ternyata Rasul tidak pernah merayakan ulang tahun beliau, eh malah orang Nasrani yang merayakan kelahiran yesus, apa berarti kita bukan termasuk meniru kaum nasrani karena menirunya mas Farhan?
Kata Nabi kalau kita meniru mereka kita termasuk bagian dari kaum yang kita tiru.  Memangnya mau kita dimasukkan dalam golongan orang nasrani?
Kata Allah kita harus menerima pada apa yang dilarang Rasul, ini Firman Allah kan?
 
Trus ada lagi;

Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Syariyah, ia mengatakan, " Rasulullah memberikan nasehat kepada kami dengan satu satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat mata menangis karenanya. Maka kami mengatakan, 'Wahai Rasulullah, seolah-olah ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, maka berwasiatlah kepada kami.' Beliau bersabda,'Aku wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun yang memerintah kalian adalah seorang hamba sahaya. sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kaliah berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin al Mahdiyyin (para khalifah yg lurus lagi mendapat petunjuk). Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham. Dan hati-hatilah terhadap perkara-perkara yg diada-adakan (dalam agama), karena setiap bid-ah adalah kesesatan.'" (HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi, dan ia mengatakan, "Hadist ini hasan shahih).

 

Nabi bersabda kita juga wajib berpegang teguh pada sunnah khulafaur Rasyidin, dan ternyata beliau beliau tidak merayakan maulid nabi.

Kita harus taat loch dengan perintah Rasul, karena Allah yang memerintah kita di 3 ayat yang saya tuliskan diatas.

Jadi kalau Rasul memerintahkan kita taat pada khulafaur rasyidin taat juga kan?

 

Kayanya cukup dulu jawaban dari saya mas Farhan, Kalau kurang silahkan ditambahi :-)

 

2010/3/1 addin <addinkesmas@gmail.com>

Mas Farhan yang baik, mungkin pertanyaannya dibalik kali ya..  Adakah dalil yang memerintahkan adanya perayaan Maulid dari AlQuran, ??

 Kalo mas Dedy yang ditanya kemungkinan ga nemu dalil yang memerintahkan adanya perayaan Maulid dari Alquran maupun Hadist, makanya mas Dedy menyampaikan bahwa Maulid itu sesuatu yang Bid'ah karena ga ada perintah dari Allah, dan tidak pernah dilakukan oleh Rasullullah Sallallahu Alaihi Wassallam maupun Kulafaur Rasyidin.

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Farhan Nabil Hawary
Sent: 25 Februari 2010 10:06
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Bls: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

 


Mas Dedy yang dirahmati Allah SWT,

 Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan bahwa "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas tentang maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).

 Wassalam,

 Farhan Nabil


--- Pada Rab, 24/2/10, Dedy Iskandar <dysar06@gmail.com> menulis:


 

 Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment