Belanda, jabatan itu dipegang oleh seorang perempuan, bernama Yassmine
El Ksaihi.
Sejak usia 24 tahun, El Ksaihi sudah mengerjakan tugas-tugas
administrasi di Masjid Polder, salah satu masjid terbesar di Belanda
yang lebih sering menggunakan bahasa Belanda, bukan Arab, dalam
memberikan ceramah-ceramahnya. Keterbukaannya pada komunitas Muslim
mana saja, termasuk non-Muslim, menjadikan masjid ini banyak
dikunjungi kalangan anak muda muslim di Negeri Kincir Angin itu.
Menurut para pakar di Belanda, masjid-masjid tradisional cenderung
dihindari oleh anak-anak muda muslim sekarang ini. Mereka lebih
memilih masjid-masjid yang atmosfirnya lebih "ramah" bagi mereka untuk
melaksanakan salat atau sebagai tempat belajar.
Di Belanda jumlah Muslim hanya 6 persen dari 16,5 juta total penduduk
negeri itu. Seperti umumnya di negara-negara non-Muslim, komunitas
Muslim di Belanda juga mengalami diskriminasi, dicurigai dan menjadi
target para politisi yang anti-Islam. Tentu saja, bukan tugas mudah
bagi El-Ksaihi, selaku pimpinan sebuah masjid, untuk ikut meredam
situasi seperti itu.
Meski amanah yang diembannya sekarang tidak lazim dalam komunitas
Muslim, El-Ksaihi menolak dirinya disebut sebagai seorang pejuang
feminis. Ia menyatakan, meski tinggal di Eropa, dirinya masih memegang
teguh nilai-nilai tradisional umat Islam, Sejak usia lima tahun ia
sudah belajar Al-Quran dan mengenakan busana muslimah yang rapi.
El Ksaihi berusaha untuk membuat anak-anak muda muslim yang lahir di
tengah budaya sekuler di Belanda tetap memberikan perhatian yang besar
pada ajaran agamanya. Ia juga ingin agar komunitas Muslim bisa lebih
diterima di tengah masyarakat Belanda.
"Kami memilih bahasan Belanda sebagai bahasa utama di masjid ini,
karena kami memfokuskan diri pada anak-anak muda. Banyak diantara
mereka yang cuma bisa bahasa Belanda. Lebih dari itu, jika ada non-
Muslim yang masuk ke masjid ini, mereka bisa memahami apa yang sedang
didiskusikan. Tidak ada hal yang perlu ditakutkan atas apa yang kami
lakukan," papar El Ksaihi.
Sebagai kepala pengelola masjid, ia mengurus masalah keuangan dan
memberikan honor bagi para imam yang bertugas memimpin salat dan
memberikan ceramah atau khutbah. Ia mengundang imam-imam dari
Malaysia, Indonesia, Maroko dan Turki untuk menjadi imam di masjidnya.
Menolak Pendanaan Asing
El Ksaihi menjadikan Masjid Polder sebagai masjid yang independen
bebas dari pengaruh pihak manapun. Untuk itu, masjid ini tidak
menerima bantuan dana dari negara asing. "Ini adalah salah satu dari
pilar utama kami. Masjid ini merupakan inisiatif warga Belanda
sehingga kami harus tetap menjaganya agar tetap Belanda 100 persen.
Masjid Polder adalah bangunan bertingkat satu yang dulunya dipakai
sebagai pusat kegiatan masyarakat setempat. Masjid ini berada di
tengah-tengah bangunan apartemen tinggi di kota yang cukup padat
komunitas muslimnya itu. Sedangkan kata Polder berasal dari bahasa
Belanda, berupa area yang berasal dari reklamasi kawasan pantai yang
diubah menjadi kawasan pertanian yang yang subur.
El Ksaihi juga membuka program dialog antar agama sebagai salah satu
kegiatan di masjidnya. Salah satu anggota jajaran direktur program itu
adalah seorang perempuan Belanda non-Muslim, Marloes Kuijer yang
mengaku merasa nyaman berada di masjid itu.
"Saya bukan orang yang relijius. Tapi saya merasa nyaman seperti di
rumah sendiri karena masjid ini menjadi tempat pertemuan bagi semua
kalangan, tua dan muda, muslim dan non-muslim," ujarnya.
Di sisi lain, El Ksaihi juga membuka diri bagi komunitas Muslim untuk
mendiskusikan isu-isu sensitif seperti soal jihad, bahkan memberikan
kesempatan bagi anak-anak muda muslim yang berpikiran cenderung
"radikal."
"Kami tidak mau mendiskriminasi. Anda harus membiarkan setiap orang
masuk ke sini, apapun pandangannya. Anda akan sangat membantu jika
mencoba memahami pandangan-pandangan mereka," kata El Ksaihi. (ln/isc)
http://eramuslim.com/berita/dunia/el-ksaihi-menghidupkan-masjid-membangun-umat.htm
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.
No comments:
Post a Comment