Sunday, April 18, 2010

Re: [Milis_Iqra] Diskusi tentang Tuhan [Untuk Rizal Lingga]

Lihat tanggapan saya dibawah.

--- On Wed, 4/7/10, nurwasis <nurwasis@sanyo-sei.co.id> wrote:

From: nurwasis <nurwasis@sanyo-sei.co.id>
Subject: Re: [Milis_Iqra] Diskusi tentang Tuhan [Untuk Rizal Lingga]
To: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Wednesday, April 7, 2010, 2:02 PM

Saya juga akan menambahkan komentar mengenai pemahaman Sdr Rizal :
 
 
2010/4/1 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
Dengan demikian memang memastikan bahwa Allahnya Islam memang tidak mampu menjadi manusia.
 
[Nurwasis]:
Kalo pemahaman ini yg rizal yakini maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang akan menunjukkan kelemahan pemahaman ini :
1. Apakah Dzat Tuhan sama dengan Dzat Mahluknya ? harusnya beda kalau sama maka mahluknya akan Bingung mau nyembah  yg mana ?nyembah dua-duanya ?
kl dlm pemahaman Islam Tidak mungkin (Mustahil) Dzat Tuhan sama dengan Dzat Mahluknya, maka ini bukan merupakan kelemahan, justru merupakan SIfat Yang harus pada Alloh bahwa TUHAN tidak boleh sama dengan Mahluk ciptaannya,
Nah supaya aturan aturan Tuhan supaya bisa di sampaikan ke mahluknya manusia maka diutuslah beberapa Rosul untuk menyampaikan risalah tidak perlu Tuhan sendiri menjelma menjadi manusia, nanti urusan yg lain gak ke urus....
Jada planet2 bisa berputar mengelili porosnya dan berrevolusi di bintang pusatnya saat Nabi Isa ada di bumi ya tetap ada yg mengatur, yaitu Alloh
 
Pendapat Nurwasis tentang teologia akan Allahnya Islam jelas berbeda dengan teologianya Kristen. Bagi Islam Allah itu adalah Dzat yang berbeda sama sekali dengan manusia. Mempunyai jarak yang sangat jauh dengan manusia, asing dan jauh bagi manusia. Maka Dzat Allah yang begitu jauh dari manusia adalah tak mungkin menjadi manusia. Sedangkan teologianya Kristen tentang Tuhan berbeda. Memang benar bahwa Tuhan itu Maha besar dan Maha Kuasa, namun Tuhan menciptakan manusia memiliki sifat2 yang sama dengan Tuhan sendiri, dan bisa berkomunikasi dengan Tuhan, manusia bisa akrab dan intim dengan Tuhan didalam persekutuan kasih yang erat. Penuh perasaan dan kasih mesra, timbal balik. Tuhan mengasihi manusia dan manusia mengasihi Tuhan. Manusia menjadi obyek dan sekaligus subyek dari kasih Tuhan terhadapnya. Tuhan ingin berkawan dan bersahabat dengan intim dengan manusia. Inilah rencana Tuhan ketika Dia menciptakan manusia.
Namun rencana ini jadi rusak karena manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa membuat manusia jadi terpisah dengan Tuhan. Namun dosa manusia tidak bisa membatalkan keinginan Tuhan sendiri untuk akrab dan bersekutu mesra dengan manusia. Tuhan sendiri yang merencanakan jalan dan cara agar manusia itu bisa kembali bersatu dengan Tuhan. Harga yang harus dibayar oleh Tuhan agar persekutuan ini bisa pulih, sangat mahal, yaitu penebusan dosa.
 
 
2. Pada saat Tuhan anda menjelma menjadi Manusia (Yesus), lalu apakah Tuhan anda hanya berada di Tubuh Yesus, Jika Ya maka Tuhan susah untuk melihat, mendengar, mengatur Mahkluk yang berada di tempat lain (belahan bumi lainnya) atau bahkan di luar bumi karena tuhan baru ada di BUMI ???? dan ini menunjukkan kelemahan pemahaman anda,
 
Pada saat Tuhan menjadi manusia, tujuannya hanya satu, agar manusia itu bisa pulih kembali hubunganNya dengan Dia, pencipta manusia. Hal ini jelas tidak bisa anda pahami, karena pemahaman anda akan Allahnya Islam saja sudah beda. Anda takkan mengerti betapa besarnya Kasih Tuhan kepada manusia sehingga Dia rela menjadi manusia agar manusia itu bisa diselamatkan dan pulih kembali hubungannya dengan Dia. Inti dari maksud Tuhan menjadi manusia hanya satu, agar Tuhan bisa bersatu kembali dalam persekutuan yang intim dengan manusia. Bagi Islam, Allah itu semua hal yang besar (asma Allah), termasuk maha pengasih kepada manusia. Namun tak pernah bisa dimengerti seperti apa kasihnya Allah itu kepada manusia, tidak ada getaran mesra dan kasih yang bisa merespon kasih Allah, karena Allah yang diajarkan Islam itu mempunyai jarak yang sangat jauh sekali dengan manusia.
Ringkasnya, mengapa Tuhan menjadi manusia adalah karenan begitu besarnya kasihnya akan manusia berdosa dan Dia ingin manusia berdosa ini diselamatkan. Namun tindakan Tuhan yang seperti ini asing bagi Islam, karena Allahnya Islam tidak seperti itu.
 
 
3. Jika saat menjelma menjadi Yesus, Tuhan berada di tubus Yesus dan di Tempat yg KUDUS, maka apakah Tuhan ada 2 ini juga janggal, makanya kalau di Islam Alloh itu bersifat Ahad,  Esa ini bukan berarti Monosel (hanya punya satu sel) tetapi Alloh Esa Dzatnya, Esa Kehendaknya dan Alloh mengatur semua mahluk ciptaannya. di bumi, di dasar laut di planet yg belum ada manusianya dsb.
 
Tuhan bisa berada dimanapun yang Dia kehendaki, disitulah letak kemahakuasaanNya yang tidak bisa dimengerti oleh Islam. Dia tetap berada di surga, tapi Dia juga berada di bumi dalam tubuh Yesus Kristus. Hal ini tidak bisa dipahami oleh akal manusia, tapi demikianlah yang sudah dilakukanNya. Haruskah Tuhan yang maha besar ini bisa masuk dalam otak manusia yang kecil namun angkuh ini?
Jadi biarkanlah Tuhan menjadi Tuhan sebagaimana Dia mau, bukan menjadi Allah sebagaimana yang Islam kehendaki. Bukankah Dia Mahakuasa, menjadi apapun Dia bisa? Dengan demikian Islam membatasi kemahakuasaan Tuhan sesuai dengan teologia kalian. Yang artinya, kalau tidak sesuai dengan teologia Islam, maka tidak bisa diterima.
 
 
4. Saat sebelum Yesus Lahir, Tuhan ada di mana ? lalu Manusia nyembah siapa ?
 
Sebelum Yesus lahir dia adalah FIRMAN, perkataan Tuhan.
 
5. Saat Yesus masih dalam kandungan bunda Maria Tuhan sudah bersemayam di Kandungan kah mulai kapan bersemayamnya ?
 
Sama seperti proses semua manusia, dimulai di kandungan ibunya, 9 bulan lamanya. Yang membuat Maria hamil adalah Roh Kudus.
 
 
Maka menurut pemahan Islam Nabi Isa itu Mahluk Alloh yg diutus untuk mengajak umat manusia menyembah Tuhan yang menciptakan dirinya bukan untuk menyembah dirinya sehingga saat Nabi Isa akan di Salib, maka Nabi Isa di Angkat Oleh Alloh dan diganti, dengan orang lain, ini juga menunjukkan Maka Kuasanya Alloh seperti Saat Nabi Ismail akan di sembelih Oleh Nabi Ibrohim saat Pedang mulai digesekkan ke leher Nabi Ismail maka Segera digantilah dengan domba,
 
 
Tentu saja, menurut teologia Islam Yesus itu hanya manusia biasa, dan berhenti sampai disitu. Tapi bagi kami, Yesus itu juga manusia biasa tapi sekaligus juga Firman Tuhan yang berdiam didalam rupa manusia.
 
semoga ini bisa menjadi bahan renungan buat Rizal dengan pemahamannya

----- Original Message -----
From: Armansyah
Sent: Monday, April 05, 2010 3:03 PM
Subject: [Milis_Iqra] Diskusi tentang Tuhan [Untuk Rizal Lingga]

Rizal, saya ingin membuka thread perdiskusian baru dengan anda jika berkenan.,
Kita lupakan saja semua diskusi lama kita yang banyak bersisa dan belum anda jawab, saya menawarakan anda sebuah awal yang baru.

Saya beri subject "Diskusi tentang Tuhan", sebenarnya ini saya ambil dari jawaban anda kepada Sdr. Mohd Mat Yaman dalam thread : Trinitas Misteri yang tidak bisa dijelaskan.

Inilah yang anda tuliskan ...


2010/4/1 rizal lingga <nyomet123@yahoo.com>
Dengan demikian memang memastikan bahwa Allahnya Islam memang tidak mampu menjadi manusia.



[Arman] :

Kenapa kita harus menciptakan konsep Tuhan yang masuk akal berdasarkan akal kita pribadi ? kenapa kita tidak menerima konsep Tuhan yang masuk akal berdasarkan akalnya para utusan resmi dari Dia sendiri ? kenapa harus menerima konsep ketuhanan yang diajarkan dan coba dipahami oleh bapa-bapa gereja padahal Yesus sendiri sudah menjabarkan konsep ketuhanan secara jelas ? ; jadi ini semua murni kesalahan manusia-manusia yang mencoba mengukur keakalannya yang dangkal dan dipengaruhi oleh hawa keberhalaan dengan keakalan para Nabi dan Rasul yang akalnya sudah di-isi dengan nilai-nilai Tauhid dan ketuhanan.

Dengan adanya konsep Tuhan menjadi daging seperti yang ada dalam dogma ketuhanan Trinitas, maka sebenarnya pihak kristiani sudah membuat jarak dengan Tuhan, sebab kalian atau mereka nyata-nyata sudah membatasi kemahakuasaan Tuhan menjadi sesuatu yang terbatas.

Allah itu jauh lebih besar dari akal manusia, maka kenapa kita harus membatasi kebesaran-Nya itu dengan sekatan yang hanya mampu kita terima dengan bentuk dan permodelan jasmani yang kita ketahui ? ; Sedemikian kecilkah personifikasi kita akan kebesaran ilahiah ? sedemikian kerdilnyakah kemahakuasaan-Nya sehingga harus kita deskripsikan semua sifat ketuhanan yang Dia miliki dalam bentuk dan perwujudan berhalaisme ?
 
Padahal jauh-jauh hari, Perjanjian Lama sudah berpesan :
 
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi; Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya - Perjanjian Lama, Ulangan 5 : 8-9
 
Artinya apa  ?
Anda atau kita semua jangan pernah mencoba mendeskripsikan ataupun mempersonifikasikan Tuhan dengan semua bentuk kemakhlukan yang kepadanya juga anda atau kita semua melakukan ibadah atau penyembahan.  Dengan menjadikan ilahi dalam perwujudan daging atau jasad maka sama artinya dengan melanggar apa yang sudah dikatakan oleh kitab Ulangan diatas.

Untuk menjadikan sebuah ruang maka panjang, tinggi dan lebar harus dibentuk terlebih dahulu, artinya ruangan memiliki ketergantungan terhadap ke-3 unsur tadi, tanpa diukur panjang dan tinggi serta lebar maka ruang tidak akan ada. Sementara Tuhan  apakah Dia memiliki ketergantungan dengan daging manusia bernama Yesus ? apakah tanpa mendaging Dia tidak bisa disebut sebagai Tuhan dan memperlihatkan kemahakuasaan serta kemaha pengasihan-Nya terhadap manusia ?

Menurut pendapat saya pribadi, Tuhan bisa berdiri sendiri tanpa Yesus atau siapapunlah dia adanya. Demikian pula Yesus dan Roh Kudus, masing-masing bisa berdiri sendiri tanpa harus terikat satu dengan yang lainnya. Melalui perwujudannya kedalam bentuk daging, maka Tuhan berarti terikat dengan sang waktu.

Padahal seperti yang kita tahu, adanya waktu karena adanya rotasi dari planet, ketika planet tidak mengalami rotasi maka saat itu juga tidak akan terbentuk waktu, tidak ada masa lalu, tidak ada masa sekarang dan  tidak ada masa depan. Sementara Allah tidak bisa dianalogikan demikian, sebab Dia adalah alpha dan omega, Dia ada meski waktu itu tiada. Waktu memiliki ketergantungan dengan keadaannya, tetapi Allah, Dia bebas dari semua ketergantungan.; Dia adalah Qiyamuhu Binafsihi dan Dia adalah as-Somad.

Bagaimana pendapat anda, Lingga ?

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment