Monday, May 17, 2010

[Milis_Iqra] Tips Meredam Kemarahan Suami

TAK ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Tidak ada suami yang
tidak pernah marah dan emosi. Meski demikian, seorang istri yang
cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan
penuh kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa
'sumber' cinta di antara keduanya telah mengering dan 'daun-daun'nya
telah rontok berguguran.

Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu
ditangani. Dari waktu ke waktu, siapa pun pernah mengalami perasaan
yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi,
sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.

Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It's not the end of the world,
but it's true that is definitely hurt. Menjaga keberlangsungan cinta
tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan
suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan
untuk mengenal dan memahami kemarahan suami berpotensi menggiring Anda
ke berbagai problem rumah tangga.

Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan tips
bagaimana seharusnya Anda sebagai istri bertindak:

1. Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda
kemarahannya; jangan Anda sambut kemarahannya dengan keluhan mengenai
anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan
membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali
jika dia mengutarakannya. Ingatlah sabda Rasulullah SAW, "Siapa saja
istri yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya meridhainya, maka
dia masuk surga." (HR. Ibnu Majah).

Setiap kali Anda mengingat hadits tersebut, menyelami dan
mempraktikkannya dengan senang dan yakin, Anda akan melihat manfaat
yang bakal kembali kepada diri Anda. Pada saat itu Anda akan menikmati
rumah tangga bahagia yang jauh dari problematika dan konflik.

…Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda
kemarahannya. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang
tidak mengenakkan…

2. Ketika Anda melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal
terlambat melaksanakan beberapa tugas domestik karena sibuk berbicara
di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama Anda, maka
panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan
permintaan maaf dan utarakan alasan keterlambatan Anda menjalankan
tugas, sehingga dia merasa bahwa Anda menyadari bahwa tindakan
tersebut adalah salah. Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin
dilontarkannya kepada Anda. Jika Anda bersabar dan tidak merespons
atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian
kemarahannya. Meminta maaf dapat mendatangkan tawa suami.

Tengoklah bagaimana para istri-istri Rasulullah meminta maaf kepada
beliau, meski mereka yang berada dalam posisi marah. Dari Umar bin
Khatthab, dia mengatakan, "Kami kaum Quraisy sangat berkuasa terhadap
kaum perempuan (istri-istri). Dan ketika kami datang ke tempat orang-
orang Anshar, (kami terkejut) karena mereka adalah kaum yang
dikalahkan (toleran) oleh istri-istri mereka, maka mulailah istri-
istri kami mengambil (meniru) etika perempuan-perempuan Anshar.
Kemudian aku bertengkar dengan istriku kemudian dia kembali (meminta
maaf) kepadaku, namun aku tidak ingin dia kembali (minta maaf), maka
dia bertanya, "Kenapa engkau tidak senang aku kembali kepada engkau?
Demi Allah! Sesungguhnya istri-istri Rasulullah SAW kembali (meminta
maaf) kepada beliau sekalipun salah seorang di antara mereka marah
terhadap Rasulullah dari siang sampai malam hari." (HR. Al-Bukhari)

3. Jika suami yang marah sedang berbicara, maka jangan sekali-kali
Anda menyela. Redakanlah dengan kata-kata lunak dan santun, misalnya,
"Aku tahu kamu lelah sekali, maaf sayang aku merepotkan diri," atau
lain sebagainya. Kata-kata seperti ini akan meluluhkan hatinya. Dia
akan merasa bahwa Anda memerhatikan diri dan kecemasannya. Dan jangan
pula membantah apa yang dikatakan atau diinstruksikannya –jika memang
itu baik.

…Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk
duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik…

4. Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk
dan berbicaralah kepadanya dengan baik. Dalam Islam kita diajarkan
trik-trik mengatasi kemarahan di antaranya adalah jika sedang marah
dalam keadaan berdiri maka hendaknya duduk, dan jika sedang duduk
hendaknya berbaring, bisa juga dengan mengambil air wudhu agar
mendinginkan emosi kita yang sedang bergolak. Atau ajaklah suami untuk
bersujud, maksudnya melakukan shalat sunnah. Dalam sebuah hadits
dikatakan,

"Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia.
Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat
darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka
hendaklah dia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR. At-
Tirmidzi)

5. Berusahalah menenangkannya dan menahan emosi Anda, jika Anda ada
di pihak yang benar. Berbicaralah kepadanya dengan cara bijak.

6. Ketika dia marah, Anda jangan menyinggung perasaannya dengan
berbagai hal. Anda jangan pernah melakukan segala sesuatu yang dia
anggap melecehkan dirinya.

7. Ketika suami marah, jangan sampai dia Anda tinggal tidur
sendirian. Setelah Anda pastikan bahwa dia sudah lebih tenang,
berinisiatiflah melakoni hal-hal yang bisa mendatangkan keridhaannya.
Inisiatif dilakukan oleh pihak yang lebih baik pemahaman agama dan
akalnya di antara kedua pihak bertikai, atau siapa yang paling
memungkinkan dalam masalah marah dan ridha dari keduanya. Seperti yang
dikatakan Abu Ad-Darda` kepada Ummu Ad-Darda`, istrinya, "Apabila aku
marah, maka redakanlah kemarahanku. Dan jika engkau marah, aku pun
akan meredakan kemarahanmu. Jika kita tidak melakukannya, maka
bagaimana kita dapat hidup rukun?"

8. Coba sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan.

9. Ingatlah bahwa rumah yang dipenuhi oleh cinta, kenyamanan, sikap
saling menghargai, saling menghormati, dan kesederhanaan dalam segala
hal, lebih baik dari rumah yang dipenuhi makanan lezat serta perabotan
mewah namun penuh dengan kekesalan hati dan permusuhan.

10. Jangan mudah cemberut. Upayakan agar Anda selalu tersenyum ceria
dan berwajah riang. Dengan demikian Anda bisa memberikan kebahagiaan
kepada suami dan menikmati hidup bahagia penuh kedamaian serta
kesenangan.

…marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah,
namun diperintahkan untuk mengendalikannya…

Demikianlah, marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak
dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak
sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Sa'id Al-Khudri,
Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah
dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat
marah dan lambat meridhai." (HR. Ahmad).

Semoga tips-tips di atas bisa membantu Anda untuk meredam pasangan
hidup Anda, agar dia menjadi orang yang kuat, seperti disinyalir dalam
hadits berbunyi, "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat,
namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah." [ganna
pryadha/voa-islam.com]
Share this post..
http://www.voa-islam.com/muslimah/artikel/2010/05/17/6065/tips-meredam-kemarahan-suami/

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment