Sunday, June 13, 2010

[Milis_Iqra] Info acara PKS Expo (17-20 Juni 2010)

 
PKS EXPO MUNAS 2

Semanggi Expo-SCBD, 17-20 Juni 2010

10.00-21.00 WIB

 

PAMERAN,
BAZAAR DAN LOMBA

Diikuti
oleh Institusi Bisnis dalam dan Luar Negeri

Lembaga Keuangan Syariah | Consumer Goods
dan Produk Halal | Sektor Riil

Entrepreneurship | Lembaga Zakat dan
Kemanusiaan | Tour & Travel | dan lain-lain

 

GRATIS…
GRATIS… GRATIS….

 

Informasi dan Keterangan:

Bazaar: Ayu (021 97008551), Acara: Fahri
(021 95042948)

Beberapa acara yang akan diselenggarakan antara lain:

Bedah
Buku "Bumi Cinta"

Hari dan  Tanggal              : Kamis, 17 Juni 2010

Waktu                                   :
18.30-21.00 WIB

Pembicara                           :
Habiburrahman El Shirazy (Penulis)

Penyelenggara                  : Penerbit
BASMALA

CP                                           :
Sigit (021 26404969)

 

Deskripsi

Apa jadinya, jika seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas,
hidup di negeri paling menjunjung tinggi SEX bebas dan pornografi, yaitu Rusia?
Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi
nonik-nonik Moscow, yang kecantikannya tiada tara ?

Dan tersebutlah seorang pemuda Indonesia
bernama Muhammad Ayas,
seorang mahasiswa pasca sarjana di Delhi, India yang juga seorang santri.
Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di Madinah ini berniat ingin mengerjakan
tugas penelitian dari Dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam
di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.

Tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh
teman lamanya David.
David inilah yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan
alasan keterbatasan budget yang dimiliki Ayyas dan lokasi apartemen yang
strategis ternyata David hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang berbagi
dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita
Rusia yang jelita. Serangkaian masalah bagi Ayyas pun bermula dari sini.

Yelena seorang pelacur kelas atas dan Linor seorang pemain biola
yang akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mossad adalah 2 wanita yang
menjadi teman seapartemen Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini
mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi dengan keduanya di ruang tamu,
dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan keimanan yang dahsyat
bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.

Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ,
dosen pembimbing yang dirujuk oleh dosennya di Delhi tidak bisa melakukan
bimbingan ke Ayyas karena sesuatu hal, dia menyerahkan tugas bimbingan ini
kepada asistennya. Dan ternyata sang asisten adalah seorang gadis muda jelita
bernama Anastasia, 
seorang penganut kristen ortodoks yang sangat taat.

Interaksi yang intens sang asisten dengan
Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di hati Anastasia kepada Ayyas.
Ketertarikan itu pun kian hari kian menguat. Di lain pihak Yelena tengah
dilanda konflik dengan sang mucikari dan Linor sang agen Mossad tengah
menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan rekayasa fitnah sebuah
pengeboman yang diarahkan agar Ayyas sebagai pelakunya.

Tiga wanita inilah yang mendominasi jalannya
kisah dalam Bumi Cinta. Pada kegiatan ini, Kang Abik (penulis) akan mencoba
mengungkapkan latar belakang dan proses pembuatan novel ini.

 

 

Talkshow:

"Membangkitkan
Semangat Berprestasi Para Sahabat Nabi dalam Keluarga"

Hari dan  Tanggal              : Jum'at, 18 Juni 2010

Waktu                                   :
09.30-11.30 WIB

Pembicara                           :
Pembicara: Rina Novita (Upin Ipin Indonesia),

  Eka Wardana (Penulis)

Penyelenggara                  : Rumah
Pensil

CP                                           :
Widodo (021-70350765)

 

Deskripsi:

Selayaknya
sebagai orangtua, menemukan minat dan kesenangan anak dan terus memacu
semangat  anak untuk terus berprestasi
dengan berbagai stimulus merupakan hal yang sangat penting. Begitu dia
mendapatkan sebuah hal yang disukainya dan dia mulai merasa bisa, dia
tertantang untuk lebih semangat belajar dan menekuni kesukaannya.

 

Tentu
saja hal itu bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi, minat anak-anak masih sangat
cair dan mudah berubah. But, it's okay. Sebagaimana kita sebagai orang dewasa
tumbuh dan terus berkembang hingga saat ini, mereka pun tumbuh dan membangun
jejak-jejak hidupnya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dijalaninya
sehari-hari. Pengalaman yang mengasyikkan membuat semangat belajar dan semangat
hidup mereka terus tumbuh hingga dewasa. Bagaimana dengan jejak-jejak para
sahabat Nabi? Apakah bisa diimplementasikan untuk memacu semangat tersebut?
Bagaimana juga kreatifitas yang mendidik bisa mempengaruhi semangat
berprestasi? Semuanya akan dibahas pada talkshow ini.

 

Talkshow

"Kepeloporan Perempuan untuk Penyadaran Masyarakat

Menuju Ketahanan Pangan Nasional"

Hari dan  Tanggal              : Jum'at, 18 Juni 2010

Waktu                                   :
13.30-16.00 WIB

Pembicara                           :
DR. Hj. Dewi Motik Pramono, Msi (Ketua Kowani),

  Prof. DR. Nila F Moeloek (Presiden MDGs
Indonesia),

  Dr. Ahmad Suryana (Kepala Badan Ketahanan
Pangan Kementerian Pertanian)

Penyelenggara                  :
Salimah

CP                                           :
Ibu Windu (021 93096415)

 

Deskripsi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan
dalam  Konferensi Dewan Ketahanan Pangan
yang diselenggarakan di JCC pada tanggal 24 Mei 2010.  Dalam sambutannya,
Presiden memberikan arahan tentang pentingnya upaya untuk terus meningkatkan
ketahanan pangan, meskipun kita telah berhasil mencapai swasembada pada
beberapa komoditas pangan tertentu.

Setidaknya ada enam hal yang menjadi alasan
pentingnya kepedulian terhadap ketahanan pangan, yaitu: Pertama, pangan adalah
bagian dari basic human need
tidak ada substitusinya. Kedua, disadari atau tidak, terjadi peningkatan
kebutuhan terhadap pangan (growing demand), karena pertambahan penduduk, juga
terjadi peningkatan jumlah the middle class sehingga terjadi peningkatan konsumsi
yang lebih banyak terhadap pangan. Ketiga, terdapat kerusakan lingkungan yang
diakibatkan antara lain oleh climate change yang akan menganggu produksi dan
produktivitas pangan sedunia. Keempat, terjadi kompetisi antara sumber energi
dan sumber pangan; sehingga mengganggu suplai pangan.  Kelima, selalu ada
interconnectivness global logistic and trade antar negara sehingga saling
ketergantungan. Keenam, pentingnya swasembada berkelanjutan serta masih adanya
kerentanan dan kerawanan pangan di berbagai daerah.

Untuk itu butuh dukungan berbagai pihak guna
mensukseskan program pemerintah ini, terutama berangkat dari wanita. Karena
bicara soal pangan adalah hal yang paling dekat dengan wanita, sehingga gerakan
ini sangat mungkin dimulai oleh wanita karena peran wanita sentral dalam
menyediakan konsumsi pangan keluarga dan dalam mendidik anak mengajarkan pola
konsumsi. Untuk itu diperlukan pola konsumsi pangan yang sehat dan mampu
menggantikan komposisi posisi nasi, yang sehat dan seimbang.

Hal
ini senada dengan apa yang disampaikan dalam salah satu butir kesepakatan dari
aliansi WFS (World food summit), adalah perlunya kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan mendapat perhatian dalam upaya peningkatan ketahanan
pangan. Ini merupakan kerangka rencana aksi FAO untuk meningkatkan peran
perempuan dalam ketahanan pangan. Mungkin lebih tepat jika diistilahkan :
"Mainstreaming Women as Agents of Food Security".

 

Bedah
Buku karya Tarbawi Pers

"Perempuan
Istimewa di Jalan Dakwah"

Hari dan  Tanggal              : Jum'at, 18 Juni 2010

Waktu                                   :
16.30-18.00 WIB

Pembicara                           : Ustadzah Yoyoh Yusroh (Anggota DPR-RI)

 
Ustadzah Eko Yuliarti (Penerjemah buku)

Moderator                          : M. Lili Nur Aulia
(Penulis dan Redaksi Majalah Tarbawi)

Penyelenggara                  :
Majalah TARBAWI

CP                                           :
Ibu Nani (081315156468)

 

Deskripsi:

Sudah terlalu banyak lembar demi lembar sejarah
yang mengupas sepak terjang kaum laki-laki. Hampir di setiap ruang peradaban
dunia, terpampang nama dan sosok kaum pria yang menopang berdirinya peradaban
tersebut. Sayangnya, hal itu tidak seimbang dengan fakta sebenarnya. Sebab
ternyata tak sedikit kaum wanita yang memainkan peran gemilang di balik sejarah
kebangkitan di mana saja, terlebih dalam sejarah Islam.

Tentu saja, hal ini tidak dalam konteks membuat
dikotomi antara kaum pria dan wanita. Tapi paparan itu setidaknya menjadi
bagian penyeimbang yang bisa lebih membuka mata semua orang, bahwa kaum wanita
memiliki peran yang tak kalah luar biasa di samping kaum laki-laki. Dan, buku
"Perempuan Istimewa di Jalan Dakwah" ini, merupakan salah satu buku yang menjelaskan
fakta itu.

Karenanya, menjadi penting dan mendasar sekali,
bila setiap kita mengenal bagaimana kegemilangan prestasi para Muslimah di
berbagai bidang. Semoga, hal ini menjadi inspirasi besar yang akan mendorong
kita meraih prestasi tinggi sesuai dengan bidang apapun yang kita geluti.

 

 

 

Talkshow
"Membangun Bisnis yang Berkah, Sehat dan Kuat"

Hari dan  Tanggal              : Jum'at, 18 Juni 2010

Waktu                                   :
18.30-21.00 WIB

Pembicara                           : Sandiaga S Uno (Pengusaha)

  Dr.
Tyas Utomo Soekarsono, MBA (Dewan Penasehat JPMI),

Moderator                          : Ir. Erman Sukirman,
SE, MSi

Penyelenggara                  : JPMI

CP                                           :
Bpk Adiet (0811892513)

 

Deskripsi:

Rezeki banyak melimpah tidak sama
konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa jadi seseorang mempunyai
rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di dalamnya. Makna kata
berkah sendiri berarti al-ziyadah yang artinya bertambah dan al-namaa' yang
artinya tumbuh berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang dimaksud dengan
barakah adalah tetapnya kebaikan ilahiy dalam sesuatu. Maka di dalam Islam
rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung kebaikan di
dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai rezeki yang
berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat pula banyak
kebaikan yang tiada berkurang.

 

Selain berkah, bisnis juga harus
sesuai syariah. Bisnis tak lepas dari amal keseharian kita dan amal – apapun
itu – mesti terikat dengan syariah. Terikat? Yap, karena kita ingin berbisnis
penuh 'berkat' dan berkah, agar bisnis kita menjadi salah satu jalan kita
meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Insya Allah. Tetapi, selesaikah sampai
di sini? Ooo… tidak! Pertanyaan masih bergulir.

 

Setidaknya, masih ada tiga
pertanyaan penting berikutnya. Pertama, bagaimana sesungguhnya anatomi bisnis
yang sesuai dengan syariah itu? Kedua, saat Islam tegak menjadi tatanan hidup
dunia semenjak masa Nabi SAW hingga runtuhnya Daulah Islam era Turki Utsmani
tahun 1924, tak pernah ada istilah bisnis syariah atau bisnis Islami, lalu
mengapa kini mesti muncul istilah itu? Ketiga, bisakah bisnis Islami berjalan
sempurna dalam sistem saat ini?

 

 

 

 

 

Sponsor
Program

''Ber-bank
Syariah Bersama Bank
Muamalat''

Hari dan  Tanggal              : Sabtu, 19 Juni 2010

Waktu                                   :
09.30-12.00 WIB

Pembicara                           : Delyuzar Syamsi (Corporate Secretary Bank
Muamalat)

 
Salah satu nasabah Bank Muamalat

Penyelenggara                  :
Bank Muamalat

CP                                           :
Bpk Ayu (08111750626)

 

Deskripsi

Pada awal berdirinya, banyak pengamat perbankan yang meragukan eksistensi bank
syariah ke depannya. Di tengah-tengah bank yang berbasis dengan sistem bunga
(konvensional), yang sedang menanjak dan menjadi pilar ekonomi Indonesia, bank
syariah mencoba memberikan jawaban atas keraguan yang banyak timbul. Jawaban
itu mulai menemukan titik jelas pada tahun 1997. Ketika itu beberapa negara di
Asia termasuk Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup memprihatinkan.
Dimulai dengan krisis moneter yang berakibat sangat signifikan atas terpuruknya
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata 7% per tahun itu tiba-tiba
anjlok secara spektakuler menjadi minus 15% di tahun 1998, atau terjun sebesar
22%. Inflasi yang terjadi sebesar 78%, jumlah PHK meningkat, penurunan daya
beli dan kebangkrutan sebagian besar konglomerat dan dunia usaha telah mewarnai
krisis tersebut. Indonesia telah berada pada ambang kehancuran ekonomi, hampir
semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan negatif. Sektor konstruksi
merupakan  sektor yang mengalami pertumbuhan
negatif paling besar, yaitu minus 40% karena di akibatkan tingkat bunga yang
sangat tinggi, penurunan daya beli, dan beban hutang yang sangat besar. Sektor
perdagangan dan jasa mengalami kontraksi minus 21%, sektor industri manufaktur
menurun sebesar 19%. Semua adalah implikasi krisis moneter yang mengguncang
Indonesia.

Kondisi terparah ditunjukkan oleh sektor perbankan yang merupakan
penyumbang terbesar dari krisis moneter di Indonesia. Banyak bank-bank
konvensional yang tidak mampu membayar tingkat suku bunga sehingga berakibat
atas terjadinya kredit macet. Dan non-performing loan perbankan
Indonesia telah mencapai 70%. Akibat dari hal tersebut, dari bulan juli 1997
sampai dengan Maret 1999, pemerintah telah menutup sebanyak 55 bank, di samping
mengambil alih 11 bank (BTO) dan 9 bank lainnya dibantu untuk melakukan
rekapitalisasi. Sedangkan bank BUMN dan BPD harus ikut direkapitalisasi.

Data statistik menunjukkan dari 240 bank yang ada sebelum krisis moneter,
hanya tinggal 73 bank swasta yang dapat bertahan tanpa bantuan pemerintah dan dinyatakan
sehat, sisanya pemerintah dengan terpaksa harus melikuidasinya. Salah satu dari
73 bank tersebut, terdapat Bank Muamalat Indonesia yang nyata memiliki sistem
tersendiri dari bank-bank lain, yaitu dengan memberlakukan sistem tanpa bunga.

Sebuah sistem perbankan yang tidak membolehkan bunga kedengarannya aneh di
telinga mereka yang terbiasa dengan praktek perbankan konvensional. Dalam hal
ini, kita perlu membedakan antara ungkapan tingkat suku bunga (rate of
interest) dan tingkat keuntungan (rate of return). Dalam sistem
tanpa bunga yang berupaya dijalankan oleh penganut prinsip-prinsip Islam,
seseorang dapat memperoleh keuntungan dari uang mereka hanya dengan cara tunduk
pada risiko yang termasuk dalam bagi hasil.

 

Sponsor
Program

Talkshow
"Beauty Show by UMMI"

Hari dan  Tanggal              : Sabtu, 19 Juni 2010

Waktu                                   :
12.30-14.30 WIB

Pembicara                           : Ibu Dwi Septiawati dan Konsultan
Kecantikan dari Wardah Cosmetics

Penyelenggara                  :
Majalah Ummi

CP                                           :
Nana (021-94333945)

 

Deskripsi

Setiap muslimah senantiasa
mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang
lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang
muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya
cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang
tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk
menjaga citra diri seorang muslimah.

 

Menjaga kecantikan dari dalam
berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh
untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam. Sebagai
contoh, bibir yang indah tak hanya indah menarik secara fisik, tapi juga
meniscayakan penuturan kata-kata baik dan ucapan santun. Tutur kata santun dan
ucapan yang baik memberi kesan mendalam bagi orang lain. Bagaimana tampil
cantik sesuai Islam? Insya Allah akan dibahas di talkshow ini

 

 

 

Talkshow

"Peran
Indonesia dalam Kemerdekaan Palestina"

Hari dan  Tanggal              : Sabtu, 19 Juni 2010

Waktu                                   :
15.30-18.00 WIB

Pembicara                           :
Yenny Wahid (Putri Alm Gus Dur),

  Adian Husaini (Peneliti dan Penulis Buku)

  Jimly Asshidiqie (Pakar Hukum Nasional)

Moderator                          :
DR. Muqoddam (KNRP)

Penyelenggara                  :
KNRP

CP                                           :
Luqman (08568036430), Azhar (081932142152)

 

Deskripsi

Politik luar negeri Indonesia
yang bebas aktif, tidak berarti tidak berani bersikap. Sesuai Mukaddimah UUD
1945, Indonesia sebagai negara cinta damai dan anti penjajahan seharusnya
berani berpihak pada masalah-masalah yang tak kenal batas negara, seperti
pelanggaran HAM yang merupakan pengabaian hak-hak bangsa Palestina untuk
mewujudkan kemerdekaannya.

 

"Terimalah semua kekayaan
saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!" Kata-kata Syekh Muhammad
Amin Al-Husaini begitu bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa
Indonesia.

 

Dalam kapasitasnya sebagai mufti
besar Palestina, ia berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat
Kemerdekaan Indonesia" dengan memberi dukungan penuh. Sayang, peristiwa
bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, sehingga wajar
jika masih ada suara minor ketika isu membantu perjuangan bangsa Palestina
muncul ke permukaan.

 

Sudah sepatutnya Indonesia untuk
bersikap lebih pro aktif untuk meningkatkan perannya guna menjembatani berbagai
perbedaan masyarakat internasional dalam menyikapi masalah Palestina. Hal itu
sesuai amanah Pembukaan UUD 1945, melawan segala bentuk penjajahan di atas
dunia.

 

Dengan demikian, tidaklah
berlebihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuannya dengan Presiden
Mahmoud Abbas, menegaskan dukungannya atas kemerdekaan Palestina. Apa dan
bagaimana peran Indonesia selanjutnya dalam kemerdekaan Palestina? Semua akan
dibahas pada Talkshow ini.

 

 

 

Dialog
dan Bedah Buku Fikih Sunah Sayyid Sabiq

Hari dan  Tanggal              : Ahad, 20 Juni 2010

Waktu                                   :
15.30-18.00 WIB

Pembicara                           :
DR. Muhammad Taufik Alhulaimi, MA., M. Ed,

Moderator                          :
Ust. Asep Sobari, Lc

Penyelenggara                  : Penerbit
Al I'tishom

CP                                           :
Saadullah (081314525252)

 

Deskripsi

Kitab Fikih Sunnah pada mulanya adalah materi-materi fikih
yang diajarkan Sayyid Sabiq untuk anggota Ikhwanul Muslimin. Atas anjuran Imam
Hasan al-Banna, pendiri dan mursyid am (ketua umum) pertama Ikhwanul Muslimin,
materi-materi tersebut akhirnya dibukukan. Tidak langsung utuh menjadi empat
jilid seperti sekarang, tapi berupa buklet berseri.

Jilid pertama dari kitab Fiqih Sunnah diterbitkan pada
tahun 1940-an. Isinya mengupas berbagai masalah mengenai fikih, seperti
thaharah dengan berbagai macamnya, shalat wajib dan sunnah, hingga sebagian
masalah zakat. Jilid kedua mengupas sebagian masalah zakat, puasa, jenazah dan
hal-hal yang berkaitan dengannya, haji, hingga sebagian masalah pernikahan.

Jilid ketiga mengupas hikmah poligami, berbagai hal tentang
perkawinan (wali dan kedudukannya, hak dan kewajiban suami-istri, nafkah, akad
nikah, walimah, dan sebagainya), serta berbagai hal yang berkaitan dengan
hukuman. Dan jilid terakhir mengupas mulai dari jihad, perang, jizyah,
ghanimah, kafarat sumpah, hukum jual-beli, riba, pinjaman, gadai, mudharabah,
utang, dan sebagainya.

Buku Fiqih Sunnah ini adalah karya monumental. Fiqih Sunnah
mengupas masalah-masalah fiqih Islam berdasarkan dalil-dalil yang bersumber
dari Al-Qur`an, sunnah yang sahih, dan ijma' ulama kaum muslimin. Fiqih Sunnah
dianggap memberikan bentuk yang sebenarnya tentang fiqih Islam. Sehingga,
dengan membacanya banyak kalangan optimistis akan sebuah pencerahan; umat Islam
dapat berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan sunnah serta melenyapkan pertikaian
pendapat, fanatik mazhab, dan menghapus takhayul yang mengatakan bahwa pintu
ijtihad telah tertutup. Untuk itu pada 1994, berkat buku ini Sayyid Sabiq
memperoleh penghargaan King Faisal Prize dalam bidang kajian Islam.

.

__,_._,___

--
Mailing List DKM Al-Manar LGEIN Factory I

No comments:

Post a Comment