Shahram Amiri dan Lagi-Lagi CIA Dipecundangi Iran
Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php/berita/lintas-warta/23580-shahram-amiri-dan-lagi-lagi-cia-dipecundangi-iran.html
Publikasi berita tentang Shahram Amiri yang meminta perlindungan ke Kantor Pelindung Kepentingan Republik Islam Iran di Washington membongkar kedok terbaru pemerintah Amerika, khususnya Dinas Intelijen Amerika (CIA). Kenyataan ini memaksa para pejabat negara ini membuka suara terkait kondisi dosen dan peneliti Iran ini setelah tidak berkomentar selama 14 bulan.
Shahram Amiri sekitar 14 bulan lalu berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Dosen dan peneliti Iran ini kemudian diculik oleh agen-agen CIA di kota Madinah dengan bantuan Arab Saudi lalu dipindahkan ke Amerika.
Sekalipun para pejabat Republik Islam Iran dengan bukti-bukti berkali-kali menyatakan bahwa Shahram Amiri telah diculik oleh agen-agen CIA dan telah dipindahkan ke Amerika, para petinggi Washington senantiasa mengingkari soal kehadiran Amiri di Amerika. Namun semua itu akhirnya terbongkar saat Shahram Amiri meminta perlindungan ke kantor Pelindung Kepentingan Iran di Washington.
Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Amerika dan Philip Crowley, Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Rabu kemarin dalam pernyataannya berusaha menutup-nutupi masalah ini. Keduanya mengklaim bahwa Shahram Amiri datang ke Amerika dengan keinginannya sendiri dan bebas melakukan kegiatannya. Philip Crowley kemarin terpaksa mengakui kehadiran Shahram Amiri di Amerika setelah sebelumnya mengingkari masalah ini.
Crowley dalam konferensi pers menghadapi pertanyaan bertubi-tubi yang tidak mampu dijawabnya. Yang dapat dilakukannya adalah bagaimana mengelak dari pelbagai pertanyaan itu dan jawabannya hanya satu yang kemudian diulang-ulanginya. Crowley mengatakan, "Amiri ke Amerika dengan keinginannya sendiri dan saat ini ia bebas untuk kembali ke negaranya!"
Crowley tidak mampu menjawab sejumlah pertanyaan mengenai bagaimana Shahram Amiri pergi ke Kantor Pelindung Kepentingan Iran di Washington, kapan ia tiba di Amerika, sejak di Amerika di mana ia tinggal dan mengapa ia ingin meninggalkan Amerika.
Terbongkarnya skandal penculikan Shahram Amiri begitu transparan sehingga BBC terpaksa mengakuinya. Wartawan BBC di Washington menilai permintaan perlindungan Amiri dan keinginannya agar segera dipulangkan ke Iran telah menjadi skandal besar bagi CIA.
Namun pemerintah Amerika tidak tinggal diam. Demi menutupi skandal ini, mereka kemudian memanfaatkan media-media massa yang sejalan dengan kebijakan Washington. Media-media ini serentak mengulangi pernyataan para pejabat Amerika bahwa Shahram Amiri tiba di Amerika dengan keinginannya sendiri dan kapan saja menginginkan ia dapat meninggalkan negara ini.
Media-media ini juga berusaha melakukan propaganda guna menciptakan peluang bagi pembebasan tiga warga Amerika yang memasuki Iran secara ilegal dan bekerja untuk memata-matai Iran. Dengan cara ini, mereka ingin memanfaatkan masalah Shahram Amiri untuk melakukan pertukaran dengan tiga warganya.
Padahal masalahnya berbeda. Shahram Amiri diculik di negara ketiga, sementara ketiga warga Amerika ditahan akibat aksi spionase dan memasuki negara lain secara ilegal. Untuk itu, tampaknya lebih baik bagi Washington menebus kesalahannya kepada bangsa Iran ketimbang memanfaatkan kasus penculikan Shahram Amiri sebagai alat membebaskan tiga warganya.(IRIB/SL/MF)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment