Saturday, August 21, 2010

[Milis_Iqra] Berita dari Timur Tengah [21/08/2010]

Barghouthi: Perundingan Lebih Berbahaya dari Perjanjian Kamp David!

Mustafa Barghouti, Sekjen Inisiatif Nasional Palestina menyatakan bahwa terlibat langsung dalam perundingan langsung tanpa dihentikannya pembangunan permukiman zionis dan penentuan pihak rujukan yang mengikat bakal menemui kegagalan. "Hasil perundingan langsung yang demikian lebih berbahaya dari Perjanjian Kamp David tahun 2000," tandas Barghouti. Demikian diberitakan Qodsna Sabtu ini (21/8) mengutip sumber-sumber pemberitaan Arab.
Barghouti mengatakan, "Barack Obama, Presiden Amerika dalam permintaannya agar perundingan langsung Palestina-Israel segera dimulai menjadi pihak rujukan. Berdasarkan permintaan ini perundingan dilangsungkan. Sementara penghentian seluruh pembangunan permukiman zionis tidak disebutkan sebagai syarat sebelum dimulainya perundingan ini. Masalah ini benar-benar dibiarkan begitu saja dan mengambang."

Menurut Barghouti, "Berbicara soal perundingan tanpa mencermati hal-hal ini dan tanpa adanya komitmen terhadap undang-undang internasional sama artinya menerima syarat yang ditetapkan pihak Zionis Israel. Karena selama ini mereka meminta diselenggarakannya perundingan langsung tanpa syarat dan tanpa menentukan pihak rujukan yang jelas."

Sekjen Inisiatif Nasional Palestina ini menjelaskan bahwa Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel selama ini menolak penghentian pembangunan permukiman zionis di kota al-Quds dan di seluruh kawasan Palestina yang diduduki Zionis Israel. Kenyataan ini menunjukkan upayanya memanfaatkan perudningan langsung damai ini untuk menutupi politik ekspansifnya." (IRIB/SL/MZ)

------------------

AS Gagal Pengaruhi Turki Musuhi Iran

Delegasi Amerika Serikat (AS) melawat Turki untuk mensosialisasikan visi mereka terkait sanksi terhadap Republik Islam Iran. Namun ternyata mereka harus pulang dengan tangan hampa, karena Ankara tidak menyambut seruan Washington.

Kantor Berita Anatoli mengutip sumber-sumber diplomatik melaporkan, petinggi Turki kepada delegasi AS mengatakan bahwa Ankara tidak terikat untuk menjalankan sanksi kecuali hal yang telah diratifikasi oleh Dewan Keamanan PBB (DK-PBB).

Sementara itu, AS sendiri tengah berupaya menjalankan sanksi anti-Iran lain di luar DK-PBB. Sanksi ini dirilis Barat karena Iran bersikukuh mempertahankan hak legal nuklirnya. Sanksi bikinan AS ini menitikberatkan pada sektor minyak dan gas Iran serta perusahaan pensuplai bensin atau solar ke Iran.

BBC dalam laporannya menyebutkan, Stuart Levey, pejabat Departemen Keuangan AS di bidang terorisme dan finansial melakukan lawatan muhibah ke berbagai negara termasuk Brazil, Ekuador, Jepang, Lebanon, Korea Selatan, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Turki membahas sanksi lebih berat terhadap Iran.

Sementara itu, Republik Islam Iran yang senantiasa bekerjasama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut sanksi Dewan Keamanan PBB ilegal. (IRIB/Anatoli/MF/AR) 

---------------------------------

Pengoperasian Bushehr Jadi Liputan Utama

Iran telah mengoperasikan reaktor nuklir pertamanya yang diliput secara meluas di berbagai media internasional. Di Swiss, televisi nasional negara ini dalam laporannya menyebutkan bahwa para tim ahli dari Iran dan Rusia telah memulai proses pengoperasian reaktor nuklir Bushehr yang akan berakhir hingga pekan depan.
Disunggung pula soal kegagalan Amerika Serikat dalam upayanya menangguhkan tahap pengoperasian tersebut. Washington telah meminta pihak Moskow untuk menangguhkan pengoperasian reaktor nuklir Bushehr.

Dalam hal ini koran Tagesanzeiger menulis, "Pembangunan reaktor nuklir tersebut ditangani oleh perusahaan Jerman Siemens namun terhenti pada era perang Irak-Iran. Pada tahun 1994, para ahli nuklir dari Rusia mengambil alih proses pembangunannya."

Koran Perancis Le Figaro dalam hal ini menulis, "Meski dijatuhi sanksi negara-negara Barat, Iran berhasil mengoperasikan reaktor nuklir Bushehr dan hal inilah yang membangkitkan kegeraman Washington."

"Tujuan pengoperasian reaktor nuklir Bushehr adalah untuk memproduksi listrik yang mencukupi dengna bantuan Rusia dan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di dalam negeri yang terus meningkat."

165 pipa bahan bakar nuklir ke reaktor nuklir Bushehr akan memakan watu hingga 15 hari dan beberapa bulan setelah itu, reaktor nuklir Bushehr akan bergabung ke jaringan listrik Iran. 

------------------------


Rudal Qiyam, Anti-Radar

Ketua Badan Industri Penerbangan Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran, Brigjen Sayid Mehdi Farahi menyatakan, "Rudal balistik Qiyam dapat diluncurkan dengan menggunakan berbagai launcher khusus dan proses persiapannya telah dilakukan secepat mungkin.
Menyingung ujicoba sukses rudal balistik Qiyam, Brigjen Farahi menegaskan bahwa produksi rudal ini membawa Iran memasuki tahap baru produksi rudal balistik.

"Salah satu keunggulan Qiyam adalah tidka memiliki sayap sirip yang selain meningkatkan kecepatan juga membuatnya dapat dengan mudah di luncurkan oleh banyak peluncur."

Rudal tersebut juga dapat menghantam berbagai macam target di berbagai jarak seusai dengan misi yang ditentukan.

Bahkan menurut Brigjen Farahi, "Dapat dikatakan bahwa pengalaman 25 tahun industri pertahanan dan penerbangan Iran, telah teringkas dalam rudal Qiyam."

Selain berbagai spesifikasi di atas, rudal ini juga anti-radar, karena meterial yang digunakan pada seluruh komponennya. 

----------------

Percaya Iran akan Serang Saudi dan Kuwait?


Media-media Bahrain memperingatkan negara-negara Teluk Persia, khususnya dua negara Arab Saudi dan Kuwait. Disebutkan bahwa bila mereka menyetujui setiap bantuan bagi serangan ke Iran, sudah pasti Republik Islam Iran akan melancarkan serangan menyerang balasan. Demikian diberitakan situs INN mengutip surat kabar Alquds Alarabi terbitan hari ini (Sabtu, 21/8).

Media-media Bahrain yang mengutip sumber-sumber keamanan dan intelijen negara ini menyampaikan peringatan kepada negara-negara Teluk Persia, khususnya dua negara penghasil minyak Arab Saudi dan Kuwait agar mereka membantu setiap aksi serangan ke Iran. Karena bila hal itu dilakukan, utamanya terkait serangan ke reaktor nuklir Bushehr, sudah pasti negara-negara ini akan diserang dari dalam negeri.

Sekaitan dengan hal ini, surat kabar Kuwait Alqabas di situsnya mengutip sumber-sumber intelijen Bahrain mengklaim bahwa kontra intelijen Bahrain telah menangkap 250 orang yang diutus Iran untuk melakukan aksi-aksi kekerasan.

Tidak cukup itu, Alqabas bahkan menyebut mereka yang ditangkap itu telah mengaku ditugaskan untuk melakukan aksi-aksi perusakan. Ditulis oleh Alqabas, mereka yang ditangkap ini mengaku ditugaskan menyerang Arab Saui dan Kuwait dengan aksi-aksi pengeboman.

Sumber-sumber lain yang mengutip dari pemerintah Kuwait mengkonfirmasikan bahwa pemerintah telah menangkap 40 hingga 50 orang yang punya tujuan melakukan aksi perusakan.

Menariknya, berita-berita yang dipublikasikan ini tidak pernah diakui oleh satu pun negara Arab.

Media-media Arab ini menyebut orang-orang yang tertangkap itu berafiliasi ke Iran dan saat Amerika menyerang Iran, mereka langsung bergerak menyerang negara-negara pendukung AS.

Sementara itu, banyak analis politik independen negara-negara Arab yang mengritik aksi provokasi media-media negaranya dan mengingatkan betapa media-media ini tidak independen. Sebaliknya, mereka justru menjadi corong propaganda Amerika untuk menekan Iran dan melindungi kepentingan-kepentingan Barat dan Amerika.

Patut diperhatikan bahwa proyek Iranphobia yang disebarkan Amerika masih tetap berjalan di kawasan dengan dukungan para pemimpin negara-negara Arab. Namun mencermati transformasi Timur Tengah selama 10 tahun terakhir, dapat dipastikan bahwa strategi ini tidak berhasil. (IRIB/SL/MZ)

---------------

1100 Pengungsi Palestina dan Perundingan Damai Mahmoud Abbas

Kantor Koordinasi urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah laporannya mengungkapkan bahwa Zionis Israel selama tahun 2010 ini telah merusak 230 rumah tempat tinggal warga Palestina di Palestina pendudukan tahun 1948 dan 1967. Akibat perusakan ini, lebih dari 1100 warga Palestina kini hidup terlunta-lunta di kamp-kamp pengungsian. Demikian diberitakan Qodsna mengutip Pusat al-Badil Palestina dengan bersandarkan pada laporan OCHA.
Laporan OCHA ini menyatakan keheranannya atas sikap Presiden Amerika, Barack Obama yang berusaha menekan Otorita Ramallah untuk memulai kembali perundingan langsung dengan Zionis Israel. Padahal Presiden Obama tahu betapa pihak Zionis tetap melanjutkan kebijakan perusakan warisan budaya Palestina, baik itu desa, perbatasan dan kota-kota yang berada di dalam Jalur Hijau di kawasan tahun 1967.

Berdasarkan laporan OCHA, sejak awal 2010 hingga kini, khususnya dua bulan terakhir; Juli dan Agustus, warga Palestina menyaksikan upaya besar-besaran Zionis Israel merusak rumah-rumah mereka. Kini ada 230 rumah warga Palestina yang diratakan dengan tanah yang menyebabkan 1100 warga termasuk 400 anak-anak harus menjadi pengungsi, hidup di dalam tenda-tenda pengungsian.

Laporan itu menandaskan bahwa 50 persen dari angka perusakan itu dilakukan di buan Juli.(IRIB/SL/MZ)

---------------

Ahmadinejad: Kami Perlu 20 Reaktor Seperti Bushehr

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, "Iran perlu membangun 20 reaktor nuklir lagi seperti di Bushehr. Hal itu dikemukakan hari ini (21/8) oleh Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan televisi Aljazeera.
"Tehran berupaya keras untuk memproduksi bahan bakar nuklir karena untuk mendapatkannya dari luar negeri selalu terpengaruhi oleh berbagai masalah politik."

"Kita harus dapat menjamin bahwa reaktor nuklir kita dapat terus melanjutkan aktivitasnya. Saat ini Eropa dan Amerika Serikat melarang ekspor bensin ke Iran padahal bensin bukan bahan bakar nuklir. Secara tegas harus dikatakan bahwa kami tidak mempercayai mereka namun hubungan kami dengan Rusia positif dan dalam kondisi yang tepat."(IRIB/MZ/SL)

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment