Wednesday, August 25, 2010

[Milis_Iqra] Re: Menjawab Hujatan Pendeta terhadap Puasa Ramadhan

Itulah missionaris. Isi kitabnya sendiri belum dia kuasai, sudah coba2
mengobok-obok kitab suci di luar agamanya. Kira-kira dia malu nggak
ya ? :D

Armansyah menulis:
> Menjawab Hujatan Pendeta terhadap Puasa Ramadhan
> Sumber :
> http://voa-islam.com/islamia/christology/2010/08/25/9507/menjawab-hujatan-pendeta-terhadap-puasa-ramadhan/
>
> PUASA Ramadhan adalah ibadah yang sangat penting dan istimewa, bahkan
> menjadi salah satu rukun Islam. Maka tak heran jika kalangan Kristen pun
> menjadikan puasa Ramadhan sebagai objek untuk melemahkan aqidah. Yayasan
> misionaris di Jakarta yang memakai nama Islam "Jalan Al-Rahmat," menerbitkan
> buku saku (booklet) berjudul Apa yang Harus Kita Lakukan Supaya Pasti
> Selamat tulisan Iskandar Jadeed. Buku ini juga diterbitkan dalam bahasa
> Sunda berjudul Naon Anu Kudu Dipilampah Ku Sim Kuring Sangkan Salamet oleh
> yayasan Bewara Kabagjaan Bandung.
>
> Setelah menguraikan panjang-lebar tentang makna keselamatan dan pengampunan,
> Iskandar menyindir puasa sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri
> kepada Tuhan, tapi sama sekali tidak mendatangkan pengampunan (maghfirah)
> Ilahi bahkan tidak berarti sama sekali bagi Allah. Iskandar menulis:
>
> "Berpuasa adalah suatu bentuk merendahkan diri yang disertai penyesalan yang
> mendalam di dalam roh dan jiwa. Meskipun demikian tak mencukupi untuk
> meniadakan pemberontakan yang pernah dilancarkan terhadap Allah berkenaan
> dengan dosa-dosa yang pernah dibuatnya. Sebab itu berpuasa tidak melimpahkan
> suatu pengampunan ke atas orang yang berdosa itu.
>
> Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa dengan tujuan meraih
> rahmat Allah, pada hakikatnya tidak melakukan sesuatupun pekerjaan bagi
> Allah atau sesama manusia. Bahkan tidak patut menerima imbalan bagi
> puasanya." (hlm. 35).
>
> ...Iskandar Jadeed menyebut puasa sama sekali tidak mendatangkan pengampunan
> Ilahi bahkan tidak berarti sama sekali bagi Allah. Menurutnya, satu-satunya
> cara untuk meraih keselamatan adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai
> tuhan dan juruselamat...
>
> Setelah menihilkan puasa, amal shalih, doa dan sembahyang (shalat) sebagai
> upaya yang tidak akan mencapai kepada keselamatan di akhirat, Iskandar
> menutup uraiannya bahwa satu-satunya cara untuk meraih keselamatan adalah
> percaya kepada Yesus Kristus sebagai tuhan dan juruselamat. Kesimpulan ini
> didasarkan pada ayat Injil:
>
> "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
> percaya akan dihukum" (Markus 16:16).
>
> Dilihat dari sisi manapun, uraian Iskandar Jadeed ini salah total dan
> bertentangan dengan kitab suci. Dari sisi Alkitab (Bibel), Injil Markus
> 16:16 tidak boleh diyakini apalagi diamalkan, karena status ayat ini adalah
> ayat palsu, berdasarkan pendapat para ilmuwan Kristen sendiri. Robert W
> Funk, Roy W Hoover dan The Jesus Seminar, sama sekali tidak memuat Markus
> 16:9-20 dalam The Five Gospels dan tidak komentar apapun.
>
> Sementara itu New York International Bible Society memuat utuh Markus
> 16:9-20 dalam The Holy Bible New International Version (halaman 780).
> Tetapi, di bawah ayat 8 diberi garis tegas yang memisahkan ayat 8 dengan
> ayat 9-20. Di bawah garis tersebut ditulis peringatan yang berbunyi: "The
> two most reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20." (Dua
> manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak
> memiliki Markus 16:9-20).
>
> Di Indonesia, pengakuan kepalsuan Injil Markus 16:9-20 masih bisa dijumpai
> dalam Alkitab terbitan Katolik tahun 1977/1978 dengan komentar sebagai
> berikut: "Bagian akhir Markus, ay. 9-20, berceritera mengenai penam
> pakan-penampakan Yesus. Ini memang termasuk ke dalam Kitab Suci, tetapi
> agaknya tidak termasuk Injil Markus yang asli" (Lembaga Biblika Indonesia,
> Kitab Suci Perjanjian Baru, hlm. 133).
>
> ...Dalam kacamata Al-Qur'an, puasa adalah amal ibadah yang diridhai Allah
> SWT dengan ampunan dan pahala yang besar...
>
> Dalam kacamata Al-Qur'an, puasa adalah amal ibadah yang diridhai Allah SWT
> dengan ampunan dan pahala yang besar:
>
> ".... Laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
> memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
> (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
> besar" (Qs Al-Ahzab 35).
>
> "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya
> mengharapkan pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang terdahulu"
> (HR Bukhari dan Muslim).
>
> Allah mengistimewakan puasa dengan menyiapkan pintu sorga khusus untuk ahli
> puasa: "Sesungguhnya di surga itu ada satu pintu yang dinamakan Ar-Royyan.
> Ahli puasa akan memasukinya melalui pintu itu pada hari kiamat, tidak
> seorang pun selain mereka memasuki melalui pintu tersebut, tidak ada orang
> selain mereka yang memasukinya" (HR Al-Bukhari dan Muslim).
>
> Puasa adalah perisai dari api neraka, sesuai degan sabda Rasulullah SAW:
>
> "Puasa adalah perisai. Seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka"
> (HR Ahmad).
>
> "Tidaklah seorang hamba yang Puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan
> dia dari neraka sejauh tujuh puluh musim" (HR Bukhari dan Muslim).
>
> Shaum (puasa) adalah ibadah sepanjang masa
>
> Menurut Iskandar Jadeed, orang yang berpuasa untuk meraih rahmat Allah, pada
> hakeketnya tidak melakukan sesuatupun pekerjaan bagi Allah atau sesama
> manusia. Benarkah tuduhan ini, bahwa puasa adalah amalan yang sia-sia (tak
> berarti) bagi Allah maupun manusia?
>
> Pernyataan ini bertolak belakang dengan prinsip agama para Nabi Allah, baik
> menurut Al-Qur'an maupun Alkitab (Bibel).
>
> Menurut Al-Qur'an, puasa adalah amal ibadah tertua yang sudah disyariatkan
> umat terdahulu, jauh sebelum diwajibkan kepada umat Muhammad SAW, seperti
> disebutkan Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
> berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
> bertakwa" (Qs. Al-Baqarah 183).
>
> Firman Allah "kama kutiba 'alal-ladzina min qablikum" ini menunjukkan bahwa
> ibadah puasa telah dilakukan oleh orang-orang beriman sebelum Nabi Muhammad
> SAW. Ketika menjelaskan ayat ini, Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa sejak
> Nabi Nuh hingga Nabi Isa puasa wajib dilakukan tiga hari setiap bulannya.
>
> Jauh sebelumnya, Nabi Adam telah diperintahkan untuk berpuasa tidak memakan
> buah khuldi (Qs. Al-Baqarah 35). Maryam bunda Nabi Isa pun berpuasa hingga
> tidak bicara kepada siapapun (Qs. Maryam 26). Nabi Musa bersama kaumnya
> berpuasa empat puluh hari. Nabi Isa pun berpuasa. Nabi Daud berpuasa
> selang-seling (sehari berpuasa dan sehari berikutnya berbuka). Nabi Muhammad
> sebelum diangkat menjadi Rasul telah mengamalkan puasa tiga hari setiap
> bulan dan turut mengamalkan puasa Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan
> Muharram bersama masyarakat Quraisy yang lain.
>
> ...Menurut Injil, puasa adalah identitas ketakwaan, kesalehan dan kepatuhan
> kepada Tuhan. Hana, seorang nabi perempuan tidak pernah meninggalkan ibadah
> puasa dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan (Lukas
> 2:36-37)...
>
> Pernyataan Iskandar Jadeed itu juga bertentangan dengan prinsip puasa dalam
> Injil. Menurut Injil, puasa adalah identitas ketakwaan, kesalehan dan
> kepatuhan kepada Tuhan. Hana, seorang nabi perempuan tidak pernah
> meninggalkan ibadah puasa dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada
> Tuhan (Lukas 2:36-37). Yesus menginstruksikan para muridnya untuk berdoa dan
> berpuasa untuk mengusir setan yang merasuki manusia (Matius 17:21). Orang
> Farisi pada masa Yesus melakukan Senin-Kamis setiap pekan (Lukas 18:12).
> Yesus juga menekankan puasa yang harus dikerjakan dengan ikhlas karena Allah
> semata, tanpa riya' sedikit pun (Matius 6:16-18).
>
> Pernyataan Iskandar Jadeed juga bertolak belakang dengan kitab Taurat yang
> secara jelas mencatat puasa wajib yang diamalkan oleh Nabi Musa dengan
> syariat yang berat, yaitu berhenti total dari segala aktivitas. Bila
> dilanggar, sangsinya adalah dilenyapkan dan dibinasakan oleh Tuhan.
> Ketetapan ini berlaku sepanjang masa, selama-lamanya!
>
> "Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni
> pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus
> merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu
> pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di
> tengah-tengahmu…Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu
> dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan
> untuk selama-lamanya" (Imamat 16: 29-31; bdk. Bilangan 29: 7).
>
> "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari
> Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri
> dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan. Pada hari
> itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk
> mengadakan pendamaian bagimu di hadapan Tuhan, Allahmu. Karena setiap orang
> yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah
> dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan
> sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari
> tengah-tengah bangsanya" (Imamat 23: 27-30).
>
> Nabi-nabi yang lain pun berpuasa dengan syariat sesuai dengan situasi yang
> berlangsung. Puasa pada masa Samuel untuk bertaubat kepada Tuhan (I Samuel
> 7:6) dan berkabung (I Samuel 31:13; II Samuel 1:12). Nabi Daud berpuasa
> sampai badannya kurus kehabisan lemak (Mazmur 109:24); Nehemia berpuasa
> ketika berkabung (Nehemia 1:4), Daniel juga berpuasa (Daniel 9:3), Yoel
> berpuasa bersama penduduk negerinya (Yoel 1:14), Yunus berpuasa (Yunus 3:5),
> Zakharia diperintah Tuhan untuk berpuasa (Zakharia 7:5), warga Yerusalem
> berpuasa pada bulan kesembilan (Yeremia 36:9), dll.
>
> ...Semua nabi Allah berpuasa dengan syariat sesuai dengan situasi yang
> berlangsung. Puasa bukan amalan yang sia-sia di hadapan Tuhan. Bahkan puasa
> adalah ibadah yang istimewa karena telah diwajibkan Tuhan kepada semua
> nabi-Nya...
>
> Nabi Musa dan Yesus sama-sama berpuasa jasmani dan rohani selama 40 hari 40
> malam nonstop. Musa berpuasa tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40
> malam pada saat menerima Sepuluh Firman (The Ten Commandments): "Dan Musa
> ada di sana bersama-sama dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam
> lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh
> itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman" (Keluaran 34:28).
>
> Sementara Yesus berpuasa 40 hari 40 malam hingga kelaparan pada saat dicobai
> iblis di padang gurun" "Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
> puluh malam, akhirnya laparlah Yesus" (Matius 4:2).
>
> Beberapa kalangan Kristen saat ini masih mempertahankan puasa dengan ritual
> yang berbeda-beda. Kristen Ortodoks Syria (KOS) berpuasa "shaumil kabir"
> selama 40 hari berturut-turut pada tiap tahun sekitar bulan April, tanpa
> makan sahur. Puasa KOS lainnya adalah puasa Rabu dan Jum'at dalam rangka
> mengenang kesengsaraan Kristus.
>
> Puasa menurut Katolik, sebagai contoh peraturan yang dibuat oleh keuskupan
> Surabaya tahun 2004 yang ditandatangani oleh Romo Julius Haryanto CM.
> Berdasarkan Kitab Hukum Kanonik (Kanon No. 1249-1253) dan Statuta Keuskupan
> Regio Jawa No. 111, maka ditetapkan: Semua orang Katolik yang berusia 18
> tahun sampai awal tahun ke-60 wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat
> Agung. Dalam arti yuridis, puasa orang Katolik ini berarti makan kenyang
> hanya sekali sehari.
>
> ...Jika puasa adalah amal yang sia-sia seperti tuduhan misionaris Iskandar
> Jadeed, untuk apa Musa dan Yesus berlapar-lapar dalam puasa empat puluh hari
> empat puluh malam?...
>
> Dengan demikian, jelaslah bahwa shaum (puasa) bukan amalan yang sia-sia di
> hadapan Tuhan. Bahkan puasa adalah ibadah yang istimewa karena telah
> diwajibkan Tuhan kepada semua nabi-Nya. Jika puasa adalah amal yang sia-sia
> seperti tuduhan misionaris Iskandar Jadeed, untuk apa Musa dan Yesus
> berlapar-lapar dalam puasa empat puluh hari empat puluh malam? [A. Ahmad
> Hizbullah MAG/Suara Islam]
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment