Reaktor Nuklir Bushehr, Tekad Vs Sanksi
Republik Islam Iran, Sabtu (21/8) mulai mengisi bahan bakar reaktor nuklir pertamanya dihadiri oleh Ketua Badan Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi dan sejawatnya dari Rusia, Sergei Kiriyenko serta para wakil Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Proses itu memaksa Amerika Serikat dan beberapa sekutu Gedung Putih mengambil sikap pasif.
Jurubicara Gedung Putih, Robert Gibbs melontarkan justifikasi tidak masuk akal dengan menyatakan bahwa penyuntikan bahan bakar reaktor Bushehr lewat kerjasama Rusia membuat Iran tidak lagi membutuhkan pengayaan uranium. Dia mengklaim bahwa sikap keras Iran untuk memperkaya uranium telah memunculkan pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi tujuan nuklir Iran.
Inggris dan Perancis juga dalam statemen yang sejalan dengan Gedung Putih, menyebut proses itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB oleh Iran. Mereka mendesak Iran untuk menghentikan pengayaan uranium.
Rezim Zionis Israel dalam keterangannya juga meminta kekuatan-kekuatan global untuk meningkatkan tekanannya terhadap Iran. Namun statemen rezim itu bertujuan untuk menutupi ancaman-ancaman nuklir Israel di kawasan Timur Tengah.
Meski pengoperasian reaktor nuklir di negara maju dianggap sebagai sebuah peristiwa biasa, namun yang menjadikan proses pengoperasian reaktor nuklir Bushehr istimewa adalah upaya Barat selama bertahun-tahun lewat berbagai propaganda dan saksi atas Iran guna mencegah pengoperasian reaktor tersebut. Akan tetapi seluruh upaya itu tidak mempengaruhi tekad bangsa Iran dan masalah ini telah membangkitkan kemarahan Washington.
Televisi Fox News AS dalam analisanya terkait peristiwa itu menyinggung realita tersebut dan menyatakan bahwa Iran kemarin telah mengoperasikan sebuah reaktor yang selama ini AS berharap dapat menghentikannya. Ditambahkannya, AS berharap dapat menghentikan aktivitas reaktor nuklir Bushehr sehingga dapat menekan Tehran untuk menghentikan aktivitas nuklirnya.
Upaya untuk mengaitkan masalah penyuntikan bahan bakar reaktor oleh Rusia dan desakan tidak rasional Barat agar Iran menghentikan pengayaan uranium, merupakan bukti atas berlanjutnya sikap tidak rasional mereka terhadap aktivitas nuklir damai Iran. Sebuah sikap yang bertujuan menghalangi Iran mencapai kemajuan dan pembangunan, tapi tujuan itu tidak akan pernah terwujud.
Pengoperasian reaktor nuklir Bushehr juga menunjukkan bahwa Iran dapat memanfaatkan energi nuklir damai di bawah pengawasan IAEA dan dengan menjaga anturan internasional. Pengayaan uranium selain tidak termasuk pengecualian dari aturan itu, tapi juga termasuk hak Iran berdasarkan butir-butir NPT. (IRIB/RM/SL)
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment