Fenomena
"Bulan Kembar" di Pertengahan Ramadhan
Kamis, 26 Agustus 2010 | 21:54 WIB
SHUTTERSTOCK
Bulan purnama ditemani planet yang bersinar.
JAKARTA, KOMPAS.com — Langit malam pertengahan bulan, 16 Ramadan 1431 H yang jatuh pada hari Kamis (26/8/2010) dihiasi fenomena astronomis yang unik. Dari sekitar
Fenomena tersebut pantas dijuluki "bulan kembar" meski bulan purnama tentu jauh lebih terang dari planet-planet itu. Andai kebetulan langit cerah dan tak tertutup awan tebal, tak lama setelah Matahari terbenam di ufuk barat, langit malam berganti dihiasi terangnya bulan purnama di timur. Di barat, Venus menampakkan cahayanya yang saking terangnya sampai dijuluki sang bintang Kejora.
Venus tak muncul lama karena ia hanya ada sekitar 90 menit sebelum tenggelam. Namun, tak lama kemudian, dari ufuk barat terbit Planet Yupiter sekitar pukul 20.45 saat jaraknya hanya sekitar 6 derajat di bawah bulan.
Jarak rata-rata Yupiter dan Bulan tampak kira-kira hanya setengah kepalan tangan saja. Keduanya akan bergerak selaras ke arah barat dan bisa dilihat sepanjang malam sampai waktu sahur sekitar pukul 03.00, Jumat (27/8/2010).
Malam ini Yupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya memang terlihat lebih terang. Saat ini kebetulan planet tersebut sedang di posisi perihelium, jarak terdekat dengan Matahari, sehingga terlihat lebih besar dari Bumi.
Dibanding saat aphlium atau jarak terjauh dengan Matahari, yang terjadi tahun 2005, ukurannya terlihat 11 persen lebih besar dan tingkat keterangannya sampai 1,5 kali lipat dilihat dari Bumi.
Tentu fenomena tersebut hanya kebetulan terjadi pada bulan Ramadan kali ini. Namun, keunikan tersebut tentu pantas diamati meski sekadar disaksikan sekilas saja untuk mengingatkan kita terhadap kebesaran Sang Pencipta. Apalagi kalau Anda punya teleskop, peristiwa ini tentu haram dilewatkan. (Space.com)
Fenomena
Malam Ini, Mars dan Venus "Bercumbu"
Jumat, 27 Agustus 2010 | 11:08 WIB
SPACE.COM
Simulasi langit Jumat (27/8/2010) pukul 20.00 dengan software Starry Night. Mars akan berada di kanan atas Venus pada jarak 2-3 derajat saja dan tidak akan sebesar Bulan seperti kabar hoax.
TERKAIT:
KOMPAS.com — Di antara kerlap-kerlip bintang di langit Jumat (27/8/2010) malam nanti, planet-planet di tata surya juga akan menampakkan diri menghiasi malam. Kalau kebetulan langit cerah dan tidak mendung, jangan lewatkan "berburu" Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus nanti malam.
Bahkan, Mars dan Venus akan "bercumbu" karena berada pada posisi sangat berdekatan. Unik bukan melihat Mars dan Venus yang selama ini sering menjadi simbol pasangan yang harmonis. Malam ini, keduanya akan terbit hampir bersamaan dan hanya berjarak 2-3 derajat. Panjang kepalan tangan orang dewasa rata-rata sekitar 10 derajat, jadi jarak keduanya akan terlihat hanya sepertiga kepalan tangan.
Lihatlah ke langit barat sekitar 45 menit setelah Matahari terbenam. Venus akan jelas terlihat karena bakal menjadi benda langit paling terang di barat. Di arah timur bulan sangat terang karena masih terlihat bulat meski tak sepenuh purnama dua hari lalu.
Mars akan berada di kanan atas Venus dengan cahaya jauh lebih redup. Sementara di sisi kiri atas Venus adalah bintang Spica. Jauh di sebelah kanan Venus, dengan posisi agak sedikit ke bawah, ada Planet Saturnus. jauh di kiri atasnya ada bintang Antares yang merupakan bintang paling terang di rasi Scorpio.
Kesempatan melihat Mars dan Venus berpasangan malam ini hanya sebentar. Keduanya akan terbit sekitar 45 menit setelah Matahari terbenam dan akan sama-sama tenggelam di bawah horizon 90 menit berikutnya. Jadi, jangan lewatkan.
Membantah "hoax"
Kemunculan Venus dan Mars yang berpasangan ini sekaligus membantah pesan yang beredar secara berantai lewat e-mail, instant messenger, dan BlackBerry Messenger. Sepanjang hari Kamis (26/8/2010) kemarin hingga hari ini beredar pesan berantai yang mengabarkan soal penampakan Mars sebesar bulan yang akan terjadi malam nanti.
Tidak sedikit yang bertanya-tanya benar tidaknya informasi tersebut meski meragukannya. Disebutkan bahwa pada 27 Agustus malam, Mars akan berada pada jarak paling dekat dengan Bumi sehingga terlihat sangat besar. Mars disebut akan terlihat sebesar bulan dan berdekatan sehingga terlihat di langit seperti bulan kembar.
Kalau ditelusuri di internet, pesan tersebut adalah hoax alias berita bohong yang sudah tersebar sejak tahun 2004. Pada kenyataannya, Mars tidak mungkin terlihat sebesar bulan. Meski diameter planet Mars dua kali diameter bulan, jaraknya yang sangat jauh dari Bumi membuatnya hanya terlihat sebagai titik.
Hoax ini selalu beredar tiap tahun setiap menjelang 27 Agustus. Hal ini berkaitan dengan fenomena yang disebut oposisi Mars dan Bumi pada 27 Agustus 2003. Saat itu, Mars memang berada pada posisi oposisi atau jarak terdekat dengan Bumi dalam 60.000 tahun terakhir. Namun, dengan jarak 55,7 juta kilometer saat itu Mars hanya terlihat sedikit lebih besar berupa titik yang berona merah. Dengan teleskop terlihat sebagai bulatan kecil berwarna merah saja.
Jadi, Mars tidak akan menemani bulan malam ini, melainkan Venus. Di langit timur, bulan memang akan ditemani planet yang sangat terang, tapi itu adalah planet Yupiter. Sebagai planet terbesar di tata surya, Yupiter terlihat sangat terang. Yupiter akan terbit menemani rembulan sepanjang malam tak lama setelah Venus dan Mars tenggelam di barat.
Pergerakan benda-benda langit yang beredar di orbitnya masing-masing dengan keunikannya memang memberikan pemandangan langit yang selalu dinamis dan indah. Pada saat-saat tertentu bulan sabit pun terlihat seperti tersenyum dengan dua planet yang menemani di atasnya. Mempelajari fenomena astronomi tak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengingatkan akan keindahan alam dan Penciptanya.
No comments:
Post a Comment