[Mas dadang]
bukan sensitif soal bid`ahnya..tapi saya ga bisa membayangkan, kl saya ceramah tarawih misalnya, bilang kepada jamaah tentang hadits itu bahwa "kalian semua adalah penghuni neraka, maka berhentilah melakukan tahlilan/yasinan", bukankah ada cara yang lebih baik seperti pak andri jelaskan pada thread dimaksud
bukan kah RasulluLlah tegas terhadap kafir dan santun terhadap sesama muslim? atau pelaku bid`ah itu bukan muslim menurut mba whe~en?
[Whe~en]
1. Jadi mas Dadang lebih memilih menyembunyikan hadits soal bid'ah karena tidak mau mereka tersinggung?
Apa tidak takut kepada ancaman Allah karena menyembunyikan ilmu mas Dadang?
bukankah Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159)
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159)
عبد الله بن عمرو : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من كتم علما ألجمه الله يوم القيامة بلجام من نار
Dari 'Abdullah bin 'Amr : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda : "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak" [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96, Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال مثل الذي يتعلم العلم ثم لا يحدث به كمثل الذي يكنز الكنز فلا ينفق منه
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Perumpamaan orang yang mempelajari ilmu kemudian tidak menyampaikannya adalah seperti orang yang menyimpan harta namun tidak menafkahkannya darinya (membayarkan zakatnya)" [Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam Al-Ausath no. 689; shahih – lihat Ash-Shahiihah no. 3479].
kenapa mas Dadang tidak coba mencari cara untuk menasehati orang lain dengan metode yang sesuai dengan keadaan namun tidak menyelisihi syariat dibanding menyembunyikan hadits tersebut. Bukankah agama itu nasehat mas dadang?
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari, sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda: "Agama itu adalah nasehat." Kami bertanya: "Untuk siapa?" Sabda beliau: "Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslimin." (HR Muslim).
Jadi apa salahnya menurut mas Dadang jika saya mencoba bersikap tegas soal bid'ah, sesat, kafir dsb?
Karena nash-nya jelas.
2. setahu saya hadits tersebut mengancam hukuman pelakuknya kedalam neraka, namun masuk neraka ataupun tidak hanya Allah yang tahu. Jadi bagaimana mungkin mas Dadang sudah menghakimi mereka ke dalam neraka dahulu?
Siapa tahu hujjah tersebut belum sampai kepada mereka?
Mohon maaf itu dulu yang bisa saya sampaikan mas Dadang,
soalnya office hour saya sampai jam 14.30
Insya Allah kita sambung lagi.
Senang bisa berdiskusi dengan anda
Saya tunggu pendapat anda selanjutnya.
On 8/24/10, dadang arifin <dadang.arifin@gmail.com> wrote:
Whe~en
[whe~en]heheheh........ santai saja mas Dadang, mungkin lain waktu harus dibedakan mana yang tegas mana yang pedas.jadi muslim memang harus tahan banting, jangan sensitif dengan kata kata tegas, ini menurus saya mas dadang :-DBilang bid'ah, sesat, kafir, dsb bukan pedas tapi memang harus tegas.Karena istilah tersebut berasal dari Allah dan Rasul-Nya, tidak diganti dengan kalimat lain.salah satu contohnya ya yang dikutib Pak Andri.tanpa ketegasan kata kata tersebut tidak akan pernah bisa terucap, yang ada umat tidak akan pernah tahu bahwa kata2 tersebut sangat berbahaya, kalau tidak bisa memahami akhirnya sensitif seperti sekarang :-) :-)setiap ada tindakan bid'ah diingatkan langsung marah.bagaimana pendapat anda?
bukan sensitif soal bid`ahnya..tapi saya ga bisa membayangkan, kl saya ceramah tarawih misalnya, bilang kepada jamaah tentang hadits itu bahwa "kalian semua adalah penghuni neraka, maka berhentilah melakukan tahlilan/yasinan", bukankah ada cara yang lebih baik seperti pak andri jelaskan pada thread dimaksudbukan kah RasulluLlah tegas terhadap kafir dan santun terhadap sesama muslim? atau pelaku bid`ah itu bukan muslim menurut mba whe~en?
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar" --
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment