[Muttaqin] Bukankah justru selama ini mbak yg begitu kokoh berpendapat bahwa kita harus mengikuti keputusan yg diambil pemerintah ?
[Whe~en]
Apakah selama ini mas tidak menyimak dalil yang saya kemukakan kenapa kita taat pada pemerintah?
Dalam hal apa taat dan kenapa taat.....
lupakan itu dulu karena pembahasannya panjang, agar kita fokus pada masalah.
Dan seperti kata anda mas Muttaqin, saya memang konsisten dalam berdiskusi, dan sayang sekali kekonsistenan saya soal ini di milis ini kadang membuat orang emosi dalam melanjutkan diskusi, jadi bukan materi bahasannya tetapi malah membahas 'saya" kadang - kadang. untungnya mas Muttaqin tidak begitu heheheheh
Saya kira apa yang dipaparkan mas Wawan tentang dalil waktu berbuka sudah begitu jelas.
jadi buat saya, jika nashnya jelas, tidak ada diskusi untuk itu :-)
tidak apa apa jika tidak ada yang menjawab pertanyaan saya apakah salah mengikuti dalil soal terbenamnya matahari dalam berbuka.
Satu hal yang sebenarnya selalu ingin saya tanyakan,
kenapa beberapa rekan2 begitu menjadikan Iran sebagai kiblat dalam beragama, contohnya waktu berbuka ini,
padahal nash yang ada cukup jelas. Dalilnya juga cukup jelas.
Apa yang dilakukan di Iran dengan berbuka menunggu malam justru menyelisihi sunnah
tetapi kenapa justru kitalah yang diberi pertanyaan untuk mengoreksi waktu berbuka kita.
Apakah tidak cukup dalil yang disampaikan oleh Rasulullah sehingga kita harus berkiblat kepada selain beliau?
Semoga ada yang menjelaskan dengan dalil pertanyaan saya tersebut.
2010/8/26 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
-- [whe~en]jadi bagaimana mas?bisa menerangkan kepada saya?apakah tindakan saya yang mengikuti dalil itu salah karena menjadi tidak seragam dengan suami saya, atau bagaimana?[amq]he..he..salut dengan konsistensi cara berdiskusi anda :-)tidak ada sedikitpun niatan saya untuk menyalahkan prinsip siapa siapa dalam konteks ini , apalagi prinsip mbak yg nampaknya begitu kokoh. Saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya, atau lebih tepatnya kebingungan saya terhadap masaalah terkait ttg waktu berbuka puasa ini. Jadi saya justru ingin mendengar sebanyak banyaknya, sambil bertanya tentunya kalau ada hal hal yang masih membingungkan. Silahkan mbak kalau mau menanggapi ilustrasi yg saya gambarkan ttg kebingungan suatu keluarga tsb, tapi kalau tidak ingin menanggapi pun ya tidak apa apa.Sejauh ini saya melihat penentuan jam masuknya waktu Magrib disesuaikan dengan perhitungan tenggelamnya matahari. Karna hal itu pula waktu magrib setiap harinya bisa berbeda. Silahkan dilihat jadwal yg telah resmi dikeluarkan oleh Depag sbg refresentatif dari pemerintah. Bukankah justru selama ini mbak yg begitu kokoh berpendapat bahwa kita harus mengikuti keputusan yg diambil pemerintah ?Wassalam,a. muttaqin--Sent: Thursday, August 26, 2010 4:04 PMSubject: Re: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Meninjau kembali patokan waktu berbuka puasaJadi jawaban pertanyaan saya apa mas Muttaqin?maaf saya bertanya lagi karena saya bingung dengan jawaban anda,apakah jawaban anda secara syar'i membolehkan atau berbuka puasa beda waktunya dengan perhitungan jam karena sudah melihat matahari terbenam atau mana yang dipilih?saya pernah mengalaminya setahun yang lalu ketika pergi ke suatu negara dengan suami saya. Karena waktunya sama dengan di Indonesia, suami saya berpatokan jam, namun saya berpatokan tenggelamnya matahari karena kebetulan kita lagi duduk di taman, dan matahari begitu jelas waktu tenggelamnya.jadi bagaimana mas?bisa menerangkan kepada saya?apakah tindakan saya yang mengikuti dalil itu salah karena menjadi tidak seragam dengan suami saya, atau bagaimana?[heheheh tapi saya tidak bingung waktu itu, malah saya sempat menerangkan kepada suami saya soal terbenamnya matahari :-) ]terimakasih2010/8/26 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>Whe~en
Anda bisa bayangkan sedang menunggu waktu berbuka bersama keluarga dirumah. Suami anda bilang ini sudah waktunya berbuka, karna hari sudah gelap, maka diapun menyegerakan berbuka. Namun anda belum yakin karna masih ada terlihat sedikit cahaya di timur sana. Lalu anak anda bingung..., sudah boleh minum apa belum nih mah...? terserah kamu deh nak'..., mau ikut papa atau mama... :-)a.muttaqinSent: Thursday, August 26, 2010 11:23 AMSubject: Re: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Meninjau kembali patokan waktu berbuka puasaMas Muttaqinboleh saya bertanya?Apakah ada larangan berbeda waktu soal berbuka ini?Bagaimana jika perhitungan jam ternyata mataharinya belum tenggelam?mana yang harus diikuti jika kita berkesempatan melihat terbenamnya matahari saat itu?tetap jam yang salah, atau kesaksian kita melihat terbenamnya matahari sebagai patokan berbuka walalupun akhirnya berbeda?terimakasih//Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment