Mhmm, bagaimana dengan kebebasan yang Allah tunjukkan kepada kita dalam hal keyakinan ya?
2/256: Tidak ada paksaan dalam agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Rasul hanya ditugaskan untuk menyampaikan, memberikan kabar gembira dan peringatan, sedangkan untuk yang diberikan peringatan diberi kebebasan untuk memilih;
13/40: Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.
5/92: Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang.
6/91: Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
42/48: Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).
Dll,
Padahal Allah sudah memerintahkan kepada orang2 agar berbuat baik sebagaimana Allah telah berbuat baik.. dan tidak melakukan kerusakan..
28/77: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Apakah kita sudah berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik??
Salam,
Icay
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Armansyah
Sent: 20 September 2010 9:33
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Demi Allah!! Wakil Walikota Bekasi Larang Jemaat HKBP Kebaktian di Ciketing Asem
Demi Allah!! Wakil Walikota Bekasi Larang Jemaat HKBP Kebaktian di Ciketing Asem
BEKASI (voa-islam.com) – Wakil Walikota Rahmat Effendi bersumpah Demi Allah dan Rasulullah, bahwa jemaat HKBP dilarang melakukan kebaktian di Ciketing Asem. Bahkan jika tak menepati janji, ia bersedia berhenti jadi wakil walikota demi membela agamanya dan kepentingan warga muslim Bekasi.
Pernyataan keras dan tegas ini disampaikan di hadapan sepuluh ribuan umat Islam yang melakukan aksi damai di kantor Walikota Bekasi, usai shalat Jumat(17/9/2010) siang untuk menuntut Pemkot Bekasi dan aparat kepolisian agar menindak tegas para pendeta dan jemaat Gereja HKBP yang melanggar peraturan pemerintah dengan melakukan kebaktian tidak pada tempatnya di kawasan Ciketing Asem
Menurut pendemo yang terdiri dari berbagai elemen ormas Islam itu, pelanggaran HKBP terhadap peraturan itulah yang memicu insiden penusukan terhadap jemaat HKBP 12 September silam.
Disaksikan sepuluh ribuan pasang mata, Wakil Walikota Rahmat Effendi bersumpah Demi Allah dan Rasulullah, bahwa jemaat HKBP dilarang melakukan kebaktian di Ciketing Asem.
“Kali ini saudara-saudara hadir meminta ketegasan saya sebagai kepala daerah, saya sampaikan demi Allah, demi Rasulullah teman-teman jemaat HHKBP tidak boleh beribadah di Ciketing lagi,” tegas wakil walikota yang akrab disapa Bang Pepen ini.
…Saya sampaikan demi Allah, demi Rasulullah teman-teman jemaat HHKBP tidak boleh beribadah di Ciketing lagi,” tegas wakil walikota Rahmat Effendi...
Massa yang mayoritas berbaju putih itu pun menyambut pernyataan tegas wakil walikota dengan takbir dan tepuk tangan meriah.
Lanjut Rahmat Effendi, jika berkata bohong atau tak menepati janji, ia bersedia berhenti jadi wakil walikota demi membela agamanya dan kepentingan warga muslim Bekasi.
“Saya berhenti jadi wakil walikota kalau ucapan saya ini bohong,” imbuhnya.
Spontan, sikap tegas wakil walikota Bekasi ini begitu disambut dengan gemuruh takbir oleh ribuan umat Islam yang hadir dalam aksi damai tersebut. Bagi umat Islam yang benar akidahnya, seseorang yang telah bersumpah dengan nama Allah apalagi sumpah ini dilontarkan seorang pemimpin, maka ia wajib untuk melaksanakan sumpah tersebut, karena konsekuensinya ada di dunia dan di akhirat.
Kita doakan agar Pak Rahmat Effendi senantiasa dalam iman dan kejujuran, agar tidak pernah melupakan sumpah dan janjinya, karena setiap janji akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
“…Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (Qs Al-Isra’ 34).
…Semoga Pak Rahmat Effendi tidak pernah melupakan sumpah dan janjinya, karena setiap janji akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah…
Menepati janji adalah bagian dari iman, sebaliknya ingkar janji termasuk tanda kemunafikan.
“Tanda-tanda munafik ada tiga: apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat” (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA).
Al-Quran menegaskan, kelak orang munafik berada di dasar kerak neraka: "Sesungguhnya orang-orang munafik berada di dalam kerak Neraka. Dan engkau tidak akan mendapati penolong bagi mereka" (Qs An-Nisa’ 145).
Mudah-mudahan janji dan sumpah Pak Rahmat Effendi itu tulus dari lubuk hati yang paling dalam, bukan janji palsu. Karena orang yang menggadaikan janjinya dengan harga murah serta lebih memilih kehidupan dunia, adalah orang yang merugi.
“Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah: dan bagimu azab yang besar” (Qs An Nahl 94).
Mudah-mudahan Pak Rahmat Effendi senantiasa bertakwa kepada Allah. Ketakwaan yang mengalahkan segala rasa takut kepada pressure dan opini yang dimainkan oleh kaum kuffar.
Selanjutnya, Pak Wawali istiqamah melarang HKBP di Ciketing Asem, atau jadi orang munafik? Kita tunggu! [m abdul gani, widiarto]
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment