Monday, September 27, 2010

Re: [Milis_Iqra] Hanung, Kau Keterlaluan: Pesantren dan KiyaiBegituKau Burukkan

[Dani] tidak ada hubungannya, Cuma selama ini saya cermati M' WN begitu konsistennya menforward tulisan-tulisan yang cenderung kearah  Mnhaj mereka, Kalau mau konsisten dalam hal Nonton Film, Musik seharusnya sejalan, conto kasus music saja… M When begitu gighnya kan memforward tulisan2 manhaj mereka, namun koq masalah Nonton Fil koq beda?
 
(Whe~en)
Kalau tidak ada hubungan kenapa dihubungkan mas?
Sebenarnya ini sudah melenceng dari diskusi kan? tapi akan saya jelaskan biar mas Dani jangan mengambil kesimpulan sepihak sebelum konfirmasi dengan saya, seperti yang dilakukan beberapa orang sebelumnya dan salah.
Kenapa saya cenderung kearah manhaj mereka?
eh............. sebelumnya terimakasih ya mas Dani, sudah mau mencermati apa yang saya posting, jarang kan seorang mas Dani meluangkan waktu mencermati orang lain.
Saya melihat di milis ini cenderung satu sisi, ketika seseorang cenderung ke paham tertentu, dipostinglach habis habisan kebaikan, keunggulan suatu paham, suatu prestasi dsb.  Yang lebih memprihatinkan, mereka tidak mau menerima kekurangan, kesalahan atau sisi negatif dari paham yang mereka ungulkan.
Ketika seseorang memposting berseberangan, bukan isi postingan yang menjadi bahasan, namun orang yang memposting.
 
ternyata mas Dani juga berbuat begitu ke saya :-( :-(
 
Saya sudah menjelaskan bahwa saya ingin ada keseimbangan, agar wawasan kita bertambah, bukan seperi indoktrinasi paham, atau manhaj tertentu.
Ketika seseorang memposting musik dihalalkan suatu tokoh agama, bukankah saya memposting dengan pengantar bahwa ada beberapa pandangan, contohnya ya yang saya posting.  Dan mas Dani pasti tahu bahwa artikel yang saya posting pasti menyertakan dalil yang bisa dikaji, bukan sekedar pendapat?
Inilah intinya, dasar ibadah kita.  Kalau mas Dani benar benar mencermati, bukankah artikel dari manhaj Salafi selalu menyertakan dalil shahih? bukan pendapat pribadi?
Jadi apa salahnya kita ambil ilmu dari sumber yang bisa dipercaya?
 
Namun yang kita bahas sekarang bukan dalil halal ataupun haram hukumnya menonton film kan mas Dani?
Bukankah kita sedang membahas isi suatu film PBS dan Hanung sebagi sutradara?
 
kalau saya membahas dalil halal atau haramnya menonton film apa mas dani tidak akan membalikkan saya tidak fokus? karena bukan itu yang dibahas?
 

[Dani] Belum tentu juga orang yang M WN inginkan nonton itu suka nonton Film kan, masa memaksakan orang untuk nonton film?

 

(whe~en)

Saya tidak bermaksud memaksa mas dani, tetapi jika seseorang apalagi panutan masyarakat, berpendapat film PBS itu menyimpang, trus pendapatnya diambil dari mana mas?

Bukankah harus tahu dengan pasti baru bisa menyimpulkan?

Ok dia boleh tidak menonton, tapi tetep saya anjurkan menonton, data beliau bilang menyimpang darimana? tidak menyimpang darimana? masa data yang tidak valid dijadikan dasar pendapat?

memang boleh berpendapat tanpa dasar mas Dani? apalagi buat tokoh masyarakat?

Kalau tidak punya data, tidak punya waktu meneliti sendiri atau tidak suka menonton kenapa harus berpendapat?

bukankah lebih baik menjawab bahwa karena kesibukan beliau belum bisa menonton jadi tidak bisa berkomentar menyimpang Islam atau tidak?

 

Bukankah tidak baik seseorang menganjurkan menonton suatu film, apalagi mewajibkan "film ini wajib ditonton" eh orang tersebut tidak menonton :-)

 

[Dani] Dalam hal ini M WN kah, yang sudah tau filmnya? Jika demikian gimana menurut M WN sendiri?
(whe~en)
saya tidak menonton filmnya, saya tidak menonton PBS, saya tidak menonton sang pencerah.
Jadi maaf, saya tidak bisa berpendapat menyimpang atau tidak.


[Dani] Ehemm… apa sih kaidah bicara tanpa ilmu itu?

(whe~en)

Ini ga perlu saya jawab ya? karena saya yakin mas Dani lebih tahu jawabannya dari saya

kalau mas Dani menuduh saya menganjurkan org maksiat karena menonton untuk diteliti, apa ketua MUI yg mengutus org menonton film untuk diteliti jg mas Dani tuduh seperti saya?

 

[Dani] Sepertinya saya sudah mengatakan deh dahulu… sesuatu hal yang untuk di teliti, ditelah, dianalisa untuk mashlahat umum, dan dilakukan oleh badan/organisasi yang capable, dan memiliki kewenangan secara ilmiah itu adalah di perbolehkan, Namun Kalau M WN yang menganjurkan keapada "Tokoh di alinea kedua tersebut menonton terlebih dahulu" mungkin terlebih baik sampaikan saja sendiri kepada beliau?
 
(whe~en)
Saya awalnya cuma menyetujui pendapat mas andhy koq mas, jadi tidak perlu dipermasalahkan saya harus menyampaikan atau tidak.
Intinya, kalau mas Dani bilang diperbolehkan, bukankah seharusnya orang yang menjadi panutan meneliti baik dia mengambil hasil penelitian dari lembaga atau organisasi capable seperti yang mas Dani sebutkan atau meneliti sendiri jika ada waktu, tenaga, biaya, sumber daya,  Sebagai wakil rakyat tentu punya kewajiban memberi informasi yang benar kepada masyarakat.
benar itu ada dasarnya kan mas Dani?
itu maksud saya

 

(Dani)
Menonton itu kan ada yang berniat untuk hiburan dan kesenangan, apakah Orang-orang yang dikirim dari MUI itu untuk nonton sambil Hiburan atau senang-senang?
 
(whe~en)
Coba mas dani tanya sendiri saja ke orang MUI alasannya menonton, saya kan ga tau alasan mereka apa menonton (pinjam style mas Dani)
 

(Dani) Apakah konsep Islam dalam meneliti hanya untuk hiburan? Bisa di jelaskan kepada saya bagaimana Metodologi Penelitian dalam Islam?
(whe~en)
yang inipun mas dani lebih tahu dari saya, kalau mas Dani mau menjelaskan kepada kita, silahkan bikin threads sendiri saja, biar jelas, bagaimana? karena juga sudah melenceng jauh dari diskusi kita
 


2010/9/28 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

 

 

~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment