Monday, September 27, 2010

Re: [Milis_Iqra] Hanung, Kau Keterlaluan: Pesantren dan Kiyai BegituKau Burukkan

Pertanyaan ini ditujukan ke saya mas Dani?
 
Bukankah kasusnya KH Ali Mustafa Yaqub lain dengan tokoh tokoh yang lain?
Saya tidak menyalahkan KH Ali MY, bahkan saya membenarkan tindakan beliau, karena tindakan beliau justru menghasilkan kesimpulan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ketika KH Ali Mustafa mengirim delegasi MUI untuk meneliti, pasti beliau memilih orang yang menurut beliau Capable, beliau pasti menugaskan dengan jelas apa yang harus dilaporkan kepada beliau.
dan utusannya pasti akan memperhatikan dengan seksama apa yang menjadi perhatian mereka.
Ketika utusan beliau memberi laporan, beliau pasti menanyakan hal hal yang menjadi tugas delegasinya.
Ada semacam korelasi disini, walaupun beliau tidak menyaksikan sendiri, namun beliau akan mendapat laporan secara detil, tidak cuma dari satu sumber.
jadi urutan dari KH Ali Mustafa:
1.  Memilih orang yang dapat dipercaya
2.  memilih orang yang Capable
3.  Menetapkan dengan jelas tujuan menonton
4.  Meneliti apa yang ditonton
5.  mengkaji laporan orang yang diutus dan membandingkan atau mengcross cek laporan kedua orang tersebut dan berdasarkan dalil syar'i
 
Bagaimana dengan tokoh tokoh yang lain?
Darimana mereka mengambil pendapat?
Darimana mereka cross cek?
Apakah mereka yakin ketika menonton film tersebut, orang yang diambil pendapatnya benar benar serius memperhatikan?
Apakah tokoh tokoh ini punya alasan kuat seperti KH Ali Mustafa bahwa pendapat orang yang diikuti memang bertujuan meneliti?
Sudahkan tokoh yang berpendapat tersebut menimbang secara syar'i sebelum berpendapat seperti apa yang KH Ali MY lakukan?
 
Apa saya menjadi salah jika saya menginginkan tokoh di alinea kedua tersebut menonton terlebih dahulu untuk meneliti sebelum berpendapat karena tidak punya sarana seperti KH Ali MY?


 
2010/9/27 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

Trus, kasusnya KH Ali Mustafa Yaqub gimana, dia belum nonton tuh, tapi telah mengirim delegasi MUI untuk meneliti? Dan peneliti dari MUI itu non remomended untuk Film itu…

 

Trus KH debat sama Hanung… namun Hanung pun mengalahdan bersedia filmnya di koreksi… Gimana…? Apakah KH Ali Mustafa Yaqub salah dan disuruh menonton dulu…

 

 

 

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Monday, September 27, 2010 2:09 PM

Subject: Re: [Milis_Iqra] Hanung, Kau Keterlaluan: Pesantren dan Kiyai BegituKau Burukkan

 

[andhy] Seharusnya Pak Tifatul menonton dulu, baru berkomentar. Yang nonton aja kadang salah (ga mudeng), apalagi jika hanya katanya.... katanya...

[whe~en]

untuk masalah ini sebenarnya saya sependapat dengan mas Andhy, apalagi untuk tokoh masyarakat yang pendapatnya akan menjadi panutan. Tanpa bermaksud mengcounter pendapat mas Dani karena berseberangan, menurut saya sebaiknya beliau beliau meluangkan waktu terlebih dahulu menonton, baru berpendapat.  Agar pendapatnya lebih obyektif dan ilmiah.  Apalagi jika berhubungan dengan Aqidah.

2010/9/27 Andhy Oktora Amir <andhy_o_a@hotmail.com>

======

 

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment