MAKASSAR, KOMPAS.com — Kodim 1408/BS Wirabuana menggalang sekitar 500 orang tukang becak menjadi informan untuk memberikan informasi terkait dengan pengamanan.
"Untuk kebutuhan pengamanan terkait ancaman teroris atau gangguan kejahatan lainnya, kami menggalang kemitraan dengan tukang becak di Makassar," kata Dandim 1408/BS WRB Letkol Inf Agus Prangarso di Makassar, Selasa (12/10/2010).
Upaya penggalangan tukang becak di Makassar untuk menjadi informan itu diawali dengan santap siang bersama, kemudian pihak Kodim 1408/BS Wirabuana memberikan sosialisasi untuk membantu memberikan informasi yang akurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dandim mengakui, kemitraan yang dibangun dengan para tukang becak itu karena keterbatasan personelnya di lapangan. Padahal, kebutuhan informasi terkait dengan masalah keamanan sangatlah penting.
Lebih jauh dia mengatakan, peranan informan di lapangan sangat penting karena dapat membantu petugas keamanan untuk mengantisipasi suatu kejadian yang dapat membahayakan masyarakat umum, termasuk melacak pelaku kejahatan yang menyangkut teror, kriminal, dan sebagainya.
Untuk memudahkan koordinasi, pihak Kodim 1408/BS Wirabuana membagikan empat buah telepon seluler kepada masing-masing koordinator tukang becak di empat wilayah di Kota Makassar.
Mengenai imbal-balik bagi tukang becak yang memberikan informan, Dandim enggan menjelaskan. Namun yang jelas, menurut dia, kerja sama kemitraan ini dapat saling menguntungkan, sekaligus meminta sumbangsih para tukang becak untuk membantu menjaga keamanan.
Sementara itu, salah seorang tukang becak Sahabuddin mengatakan, dia merasa senang dapat dilibatkan untuk menjaga keamanan meskipun hanya menjadi informan.
"Ini adalah salah satu bentuk pengabdian kami sebagai warga negara," katanya.
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Tuesday, October 12, 2010
[Milis_Iqra] 500 Tukang Becak Jadi Informan Kodim
500 Tukang Becak Jadi Informan Kodim
Selasa, 12 Oktober 2010 | 14:48 WIB
ADI NOVIANTO STEVENS
Ilustrasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment