Sunday, October 17, 2010

[Milis_Iqra] Inilah Sinyal Awal Kehancuran Israel

Inilah Sinyal Awal Kehancuran Israel

Friksi antara Partai Likud dan Kadima baru-baru ini menunjukkan meningkatnya perseteruan di tubuh pejabat teras rezim Zionis Israel.

Friksi antara Partai Incumbent yang dipimpin Perdana Manteri Benyamin Netanyahu dan Partai Kadima di bawah pimpinan Tzipi Livni menjadi isu terbuka di Israel sendiri, bahkan media massa Zionis menyebutnya sebagai perang politik antarpartai Zionis.

Partai moderat Kadima meraih suara mayoritas di parlemen Israel dengan dukungan suara 28 kursi. Adapun rivalnya, Partai sayap kanan Likud terpaut satu kursi dengan perolehan suara 27 kursi. Berdasarkan undang-undang rezim Zionis partai pemenang pemilu adalah pihak yang berhak membentuk kabinet baru, dan menentukan perdana menteri Israel. Namun pasca pemilu legislatif tahun 2009, Presiden rezim Zionis, Shimon Peres Justru menunjuk partai Likud yang berada di posisi kedua untuk membentuk kabinet baru Israel.

Menyusul meningkatnya friksi antara Partai Likud dan Kadima, media massa Israel menulis, Netanyahu mendesak pertemuan tertutup dengan rivalnya, Tzipi Livni, pemimpin Kadima. Televisi Chanel 2 Israel memberitakan, Netanyahu mengajak Livni berunding guna membahas transformasi terbaru guna meredakan friksi politik yang memanas di Tel Aviv. Kondisi ini terjadi menyusul statemen pedas Ehud Olmert, mantan Perdana Menteri rezim Zionis.

Sebelumnya, Olmert dalam konferensi pers mengecam kebijakan Perdana Menteri Netanyahu dan Menlu Lieberman. Ditegaskannya, kebijakan ekstrim kabinet Netanyahu menyebabkan Israel makin terkucil di dunia, dan ekonominya terancam hancur.

Menanggapi kecaman keras Olmert dan Livni, Netanyahu balik mengungkit kondisi pada masa pemerintahan Kadima, seraya mengatakan, "Kadima tidak membawa Israel ke surga. Bahkan selama dua tahun Kadima berkuasa, Israel berperang dengan Lebanon dan Gaza. Selain itu, Tel Aviv di bawah partai Kadima disudutkan di kancah dunia dengan laporan Goldstone mengenai kejahatan perang Israel di Jalur Gaza, krisis ekonomi dan ambruknya kabinet Israel."

Kini, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu mendesak Partai Kadima berkoalisi untuk mengatasi krisis yang menimpa rezim agresor Israel. Namun, Partai Kadima yang masih menganggap dirinya sebagai partai pemenang pemilu lebih memilih menjadi oposisi daripada bergabung dengan rivalnya. Di mata Kadima, dengan ambruknya kabinet Israel yang dipimpin Netanyahu, terbuka jalan bagi partai moderat ini untuk memimpin rezim Zionis.

Sejatinya, eskalasi friksi antara dua partai besar Israel ini bersamaan dengan kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon. Mungkinkah ini tanda awal dari kehancuran rezim Israel, sebagaimana diprediksi Presiden Iran itu.(IRIB/PH/AR).

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment