Sunday, October 3, 2010

Re: [Milis_Iqra] Akhlak seorang Muslim

Terimakasih mas Arman atas penjelasannya,
Dari kemarin kan saya bilang ini terlepas dari masalah pribadi, namun karena mas Dani selalu malah membalikkan dengan lawan diskusinya akhirnya terkesan masalah pribadi.

Untuk masalah mas Arman yang saya bawa bawa, silahkan refer ke mail mas Arman yang menganggap hal tersebut wajar dalam perdiskusian, sedangkan saya mengaitkan dengan dalil. Walaupun begitu dalillnya tidak dibantah mas Dani tapi sibuk mencari artikel lain hehheh.

Sekarang terserah kepada rekan2 semua dalam menilai, toch dalil yang saya kemukakan jelas, tidak dibantah dalilnya, namun tetap sibuk mencari artikel tetap untuk orang yang didzalimi bukan untuk yg mendzalimi, seakan2 diskusi tetap ajang menang kalah.
Ini kan bukan akhlak yg baik buat muslim :-D,
Tetep hal inipun mendapat dukungan yang pro hehhehe

Kalau masalah bahwa ini akan melibatkan emosi, hehheh saya sich tidak mas, walaupun sayalah yg melontarkan kata sakit hati pertama, saya tahu maksud mas Dani adalah orang yang punya pertanyaan banyak.

Tapi kalau kesalahan pemilihan kalimat tidak boleh dikritik, tidak akan pernah ada perubahan dan prinsip saya tetap, saya tetap menyoroti akhlak karena prinsip agama adalah nasehat

Demikian mas Arman,

Whe~en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Mon, 4 Oct 2010 11:14:01 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Akhlak seorang Muslim



2010/10/4 <whe.en9999@gmail.com>
Terimakasih mas Dani untuk penjelasannya yang panjang lebar, tidak apa apa jika mas Dani merasa benar dengan semua kalimat mas Dani, walaupun sebenarnya yang merasakan kalimat mas Dani adalah lawan2 mas Dani seperti saya,mas Nandang,mas Janu dan masih banyak lagi.

Yang terpenting mas Dani tidak satupun mengingkari dalil yg saya ajukan. Yang berarti semua yang mas Dani anggap biasa bertentangan dengan dalil, semua itu bukan akhlak yg baik, yang harus dihindari.


(Dani)
Contoh saja… meskipun saya dijatuhkan sana dan sini, diserang disana sini…. Namun saya menganggapnya biasa saja… karena sudah sering terjadi di milis ini.

(Whe~en)
Sayang sekali jika baik mas Arman & M Dani membiarkan hal tersebut terjadi di milis ini sehingga menganggapnya biasa dan justru org harus bersabar menghadapinya, lebih lebih jika ternyata malah mas mas ikut bertindak seperti itu tanpa pernah mengingatkan org yg seperti itu, padahal jelas2 hal tersebut bukan akhlak yg baik bahkan tidak sesuai hadits nabi



[Arman] : 

Mas Dani, Mbak Whe-En dan semua sahabat milis yang baik.,

Kadang dalam suatu dialog, pertemuan, komunikasi yang sudah mengarah pada silang pendapat maka kecenderungan untuk melibatkan emosi dan pembenaran diri semakin besar. Kita lebih banyak melihat pendapat yang berbeda sebagai sebuah serangan yang harus ditangkis tanpa harus memberi jeda untuk mempelajari, menyelami atau juga mungkin mengatur strategi dalam memberikan jawabannya. Dalam sekian banyak pengalaman saya, maka kita juga kerap terjebak dalam kesalahpahaman yang diakibatkan ketidakmengertian kita terhadap karakter lawan bicara.

Orang Medan dan Palembang atau juga Madura kalau bicara caranya jauh lebih kasar ketimbang orang jawa, selain cara, bahasa yang dipergunakan juga cenderung apa adanya. Misalnya penggunaan kata "aku-kau" dan lain sebagainya. Bahasa Inggrispun sama, tidak ada istilah "kesopanan" dalam memanggil orang yang lebih tua, pokoknya semua dipanggil "you". Paling banter ditambah kata ", dad, mom etc".

Figur Umar bin Khattab juga termasuk tokoh salaf yang memiliki tempramen dan cara bahasa yang relatif lebih kasar dibanding para sahabat lain diluarnya. Kadang ia menggunakan bahasa "celakalah kamu dan semacamnya". Apakah ini semua harus dihadapi secara frontal oleh orang yang kemudian berasal dari daerah dan latar belakang yang halus, lembut ?

Karena itu, terlepas apakah memang ada hal-hal yang negatif dari Mas Dani terhadap mbak Whe-En atau kepada yang lain dan begitupula sebaliknya [mudah-mudahan ini tidak terjadi], saya tetap melihat diskas panjang yang ada hanya masalah penyikapan kita masing-masing, pemahaman kita terhadap karakteristik masing-masing orang yang belum tentu sama satu dengan lainnya serta pengendalian emosi.

Beranjak dari sini, maka semua case yang ada berkaitan dengan hal-hal emosional disini tidak perlu diperpanjang kecuali menyangkut konten perdiskusian awalnya, misalnya kembali kepada Hanung dan film-filmnya. Ini adalah permintaan saya sebagai owner dari Milis_Iqra dengan penuh hormat kepada pihak-pihak yang terkait. 

Saya selalu menikmati setiap perdiskusian yang terjadi dalam thread-thread yang melibatkan saya, dengan siapapun lawan diskusi saya selama ini dan topik apapun itu. Mulai dengan Mbak Whe-En, mas Dani, Rizal Lingga, mas Hendy dan seterusnya, dari topik tentang Isa al-Masih, Trinitas, pengucapan sayyidina, Syiah, Salafi atau lain sebagainya. Dengan berdiskusi saya merasa bahwa interaksi saya dalam mengenal orang lain juga terasahkan, baik mengenal bahasa (disini : secara tulisan), karakter, nash atau seterusnya.

InsyaAllah saya tidak mengambil kedalam hati setiap perkataan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap menyakitkan atau juga kasar. Buat saya, easy come so easy go jugalah semua itu. Take the good one and leave the bad one. Jadi, intinya memang adalah kembali lagi pada masing-masing diri dari kita untuk dapat memanajemen sikap. Kasar atau tidak menjadi relatif bila sudah menyangkut bahasa, latar belakang pendidikan, keluarga atau juga budaya. Hanya saja, sejauh ini saya memang tidak melihat adanya kata-kata yang memang keluar dari tatanan kesopanan dalam budaya Indonesia sehingga belum merasa perlu untuk ikut terlalu jauh secara emosionil membenarkan atau menyalahkan siapapun, baik mas Dani atau juga Mbak Whe-En dan teman-teman yang sepaham dengannya.

Saya percaya semua pihak yang terlibat dalam diskusi ini memiliki niat yang baik dan sampai sekarang tidak ada yang memang memiliki niat hanya untuk menjatuhkan apalagi melecehkan. Tapi sekali lagi itu adalah apa yang bisa saya lihat dan rasakan dari luar, saya tidak punya kemampuan untuk mengetahui isi hati orang lain, jadi saya kembalikan kepada Allah saja semuanya.

So, ini dulu yang bisa saya tanggapi ya Mbak Whe-En sehubungan mbak pada postingnya ada menyinggung nama saya dan mengkaitkan saya dengan nash-nash yang dianggap berhubungan dengan sikap saya disini. 

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment